Pengujian Hipotesis I Pengujian Hipotesis
2
Ha = Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara guru yang mengajar
pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
Hipotesis dua diuji dengan menggunakan uji statistik parametrik
One Way Anova
karena data berdistribusi normal dan homogen. Di bawah ini disajikan tabel hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji
One Way Anova
dengan program
SPSS for Windows versi 11.50
.
Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik
One Way Anova Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups 21.966
2 10.983
2.017 .154
Within Groups 136.141
25 5.446
Total 158.107
27
Berdasarkan hasil uji statistik
One Way Anova
di atas, diketahui bahwa nilai
F
sebesar 2,017 dengan probabilitas
Sig
0,154. Nilai probabilitas tersebut lebih besar dari taraf signifikan 5, sehingga dapat
disimpulkan bahwa
2
Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional
antara guru yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
Tidak adanya perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara guru yang mengajar pada SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C juga ditunjukkan pada uji
Tukey HSD
dan
Bonferroni.
Tabel 4.14 Hasil Uji
Multiple Comparisons Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional
I Kategori J Kategori
Mean Difference
I-J Std.
Error Sig.
95 Confidence
Interval Lower
Bound Upper
Bound Tukey HSD
A B
-.44 .940
.889 -2.78
1.91 C
2.60 1.485
.208 -1.10
6.29 B
A .44
.940 .889
-1.91 2.78
C 3.03
1.520 .135
-.76 6.82
C A
-2.60 1.485
.208 -6.29
1.10 B
-3.03 1.520
.135 -6.82
.76 Bonferroni
A B
-.44 .940
1.000 -2.85
1.98 C
2.60 1.485
.278 -1.21
6.40 B
A .44
.940 1.000
-1.98 2.85
C 3.03
1.520 .172
-.87 6.93
C A
-2.60 1.485
.278 -6.40
1.21 B
-3.03 1.520
.172 -6.93
.87
Dari tabel 4.18 di atas, terlihat bahwa hasil uji perbedaan antara sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C menghasilkan
nilai probabilitas
Sig.
lebih besar dari taraf signifikan 5. Hal ini semakin memperkuat hasil pengujian hipotesis bahwa tidak ada perbedaan
persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara guru yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B, dan terakreditasi C. Untuk lebih memperjelas bahwa tidak ada perbedaan persepsi yang
signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara guru yang mengajar pada SMA dengan ketegori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan