Persepsi terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara orang tua yang

Berdasarkan hasil pengujian deskripsi variabel persepsi orang tua terhadap pelaksanaan Ujian Nasional di atas, terlihat bahwa sebagian besar orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B memiliki persepsi negatif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Sedangkan sebagian besar orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A dan terakreditasi C memiliki persepsi yang sangat negatif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Hasil pengujian hipotesis ini mengindikasikan bahwa orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, tidak selalu akan memiliki persepsi yang lebih baik terhadap pelaksanaan Ujian Nasional dibandingkan dengan orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C. Perbedaan persepsi tersebut diduga salah satunya karena orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A tidak memiliki penerimaan yang baik terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Para orang tua tersebut lebih memandang pelaksanaan Ujian Nasional sebagai suatu sistem evaluasi yang tidak komprehensif karena hanya menilai hasil belajar pada aspek kognitifnya saja. Di samping itu, para orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A pastilah memiliki anak yang berkualitas paling baik dibandingkan dengan orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C, sehingga para orang tua tersebut lebih berpikir kritis karena tidak mau jika anaknya gagal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dalam studi. Para orang tua ini juga menganggap bahwa pelaksanaan Ujian Nasional telah melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa penilaian adalah otoritas guru. Dalam penelitian ini, orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B memiliki pandangan yang lebih baik daripada orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A. Ada dugaan bahwa ketimpangan ini disebabkan karena orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B lebih memandang pelaksanaan Ujian Nasional sebagai suatu sistem evaluasi yang digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Sedangakan orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi C memiliki persepsi yang sangat negatif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional karena para orang tua tersebut tidak memiliki pemahaman dan penerimaan yang baik terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Hal ini disebabkan karena SMA dengan kategori sekolah terakreditasi C kurang memiliki kinerja dan kelayakan sekolah yang baik. Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C. Adanya perbedaan tersebut terlihat dari hasil pengujian deskripsi variabel persepsi orang tua terhadap pelaksanaan Ujian Nasional yang menunjukkan bahwa sebagian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI besar orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B memiliki persepsi yang negatif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Sedangkan sebagian besar orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A dan terakreditasi C memiliki persepsi yang sangat negatif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa sesungguhnya semua orang tua memiliki persepsi yang kurang baik terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Hal ini disebabkan karena sebagian besar orang tua tidak memiliki pemahaman dan penerimaan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Oleh sebab itu, agar pelaksanaan Ujian Nasional dapat berjalan dengan lancar, maka perlu adanya sosialisasi yang jelas dan berkelanjutan mengenai pelaksanaan Ujian Nasional dari pemerintah melalui Komite Kepala Sekolah se-KabupatenKota kepada pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan Ujian Nasional, yakni siswa, guru dan khususnya para orang tua siswa yang sangat kurang memiliki pemahaman tentang pelaksanaan Ujian Nasional. Disamping itu, para kepala sekolah juga diwajibkan untuk mendiskusikan segala sesuatu yang dirasa penting untuk memperlancar pelaksanaan Ujian Nasional dan menampung masukan-masukan yang dirasa dapat mengahambat pelaksanaan Ujian Nasional. Dengan ini, diharapkan pihak sekolah semakin mampu menjalin hubungan komunikasi yang baik khususnya dengan para orang tua siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil yang diperoleh melalui pengujian deskripsi variabel penelitian menunjukkan kecenderungan variabel persepsi siswa terhadap pelaksanaan Ujian Nasional pada kategori sekolah terakreditasi A tergolong cukup positif, sedangkan kecenderungan variabel persepsi siswa terhadap pelaksanaan Ujian Nasional pada kategori sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C tergolong sangat negatif. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji Chi-Kuadrat, diketahui nilai Chi-Kuadrat sebesar 104,061 dengan df = 23 menunjukkan probabilitas Asymp. Sig. 0,000. Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari taraf signifikan 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa 1 Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C. 2. Hasil yang diperoleh melalui pengujian deskripsi variabel penelitian menunjukkan kecenderungan variabel persepsi guru terhadap pelaksanaan Ujian Nasional pada kategori sekolah terakreditasi A tergolong negatif, sedangkan kecenderungan variabel persepsi guru terhadap pelaksanaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ujian Nasional pada kategori sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C tergolong sangat negatif. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji One Way Anova, diketahui bahwa nilai F sebesar 2,017 dengan probabilitas Sig 0,154. Nilai probabilitas tersebut lebih besar dari taraf signifikan 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa 2 Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara guru yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C. 3. Hasil yang diperoleh melalui pengujian deskripsi variabel penelitian menunjukkan kecenderungan variabel persepsi orang tua terhadap pelaksanaan Ujian Nasional pada kategori sekolah terakreditasi A dan terakreditasi C tergolong sangat negatif, sedangkan kecenderungan variabel persepsi orang tua terhadap pelaksanaan Ujian Nasional pada kategori sekolah terakreditasi B tergolong negatif. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji Chi-Kuadrat, diketahui nilai Chi- Kuadrat sebesar 177,560 dengan df = 19 menunjukkan probabilitas Asymp. Sig. 0,000. Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari taraf signifikan 5, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa 3 Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti sejalan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C. Adanya perbedaan tersebut terlihat dari hasil pengujian deskripsi variabel yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A memiliki persepsi yang cukup positif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Sedangkan sebagian besar siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C memiliki persepsi yang sangat negatif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C tidak memiliki pemahaman dan penerimaan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Oleh sebab itu, agar pelaksanaan Ujian Nasional dapat berjalan dengan lancar, maka para siswa diharapkan untuk lebih bersikap proaktif. Bersikap proaktif dalam hal ini adalah memunculkan kesadaran diri untuk mempersiapkan Ujian Nasional, baik secara mental maupun fisik agar memperoleh hasil yang optimal. Melalui sikap proaktif, para siswa juga diharapkan mampu mengolah hati nurani dan daya imajinasi untuk memunculkan kemauan belajar dan berusaha mencapai tujuan yang diinginkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa, pekerjaan orang tua, dan tingkat pendidikan orang tua: studi kasus siswa SMA N Megang Sakti.

0 0 164

Persepsi siswa, guru dan orang tua siswa terhadap kesiapan menghadapi ujian nasional.

0 0 146

Persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa, tingkat pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua : studi kasus SMA BOPKRI 1, SMA BOPKRI 2, dan SMA BOPKRI Banguntapan Yogyakarta.

0 2 94

Persepsi guru terhadap sertifikasi ditinjau dari tingkat pendidikan, status, dan masa kerja guru : studi kasus guru-guru SMA N1 Bantul, SMA N1 Sedayu, SMA N1 Kasihan di Kabupaten Bantul.

0 1 106

Persepsi siswa, guru dan orang tua terhadap ujian nasional ditinjau dari status sekolah : studi kasus pada SMA-SMA di Kota Yogyakarta.

0 0 221

Persepsi siswa, guru, dan orang tua terhadap ujian nasional : studi kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo.

0 0 220

Persepsi siswa, guru, dan orang tua terhadap ujian nasional : studi kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo - USD Repository

0 0 218

Persepsi siswa, guru dan orang tua terhadap ujian nasional ditinjau dari status sekolah : studi kasus pada SMA-SMA di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 219

Persepsi siswa, guru dan orang tua siswa terhadap kesiapan menghadapi ujian nasional - USD Repository

0 0 144

Persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa, pekerjaan orang tua, dan tingkat pendidikan orang tua: studi kasus siswa SMA N Megang Sakti - USD Repository

0 0 162