Return on Equity Rasio Profitabilitas

Tabel V.7 menunjukkan perbandingan return on equity ratio dengan rata- rata industri. PT. Sekar Laut Tbk SKLT dan PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA memiliki tingkat return on equity ratio yang buruk dimana selama lima periode yaitu tahun 2009 sampai 2013, ratio tersebutberada di bawah rata-rata industri. PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk ULTJ dan PT. Siantar Top Tbk STTP memiliki tingkat return on equity ratio yang buruk dimana selama empat periode rasio tersebut berada di bawah rata-rata industri. PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA memiliki tingkat return on equity ratio yang buruk dimana selama tiga periode rasio tersebut berada di bawah rata-rata industri. PT. Akasha Wira Internasional Tbk ADES, PT. Delta Djakarta Tbk DLTA dan PT. Mayora Indah Tbk MYOR memiliki tingkat return on equity ratio yang baik karena selama lima periode yaitu tahun 2009 sampai dengan 2013, tingkat return on equity perusahaan berada di atas rata-rata industri.PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF memiliki tingkat return on equity ratio yang baik dimana terdapat tiga periode rasio tersebut berada diatas rata-rata industri. Untuk mempermudah melakukan pembahasan dan penarikan kesimpulan, berikut ini 179,6 9 = 20,0 Rata-rata industri tahun 2012 = 39,9 + 36,2 + 14,0 + 24,3 + 6,1 + 12,9 + 12,5 + 21,1 +12,6 9 = 164,6 9 = 18,3 = Rata-rata industri tahun 2013 = 21,0 + 40,0 + 8,9 + 26,9 + 8,2 + 16,5 + 14,7 + 16,1 + 12,3 9 adalah rangkuman singkat seluruh kondisi keuangan perusahaan ditinjau dari likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas kesembilan perusahaan yang termasuk ke dalam sektorfood and beverages dari tahun 2009 sampai dengan 2013 dalam bentuk tabel. Tabel V.8 Kondisi Keuangan Perusahaan Sektor Food Beverages Kode perusahaan Tahun Likuiditas Solvabilitas Profitabilitas CR QR DTA DTE PM ROA ROE ADES 2009 Baik Baik Buruk Buruk Baik Baik Baik 2010 Buruk Baik Buruk Buruk Baik Baik Baik 2011 Buruk Baik Buruk Buruk Baik Buruk Baik 2012 Baik Baik Buruk Baik Baik Baik Baik 2013 Baik Buruk Baik Baik Baik Baik Baik DLTA 2009 Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik 2010 Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik 2011 Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik 2012 Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik 2013 Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik INDF 2009 Buruk Buruk Buruk Buruk Baik Buruk Baik 2010 Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik 2011 Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik 2012 Baik Baik Baik Baik Baik Buruk Buruk 2013 Baik Baik Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk MYOR 2009 Baik Baik Buruk Buruk Baik Baik Baik 2010 Baik Baik Buruk Buruk Buruk Baik Baik 2011 Baik Baik Buruk Buruk Buruk Buruk Baik 2012 Baik Baik Buruk Buruk Buruk Buruk Baik 2013 Baik Baik Buruk Buruk Baik Baik Baik SKLT 2009 Baik Buruk Baik Baik Buruk Buruk Buruk 2010 Baik Buruk Baik Baik Buruk Buruk Buruk 2011 Baik Buruk Baik Baik Buruk Buruk Buruk 2012 Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk 2013 Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk lanjutan Tabel V.8 Kode perusahaan Tahun Likuiditas Solvabilitas Profitabilitas CR QR DTA DTE PM ROA ROE STTP 2009 Buruk Buruk Baik Baik Buruk Buruk Buruk 2010 Buruk Buruk Baik Baik Buruk Buruk Buruk 2011 Buruk Buruk Buruk Baik Buruk Buruk Buruk 2012 Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk 2013 Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk AISA 2009 Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk 2010 Buruk Buruk Buruk Buruk Baik Buruk Buruk 2011 Baik Baik Buruk Buruk Baik Buruk Buruk 2012 Buruk Buruk Buruk Baik Baik Buruk Buruk 2013 Baik Buruk Buruk Buruk Baik Buruk Buruk ULTJ 2009 Baik Baik Baik Baik Buruk Buruk Buruk 2010 Baik Baik Baik Baik Buruk Buruk Buruk 2011 Buruk Buruk Baik Baik Buruk Buruk Buruk 2012 Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik 2013 Baik Baik Baik Baik Baik Baik Buruk CEKA 2009 Baik Baik Buruk Baik Buruk Baik Baik 2010 Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk 2011 Baik Buruk Buruk Buruk Baik Baik Baik 2012 Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk 2013 Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk

B. Pembahasan

1. Kinerja Keuangan ditinjau dari Rasio Likuiditas.

Rasio likuiditas yang digunakan adalah current ratio dan quick ratio. Rasio-rasio tersebut merupakan beberapa jenis rasio likuiditas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio yang semakin tinggi menunjukkan semakin mampunya perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya.

a. PT. Akasha Wira Internasional Tbk. ADES

Berdasarkan Tabel V.1 hal. 59, perbandingan current ratio dengan rata-rata industri pada PT. Akasha Wira Internasional Tbk dapat secara sederhana dilihat melalui Gambar V.1. sebagai berikut: Berdasarkan Tabel V.2 hal. 61, perbandingan quick ratio dengan rata-rata industri pada PT. Akasha Wira Internasional Tbk dapat secara sederhana dilihat melalui Gambar V.2. sebagai berikut: 180.1 184.0 171.3 168.5 176.9 225.8 151.1 170.9 194.2 181.0 0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 2009 2010 2011 2012 2013 Gambar V.1 PT. Akasha Wira International Tbk. ADES Perbandingan Current Ratio dengan Rata-rata Industri Tahun 2009-2013 Rata-rata industri Current ratio Nilai current ratio perusahaan menunjukkan rasio yang berfluktuatif. Pada tahun 2009, 2012 dan 2013 nilai current ratio mengalami peningkatan sedangkan pada tahun 2010 dan 2011 nilai current ratio menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata industri. Nilai quick ratio bila dibandingkan dengan rata-rata industri, menunjukkan peningkatan selama tahun 2009 sampai 2012 sedangkan pada tahun 2013 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata industri. Perusahaan memiliki tingkat current ratio tertinggi pada tahun 2009 yaitu sebesar 225,8 dan berada di atas rata-rata industri dengan perbedaansebesar 45,7. Ini berarti bahwa perusahaan mampu menjamin Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 225,8 aktiva lancar. Sedangkan untuk tingkat current ratio terendah terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 151,1 dan berada di bawah rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 32,9. 201.8 141.4 119.2 118.5 103.0 109.8 112.0 107.7 107.4 113.5 0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 2009 2010 2011 2012 2013 Gambar V.2 PT. Akasha Wira International Tbk. ADES Perbandingan Quick Ratio dengan Rata-rata Industri Tahun 2009-2013 Quick Ratio Rata-rata Industri Untuk tingkat quick ratio tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 201,8 dan berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 92,0. Ini berarti bahwa perusahaan mampu melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 201,8 aktiva lancar. Sedangkan, tingkat quick ratio terendah terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 103,0 dan berada di bawah rata-rata industri dengan perbedaan 10,5. Pada tahun 2010, current ratio menurun sebesar 74,7 dari current ratio tahun 2009 yang disebabkan oleh current assets perusahaan meningkat karena adanya peningkatan investasi jangka pendek sebesar Rp 10.557.000.000 kepada Limegreen Capital Ltd dan kenaikan piutang usaha sebesar Rp 74.991.000.000 sehubungan dengan transaksi perusahaan. Penurunan quick ratio tahun 2013 dikarenakan adanya peningkatan utang lancar sebesar Rp 10.106.000.000 dibandingkan dengan utang lancar pada tahun 2012. Komponen utang lancar yang berpengaruh secara signifikan adalah pada akun pinjaman bank jangka pendek, dimana perusahaan melakukan pinjaman sebesar Rp 12.100.000.000 kepada PT. Bank Internasional Indonesia BII.

b. PT. Delta Djakarta Tbk DLTA

Berdasarkan Tabel V.1 hal. 59, perbandingan current ratio dengan rata-rata industri pada PT. Delta Djakarta Tbk dapat secara sederhana dilihat melalui Gambar V.3 sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 48 92

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 5 6

ANALIPER Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 5 12

ANALIPERU Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 4 15

BAB I PENDAHULUAN Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 2 10

Analisis kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari tingkat rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas : studi empiris pada perusahaan bidang agriculture, forestry, dan fishing yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007 sampai dengan 2011.

0 2 129

Analisis kinerja perusahaan ditinjau dari aspek keuangan : studi kasus pada 16 Perusahaan Manufaktur `Food and Beverages` yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1998 - 2002.

0 1 227

Analisis Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur (Food and Beverages) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 2 108