Definisi Operasional Variabel METODOLOGI PENELITIAN

Kasmir, 2013:151. Semakin rendah ratio ini semakin baik Fahmi, 2011:128 karena perusahaan memiliki resiko kerugian yang lebih rendah. Rasio yang dihitung: a. Debt to Total Assets Ratio Perhitungan debt to total assets ratio adalah membandingkan total liabilities total utang dengan total assets total aset. Angka total liabilitas adalah total liabilitas jangka pendek ditambah dengan total liabilitas jangka panjang. Total aset merupakan total aset lancar ditambah dengan total aset tidak lancar. Total liabilities dan total assets terdapat dalam laporan posisi keuangan konsolidasi neraca. b. Debt to equity ratio Perhitungan debt to equity ratio adalah membandingkan total liabilities dengan total shareholders equity. Total shareholder ’s equity adalah total modal sendiri diperoleh dari total aset dikurangi total utang. Total shareholders equity dan total assets terdapat dalam laporan posisi keuangan konsolidasi neraca.

3. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan Kasmir, 2013:196. Semakin tinggi rasio profitabiilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan Fahmi, 2011:135. Rasio yang digunakan: a. Net Profit Margin Perhitungan net profit margin adalah membandingkan net profit laba bersih dengan sales penjualan. Angka laba bersih yang digunakan adalah laba komprehensif dikurangi dengan laba yang belum terealisasi dari aset keuangan, selisih kurs penjabaran laporan keuangan dan pendapatan komprehensif lainnya yang kemudian disebut dengan laba tahun berjalan.Sales penjualan merupakan total penjualan selama periode berjalan.Net profit dan sales terdapat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. b. Return on Total Assets Ratio Perhitungan return on total assets ratio adalah membandingkan net profit laba bersih dengan total assets. c. Return on Equity Ratio Perhitungan return on equity ratio adalah membandingkan net profit laba bersih dengan shareholders equity. Shareholder’s equity merupakan total shareholder’s equity setelah dikurangi saham preferen. Pengukuran variabel penelitian yaitu dengan menggunakan standar rasio atau rata-rata industri. Jika standar ratio tidak ada dalam bentuk yang tetap maka penganalisa dapat membuat standar rasio tersebut dengan langkah- langkah sebagai berikut Munawir, 2007:66-67 : a. Pengumpulan laporan keuangan dari perusahaan yang dapat diperbandingkan dalam industri. b. Menghitung angka rasio yang dipilih untuk tiap-tiap perusahaan dalam industri. c. Menyusun rasio-rasio tersebut dari yang tertinggi sampai yang terendah dan menghapuskan rasio yang ekstrim. d. Menghitung rata-rata hitungnya. Rata-rata hitung Mean adalah suatu nilai yang diperoleh dengan jalan membagi seluruh nilai pengamatan dengan banyaknya pengamatan. Dengan membandingkan rasio perusahaan dengan rata-rata industri akan diketahui apakah perusahaan bersangkutan berada di atas rata-rata industri above average, berada pada rata-rata average, atau terletak di bawah rata-rata below average Riyanto, 2013:329.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi biasanya dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber, baik secara pribadi maupun kelembagaan Sanusi, 2013:114. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah pihak lain Budiasih, 2012:12. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah gambaran umum perusahaan dandata laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit periode tahun 2009-2013.

G. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab permasalahan yang telah diungkapkan pada rumusan masalah, teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data perusahaan sektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara lain : A. Analisis kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari likuiditas 1. Menghitung rasio likuiditas perusahaan dengan formula current ratio dan quick ratioyaitu: a. b. 2. Menentukan rasio likuiditas dalam rata-rata industri a. Menentukanrasio likuiditas setiap perusahaan dalam industri yang telah dihitung. b. Menghitung rata-rata hitung dalam industri danmenghapus nilai rasio pengamatan apabila ada rasio yang ekstrim Munawir, 2007:66. Rata-rata hitung dalam industri dihitung dengan rumus Arikunto, 2013:284-285: Dengan keterangan adalah rerata nilai, ∑ adalah tanda jumlah, X adalah nilai mentah yang dimiliki subjek, dan N adalah banyaknnya subjek yang memiliki nilai. 3. Melakukan analisis vertikal dengan membandingkan rasio likuiditas rata-rata industri dengan rasio likuiditas pada masing-masing Current assets Current liabillities = Current ratio Current assets - Inventories Current liabilities Quick ratio = perusahaan. Pembandingan antar rasio ini dapat dilakukan dengan membuat tabel cross section analysissebagai berikut: 4. Menarik kesimpulan. Apabila nilai rasio-rasio likuiditas perusahaan lebih besar dari nilai rasio-rasio industri above average maka dapat diasumsikan bahwa kondisi keuangan perusahaan baik.Apabila nilai rasio-rasio likuiditas perusahaan sama dari nilai rasio-rasio industri average maka dapat diasumsikan bahwa kondisi keuangan perusahaan cukup. Apabila nilai rasio-rasio likuiditas perusahaan lebih kecil dari nilai rasio-rasio industri below average maka dapat diasumsikan bahwa kondisi keuangan perusahaan buruk. Disarikan berdasarkan buku Analisis Laporan KeuanganKasmir,2013:136-138. B. Analisis kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari solvabilitas. 1. Menghitung rasio solvabilitas perusahaan dengan formula debt to total assets ratio dan debt to equity ratioyaitu: No. Kode Perusahaan Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 1. 2. dst. Ket : = Baik = Cukup = Buruk Rata- Rata Industri Perbandingan Ratio ....... dengan Rata-rata Industri Tahun 2009 sampai dengan 2013

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 48 92

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 5 6

ANALIPER Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 5 12

ANALIPERU Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 4 15

BAB I PENDAHULUAN Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 2 10

Analisis kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari tingkat rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas : studi empiris pada perusahaan bidang agriculture, forestry, dan fishing yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007 sampai dengan 2011.

0 2 129

Analisis kinerja perusahaan ditinjau dari aspek keuangan : studi kasus pada 16 Perusahaan Manufaktur `Food and Beverages` yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1998 - 2002.

0 1 227

Analisis Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur (Food and Beverages) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 2 108