Likuiditas Likuiditas Berdasarkan perbandingan current ratio dengan rata-rata industri

Pilar Sejahtera Food Tbk adalah buruk dengan nilai selisih kurang 5,9; 3,8; 4,1; 4,9 dan 3,7. 3. Berdasarkan perbandingan return on equity ratio dengan rata-rata industri tahun 2009 sampai dengan 2013, maka kinerja PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk adalah buruk dengan nilai selisih kurang 9,6; 2,1; 6,9; 7,5 dan 3,6.

h. PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk.

1. Likuiditas

1. Berdasarkan perbandingan current ratio dengan rata-rata industri

tahun 2009 sampai dengan 2013, maka kinerja PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk adalah baik dengan nilai selisih lebih 31,5; 16,1; 33,3 dan 70,2. 2. Berdasarkan perbandingan quick ratio dengan rata-rata industri tahun 2010, 2012 dan 2013, maka kinerja PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk. adalah baik dengan nilai selisih lebih 2,1; 13,2; 38,0; dan 49,1. 2. Solvabilitas 1. Berdasarkan perbandingan debt to total assets dengan rata-rata industri tahun 2009 sampai dengan 2013, maka kinerja PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk. adalah baik dengan nilai selisih kurang 13,3; 12,3; 9,7; 14,4 dan 17,3.

2. Berdasarkan perbandingan debt to equity ratio dengan rata-rata

industri tahun 2009 sampai dengan 2013, maka kinerja PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk. adalah baik dengan nilai selisih kurang 47,9; 59,4; 37,4; 46,8 dan 52,5. 3. Profitabilitas 1. Berdasarkan perbandingan profit margin ratio dengan rata-rata industri tahun 2009 sampai dengan 2011, maka kinerja PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk. adalah buruk dengan nilai selisih kurang 3,2; 2,2 dan 2,1 2. Berdasarkan perbandingan return on assets ratio dengan rata-rata industri tahun 2009 sampai dengan 2011, maka kinerja PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk adalah buruk dengan nilai selisih kurang 4,6; 2,5 dan 3,6. 3. Berdasarkan perbandingan return on equity ratio dengan rata-rata industri tahun 2009 sampai dengan 2013, maka kinerja PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk adalah buruk dengan nilai selisih lebih 10,0; 7,4; 7,8 dan 2,2.

i. PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

1. Likuiditas

1. Berdasarkan perbandingan current ratio dengan rata-rata industri

tahun 2009 sampai dengan 2013, maka kinerja PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk adalah buruk dengan nilai selisih kurang 16,8; 2,6; 65,8 dan 13,6. 2. Berdasarkan perbandingan quick ratio dengan rata-rata industri tahun 2009 sampai dengan 2013, maka kinerja PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk adalah buruk dengan nilai selisih kurang 62,6; 45,5; 61,8; dan 20,7. 2. Solvabilitas 1. Berdasarkan perbandingan debt to total assets dengan rata-rata industri tahun 2009 sampai dengan 2013, maka kinerja PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk adalah buruk dengan nilai selisih lebih 2,6; 16,3; 5,5; 9,8 dan 5,0. 2. Berdasarkan perbandingan debt to equity ratio dengan rata-rata industri tahun 2009 sampai dengan 2013, maka kinerja PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk adalah buruk dengan nilai selisih lebih 61,9; 10,5; 30,6 dan 10,5. 3. Profitabilitas 1. Berdasarkan perbandingan profit margin ratio dengan rata-rata industri tahun 2009 sampai dengan 2013, maka kinerja PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk adalah buruk dengan nilai selisih kurang 2,9; 3,8; 3,8 dan 5,1. 2. Berdasarkan perbandingan return on assets ratio dengan rata-rata industri tahun 2009 sampai dengan 2013, maka kinerja PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk adalah buruk dengan nilai selisih kurang 4,4; 5,8; dan 4,5. 3. Berdasarkan perbandingan return on equity ratio dengan rata-rata industri tahun 2009 sampai dengan 2013, maka kinerja PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk adalah buruk dengan nilai selisih kurang 6,1; 7,4 dan 6,0.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa penelitian ini memiliki kelemahan-kelemahan antara lain : a. Rasio yang digunakan hanya terbatas pada current ratio dan quick ratio untuk rasio likuiditas, debt to total assets ratio dan debt to total equity ratio untuk rasio solvabilitas dan profit margin ratio, return on assets ratio dan return on equity ratio untuk rasio profitabilitas yang belum mencakup seluruh rasio yang ada. b. Perusahaan yang diteliti bukan perusahaan BUMN sehingga tidak ada informasi tentang ukuran kinerja perusahaan apakah baik atau buruk sehingga penulis mengambil kesimpulan dengan cara membandingkan rasio perusahaan dengan rata-rata industri food and beverages. c. Nilai rasio ekstrim yang dihapus hanya ditentukan berdasarkan nilai rasio yang memiliki perbedaan 200 dari selisih nilai rasio tertinggi dengan nilai rasio terrendah diantara nilai rasio-rasio perusahaan lainnya.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 48 92

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 5 6

ANALIPER Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 5 12

ANALIPERU Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 4 15

BAB I PENDAHULUAN Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 2 10

Analisis kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari tingkat rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas : studi empiris pada perusahaan bidang agriculture, forestry, dan fishing yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007 sampai dengan 2011.

0 2 129

Analisis kinerja perusahaan ditinjau dari aspek keuangan : studi kasus pada 16 Perusahaan Manufaktur `Food and Beverages` yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1998 - 2002.

0 1 227

Analisis Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur (Food and Beverages) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 2 108