PT. Sekar Laut Tbk. SKLT

quick ratio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 67,3 aktiva lancar. Sejak tahun 2011 sampai dengan 2013, current ratio perusahaan mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Penurunan paling tinggi terjadi pada tahun akhir 2012 dengan nilai current ratio turun sebesar 28,3 dibandingkan nilai current ratio tahun 2011. Berdasarkan data laporan keuangan yang telah dianalisis, peningkatan rata-rata seluruh current asset dari tahun 2009 sampai dengan 2013 adalah Rp 16.797.974.138 dan peningkatan rata-rata current liabilities dari tahun 2009 sampai dengan 2013 adalah Rp 19.799.971.799. Peningkatan current liabilities yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan current assets menyebabkan nilai current ratio menurun sehingga kemampuan perusahaan dalam melunasi utang- utang jangka pendeknya juga mengalami penurunan. Bila dibandingkan dengan rata-rata industri, quick ratio perusahaan selama lima periode berada di bawah rata-rata industri yang menyebabkan kinerja keuangan dari sisi likuiditas buruk. Selain itu, dari tahun 2011 sampai dengan 2013, quick ratio perusahaan juga mengalami penurunan dengan penurunan tertinggi pada tahun 2012 yaitu turun sebesar 20,4 dibandingkan dengan quick ratio tahun 2011. Berdasarkan data laporan keuangan yang telah dianalisis, peningkatan rata-rata current asset setelah dikurangi inventories dari tahun 2009 sampai dengan 2013 adalah Rp 8.403.833.023 sedangkan peningkatan rata-rata current asset adalah Rp 16.797.974.138, berarti bahwa akun persediaan memiliki porsi 50 dalam menentukan jumlah asset lancar, hal tersebut menandakan persediaan barang belum terjual atau belum dikelola secara optimal oleh perusahaan.

f. PT. Siantar Top Tbk. STTP

Berdasarkan Tabel V.1 hal. 59, perbandingan current ratio dengan rata-rata industri pada PT. Siantar Top Tbk dapat secara sederhana dilihat melalui Gambar V.11 sebagai berikut: Berdasarkan Tabel V.2 hal. 61, perbandingan quick ratio dengan rata-rata industri pada PT. Siantar Top Tbk dapat secara sederhana dilihat melalui Gambar V.12 sebagai berikut: 180.1 184.0 171.3 168.5 176.9 168.8 170.9 103.5 99.7 114.2 0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 2009 2010 2011 2012 2013 Gambar V.11 PT. Siantar Top Indonesia Tbk STTP Perbandingan Current Ratio dengan Rata-rata Industri Tahun 2009-2013 Rata-rata industri Current ratio Perusahaan memiliki tingkat current ratio tertinggi pada tahun 2010 yaitu sebesar 170,9 dan berada di bawah rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 13,1. Ini berarti bahwa perusahaan mampu menjamin Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 170,9 aktiva lancar. Sedangkan untuk tingkat current ratio terendah terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 99,7 dan berada di bawah rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 68,8. Ini berarti bahwa perusahaan mampu menjamin Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 99,7 aktiva lancar. Untuk tingkat quick ratio tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 85,2 dan berada di bawah rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 26,8. Ini berarti bahwa perusahaan mampu melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 85,2 aktiva lancar. Sedangkan, tingkat quick ratio terendah terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 50,2 dan berada di bawah rata-rata industri dengan perbedaan 57,5. Tingkat quick 66.9 85.2 50.2 57.3 66.5 109.8 112.0 107.7 107.4 113.5 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 2009 2010 2011 2012 2013 Gambar V.12 PT. Siantar Top Indonesia Tbk STTP Perbandingan Quick Ratio dengan Rata-rata Industri Tahun 2009-2013 Quick Ratio Rata-rata Industri ratio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 50,2 aktiva lancar. Rasio likuiditas perusahaan berada di bawah rata-rata industri dari tahun 2009 sampai dengan 2013, hal tersebut menyebabkan kinerja perusahaan dari sisi likuiditas buruk. Secara historis, rasio likuiditas perusahaan berfluktuasi naik maupun turun. Penurunan tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 67,4 untuk current ratio dan 35,1 untuk quick ratio. Penurunan tersebut dikarenakan perusahaan menambah utang lancar yaitu komponen hutang bank yang naik sebesar Rp 102.171.079.895 138,2 dari tahun 2010.

g. PT. Tiga Pilar Sejahtera Tbk. AISA

Berdasarkan Tabel V.1 hal. 59, perbandingan current ratio dengan rata-rata industri pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Tbk dapat secara sederhana dilihat melalui Gambar V.13 sebagai berikut: 180.1 184.0 171.3 168.5 176.9 120.3 128.5 189.4 126.9 175.0 0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 2009 2010 2011 2012 2013 Gambar V.13 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA Perbandingan Current Ratio dengan Rata-rata Industri Tahun 2009-2013 Rata-rata industri Current ratio

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 48 92

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 5 6

ANALIPER Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 5 12

ANALIPERU Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 4 15

BAB I PENDAHULUAN Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 2 10

Analisis kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari tingkat rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas : studi empiris pada perusahaan bidang agriculture, forestry, dan fishing yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007 sampai dengan 2011.

0 2 129

Analisis kinerja perusahaan ditinjau dari aspek keuangan : studi kasus pada 16 Perusahaan Manufaktur `Food and Beverages` yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1998 - 2002.

0 1 227

Analisis Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur (Food and Beverages) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 2 108