PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading ULTJ

ratio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 91,4 aktiva lancar. Secara historis, peningkatan rasio likuiditas tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 49,7 untuk current ratio dan 54,0 untuk quick ratio dari tahun 2011. Sedangkan penurunan tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 48,0 untuk current ratio dan 33,7 untuk quick ratio dari tahun 2010. Peningkatan rasio tahun 2012 dikarenakan bertambahnya aset lancar sebesar Rp 272.346.312.785 29,5 dari tahun 2011 dan berkurangnya utang lancar sebesar Rp 14.771.862.799 2,4 dari tahun 2011. Akun yang paling berpengaruh terhadap perubahan aset lancar tahun 2012 adalah kas dan setara kas yang meningkat sebesar Rp 293.113.417.810 120,7 dari tahun 2011 dan untuk perubahan utang lancar adalah pinjaman jangka pendek yang berkurang sebesar Rp 46.757.876.176 89,9. Penurunan rasio tahun 2011 dikarenakan menurunnya aset lancar sebesar Rp 31.361.599.520 3,3 dari tahun 2010 dan meningkatnya utang lancar sebesar Rp 130.036.637.218 27,2 dari tahun 2010. Akun yang paling berpengaruh pada penurunan rasio tahun 2011 adalah kas dan setara kas yang menurun sebesar Rp 140.344.198.420 36,6 dari tahun 2010 dan meningkatnya utang usaha sebesar Rp 171.347.064.016 71,8 dari tahun 2010.

i. PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. CEKA

Berdasarkan Tabel V.1 hal. 59, perbandingan current ratio dengan rata-rata industri pada PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk dapat secara sederhana dilihat melalui Gambar V.17 sebagai berikut: Berdasarkan Tabel V.2 hal. 61, perbandingan quick ratio dengan rata-rata industri pada PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk dapat secara sederhana dilihat melalui Gambar V.18 sebagai berikut: 180.1 184.0 171.3 168.5 176.9 479.9 167.2 168.7 102.7 163.2 0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 300.0 350.0 400.0 450.0 500.0 550.0 2009 2010 2011 2012 2013 Gambar V.17 PT. Wilamr Cahaya Indonesia Tbk CEKA Perbandingan Current Ratio dengan Rata-rata Industri Tahun 2009-2013 Rata-rata industri Current ratio 334.6 49.3 62.2 45.6 92.8 109.8 112.0 107.7 107.4 113.5 0.0 100.0 200.0 300.0 400.0 2009 2010 2011 2012 2013 Gambar V.18 PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA Perbandingan Quick Ratio dengan Rata-rata Industri Tahun 2009-2013 Quick Ratio Rata-rata Industri Perusahaan memiliki tingkat current ratio tertinggi pada tahun 2009 yaitu sebesar 479,9 dan berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 299,8. Ini berarti bahwa perusahaan mampu menjamin Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 168,7 aktiva lancar. Sedangkan untuk tingkat current ratio terendah terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 102,7 dan berada di bawah rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 65,8. Ini berarti bahwa perusahaan mampu menjamin Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 102,7 aktiva lancar. Untuk tingkat quick ratio tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 334,6 dan berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 224,8. Ini berarti bahwa perusahaan mampu melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 334,6 aktiva lancar. Sedangkan, tingkat quick ratio terendah terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 45,6 dan berada di bawah rata-rata industri dengan perbedaan 61,8. Tingkat quick ratio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 45,6 aktiva lancar. Secara historis, peningkatan rasio tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 60,5 untuk current ratio dan 47,1 untuk quick ratio dari tahun 2012. Sedangkan penurunan tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 312,6 untuk current ratio dan 285,3 untuk quick ratio dari tahun 2009. Peningkatan rasio tahun 2013 dikarenakan bertambahnya aset lancar sebesar Rp 286.786.163.192 51,2 dari tahun 2012 dan berkurangnya utang lancar sebesar Rp 26.505.143.041 4,9 dari tahun

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 48 92

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 5 6

ANALIPER Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 5 12

ANALIPERU Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 4 15

BAB I PENDAHULUAN Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 2 10

Analisis kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari tingkat rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas : studi empiris pada perusahaan bidang agriculture, forestry, dan fishing yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007 sampai dengan 2011.

0 2 129

Analisis kinerja perusahaan ditinjau dari aspek keuangan : studi kasus pada 16 Perusahaan Manufaktur `Food and Beverages` yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1998 - 2002.

0 1 227

Analisis Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur (Food and Beverages) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 2 108