Penggunaan Standar pada Analisis Rasio

suatu perusahaan. Penganalisa harus menganalisa laporan keuangan suatu perusahaan dalam hubungannya dengan perusahaan-perusahaan lain yang bekerja dalam bidang usaha yang sama dengan perusahaan yang dianalisa. Dengan demikian adalah tidak tepat apabila seorang penganalisa mengatakan bahwa untuk semua perusahaan, current ratio kurang dari 200 adalah kurang baik, yang hanya mendasarkan pada pedoman kasar Riyanto, 2013:330. Selain itu pula, a ngka pembanding “standar ratio” untuk Indonesia sampai saat ini belum dapat dilaksanakan karena belum ada lembaga atau badan yang menyusun ratio industri atau standar rasio tersebut Munawir, 2007:102. Jika standar ratio tidak ada dalam bentuk yang tetap maka penganalisa dapat membuat standar rasio tersebut dengan langkah-langkah sebagai berikut Munawir, 2007:66-67 : a. Pengumpulan laporan keuangan dari perusahaan yang dapat diperbandingkan dalam industri. b. Menghitung angka ratio yang dipilih untuk tiap-tiap perusahaan dalam industri. c. Menyusun ratio-ratio tersebut dari yang tertinggi sampai yang terendah dan menghapuskan ratio yang ekstrim. d. Menghitung rata-rata hitungnya. Rata-rata hitung Mean adalah suatu nilai yang diperoleh dengan jalan membagi seluruh nilai pengamatan dengan banyaknya pengamatan. Rata-rata hitung dalam industri dihitung dengan rumus Arikunto, 2013:284-285: Yang biasanya ditulis dalam rumus sederhana: Dengan keterangan adalah rerata nilai, ∑ adalah tanda jumlah, X adalah nilai mentah yang dimiliki subjek, dan N adalah banyaknnya subjek yang memiliki nilai.

D. Kinerja Keuangan

1. Pengertian Kinerja Keuangan

Menurut Fahmi 2011:2, kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Sedangkan menurut IAI 2007, kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumber daya yang dimilikinya. Menurut S. Munawir, kinerja keuangan adalah kemampuan dari suatu perusahaan dalam menggunakan modal yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mendapatkan hasil yang maksimal Ningtias et al, 2014. Kinerja keuangan digunakan untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analis memerlukan beberapa tolak ukur yang digunakan yaitu ratio dan indeks, yang menghubungkan dua data keuangan antara satu dengan lain Sawir, 2005:6.

2. Tahap-tahap Menganalisis Kinerja Keuangan

Penilaian kinerja setiap perusahaan berbeda-beda tergantung kepada ruang lingkup bisnis yang dijalankan. Jika perusahaan tersebut bergerak pada sektor bisnis pertambangan maka itu akan berbeda dengan perusahaan yang bergerak pada bisnis pertanian dan perikanan. Maka, menurut Irham Fahmi 2011:240-241 ada lima tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan secara umum, yaitu: a. Melakukan review terhadap data laporan keuangan. Review di sini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah dibuat sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam dunia akuntansi, sehingga hasil laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan. b. Melakukan perhitungan. Penerapan metode perhitungan disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan yang sedang dilakukuan sehingga hasil dari perhitungan tersebut dalam memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analis yang diinginkan. c. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh. Dari hasil hitungan yang sudah diperoleh kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya. Metode paling umum yang digunakan untuk melakukan perbandingan ini ada dua yaitu: 1 Time series analysis, yaitu membandingkan antar waktu atau antar periode, dengan tujuan itu nantinya akan terlihat secara grafik. 2 Cross sectional approach, yaitu melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan rasio-rasio yang telah dilakukan antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya dalam ruang lingkup yang sejenis yang dilakukan secara bersamaan. d. Melakukan penafsiran terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan. e. Mencari dan memberikan pemecahan masalah terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 48 92

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 5 6

ANALIPER Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 5 12

ANALIPERU Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 4 15

BAB I PENDAHULUAN Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 2 10

Analisis kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari tingkat rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas : studi empiris pada perusahaan bidang agriculture, forestry, dan fishing yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007 sampai dengan 2011.

0 2 129

Analisis kinerja perusahaan ditinjau dari aspek keuangan : studi kasus pada 16 Perusahaan Manufaktur `Food and Beverages` yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1998 - 2002.

0 1 227

Analisis Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur (Food and Beverages) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 2 108