liabilitas jangka pendek dengan Rp 153,0 aktiva lancar. Sedangkan, tingkat quick ratioterendah terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 57,1 dan
berada di bawah rata-rata industri dengan perbedaan 56,4. Tingkat quick ratio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi Rp 100
liabilitas jangka pendek dengan Rp 57,1 aktiva lancar. Rasio likuiditas perusahaan mengalami fluktuasi naik turun lalu naik
kembali selama tahun 2009 sampai dengan 2013. Secara historis, peningkatan rasio tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 60,9
untuk current ratio dan 106,3 untuk quick ratio dari tahun sebelumnya. Sedangkan penurunan tertinggi terjadi pada tahun 2012 sebesar 62,4
untuk current ratio dan 75,5 untuk quick ratio dari tahun sebelumnya. Peningkatan rasio tahun 2011 dikarenakan bertambahnya aset lancar
sebesar Rp 1.060.571.000.000 159,2 dari tahun 2010. Akun yang paling berpengaruh terhadap peningkatan aset lancar adalah kas dan setara
kas yang meningkat sebesar Rp 619.246.000.000 4014,0 dari tahun 2010. Kenaikan kas dan setara kas juga diiringi dengan meningkatnya
utang lancar pada tahun 2011 sebesar Rp 393.541.000.000 75,9 dari tahun 2010. Penurunan rasio tahun 2012 dikarenakan menurunnya aset
lancar sebesar Rp 181.641.000.000 10,5 dari tahun 2011 dan meningkatnya utang lancar sebesar Rp 305.161.000.000 33,5 dari
tahun 2011 . Akun yang paling berpengaruh pada penurunan rasio tahun 2012 adalah kas dan setara kas yang menurun sebesar Rp 532.498.000.000
83,9 dan adanya akun baru yaitu utang bank dan lembaga keungan jangka pendek sebesar Rp 702.537.000.000.
h. PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading ULTJ
Berdasarkan Tabel V.1 hal. 59, perbandingan current ratio dengan rata-rata industri pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk dapat
secara sederhana dilihat melalui Gambar V.15 sebagai berikut:
Berdasarkan Tabel V.2 hal. 61, perbandingan quick ratio dengan rata-rata industri pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk dapat
secara sederhana dilihat melalui Gambar V.24 sebagai berikut:
180.1 184.0
171.3 168.5
176.9 211.6
200.1 152.1
201.8 247.0
0.0 50.0
100.0 150.0
200.0 250.0
300.0
2009 2010
2011 2012
2013
Gambar V.15 PT. Ultrajaya Milk Industry and TradingTbk ULTJ
Perbandingan Current Ratio dengan Rata-rata Industri Tahun 2009-2013
Rata-rata industri Current ratio
Perusahaan memiliki tingkat current ratio tertinggi pada tahun 2013 yaitu sebesar 247,0 dan berada di bawah rata-rata industri dengan
perbedaan sebesar 94,1. Ini berarti bahwa perusahaan mampu menjamin Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 247,0 aktiva lancar. Sedangkan
untuk tingkat current ratio terendah terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 152,1 dan berada di bawah rata-rata industri dengan perbedaan sebesar
3,0. Ini berarti bahwa perusahaan mampu menjamin Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 152,1 aktiva lancar.
Untuk tingkat quick ratio tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 162,6 dan berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan
sebesar 60,2. Ini berarti bahwa perusahaan mampu melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 162,6 aktiva lancar. Sedangkan, tingkat
quick ratio terendah terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 91,4 dan berada di bawah rata-rata industri dengan perbedaan 11,7. Tingkat quick
111.8 125.2
91.4 145.4
162.6
109.8 112.0
107.7 107.4
113.5
0.0 50.0
100.0 150.0
200.0
2009 2010
2011 2012
2013
Gambar V.16 PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk
ULTJ Perbandingan Quick Ratio dengan Rata-rata Industri
Tahun 2009-2013
Quick Ratio Rata-rata Industri
ratio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 91,4 aktiva lancar.
Secara historis, peningkatan rasio likuiditas tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 49,7 untuk current ratio dan 54,0 untuk
quick ratio dari tahun 2011. Sedangkan penurunan tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 48,0 untuk current ratio dan 33,7 untuk quick ratio
dari tahun 2010. Peningkatan rasio tahun 2012 dikarenakan bertambahnya aset lancar sebesar Rp 272.346.312.785 29,5 dari tahun 2011 dan
berkurangnya utang lancar sebesar Rp 14.771.862.799 2,4 dari tahun 2011. Akun yang paling berpengaruh terhadap perubahan aset lancar tahun
2012 adalah kas dan setara kas yang meningkat sebesar Rp 293.113.417.810 120,7 dari tahun 2011 dan untuk perubahan utang
lancar adalah pinjaman jangka pendek yang berkurang sebesar Rp 46.757.876.176 89,9. Penurunan rasio tahun 2011 dikarenakan
menurunnya aset lancar sebesar Rp 31.361.599.520 3,3 dari tahun 2010 dan meningkatnya utang lancar sebesar Rp 130.036.637.218 27,2
dari tahun 2010. Akun yang paling berpengaruh pada penurunan rasio tahun 2011 adalah kas dan setara kas yang menurun sebesar Rp
140.344.198.420 36,6 dari tahun 2010 dan meningkatnya utang usaha sebesar Rp 171.347.064.016 71,8 dari tahun 2010.
i. PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. CEKA