PT. Akasha Wira Internasional Tbk. ADES

Untuk tingkat quick ratio tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 201,8 dan berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 92,0. Ini berarti bahwa perusahaan mampu melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 201,8 aktiva lancar. Sedangkan, tingkat quick ratio terendah terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 103,0 dan berada di bawah rata-rata industri dengan perbedaan 10,5. Pada tahun 2010, current ratio menurun sebesar 74,7 dari current ratio tahun 2009 yang disebabkan oleh current assets perusahaan meningkat karena adanya peningkatan investasi jangka pendek sebesar Rp 10.557.000.000 kepada Limegreen Capital Ltd dan kenaikan piutang usaha sebesar Rp 74.991.000.000 sehubungan dengan transaksi perusahaan. Penurunan quick ratio tahun 2013 dikarenakan adanya peningkatan utang lancar sebesar Rp 10.106.000.000 dibandingkan dengan utang lancar pada tahun 2012. Komponen utang lancar yang berpengaruh secara signifikan adalah pada akun pinjaman bank jangka pendek, dimana perusahaan melakukan pinjaman sebesar Rp 12.100.000.000 kepada PT. Bank Internasional Indonesia BII.

b. PT. Delta Djakarta Tbk DLTA

Berdasarkan Tabel V.1 hal. 59, perbandingan current ratio dengan rata-rata industri pada PT. Delta Djakarta Tbk dapat secara sederhana dilihat melalui Gambar V.3 sebagai berikut: Berdasarkan Tabel V.2 hal. 61, perbandingan quick ratio dengan rata-rata industri pada PT. Delta Djakarta Tbk dapat secara sederhana dilihat melalui Gambar V.4 sebagai berikut: Nilai current ratio dan nilai quick ratio menunjukkan fluktuasi naik maupun turun selama tahun 2009 sampai 2013. Meskipun demikian, masing-masing rasio perusahaan dari segi likuiditas tetap berada di atas rasio industrinya. Perusahaan ini memiliki ratio likuiditas yang ekstrim. 180.1 184.0 171.3 168.5 176.9 453.1 633.1 600.9 526.5 470.5 0.0 100.0 200.0 300.0 400.0 500.0 600.0 700.0 2009 2010 2011 2012 2013 Gambar V.3 PT. Delta Djakarta Tbk DLTA Perbandingan Current Ratio dengan Rata-rata Industri Tahun 2009-2013 Rata-rata industri Current ratio 403.9 539.8 513.0 399.6 362.5 109.8 112.0 107.7 107.4 113.5 0.0 100.0 200.0 300.0 400.0 500.0 600.0 2009 2010 2011 2012 2013 Gambar V.4 PT. Delta Djakarta Tbk DLTA Perbandingan Quick Ratio dengan Rata-rata Industri Tahun 2009-2013 Quick Ratio Rata-rata Industri Rasio likuiditas yang sudah diperhitungkan bila dibandingkan dengan rasio industri maka akan didapatkan perbedaan yang sangat tinggi ekstrim dimana rata-rata perbedaan current ratio mencapai 455,8 sedangkan rata-rata perbedaan quick ratio mencapai 413,8. Berdasarkan data dari laporan keuangan perusahaan, kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan terlalu banyak dan mengindikasikan banyaknya kas yang mengganggur. Sejak tahun 2009 sampai dengan 2013, kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan memiliki nilai rata-rata sebesar Rp 321.220.391.000 sedangkan rata-rata aset lancar sebesar Rp 627.205.810.000. Hal tersebut membuktikan kas dan setara kas memiliki porsi 51,2 dalam menentukan jumlah aset lancar. Perusahaan memiliki tingkat current ratio tertinggi pada tahun 2010 yaitu sebesar 633,1 dan berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 449,1. Ini berarti bahwa perusahaan mampu menjamin Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 633,1 aktiva lancar. Sedangkan untuk tingkat current ratioterendah terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 453,1 dan berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 273,0. Ini berarti bahwa perusahaan mampu menjamin Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 453,1 aktiva lancar. Untuk tingkat quick ratio tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 539,8 dan berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 427,8. Ini berarti bahwa perusahaan mampu melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 539,8 aktiva lancar. Sedangkan, tingkat

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 48 92

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 5 6

ANALIPER Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 5 12

ANALIPERU Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 4 15

BAB I PENDAHULUAN Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 2 10

Analisis kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari tingkat rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas : studi empiris pada perusahaan bidang agriculture, forestry, dan fishing yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007 sampai dengan 2011.

0 2 129

Analisis kinerja perusahaan ditinjau dari aspek keuangan : studi kasus pada 16 Perusahaan Manufaktur `Food and Beverages` yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1998 - 2002.

0 1 227

Analisis Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur (Food and Beverages) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 2 108