Rasio likuiditas yang sudah diperhitungkan bila dibandingkan dengan rasio industri maka akan didapatkan perbedaan yang sangat tinggi ekstrim
dimana rata-rata perbedaan current ratio mencapai 455,8 sedangkan rata-rata perbedaan quick ratio mencapai 413,8.
Berdasarkan data dari laporan keuangan perusahaan, kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan terlalu banyak dan mengindikasikan
banyaknya kas yang mengganggur. Sejak tahun 2009 sampai dengan 2013, kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan memiliki nilai rata-rata
sebesar Rp 321.220.391.000 sedangkan rata-rata aset lancar sebesar Rp 627.205.810.000. Hal tersebut membuktikan kas dan setara kas memiliki
porsi 51,2 dalam menentukan jumlah aset lancar. Perusahaan memiliki tingkat current ratio tertinggi pada tahun 2010
yaitu sebesar 633,1 dan berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 449,1. Ini berarti bahwa perusahaan mampu
menjamin Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 633,1 aktiva lancar. Sedangkan untuk tingkat current ratioterendah terjadi pada tahun 2009
yaitu sebesar 453,1 dan berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 273,0. Ini berarti bahwa perusahaan mampu
menjamin Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 453,1 aktiva lancar. Untuk tingkat quick ratio tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu
sebesar 539,8 dan berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 427,8. Ini berarti bahwa perusahaan mampu melunasi Rp 100
liabilitas jangka pendek dengan Rp 539,8 aktiva lancar. Sedangkan, tingkat
quick ratio terendah terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 362,5. Meskipun demikian, tingkat quick ratio pada tahun 2013 tetap berada di
atas rata-rata industri dengan perbedaan 249,0. Tingkat quick ratio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi Rp 100 liabilitas
jangka pendek dengan Rp 362,5 aktiva lancar. Dengan demikian, secara likuiditas, perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya
selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.
c. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF
Berdasarkan Tabel V.1 hal. 59, perbandingan current ratio dengan rata-rata industri pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dapat secara
sederhana dilihat melalui Gambar V.5sebagai berikut:
Berdasarkan Tabel V.2 hal. 61, perbandingan quick ratio dengan rata-rata industri pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dapat secara
sederhana dilihat melalui Gambar V.6 sebagai berikut:
180.1 184.0
171.3 168.5 176.9
116.3 203.6
194.2 204.9
166.7
0.0 50.0
100.0 150.0
200.0 250.0
2009 2010
2011 2012
2013
Gambar V.5 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
Perbandingan Current Ratio dengan Rata-rata Industri Tahun 2009-2013
Rata-rata industri Current ratio
Perusahaan memiliki tingkat current ratio tertinggi pada tahun 2012 yaitu sebesar 204,9 dan berada di atas rata-rata industri dengan
perbedaan sebesar 36,4. Ini berarti bahwa perusahaan mampu menjamin Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 204,9 aktiva lancar. Sedangkan
untuk tingkat current ratio terendah terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 116,3 dan berada di bawah rata-rata industri dengan perbedaan sebesar
63,8. Ini berarti bahwa perusahaan mampu menjamin Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 116,3 aktiva lancar.
Untuk tingkat quick ratio tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 146,4 dan berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan
sebesar 34,4. Ini berarti bahwa perusahaan mampu melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 146,4 aktiva lancar. Sedangkan, tingkat
quick ratio terendah terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 70,4 dan berada di bawah rata-rata industri dengan perbedaan 39,4. Tingkat quick
70.4 146.4
142.6 144.1
124.8 109.8
112.0 107.7
107.4 113.5
0.0 50.0
100.0 150.0
200.0
2009 2010
2011 2012
2013
Gambar V.6 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
Perbandingan Quick Ratio dengan Rata-rata Industri Tahun 2009-2013
Quick Ratio Rata-rata Industri
ratio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 70,4 aktiva lancar.
Peningkatan rasio likuiditas perusahaan diiringi pula dengan peningkatan current asset. Selama tahun 2009 sampai dengan 2013, rata-
rata peningkatan current asset adalah sebesar Rp 4.874.314.000.000 sedangkan
rata-rata peningkatan
current liabilities
adalah Rp
2.080.695.000.000. Secara historis, penurunan rasio likuiditas cukup besar terjadi pada tahun 2013, dimana current ratio turun sebesar 38,2 dari
current ratio tahun 2012 dan quick ratio turun sebesar 19,3 dari quick ratio tahun 2012. Hal tersebut terjadi karena terjadi kenaikan current asset
sebesar Rp 6.228.507.000.000 dari current asset tahun 2012 dan kenaikan current liabilities sebesar Rp 6.666.109.000.000 dari current liabilities
tahun 2012. Komponen akun current asset yang berubah secara signifikan adalah munculnya akun baru yaitu deposito berjangka sebesar Rp
3.398.300.000.000. Komponen akun current liabilities yang berpengaruh terhadap perubahan rasio likuiditas adalah kenaikan utang bank sebesar Rp
2.336.642.000.000 dari tahun 2012.
d. PT. Mayora Indah Tbk. MYOR
Berdasarkan Tabel V.1 hal. 59, perbandingan current ratio dengan rata-rata industri pada PT. Mayora Indah Tbk dapat secara sederhana
dilihat melalui Gambar V.7sebagai berikut: