PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF

ratio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 70,4 aktiva lancar. Peningkatan rasio likuiditas perusahaan diiringi pula dengan peningkatan current asset. Selama tahun 2009 sampai dengan 2013, rata- rata peningkatan current asset adalah sebesar Rp 4.874.314.000.000 sedangkan rata-rata peningkatan current liabilities adalah Rp 2.080.695.000.000. Secara historis, penurunan rasio likuiditas cukup besar terjadi pada tahun 2013, dimana current ratio turun sebesar 38,2 dari current ratio tahun 2012 dan quick ratio turun sebesar 19,3 dari quick ratio tahun 2012. Hal tersebut terjadi karena terjadi kenaikan current asset sebesar Rp 6.228.507.000.000 dari current asset tahun 2012 dan kenaikan current liabilities sebesar Rp 6.666.109.000.000 dari current liabilities tahun 2012. Komponen akun current asset yang berubah secara signifikan adalah munculnya akun baru yaitu deposito berjangka sebesar Rp 3.398.300.000.000. Komponen akun current liabilities yang berpengaruh terhadap perubahan rasio likuiditas adalah kenaikan utang bank sebesar Rp 2.336.642.000.000 dari tahun 2012.

d. PT. Mayora Indah Tbk. MYOR

Berdasarkan Tabel V.1 hal. 59, perbandingan current ratio dengan rata-rata industri pada PT. Mayora Indah Tbk dapat secara sederhana dilihat melalui Gambar V.7sebagai berikut: Berdasarkan Tabel V.2 hal. 61, perbandingan quick ratio dengan rata-rata industri pada PT. Mayora Indah Tbk dapat secara sederhana dilihat melalui Gambar V.8 sebagai berikut: Perusahaan memiliki tingkat current ratio tertinggi pada tahun 2012 yaitu sebesar 276,1 dan berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 107,6. Ini berarti bahwa perusahaan mampu menjamin Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 276,1 aktiva lancar. 180.1 184.0 171.3 168.5 176.9 229.0 258.1 221.9 276.1 244.3 0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 300.0 2009 2010 2011 2012 2013 Gambar V.7 PT. Mayora Indah Tbk. MYOR Perbandingan Current Ratio dengan Rata-rata Industri Tahun 2009-2013 Rata-rata industri Current ratio 169.0 210.2 149.5 198.2 189.0 109.8 112.0 107.7 107.4 113.5 0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 2009 2010 2011 2012 2013 Gambar V.8 PT. Mayora Indah Tbk MYOR Perbandingan Quick Ratio dengan Rata-rata Industri Tahun 2009-2013 Quick Ratio Rata-rata Industri Sedangkan untuk tingkat current ratio terendah terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 221,9 dan masih berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 50,6. Ini berarti bahwa perusahaan mampu menjamin Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 221,9 aktiva lancar. Untuk tingkat quick ratio tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 210,2 dan berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 98,2. Ini berarti bahwa perusahaan mampu melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 210,2 aktiva lancar. Sedangkan, tingkat quick ratio terendah terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 169,0 dan masih berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan 59,2. Tingkat quick ratio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 169 aktiva lancar. Rasio likuiditas perusahaan berada di atas rata-rata industri selama tahun 2009 sampai dengan 2013. Meskipun demikian, pada tahun 2011 dan tahun 2013, perusahaan mengalami penurunan rasio likuiditas secara signifikan, masing-masing turun sebesar 36,2; 31,8 dari rasio tahun sebelumnya. Penurunan rasio paling tinggi yaitu pada tahun 2011 dikarenakan adanya peningkatan jumlah current asset sebesar Rp 1.410.444.943.272 dari jumlah sebelumnya pada tahun 2010. Peningkatan current aset dikarenakan oleh peningkatan nilai persediaan menjadi sebesar Rp 1.336.250.118.104 atau naik sebesar 168,1 dari akhir tahun 2010. Selain itu, pada tahun 2011 juga terjadi kenaikan current liabilities sebesar Rp 805.458.069.131 dari saldo tahun 2010. Jumlah current

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 48 92

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 5 6

ANALIPER Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 5 12

ANALIPERU Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 4 15

BAB I PENDAHULUAN Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 2 10

Analisis kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari tingkat rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas : studi empiris pada perusahaan bidang agriculture, forestry, dan fishing yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007 sampai dengan 2011.

0 2 129

Analisis kinerja perusahaan ditinjau dari aspek keuangan : studi kasus pada 16 Perusahaan Manufaktur `Food and Beverages` yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1998 - 2002.

0 1 227

Analisis Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur (Food and Beverages) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 2 108