PT. Mayora Indah Tbk. MYOR

Sedangkan untuk tingkat current ratio terendah terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 221,9 dan masih berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 50,6. Ini berarti bahwa perusahaan mampu menjamin Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 221,9 aktiva lancar. Untuk tingkat quick ratio tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 210,2 dan berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 98,2. Ini berarti bahwa perusahaan mampu melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 210,2 aktiva lancar. Sedangkan, tingkat quick ratio terendah terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 169,0 dan masih berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan 59,2. Tingkat quick ratio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 169 aktiva lancar. Rasio likuiditas perusahaan berada di atas rata-rata industri selama tahun 2009 sampai dengan 2013. Meskipun demikian, pada tahun 2011 dan tahun 2013, perusahaan mengalami penurunan rasio likuiditas secara signifikan, masing-masing turun sebesar 36,2; 31,8 dari rasio tahun sebelumnya. Penurunan rasio paling tinggi yaitu pada tahun 2011 dikarenakan adanya peningkatan jumlah current asset sebesar Rp 1.410.444.943.272 dari jumlah sebelumnya pada tahun 2010. Peningkatan current aset dikarenakan oleh peningkatan nilai persediaan menjadi sebesar Rp 1.336.250.118.104 atau naik sebesar 168,1 dari akhir tahun 2010. Selain itu, pada tahun 2011 juga terjadi kenaikan current liabilities sebesar Rp 805.458.069.131 dari saldo tahun 2010. Jumlah current liabilities meningkat dipengaruhi oleh naiknya pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp 450.000.000.000 dan naiknya utang usaha sebesar Rp 374.758.980.980. Sedangkan pada tahun 2013, terjadi kenaikan utang lancar sebesar Rp 707.212.350.538 36,7 dari tahun 2012 yang disebabkan kenaikan saldo pada akun-akun yang termasuk ke dalam kelompok utang lancar yang terdiri dari utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain.

e. PT. Sekar Laut Tbk. SKLT

Berdasarkan Tabel V.1 hal.59, perbandingan current ratio dengan rata-rata industri pada PT. Sekar Laut Tbk dapat secara sederhana dilihat melalui Gambar V.9 sebagai berikut: Berdasarkan Tabel V.2 hal. 61, perbandingan quick ratio dengan rata-rata industri pada PT. Sekar Laut Tbk dapat secara sederhana dilihat melalui Gambar V.10 sebagai berikut: 180.1 184.0 171.3 168.5 176.9 189.0 192.5 169.7 141.5 123.4 0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 2009 2010 2011 2012 2013 Gambar V.9 PT. Sekar Laut Tbk SKLT Perbandingan Current Ratio dengan Rata-rata Industri Tahun 2009-2013 Rata-rata industri Current ratio Perusahaan memiliki tingkat current ratio tertinggi pada tahun 2010 yaitu sebesar 192,5 dan berada di atas rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 8,5. Ini berarti bahwa perusahaan mampu menjamin Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 169,7 aktiva lancar. Sedangkan untuk tingkat current ratio terendah terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 123,4 dan berada di bawah rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 53,5. Ini berarti bahwa perusahaan mampu menjamin Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 123,4 aktiva lancar. Untuk tingkat quick ratio tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 93,4 dan berada di bawah rata-rata industri dengan perbedaan sebesar 14,3. Ini berarti bahwa perusahaan hanya mampu melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 93,4 aktiva lancar. Sedangkan, tingkat quick ratio terendah terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 67,3 dan berada di bawah rata-rata industri dengan perbedaan 46,2. Tingkat 91.4 91.4 93.4 73.0 67.3 109.8 112.0 107.7 107.4 113.5 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 2009 2010 2011 2012 2013 Gambar V.10 PT. Sekar Laut Tbk SKLT Perbandingan Quick Ratio dengan Rata-rata Industri Tahun 2009-2013 Quick Ratio Rata-rata Industri quick ratio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi Rp 100 liabilitas jangka pendek dengan Rp 67,3 aktiva lancar. Sejak tahun 2011 sampai dengan 2013, current ratio perusahaan mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Penurunan paling tinggi terjadi pada tahun akhir 2012 dengan nilai current ratio turun sebesar 28,3 dibandingkan nilai current ratio tahun 2011. Berdasarkan data laporan keuangan yang telah dianalisis, peningkatan rata-rata seluruh current asset dari tahun 2009 sampai dengan 2013 adalah Rp 16.797.974.138 dan peningkatan rata-rata current liabilities dari tahun 2009 sampai dengan 2013 adalah Rp 19.799.971.799. Peningkatan current liabilities yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan current assets menyebabkan nilai current ratio menurun sehingga kemampuan perusahaan dalam melunasi utang- utang jangka pendeknya juga mengalami penurunan. Bila dibandingkan dengan rata-rata industri, quick ratio perusahaan selama lima periode berada di bawah rata-rata industri yang menyebabkan kinerja keuangan dari sisi likuiditas buruk. Selain itu, dari tahun 2011 sampai dengan 2013, quick ratio perusahaan juga mengalami penurunan dengan penurunan tertinggi pada tahun 2012 yaitu turun sebesar 20,4 dibandingkan dengan quick ratio tahun 2011. Berdasarkan data laporan keuangan yang telah dianalisis, peningkatan rata-rata current asset setelah dikurangi inventories dari tahun 2009 sampai dengan 2013 adalah Rp 8.403.833.023 sedangkan peningkatan rata-rata current asset adalah Rp 16.797.974.138, berarti bahwa akun persediaan memiliki porsi 50 dalam

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 48 92

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 5 6

ANALIPER Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 5 12

ANALIPERU Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 4 15

BAB I PENDAHULUAN Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 2 10

Analisis kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari tingkat rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas : studi empiris pada perusahaan bidang agriculture, forestry, dan fishing yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007 sampai dengan 2011.

0 2 129

Analisis kinerja perusahaan ditinjau dari aspek keuangan : studi kasus pada 16 Perusahaan Manufaktur `Food and Beverages` yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1998 - 2002.

0 1 227

Analisis Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur (Food and Beverages) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 2 108