dari sumber daya yang dimiliki. Profitabilitas yang dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif memberikan informasi efisiensi dan
efektivitas pengelolaan sumber daya yang dikendalikan suatu entitas Dwi Martani et al, 2012:34. Laporan laba rugi komprehensif minimal
menyajikan berbagai pos-pos antara lain 1.pendapatan; 2.biaya keuangan; 3.bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint ventures;
4.beban pajak; 5.laba-rugi setelah pajak dari operasi dihentikan; 6.labarugi tahun berjalan; 7.setiap komponen laba komprehensif lain
yang diklasifikasikan sesuai sifat; 8.bagian laba komprehensif dari entitas asosiasi dan ventura bersama; 9.total laba-rugi komprehensif Giri,
2012:56. c.
Laporan perubahan ekuitas. Menurut PSAK No. 1 paragraf 107 Revisi 2009, laporan perubahan
ekuitas entitas di antara awal dan akhir periode pelaporan mencerminkan naik turunnya aset neto entitas selama periode.
d. Laporan arus kas.
Laporan arus kas akan menggambarkan perubahan sumber daya yang dikendalikan entitas dengan menggunakan basis kas. Informasi dalam arus
kas dapat digunakan oleh pemakai dalam menilai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama periode pelaporan. Pemakai dapat menilai perubahan
posisi keuangan diperoleh dari aktivitas yang mana karena masing-masing memiliki makna yang berbeda Dwi Martani et al, 2012:34.
e. Catatan atas laporan keuangan.
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam laporan keuangan yang berisikan kebijakan akuntansi, informasi yang
menjelaskan pos-pos dalam laporan keuangan dan daftar detail dari apa yang telah disajikan dalam laporan keuangan. Pemakai dapat menilai risiko,
ketidakpastian atas sumber daya dan liabilitas yang dikendalikan oleh entitas Dwi Martani et al, 2012:35.
4. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan secara periodik yang dilakukan
pihak manajemen yang bersangkutan. Jadi, laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan
terdiri dari data-data merupakan hasil kombinasi antara lain Munawir, 2010:5:
a. Fakta yang telah dicatat
b. Prinsip-prinsip dan kebiasan-kebiasaan di dalam akuntansi.
c. Pendapat pribadi
Dengan memperhatikan sifat-sifat laporan keuangan tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan memiliki beberapa
keterbatasan antara lain Munawir, 2010:9 : a.
Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interim report laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya
sementara dan bukan merupakan laporan yang final.
b. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya
bersifat pasti dan cepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah. Angka yang
tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang atau nilai penggantinya.
c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi
keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli uang tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu mencerminkan unit yang dijual
semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan naiknya harga jual
barang tersebut yang diikuti kenaikan tingkat harga-harga.
d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor- faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang, misalnya
reputasi dan prestasi perusahaan.
B. Analisis Laporan Keuangan
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Secara harfiah, analisis laporan keuangan terdiri dari dua bagian, yaitu analisis dan laporan keuangan. Ini berarti juga bahwa analisis laporan
keuangan merupakan suatu kegiatan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
kata “analis” sendiri
didefinisikan sebagai „Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarn bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan
‟ Prastowo dan Julianty, 2005:56.
Menurut Leopold A. Bernstein dalam Prastowo dan Julianty 2005, memberi definisi analisis laporan keuangan sebagai berikut:
„Financial statement analysis is the judgement process that aims to evalute the current and past financial positions and results of
operation of an enterprise, with primary objective of determining the best possible estimates and predictions about future conditions and
performance.‟
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah suatu proses penentuan, penguraian dan penelaahan bagian dari laporan
keuangan itu sendiri serta hubungan antar bagian dari laporan keuangan yang bertujuan untuk mengevaluasi posisi keuangan saat ini dan periode lalu dan
menghasilkan interpretasi dari operasi suatu perusahaan secara menyeluruh dengan tepat.
2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Tujuan ini pada dasarnya ingin bertanya “Apa yang akan diperoleh dari analisis keuangan yang dilakukan?”. Tujuan ini menenetukan arah analis,
batasan-batasan dalam analisis, dan hasil yang diharapkan. Berikut ini beberapa contoh tujuan analisis keuangan Hanafi dan Halim, 2012:6-8 :
a. Investasi Pada Saham