Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data
perusahaan. Pembandingan antar rasio ini dapat dilakukan dengan membuat tabel cross section analysissebagai berikut:
4. Menarik kesimpulan.
Apabila nilai rasio-rasio likuiditas perusahaan lebih besar dari nilai rasio-rasio industri above average maka dapat diasumsikan bahwa
kondisi keuangan perusahaan baik.Apabila nilai rasio-rasio likuiditas perusahaan sama dari nilai rasio-rasio industri average maka dapat
diasumsikan bahwa kondisi keuangan perusahaan cukup. Apabila nilai rasio-rasio likuiditas perusahaan lebih kecil dari nilai rasio-rasio
industri below average maka dapat diasumsikan bahwa kondisi keuangan perusahaan buruk. Disarikan berdasarkan buku Analisis
Laporan KeuanganKasmir,2013:136-138.
B. Analisis kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari solvabilitas.
1. Menghitung rasio solvabilitas perusahaan dengan formula debt to total
assets ratio dan debt to equity ratioyaitu:
No. Kode Perusahaan Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
1. 2.
dst. Ket :
= Baik = Cukup
= Buruk
Rata- Rata Industri
Perbandingan Ratio ....... dengan Rata-rata Industri Tahun 2009 sampai dengan 2013
a.
b. 2.
Menentukan rasio solvabilitas dalam rata-rata industri. a.
Menentukan rasio solvabilitas setiap perusahaan dalam industri yang telah dihitung.
b. Menghitung rata-rata hitung dalam industri dan menghapus nilai
rasio pengamatan apabila ada rasio yang ekstrim Munawir, 2007:66. Rata-rata hitung dalam industri dihitung dengan
rumus Arikunto, 2013:284-285:
Dengan keterangan adalah rerata nilai, ∑ adalah tanda
jumlah, X adalah nilai mentah yang dimiliki subjek, dan N adalah banyaknya subjek yang memiliki nilai.
3. Melakukan analisis vertikal dengan membandingkan rasio solvabilitas
rata-rata industri dengan rasio solvabilitas pada masing-masing perusahaan. Pembandingan antar rasio ini dapat dilakukan dengan
membuat tabel cross section analysis sebagai berikut:
Debt to total assets ratio
= Total Liabilities
Total assets Debt to Equity
Ratio =
Total Liabilities Shareholders equity
4. Menarik kesimpulan.
Apabila nilai rasio-rasio solvabilitas perusahaan lebih besar dari nilai rasio-rasio industri above average maka dapat diasumsikan bahwa
kondisi keuangan perusahaan buruk. Apabila nilai rasio-rasio solvabilitas perusahaan sama dari nilai rasio-rasio industri average
maka dapat diasumsikan bahwa kondisi keuangan perusahaan cukup. Apabila nilai rasio-rasio solvabilitas perusahaan lebih kecil dari nilai
rasio-rasio industri below average maka dapat diasumsikan bahwa kondisikeuangan perusahaan baik. Disarikan berdasarkan buku
Analisis Laporan Keuangan Kasmir, 2013:157-159.
C. Analisis kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari tingkat profitabilitas
1. Menghitung rasio profitabilitas perusahaan dengan formula net profit
margin ratio, return on assets ratio dan return on equity ratio yaitu:
a.
No. Kode Perusahaan Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
1. 2.
dst. Ket :
= Baik = Cukup
= Buruk
Rata- Rata Industri
Perbandingan Ratio ....... dengan Rata-rata Industri Tahun 2009 sampai dengan 2013
100 ×
Net Profit Margin
= Net Profit
Sales
b. c.
2. Menentukan rasio profitabilitas dalam rata-rata industri
a. Menentukan rasio profitabilitas setiap perusahaan dalam
industri yang telah dihitung. b.
Menghitung rata-rata hitung dalam industri dan menghapus nilai rasio pengamatan apabila ada rasio yang ekstrim
Munawir, 2007:66. Rata-rata hitung dalam industri dihitung dengan rumus Arikunto, 2013:284-285:
Dengan keterangan adalah rerata nilai, ∑ adalah tanda
jumlah, X adalah nilai mentah yang dimiliki subjek, dan N adalah banyaknnya subjek yang memiliki nilai.
3. Melakukan analisis vertikal dengan membandingkan rasio likuiditas
rata-rata industri dengan rasio likuiditas pada masing-masing perusahaan. Pembandingan antar rasio ini dapat dilakukan dengan
100 Return on
assets =
Net profit Total assets
×
× 100
Return on equity
= Net Profit
Shareholders equity
membuat tabel
cross section
analysis sebagai
berikut:
4. Menarik kesimpulan.
Apabila nilai rasio-rasioprofitabilitas perusahaan lebih besar dari nilai rasio-rasio industri above average maka dapat diasumsikan bahwa
kondisi keuangan
perusahaan baik.
Apabila nilai
rasio- rasioprofitabilitas perusahaan sama dari nilai rasio-rasio industri
average maka dapat diasumsikan bahwa kondisi keuangan perusahaancukup
baik. Apabila
nilai rasio-rasioprofitabilitas
perusahaan lebih kecil dari nilai rasio-rasio industri below average maka dapat diasumsikan bahwa kondisi keuangan perusahaan buruk.
Disarikan berdasarkan buku Pengantar Manajemen Keuangan Kasmir, 2010:134-139.
No. Kode Perusahaan Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
1. 2.
dst. Ket :
= Baik = Cukup
= Buruk
Rata- Rata Industri
Perbandingan Ratio ....... dengan Rata-rata Industri Tahun 2009 sampai dengan 2013
47