seluruh penilai. Berikut adalah data rekapitulasi ketiga penilai yang disajikan ke dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.8 Data Rekapitulasi Penilaian dari Ketiga Penilai Penilai
Rerata Kategori
Dosen Ahli IPA 3,4
Sangat Baik Ahli PPD
3,7 Sangat Baik
Guru Kelas 3,1
Baik
Jumlah Rata-rata 3,4
Sangat Baik
Dari hasil penilaian ketiga ahli diperoleh rata-rata skor 3,4 masuk dalam kategori
“ sangat baik “, sehingga modul tersebut layak untuk diimplementasikan.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan di SD Joannes Bosco Yogyakarta peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah, beliau
menyatakan bahwa rata-rata ekonomi orang tuawali peserta didik kelas SD Joannes Bosco adalah menengah ke atas karena sebagian besar mereka bekerja
sebagai wiraswasta. Pendekatan yang digunakan yaitu menggunakan Paradigma Pendidikan Dominikan PPD yang terdiri dari Learning, contemplating,
actuating, sharing dan reflecting. Selama ini tidak ada kegiatan yang dilakukan peserta didik berkaitan dengan lingkungan. Pengelolaan dan pemanfaatan
lingkungan hidup di sekolah sudah diatur oleh petugas kebersihan. Peserta didik tidak pernah berpartisipasi dalam pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan hidup.
Selanjutnya peneliti juga melakukan wawancara kepada guru kelas III Humanis hasilnya yaitu bahwa peserta didik diajak untuk belajar di dalam kelompok pada
saat pembelajaran. Selama ini peserta didik tidak terlalu banyak mengikuti aksi terhadap lingkungan misalnya kerja bakti, menanam pohon di sekolah dan lain-
lain. Selain melakukan wawancara peneliti juga menyebarkan angket di kelas III Humanis, dari 36 item analisis kebutuhan, maka diambil 6 item yang berkaitan
dengan sikap peduli lingkungan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas, dapat disimpulkan bahwa peserta didik selama
proses pembelajaran masih terpaku dengan buku paket serta interaksi dan aksi dengan lingkungan sekitar masih sangat jarang.
Berdasarkan analisis kebutuhan peserta didik, peneliti menentukan KI dan KD serta mengembangkan indikator. Kemudian peneliti menentukan tema yaitu
keanekaragaman hayati dan mengembangkan materi berdasarkan 9 prinsip Tomlinson dalam Harsono:2007 yaitu 1Material should achieve impact, 2
materials should help learners to develop confidence, 3 what is being taught should be perceived by learners as relevant and useful, 4 material should
require and facilitate learners self-investment, 5 learners must be ready to acquire the points to be taught, 6 materials should help learners feel at ease, 7
materials should take into account that learners differ in affective attitudes, 8 materials should maximize learning potential by encouraging intellectual,
aesthetic and emotional involvement which stimulates both right and left brain activities, 9 materials should provide opportunities for outcome feedback.
Berdasarkan uraian di atas maka modul yang dikembangkan mampu mencapai dampak serta mengembangkan kepercayaan diri peserta didik. Modul yang dibuat
harus mudah digunakan serta saling berkaitan satu sama lain, terdiri dari poin- poin penting yang di sampaikan. Memfasilitasi peserta didik untuk menanamkan
kepribadian dan mendorong intelektual dan estetika keterlibatan emosi pada otak kanan dan otak kiri dan menyediakan peluang untuk hasil umpan balik.
Modul pembelajaran IPA dikembangkan dengan berbasis Pendidikan Emansipatoris. Modul yang sudah dikembangkan juga dinilai untuk melihat
kualitas modul. Dari hasil penilaian para ahli diperoleh skor 3,4 termasuk dalam kategori
“ sangat baik “
.
Dihitung menggunakan skala 4 menurut Widoyoko. Berdasarkan penilaian dari ketiga ahli maka diperoleh kritik dan saran yaitu
penentuan tema secara keseluruhan, soal cerita dalam berhitung yang kurang terintegrasi dengan mata pelajaran IPA, dan urutan langkah modul yang belum
sistematis oleh karena itu dari kritik dan saran para ahli peneliti melakukan revisi yaitu memfokuskan tema pada pelestarian keanekaragaman hayati, membuat soal
cerita yang berhubungan dengan materi IPA dan merevisi langkah-langkah modul supaya menjadi lebih sistematis.
Setelah selesai revisi peneliti melakukan implementasi modul di kelas III Humanis SD Joannes Bosco Yogyakarta hari pertama pada tanggal 08 Desember
2016 dan implementasi modul hari kedua dilaksanakan pada tanggal 09 Desember 2016. Pembelajaran yang berlangsung berdasarkan nilai-nilai yang terkandung di
dalam Pendidikan Emansipatoris yaitu humanisasi, kesadaran kritis serta dialog murni yang dialami oleh masing-masing peserta didik bersama guru. Kemudian
setelah dilaksanakan implementasi, peneliti melakukan wawancara kepada 3 peserta didik dan diperoleh hasil bahwa secara umum mereka mampu memahami
dan menggunakan modul dengan baik. Kesulitan yang dialami terjadi pada saat praktik di luar kelas.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan modul IPA untuk
menanamkan sikap peduli lingkungan dapat disimpulkan sebagai berikut.
5.1.1 Pengembangan materi yaitu modul IPA kelas III untuk menanamkan sikap
peduli lingkungan kepada peserta didik dikembangkan melalui beberapa langkah sesuai dengan langkah pengembangan menurut Tomlinson dalam
Harsono 2007 yaitu: 1 Analisis kebutuhan 2 Desain, 3 Revisi, 4 Implementasi, dan 5 Evaluasi. Dari langkah-langkah tersebut maka
menghasilkan modul IPA kelas III berbasis Pendidikan Emansipatoris. 5.1.2
Modul pembelajaran IPA SD digunakan untuk menanamkan sikap peduli lingkungan untuk kelas III Humanis SD Joannes Bosco Yogyakarta
dikembangkan berdasarkan Pendidikan Emansipatoris dengan kualitas rata-rata 3,4 dalam kategori sangat baik. Kualitas ini dilihat berdasarkan
penilaian para ahli sebelum dilakukannya implementasi, maka modul layak digunakan untuk pembelajaran di kelas III. Dalam implementasi
yang dilakukan selama 2 pertemuan dapat digunakan untuk evaluasi modul. Evaluasi modul diperoleh dari hasil implementasi dan hasil
wawancara peserta didik, maka di dapatkan kelemahan dan kelebihan modul.
5.2 Keterbatasan Pengembangan dan Saran
5.2.1 Keterbatasan
Dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan, tidak semua berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan oleh peneliti. Beberapa keterbatasan yang
dialami oleh peneliti antara lain: 5.2.1.1
Modul pembelajaran IPA bisa digunakan untuk sekolah lain di kelas III, namun tidak sesuai dengan kebutuhan peserta didik di sekolah tersebut.
5.2.1.2 Pernyataan di dalam angket tidak bisa menjelaskan secara rinci latar
belakang kebutuhan peserta didik.