Implementasi Proses Pengembangan Modul IPA untuk Sekolah Dasar Kelas III

Sebelum Revisi Sesudah Revisi Gambar 4.14 Modul sebelum revisi Gambar 4.15 Modul sesudah revisi yang ketiga yang ketiga

4.1.1.4 Implementasi

Setelah dilakukan revisi oleh peneliti untuk menguji kualitas modul maka dilaksanakan implementasi penggunaan modul di sekolah. Implementasi dilaksanakan 2 hari. Hari pertama pada tanggal 08 Desember 2016, sedangkan hari kedua pada tanggal 09 Desember 2016. Hasil dari implementasi dapat dijelaskan sebagai berikut. 1 Praktik Penggunaan Modul Hari Pertama Implementasi modul dimulai pukul 08.30-11.30 di kelas III Humanis SD Joannes Bosco Yogyakarta. Pembelajaran dimulai dari kegiatan I dengan Sub Tema “Perkembangbiakan Tumbuhan” dimulai dari pengamatan tumbuhan kemudian peserta didik menganalisis jenis perkembangbiakannya. Kemudian peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan teks yang ada di modul. Menganalisis teks bertujuan untuk melihat tingkat pemahaman peserta didik. Kegiatan ini mengandung nilai humanisasi karena peserta didik belajar untuk memecahkan sendiri sesuai dengan pemahaman mereka. Salah satu peserta didik masih merasa kesulitan dalam menceritakan kembali teks bacaan dengan menggunakan bahasanya sendiri. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kepercayaan diri peserta didik, kegiatan ini mengandung nilai dialog murni. Kegiatan selanjutnya yaitu di luar kelas. Peserta didik masih bekerja di dalam kelompok, dengan mempraktikan bagaimana cara merawat lingkungan di sekitar sekolah. Kegiatan yang telah mereka lakukan dicatat di dalam modul berupa tempat serta kegiatan yang dilakukan. setelah itu peserta didik menuliskan pengalaman yang didapatkan setelah melakukan kegiatan di atas. Kegiatan tersebut mengandung nilai kesadaran kritis, sebab peserta didik belajar langsung dari pengalaman yang mereka dapatkan. Kegiatan belajar 2 dengan subtema “ Aku dan Sekitarku” peserta didik masuk pada mata pelajaran matematika yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran IPA. Peserta didik menepelkan biji-bijian sambil berhitung, kegiatan ini mengandung nilai humanisasi. Setelah itu peserta didik mengerjakan soal cerita yang isinya masih berhubungan dengan lingkungan. Peserta didik tidak merasa kesulitan dalam mengerjakan soal berhitung tersebut. Kegiatan tersebut menjadi kegiatan akhir di pertemuan kedua. Peserta didik diajak untuk berkontemplasi yaitu masuk dalam suasana hening dan kembali memahami apa yang sudah dipelajari tentang perkembangbiakan tumbuhan. Peserta didik membuat doa syukur sebagai wujud terima kasihnya kepada Tuhan. Setelah melakukan kontemplasi peserta didik melakukan tahap actuating yaitu menuliskan aksi yang akan mereka lakukan selanjutnya bagi lingkungan di sekitarnya. Kegiatan actuating tersebut mengandung nilai penyadaran kritis, karena mengajak peserta didik untuk sadar dengan apa yang sudah dipelajarinya. Aksi tersebut disharingkan kepada teman-temannya di dalam kelas lalu merefleksikan diri selama proses pembelajaran. Dalam tahap ini terdapat salah satu peserta didik yang kritis bertanya tentang hal yang ingin ia ketahui. Proses pembelajaran implementasi tanpa jeda istirahat mengingat waktu, sehingga selesai implementasi peserta didik langsung dipulangkan. 2 Praktik Penggunaan Modul Hari Kedua Implementasi hari kedua dimulai pukul 08.00- 11.30 di kelas III Humanis. Pembelajaran dimulai pada kegiatan belajar 1 dengan subtema “ Ayo Peduli Lingkungan” pada pertemuan ini peserta didik mengidentifikasi hak dan kewajiban dalam mata pelajaran PKn yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran IPA. Peserta didik mempelajari tentang hidup sehat, dengan menyebutkan ciri-ciri lingkungan yang sehat. Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi peserta didik supaya melaksankan kewajibannya untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Peserta didik juga mengerjakan manfaat kenaekaragaman hayati di sekitar bagi kelangsungan hidup manusia. Dalam mengerjakan peserta didik sudah tidak ada kesulitannya. Kemudian pada kegiatan selanjutnya peserta didik menuliskan kewajiban apa saja yang harus dilakukan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Kegiatan ini mengandung nilai penyadaran kritis, karena peserta didik diajak untuk menyadari tentang hak dan kewajibannya dengan terjun langsung di kehidupan nyata. Pada setiap jawaban peserta didik dirasa masih kurang kritis dan detail, sehingga masih perlu pendalaman lagi. Kegiatan selanjutnya peserta didik disajikan gambar untuk memilih. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memotivasi peserta didik agar terdorong untuk melihat segi positif dan negatifnya lingkungan yang subur banyak tumbuhannya dan lingkungan yang gersang tidak banyak ditanamai tumbuhan. Oleh karena itu peserta didik menjadi tahu tindakan apa yang harus mereka lakukan. Setelah selesai pada kegiatan belajar pertama, peserta didik memasuki pada kegiatan belajar 2 dengan subtema “ Aksi Lingkungan”. Pada pembelajaran pertama peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok. Dengan belajar secara berkelompok peserta didik dapat belajar berdialog antara sesama teman serta guru untuk mendapatkan pengetahuan baru. Peserta didik mempelajari tentang perkembangbiakan dengan menggunakan biji. Melanjutkan pada pertemuan pertama ketika peserta didik berhitung menggunakan biji, sehingga peserta didik menjadi tahu bahwa biji merupakan bagian dari tumbuhan. Ada peserta didik yang mengatakan jika biji termasuk dapat digunakan untuk memperbanyak tumbuhan. Kegiatan ini peserta didik mampu menyadari apa yang sudah mereka lakukan secara nyata, maka mengandung nilai kesadaran kritis. Setelah peserta didik belajar perkembangbiakan dengan menggunakan biji, mereka belajar di luar kelas. Peserta didik masih belajar secara bekelompok yaitu praktik menanam bibit cabai. Pada saat praktik menanam, respon peserta didik beraneka ragam. Tetapi secara keseluruhan mereka senang dalam kegiatan ini dan menjadi hal yang baru bagi mereka ketika menanam bibit cabai. Setelah menanam bibit cabai peserta didik membuat laporan singkat tentang kegiatan yang dilakukan. Dalam proses menanam mengandung nilai humanisasi, karena peserta didik belajar mengetahui apa yang harus mereka lakukan dengan menggunakan lembar kerja yang sudah disediakan di dalam modul. Selain itu juga mengandung nilai kesadaran kritis dan dialog murni, karena peserta didik mendapatkan pengalaman nyata dengan berdialog dengan sesama memecahkan permasalahan. Selanjutnya peserta didik masuk ke kegiatan belajar 3 dengan subtema “ Aku Pasti Bisa”. Pada pembelajaran ini dilaksanakan sangat singkat karena waktu sudah hamper habis. Tetapi pembelajaran tetap terlaksana dengan baik. Pada kegiatan ini peserta didik mengerjakan soal matematika. Kemudian dilanjutkan contemplating, actuating, sharing dan reflecting seperti pada pertemuan pertama. Semua kegiatan dan pemahaman materi yang diajarkan mengandung nilai-nilai Pendidikan Emansipatoris.

4.1.1.5 Evaluasi