Penelitian Tentang Humanisasi Pendidikan Emansipatoris

menujukkan sikap peduli lingkungan siswa pada kategori sedang dan tinggi. Dari hasil angket dan observasi belum mencapai hasil 75 sehingga peneliti memperbaiki dan meningkatkan sikap peduli lingkungan dengan cara menerapkan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat STM dalam pembelajaran IPA.

2.2.2 Penelitian tentang Ilmu Pengetahuan Alam IPA

Rosalia Henny Susanti 2015 melakukan penelitian yang berjudul Pengembangan Modul Praktikum IPA sebagai Suplemen Kurikulum 2013 untuk Mendorong Siswa Kelas IV Berpikir Kritis. Penelitian ini berawal dari kebutuhan guru dan siswa akan modul pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa modul praktikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013 untuk mendorong berpikir kritis siswa SD kelas IV. Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Sengkan Yogyakarta dan SD N 1 Bareng Lor Klaten. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Research and development RD yang menggunakan prosedur pengembangan Sugiyono. Hasil penelitian berdasarkan validasi produk oleh guru kelas IVB SD Kanisius Sengkan Yogyakarta dan siswa kelas IV SDN 1 Bareng Lor Klaten dari keseluruhan hasil validasi diperoleh rata- rata skor 3,50 dengan kategori sangat layak. Oleh karena itu produk berupa modul praktikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013 untuk berpikir kritis peserta didik kelas IV SD layak untuk di terapkan. Maka keseimpulannya modul yang telah dibuat ini dapat mendorong peserta didik mampu berpikir kritis. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya keterlibatan indikator-indikator berpikir kritis dan adanya 3 peserta didik yang bertanya ketika praktikum langsung.

2.2.3 Penelitian Tentang Humanisasi Pendidikan Emansipatoris

M. Isrofianto 2013 melakukan penelitian yang berjudul Peran Guru Dalam Pengembangan Humanisasi Pendidikan di Sekolah Telaah Pemikiran Ki Hajar Dewantara. Penelitian ini dilatar belakangi oleh keprihatinan peneliti tentang praktik pembelajaran dalam pendidikan yang belangsung selama ini, yang tanpa disadari mengalami de-humanisasi. Hal ini ditandai dari proses pembelajaran selama ini cenderung memperlakukan peserta didik sebagai umpan yang dilimpahi pengetahuan oleh gurunya tanpa memperhatikan perkembangan yang dialami oleh peserta didik. Oleh karena itu peneliti berpikir perlu adanya trobosan baru dalam dunia pendidikan. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu 1 mengetahui konsep pendidikan humanis didasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara, dan 2 mengetahui peran guru dalam pengembangan humanisasi di sekolah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kepustakaan atau library research yang artinya bahan atau data yang digunakan dalam penulisan skripsi diperoleh melalui penggalian dan penelitian dari buku-buku, surat kabar, majalah dan catatan lainnya yang dipandang mempunyai hubungan dan dapat mendukung pemecahan masalah dalam penelitian ini. Kemudian metode yang digunakan yaitu pengumpulan data menggunakan metode-metode dokumentasi secara metode analisa menggunakan content analysis atau analisis isi. Data yang diambil adalah data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari pemikiran- pemikiran Ki Hajar Dewantara yang tertuang di dalam bentuk tulisan, baik berupa makalah, buku, artikel dan tulisan ilmiah lainnya. Kemudian data sekunder berupa bahan pustaka yang memiliki kajian yang berkaitan dengan penelitian. Maka hasil yang didapatkan dari penelitian ini merupakan kajian tentang pentingnya peran guru dalam pengembangan humanisasi pendidikan di sekolah. Bagan 2.1 Literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa ada hal-hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Perbedaan terletak pada jenis penelitian, jenjang kelas, serta karakter yang dikembangkan. Penelitian yang pertama tentang pengembangan modul praktikum IPA, penelitian kedua tentang sikap peduli lingkungan dengan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat STM dan yang ketika penelitian tentang pengembangan humanisasi pendidikan.

2.3 Kerangka Berpikir