2.2 Memulai dari apa yang
ada 2.2.1
Mengharagai waktu.
Kompetensi Dasar terdiri dari beberapa aspek yang pertama aspek pengetahuan dan ketrampilan, aspek sikap sosial dan sikap spiritual. Pada aspek
pengetahuan dan ketrampilan di dalamnya terdapat 3 muatan pelajaran yang pertama KD muatan pelajaran Bahasa Indonesia, KD muatan pelajaran
Matematika dan KD muatan pelajaran PKn. Masing-masing dari Kompetensi Dasar KD dikembangkan indikator sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
yaitu menanamkan sikap peduli lingkungan dengan diintegrasikan ke dalam pembelajaran IPA.
Berdasarkan Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD dan pengembangan indikator maka peneliti menentukan tema dan pengembangan
materi berdasarkan prinsip Tomlinson yang akan dikembangkan pada langkah selanjutnya. Setelah menentukan KI dan KD serta mengembangkan indikator,
peneliti menentukan tema yaitu “Keanekaragaman Hayati“. Tema ini
berhubungan dengan perkembangbiakan tumbuhan dan lingkungan hidup yang ada di sekitar.
4.1.1.2 Desain
1 Menentukan Materi Berdasarkan Prinsip Tomlinson
Dengan adanya tema tersebut maka peneliti dapat menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan dengan berbagai kegiatan. Pengembangan materi pada modul
dikembangkan berdasarkan prinsip dari Tomlinson dalam Harsono:2007 yang dapat dijelaskan sebagai berikut.
1 Material should achieve impact
Pada prinsip pertama modul yang diciptakan harus mencapai dampak, sehingga materi serta kegiatannya dapat diterima oleh peserta didik. Peserta didik mampu
memahami tentang apa yang dipelajari. Oleh karena itu di dalam modul, penulis memberikan kegiatan seperti gambar di bawah ini, yaitu peserta didik menuliskan
pengalamannya setelah mengamati tumbuhan dan merawat tumbuhan yang ada di
lingkungan sekitar. Contoh penerapan prinsip pertama maka dapat dilihat dalam modul pada gambar 4.1 di bawah ini.
Gambar 4.1 Modul Pembelajaran Prinsip 1
2
Materials should help learners to develop confidence
Pada prinsip kedua, isi modul harus bisa membantu peserta didik mengembangkan kepercayaan diri. Oleh karena itu peneliti membuat kegiatan
pembelajaran seperti gambar 4.2 di bawah ini, yaitu mempresentasikan hasil diskusinya berupa soal berhitung, sehingga peserta didik dapat belajar percaya diri
di depan orang lain.
Gambar 4.2 Modul Pembelajaran Prinsip 2
3
What is being taught should be perceived by learners as relevant and useful,
Pada prinsip ketiga, modul harus mudah digunakan dan berkaitan satu sama lain, sehingga peserta didik dapat mempelajarinya dengan baik. Oleh karena itu
penulis membuat kegiatan pembelajaran seperti gambar 4.3 di bawah ini, yaitu sebuah teks bacaan tentang Perkembangbiakan Tumbuhan dengan tunas yang
diusung sesuai dengan subtema yaitu Perkembangbiakan Tumbuhan. Peserta didik diminta untuk menceritakan kembali teks bacaan dan membuat sebuah petunjuk.
Gambar 4.3 Modul Pembelajaran Prinsip 3
4
Material should require and facilitate learners self-investment,
Pada prinsip keempat, modul harus memfasilitasi peserta didik dalam membentuk kepribadian. Oleh karena itu peneliti, membuat kegiatan
pembelajaran seperti gambar 4.4 di bawah ini, yaitu contemplasi yang mengajak peserta didik untuk mengendapkan dalam hati pembelajaran yang sudah
dilaksanakan. Kegiatan ini akan membantu membentuk pribadi peserta didik.
Gambar 4.4 Modul Pembelajaran Prinsip 4
5
Learners must be ready to acquire the points to be taught,
Pada prinsip kelima, modul harus membantu peserta didik untuk mengerti poin dari pembelajaran yang telah dilakukan. Pada gambar 4.5 di bawah ini
contoh modul yang berisi prinsip ke 5 kegiatan tentang apa saja yang harus mereka tuliskan setelah melakukan percobaan menanam bibit cabai. Oleh karena
itu dari kegiatan tersebut peserta didik mendapatkan poin-poin sebagai pengetahuan yang mereka dapatkan dari hasil percobaan.
Gambar 4.5 Modul Pembelajaran Prinsip 5
6
Materials should help learners feel at ease
Pada prinsip keenam, modul yang dibuat harus bisa membuat peserta didik merasa nyaman dan senang saat menggunakannya. Oleh karena itu peneliti
membuat modul seperti gambar di atas, yaitu modul diberikan gambar dan instruksi yang jelas, gambar yang menarik, sehingga membuat peserta didik
merasa nyaman dalam mengerjakan.
Gambar 4.6 Modul Pembelajaran Prinsip 6
7
Materials should take into account that learners differ in affective attitudes,
Pada prinsip ketujuh, modul yang dibuat harus menghasilkan catatan belajar pada saat pembelajaran di mana setiap peserta didik memiliki sikap yang berbeda-
beda. Oleh karena itu peneliti membuat seperti gambar 4.7 di bawah ini yaitu langkah kerja menanam bibit cabai. Dengan praktik menanam ini setiap peserta
didik akan memperlihatkan sikap perilaku yang berbeda-beda.
Gambar 4.7 Modul Pembelajaran Prinsip 7
8
Materials should maximize learning potential by encouraging intellectual, aesthetic and emotional involvement which stimulates both right and left brain activities,
Pada prinsip kedelapan, modul yang dibuat harus memperlihatkan potensi peserta didik dalam estetika, intelektual dan keterlibatan emosi pada dirinya. Oleh
karena itu peneliti membuat kegiatan pembelajaran seperti gambar 4.8 di bawah ini, yaitu menempelkan biji-bijian sambil berhitung. Hal ini akan memacu emosi
dan ketelitian peserta didik dalam melakukannya.
Gambar 4.8 Modul Pembelajaran Prinsip 8
9 Materials should provide opportunities for outcome feedback.
Pada prinsip kesembilan, modul yang dibuat harus harus menyediakan umpan balik kepada peserta didik. Oleh karena itu peneliti membuat kegiatan
pembelajaran seperti gambar di atas, yaitu actuating yang berupakan bagian dari tahap PPD. Dalam kegiatan ini peserta didik dapat menuliskan niat-nilat yang
harus mereka lakukan setelah selesai pembelajaran.
Gambar 4.9 Modul Pembelajaran Prinsip 9
2 Deskripsi Modul
Modul pembelajaran IPA yang dibuat berorientasi pada Pendidikan Emansipatoris. Aspek di dalam pendidikan Emansipatoris adalah humanisasi,
kesadaran kritis dan mempertanyakan sistim berupa dialog murni. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pendidikan Emansipatoris diterapkan di setiap
kegiatan yang ada di dalam modul. Pertama, nilai humanisasi terintegrasi di dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik, karena kegiatan yang
dirancang sesuai dengan realitas yang ada di sekitarnya. Peserta didik dapat menyelesaikan sendiri permasalahan dalam kegiatan pembelajaran tersebut.
Ada keterlibatan peserta didik di dalam setiap kegiatan pembelajaran, sehingga mereka tidak hanya menerima materi dari guru.
Sedangkan dari aspek kesadaran kritis, pada setiap kegiatan di dalam modul berusaha untuk membangkitkan kesadaran peserta didik sehingga
mereka dapat berkreasi dengan tindakan mereka yang nyata. Contoh tindakan yang membangkitkan kesadaran peserta didik yaitu pada saat berkegiatan di
lingkungan sekitar dan merawat lingkungan. Selain itu kegiatan pada saat menanam bibit cabai.
Aspek yang ketiga yaitu dialog, dalam pendidikan bukan transfer pengetahuan melainkan perjumpaan antara pendidik dan peserta didik dalam
sebuah dialog dalam proses mengetahui dan berpikir. Dalam modul kegiatan yang dilakukan semuanya terjadi proses dialog antara pendidik dan peserta
didik, sehingga seimbang. Peserta didik tidak serta merta menerima materi secara utuh dari guru tetapi juga mencari tahu sendiri dengan berbagai praktik
yang dilakukan. Setiap pembelajaran juga dibentuk dalam sebuah kelompok, sehingga menciptakan komunikasi dan berbagi ilmu antara peserta didik yang
satu dan yang lainnya. Modul ini juga menggunakan Paradigma Pendidikan Dominikan PPD
karena menyesuaikan penggunaan pendekatan yang digunakan di SD Joannes Bosco Yogyakarta. Tahap PPD terdiri dari yang pertama Learning, di dalam
modul learning terdapat semua tahap kegiatan yang dilakukan menggunakan pendekatan saintifik, yang dibuat untuk menanamkan sikap peduli lingkungan.
Kedua yaitu, contemplating, di dalam modul pada tahap ini mengajak peserta didik untuk masuk dalam suasana hening untuk memahami apa yang sudah
dipelajari yaitu tentang perkembangbiakan tumbuhan dan lingkungan hidup. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk membuat doa syukur atas ungkapan
rasa terima kasih mereka. Ketiga, actuating pada tahap ini peserta didik menuliskan niat apa saja yang akan mereka lakukan selanjutnya bagi
lingkungan di sekitarnya. Keempat, sharing pada tahap ini peserta didik meceritakan secara singkap niat yang sudah ditulis dalam tahap actuating. Pada
tahap ini bisa juga diintegrasikan dengan aspek Emansipatoris bagian dialog, sehingga peserta didik dapat saling berdialog dan belajar dari pengalaman
peserta didik lainnya. Kelima, reflecting pada tahap ini peserta didik merefleksikan seluruh kegiatan pembelajaran dan merefleksikan manfaat apa
yang mereka dapatkan dari seluruh kegiatan pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas merupakan bagian-bagian isi modul yang
berbasis Pendidikan Emansipatoris dengan menggunakan pendekatan PPD, bertujuan untuk menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan hidup.
3 Instrumen Penilaian Para Ahli
Modul Pembelajaran IPA disusun kemudian dilakukan penilaian kepada para ahli dan guru kelas III. Berikut merupakan data hasil penilaian modul
pembelajaran IPA oleh penilai. Penilaian Modul pembelajaran dilakukan oleh ahli IPA pada tanggal 29
November 2016. Berikut tabel hasil penilaian modul.
Tabel 4.4 Hasil Penilaian Para Ahli IPA No
Komponen yang dinilai Skor
Saran 1
2 3
4 Identitas mata pelajaran
1. Terdapat satuan pendidikan,
kelas, semester,
tema, subtema, pembelajaran ke-
ѵ Perumusan Indikator
2. Kesesuaian
dengan Kompetensi Inti
ѵ
3. Kesesuaian
dengan Kompetensi Dasar
ѵ
4. Kesesuaian
rumusan dengan aspek Kognitif
ѵ
5. Kesesuaian
rumusan dengan aspek Afektif
ѵ
6. Kesesuaian
rumusan dengan aspek Psikomotorik
ѵ
Uraian Tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta didik 7.
Kesesuaian dengan
indikator Kognitif, afektif, psikomotorik
ѵ
8. Kesesuaian
dengan perumusan tujuan dengan
aspek Audience, Behaviour, Condition, dan Degree
ѵ
9. Kesesuaian
dengan karakteristik peserta didik
ѵ Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran
10. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
ѵ
11. Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik
ѵ
12. Keruntutan uraian materi ajar
ѵ
No Komponen yang dinilai
Skor Saran
1 2
3 4
Pemilihan Media dan Sumber Belajar 13. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
ѵ
14. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
ѵ
15. Kesesuaian dengan
pendekatan saintifik
mengamati, menanya,
menalar, mencoba,
mengkomunikasikan
ѵ
16. Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik
ѵ
17. Komponen dalam modul lengkap KI, KD, Indikator,
kegiatan pembelajaran
ѵ
18. Penggunaan bahasa mudah dipahami oleh peserta didik
ѵ
19. Urutan modul pembelajaran telah
disusun secara
sistematis.
ѵ
Metode Pembelajaran 20. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
ѵ
21. Kesesuaian dengan
pendekatan saintifik
mengamati, menanya,
menalar, mencoba
dan mengkomunikasikan
ѵ
22. Kesesuaian dengan metode inquiri
ѵ
23. Kesesuaian dengan
karateristik peserta didik
ѵ SkenarioKegiatan Pembelajaran
24. Keruntutan kegiatan
pembelajaran berdasarkan Pendekatan Saintifik aspek
mengamati
ѵ
25. Keruntutan kegiatan
pembelajaran berdasarkan Pendekatan Saintifik aspek
menanya
ѵ
26. Keruntutan kegiatan
pembelajaran berdasarkan Pendekatan Saintifik aspek
menalar
ѵ
No Komponen yang dinilai
Skor Saran
1 2
3 4
27. Keruntutan kegiatan
pembelajaran berdasarkan Pendekatan Saintifik aspek
mencoba
ѵ
28. Keruntutan kegiatan
pembelajaran berdasarkan Pendekatan Saintifik aspek
mengkomunikasikan
ѵ
29. Kesesuaian kegiatan
pembelajaran dapat
menumbuhkan relasi dan kemampuan berpikir kritis.
ѵ
30. Kesesuaian kegiatan
pembelajaran dapat
menciptakan dialog antar peserta
didik untuk
menemukan realitas dengan menggunakan panca indra.
ѵ
31. Kesesuaian kegiatan
pembelajaran dapat
melaksanakan aksi untuk menemukan
pengetahuan sendiri
dalam proses
pembelajaran.
ѵ
32. Kesesuaian kegiatan
pembelajaran dengan
memberdayakan antara
guru dan peserta didik, serta mampu berefleksi diakhir
pembelajaran.
ѵ
33. Kesesuaian kegiatan dengan sistematikakeruntutan
materi pembelajaran
ѵ
34. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup dengan cakupan materi
dan tingkat
pemahaman peserta didik.
ѵ
Rancangan Penilaian Autentik 35. Kesesuaian bentuk, teknik
dan instrumen
dengan indikator
pencapaian kompetensi.
ѵ
36. Kesesuaian antara bentuk,
ѵ
teknik dan
instrumen kognitif
37. Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen afektif
ѵ
38. Kesesuaian antara bentuk, teknik
dan instrumen
psikomotorik
ѵ
Total Skor
Saran Validator:
Berikut adalah tabel penilaian dari ahli PPD yang dilakukan pada tanggal 29 November 2016.
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Para Ahli PPD No
Komponen yang dinilai Skor
Saran 1
2 3
4 Identitas mata pelajaran
1. Terdapat satuan pendidikan,
kelas, semester, tema, subtema, pembelajaran ke-
ѵ Perumusan Indikator
2. Kesesuaian
dengan Kompetensi Inti
ѵ
3. Kesesuaian
dengan Kompetensi Dasar
ѵ
4. Kesesuaian rumusan dengan
aspek Kognitif
ѵ
5. Kesesuaian rumusan dengan
aspek Afektif
ѵ
6. Kesesuaian rumusan dengan
aspek Psikomotorik
ѵ Uraian Tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta didik
7. Kesesuaian dengan indikator
Kognitif, afektif,
psikomotorik
ѵ
8. Kesesuaian dengan perumusan
tujuan dengan aspek Audience,
ѵ
Behaviour, Condition,
dan Degree
9. Kesesuaian
dengan karakteristik peserta didik
ѵ Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran
10. Kesesuaian
dengan tujuan
pembelajaran
ѵ
11. Kesesuaian
dengan karakteristik peserta didik
ѵ
12. Keruntutan uraian materi ajar
ѵ Pemilihan Media dan Sumber Belajar
13. Kesesuaian
dengan tujuan
pembelajaran
ѵ
14. Kesesuaian
dengan materi
pembelajaran
ѵ
15. Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik mengamati, menanya, menalar,
mencoba, mengkomunikasikan
ѵ
16. Kesesuaian
dengan karakteristik peserta didik
ѵ
17. Komponen
dalam modul
lengkap KI, KD, Indikator, kegiatan pembelajaran
ѵ
18. Penggunaan
bahasa mudah
dipahami oleh peserta didik
ѵ
19. Urutan modul pembelajaran
telah disusun secara sistematis.
ѵ Metode Pembelajaran
20. Kesesuaian
dengan tujuan
pembelajaran
ѵ
21. Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik mengamati, menanya, menalar,
mencoba dan
mengkomunikasikan
ѵ
22. Kesesuaian
dengan metode
inquiri
ѵ
23. Kesesuaian dengan karateristik
peserta didik
ѵ SkenarioKegiatan Pembelajaran
24. Keruntutan
kegiatan pembelajaran
berdasarkan Pendekatan
Saintifik aspek
mengamati
ѵ
25. Keruntutan
kegiatan pembelajaran
berdasarkan
ѵ
Pendekatan Saintifik
aspek menanya
26. Keruntutan
kegiatan pembelajaran
berdasarkan Pendekatan
Saintifik aspek
menalar
ѵ
27. Keruntutan
kegiatan pembelajaran
berdasarkan Pendekatan
Saintifik aspek
mencoba
ѵ
28. Keruntutan
kegiatan pembelajaran
berdasarkan Pendekatan
Saintifik aspek
mengkomunikasikan
ѵ
29. Kesesuaian
kegiatan pembelajaran
dapat menumbuhkan
relasi dan
kemampuan berpikir kritis.
ѵ
30. Kesesuaian
kegiatan pembelajaran
dapat menciptakan
dialog antar
peserta didik
untuk menemukan realitas dengan
menggunakan panca indra.
ѵ
31. Kesesuaian
kegiatan pembelajaran
dapat melaksanakan
aksi untuk
menemukan pengetahuan
sendiri dalam
proses pembelajaran.
ѵ
32. Kesesuaian
kegiatan pembelajaran
dengan memberdayakan antara guru
dan peserta didik, serta mampu berefleksi
diakhir pembelajaran.
ѵ
33. Kesesuaian kegiatan dengan
sistematikakeruntutan materi pembelajaran
ѵ
34. Kesesuaian
alokasi waktu
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup
dengan cakupan materi dan tingkat pemahaman peserta
didik.
ѵ
Rancangan Penilaian Autentik
35. Kesesuaian bentuk, teknik dan
instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi.
ѵ
36. Kesesuaian
antara bentuk,
teknik dan instrumen kognitif
ѵ
37. Kesesuaian
antara bentuk,
teknik dan instrumen afektif
ѵ
38. Kesesuaian
antara bentuk,
teknik dan
instrumen psikomotorik
ѵ
Total Skor Saran Validator:
Berikut adalah tabel penilaian dari guru kelas III yang dilakukan pada
tanggal 01 Desember 2016.
Tabel 4.6 Hasil Penilaian Guru kelas III No
Komponen yang dinilai Skor
Saran 1
2 3
4 Identitas mata pelajaran
1. Terdapat satuan pendidikan,
kelas, semester, tema, subtema, pembelajaran ke-
ѵ Perumusan Indikator
2. Kesesuaian
dengan Kompetensi Inti
ѵ
3. Kesesuaian
dengan Kompetensi Dasar
ѵ
4. Kesesuaian rumusan dengan
aspek Kognitif
ѵ
5. Kesesuaian rumusan dengan
aspek Afektif
ѵ
6. Kesesuaian rumusan dengan
aspek Psikomotorik
ѵ Uraian Tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta didik
7. Kesesuaian dengan indikator
Kognitif, afektif,
psikomotorik
ѵ
8. Kesesuaian dengan perumusan
tujuan dengan aspek Audience, Behaviour,
Condition, dan
Degree
ѵ
9. Kesesuaian
dengan
ѵ
karakteristik peserta didik
Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran 10.
Kesesuaian dengan
tujuan pembelajaran
ѵ
11. Kesesuaian
dengan karakteristik peserta didik
ѵ
12. Keruntutan uraian materi ajar
ѵ Pemilihan Media dan Sumber Belajar
13. Kesesuaian
dengan tujuan
pembelajaran
ѵ
14. Kesesuaian
dengan materi
pembelajaran
ѵ
15. Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik mengamati, menanya, menalar,
mencoba, mengkomunikasikan
ѵ
No Komponen yang dinilai
Skor Saran
1 2
3 4
16. Kesesuaian
dengan karakteristik peserta didik
ѵ
17. Komponen
dalam modul
lengkap KI, KD, Indikator, kegiatan pembelajaran
ѵ
18. Penggunaan
bahasa mudah
dipahami oleh peserta didik
ѵ
19. Urutan modul pembelajaran
telah disusun secara sistematis.
ѵ Metode Pembelajaran
20. Kesesuaian
dengan tujuan
pembelajaran
ѵ
21. Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik mengamati, menanya, menalar,
mencoba dan
mengkomunikasikan
ѵ
22. Kesesuaian
dengan metode
inquiri
ѵ
23. Kesesuaian dengan karateristik
peserta didik
ѵ SkenarioKegiatan Pembelajaran
24. Keruntutan
kegiatan pembelajaran
berdasarkan Pendekatan
Saintifik aspek
mengamati
ѵ
25. Keruntutan
kegiatan pembelajaran
berdasarkan Pendekatan
Saintifik aspek
ѵ
menanya 26.
Keruntutan kegiatan
pembelajaran berdasarkan
Pendekatan Saintifik
aspek menalar
ѵ
27. Keruntutan
kegiatan pembelajaran
berdasarkan Pendekatan
Saintifik aspek
mencoba
ѵ
28. Keruntutan
kegiatan pembelajaran
berdasarkan Pendekatan
Saintifik aspek
mengkomunikasikan
ѵ
29. Kesesuaian
kegiatan pembelajaran
dapat menumbuhkan
relasi dan
kemampuan berpikir kritis.
ѵ
No Komponen yang dinilai
Skor Saran
1 2
3 4
30. Kesesuaian
kegiatan pembelajaran
dapat menciptakan
dialog antar
peserta didik
untuk menemukan realitas dengan
menggunakan panca indra.
ѵ
31. Kesesuaian
kegiatan pembelajaran
dapat melaksanakan
aksi untuk
menemukan pengetahuan
sendiri dalam
proses pembelajaran.
ѵ
32. Kesesuaian
kegiatan pembelajaran
dengan memberdayakan antara guru
dan peserta didik, serta mampu berefleksi
diakhir pembelajaran.
ѵ
33. Kesesuaian kegiatan dengan
sistematikakeruntutan materi pembelajaran
ѵ
34. Kesesuaian
alokasi waktu
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup
dengan cakupan materi dan tingkat pemahaman peserta
didik.
ѵ
Rancangan Penilaian Autentik 35.
Kesesuaian bentuk, teknik dan instrumen dengan indikator
pencapaian kompetensi.
ѵ
36. Kesesuaian
antara bentuk,
teknik dan instrumen kognitif
ѵ
37. Kesesuaian
antara bentuk,
teknik dan instrumen afektif
ѵ
38. Kesesuaian
antara bentuk,
teknik dan
instrumen psikomotorik
ѵ
Total Skor Saran Validator:
Berdasarkan penilaian dari para ahli dengan menggunakan acuan skala 4
dapat diketahui bahwa total skor yang diperoleh dari penilai ahli IPA adalah 130 dengan rata-rata skor sebesar 3,4. Hal ini menunjukkan bahwa modul yang
dikembangkan oleh peneliti masuk dalam kategori “ sangat baik”. Dari penilai ahli PPD total skor 139 dengan rata-rata skor 3,7. Hal ini menunjukkan bahwa
produk yang dikembangkan oleh peneliti masuk dalam kategori “sangat baik”. Sedangkan dari penilai guru kelas III total skor 120 dengan rata-rata skor 3,1. Hal
ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti masuk dalam kategori “baik”. untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Rekap Penilaian Para Ahli Penilai
Skor Rata-rata
1 2
3 4
Ahli IPA 18
24 88
3,4
Ahli PPD 39
100 3,7
Guru Kelas III 6
66 48
3,1 4.1.1.3
Revisi 1
Hasil Penilaian Para Ahli
Berikut adalah kritikan hasil dari penilaian para ahli diantaranya adalah Pertama adalah tentang tema pada modul, materi tentang perkembangbiakan
hewan dan tanaman lebih diarahkan ke pelestarian keanekaragaman hayati dan bukan masuk ke dalam masalah sampah yang ada di lingkungan. Oleh karena itu
peneliti fokus tentang bagaimana melestarikan tanaman yang ada di lingkungan sekitar. Kedua, pada soal tematik bagian mata pelajaran matematika, soal harus
dikaitkan dengan lingkungan dan tidak boleh jauh dari materi tentang IPA. Ketiga, sistematika modul masih lemah terutama dalam pendekatan saintifik
sehingga hal ini dapat menghambat peserta didik untuk berpikir kritis.
2 Revisi Modul
Revisi modul dilakukan berdasarkan saran dan komentar yang ditulis para ahli dari hasil penilaian, maka dapat dijelaskan sebagai berikut.
Revisi yang pertama yaitu tentang hitungan dalam mata pelajaran matematika yang diintegrasikan dengan mata pelajaran IPA yang berkaitan dengan
lingkungan. pada awalnya peneliti memasukkan unsur sampah pada modul sehingga bahan yang digunakan adalah sedotan bekas. Tetapi setelah dilakukan
penilaian peneliti
merevisi modul
yang fokus
terhadap pelestarian
keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar, maka bahan yang digunakan yaitu biji-bijian hasil dari tumbuhan. Maka, dapat dilihat hasil sebelum revisi dan
sesudah revisi di bawah ini.
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Gambar 4.10 Modul Sebelum Revisi Gambar 4.11 Modul Sesudah Revisi yang pertama yang pertama
Revisi yang kedua yaitu tentang soal matematika yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran IPA. Soal cerita yang sebelumnya unsur di dalamnya jauh
dari topik tentang IPA yaitu pembagian tentang roti. Oleh karena itu peneliti merevisi kalimat soal cerita tersebut menjadi bibit sledri, karena bibit masih
berhubungan dengan perkembangbiakan tumbuhan. Mata pelajaran IPA secara tersirat juga diajarkan pada saat menanam bibit cabai dengan menghitung
pembagian bibit sesuai dengan kelompok. Maka hasil sebelum dan sesudah revisi dapat dilihat di bawah ini.
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Gambar 4.12 Modul sebelum Revisi Gambar 4.13 Modul Sesudah Revisi
yang kedua yang kedua
Revisi yang ketiga yaitu tentang materi yang pertama masih membahas tentang daur ulang sampah supaya tidak mencemari lingkungan yang ada di
sekitar. Dalam proses perbaikan peneliti memfokuskan modul tentang pelestarian keanekaragaman hayati, maka peneliti mengganti gambar kegiatan daur ulang
sampah menjadi gambar kegiatan tentang pelestarian lingkungan.
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Gambar 4.14 Modul sebelum revisi Gambar 4.15 Modul sesudah revisi
yang ketiga yang ketiga
4.1.1.4 Implementasi