Teknik Penilaian Hasil Penelitian dan Pengembangan

157

2. Prototipe Perangkat Pembelajaran Menggunakan Media yang

Mendukung Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan sempurna Kustandi, 2011:9. Media yang digunakan juga sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas. Contohnya adalah penggunaan media iklan baik iklan cetak maupun elektronik. Media konkrit ini sangat mendukung model pembelajaran discovery learning. Pada pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat dilihat bahwa dengan mengamati dan mencoba siswa dapat mengerti apa itu unsur iklan. Berikut merupakan gambar penggunaan benda kongkrit dalam pembelajaran. Gambar 4.13 Siswa Menggunakan Media Iklan dalam Majalah untuk Melakukan Pengamatan Unsur Iklan 158 Dalam percobaan merangkai rangkaian listrik baik seri maupun paralel siswa dapat benar-benar mengerti dan memahami bagaimana cara merangkai rangkaian listrik, apa yang membuat lampu bisa menyala, apa saja perbedaan antara kedua rangkaian dan bagaimana kecermatan dalam melakukan percobaan membuahkan hasil yang memuaskan. Dalam pembelajaran digunakan berbagai macam benda konkrit seperti pesawat telepon, jam dinding, gitar, benda-benda ekspor impor, contoh iklan pada majalah dan koran, dsb. Belajar dengan alat musik ritmis menjadi sangat menyenangkan ketika siswa mengumpulkan barang-barang bekas dan merangkainya menjadi alat musik sederhana. Berdasarkan hasil wawancara akhir peneliti dengan guru, guru meyatakan bahwa penggunaan media sangat membatu pencapaian tujuan pembelajaran. Media pembelajaran juga sangat mudah dibuat baik oleh guru maupun siswa. Media yang digunakan sebagian besar merupakan benda-benda konkrit dan nyata yang ada di lingkungan sekitar, sehingga cukup mudah untuk ditemukan dan dibuat baik oleh guru maupun oleh siswa. Pembelajaran sebagian besar mempelajari iklan sehingga baik siswa maupun guru mudah untuk mendapatkannya. Jika ingin memakai media audio visual guru bisa download dari internet atau siswa bisa melihat iklan di televisi maupun media cetak karena kemajuan teknologi akan sangat membantu apabila dimanfaatkan dengan baik. 159

3. Prototipe Perangkat Pembelajaran Memuat Deskriptor-deskriptor

Penilaian KI 1, KI 2, KI 3 dan KI 4 Penilaian yang digunakan yaitu penilaian otentik. Penilaian otentik adalah suatu istilah yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah Kemendikbud, 2014: 34. Penilaian ini didasarkan atas perkembangan peserta didik dari berbagai aspek. Penilaian ini harus menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki peserta didik. Dari pengetahuan yang sudah dimiliki siswa dapat menerapkannya pada pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan baru atau bagaimana mereka belajar untuk memperoleh pengetahuan awal. Rublik penilaian yang memuat sikap spiritual KI 1, sikap sosial KI 2, pengetahuan KI 3 dan keterampilan KI 4 dinilai sangat membantu guru dalam melakukan penilaian. Nilai-nilai sikap sosial yang dikembangkan adalah mandiri, cermat dan percaya diri. Sikap tersebut merupakan beberapa sikap merupakan penerapan pendidikan karakter. Terdapat beberapa deskriptor dalam rublik penilaian yang dapat memudahkan guru untuk menilai apa saja kemampuan yang dicapai oleh siswa sehingga dapat memberi patokan yang jelas, karena biasanya guru hanya melakukan perkiraan dalam memberi nilai pada siswa. Sebagai 160 contoh sikap mandiri yang diperoleh siswa dengan inisial AA dengan nilai 7,5 pada pembelajaran 1. Kriteria yang dipenuhi siswa antara lain: a. Siswa mendata jarak dan waktu berdasarkan petunjuk yang ada dalam LKS dengan melakukan wawancara kepada teman, melakukan perkiraan pengukuran, menghitung, mencatat dan menuliskannya di LKS dalam pengerjaannya siswa meminta petunjuk guru. b. Siswa membaca instruksi pada buku siswa dengan memperhatikan tahap-tahap pengerjaan secara detail, yang dilakukan atas petunjuk guru. c. Siswa menyelesaikan soal cerita dengan menuliskan cara pengerjaannya pada LKS, saat pengerjaannya siswa bertanya pada guru. d. Siswa menemukan lebih dari 4 informasi penting dari bacaan, salah satu informasi penting diketahui dari bertanya kepada guru. e. Siswa belajar membuat sebuah iklan dengan bertanya kepada guru, membuat sendiri iklan menggunakan kurang dari 3 barang yang sudah dibawa. Pada pembelajaran 2, 3, 4, dan 5 sedikit demi sedikit siswa mulai memiliki inisiatif untuk mengerjakan tugas, dan membawa barang-barang untuk belajar dengan inisiatif sendiri dan jarang bertanya kepada teman atau meminta bantuan teman. Pada pembelajaran 6 nilai AA meningkat menjadi 8,75 dengan memenuhi kriteria dibawah ini: 161 a. Siswa membaca instruksi pada buku siswa dengan memperhatikan tahap-tahap pengerjaan secara detail, yang dilakukan atas inisiatif diri sendiri. b. Siswa menemukan lebih dari 4 informasi penting dari bacaan, salah satu informasi penting diketahui dari bertanya kepada guru. c. Siswa mencermati lagu, dan berlatih menyanyikan lagu secara individu serta memainkan alat menggunakan minimal 1 alat yang dibawa sendiri dari rumah. Berikut adalah gambar penilaian yang dilakukan guru. Gambar 4.14 Guru Melakukan Penilaian Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti, guru merasa terbantu dalam melakukan proses penilaian KI 1, KI 2, KI 3 dan KI 4. Dengan adanya deskriptor yang jelas, guru lebih mudah untuk melakukan penilaian. Deskriptor tersebut memberi patokan yang jelas dalam melakukan pengamatan dan melakukan penilaian. Guru juga lebih mudah dalam menulis deskripsi pencapaian siswa pada rapot dengan adanya deskriptor yang sudah ada dalam prototipe perangkat pembelajaran.