11
7. Penilaian dalam prototipe perangkat pembelajaran menggunakan penilaian otentik yang meliputi penilaian sikap spiritual KI 1: bersyukur dan sikap
berdoa, sikap sosial KI 2: mandiri, cermat dan percaya diri, pengetahuan KI 3 dan keterampilan KI 4: keterampilan menulis, menggambar,
membuat iklan, dsb. 8. Prototipe perangkat pembelajaran disusun berdasarkan ketentuan Ejaan
yang Disempurnakan EYD.
12
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berfikir dan pertanyaan penelitian. Empat hal tersebut dijelaskan secara berurutan dalam
pembahasan berikut.
A. Kajian Pustaka
1. Kurikulum 2013
Pendidikan dilakukan dengan tujuan untuk memberikan solusi bagi persoalan-persoalan yang dialami bangsa dan negara. Pendidikan perlu
dilaksanakan untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas untuk memajukan negara. Untuk mewujudkannya salah satu upaya yang
dilakukan pemerintah adalah dengan melakukan pengembangan kurikulum. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai
diterapkan pada tahun pelajaran 20132014. Kurikulum ini merupakan hasil pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirilis
tahun 2004 dan KTSP pada tahun 2006. Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberi kontribusi penting dalam pendidikan yaitu untuk
mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Kurikulum ini mengarahkan peserta didik menjadi: 1 manusia berkualitas
yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; 2 manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
13
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan 3 warga negara yang demokratis, bertanggung jawab Kemendikbud,
2014. Kurikulum 2013 mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan dari dua kurikulum sebelumnya.
Perubahan dan perkembangan kurikulum juga dipengaruhi oleh kesenjangan kurikulum sebelumnya KTSP dengan kurikulum saat ini
Kurikulum 2013. Di bawah ini merupakan tabel yang menunjukkan kesenjangan-kesenjangan yang ada pada Kurikulum KTSP dengan kondisi
ideal, yaitu:
Tabel 2.1 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum
KONDISI SEBELUMNYA KONDISI IDEAL
KOMPETENSI LULUSAN
1. Belum sepenuhnya menekankan
pendidikan karakter 1.
Berkarakter mulia 2.
Belum menghasilkan keterampilan sesuai kebutuhan
2. Keterampilan yang relevan
3. Pengetahuan-pengetahuan lepas
3. Pengetahuan
– pengetahuan terkait
MATERI PEMBELAJARAN
1. Belum relevan dengan kompetensi
yang dibutuhkan 1.
Relevan dengan materi yang dibutuhkan
2. Beban belajar terlalu berat
2. Materi esensial
3. Terlalu luas, kurang mendalam
3. Sesuai dengan tingkat perkembangan
anak
PROSES PEMBELAJARAN
1. Berpusat pada guru
1. Berpusat pada peserta didik
2. Proses pembelajaran berorientasi
pada buku teks 2.
Sifat pembelajaran kontekstual 3.
Buku teks hanya memuat materi bahasan
3. Buku teks memuat materi dan proses
pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan
14
KONDISI SEBELUMNYA KONDISI IDEAL
PENILAIAN
1. Menekankan aspek kognitif
1. Menekankan aspek kognitif, afektif,
psikomotorik secara proposional 2.
Tes menjadi cara penilaian yang dominan
2. Penilaian tes pada portofolio saling
melengkapi
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
1. Memenuhi kompetensi profesi saja
1. Memenuhi kompetensi profesi,
pedagogi, sosial, dan personal 2.
Fokus pada ukuran kinerja PTK 2.
Motivasi mengajar
PENGELOLAAN KURIKULUM
1. Satuan pendidikan mempunyai
pembebasan dalam pengelolaan kurikulum
1. Pemerintah pusat dan daerah
memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat
satuan pendidikan 2.
Masih terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun
kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi satuan
pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah
2. Satuan pendidikan mampu menyusun
kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi satuan
pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah
3. Pemerintah hanya menyiapkan
sampai standar isi mata pelajaran 3.
Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku
teks dan pedoman
Sumber: Mulyasa 2013:61-63 Berbagai kesenjangan kurikulum dan adanya beragam tantangan
zaman, maka perlu dilakukan pengembangan kurikulum. Pengembangan ini dilakukan untuk menghadapi tantangan zaman dengan berbagai
persoalan yang dihadapinya diantaranya globalisasi dan pasar bebas. Masalah lingkungan hidup, pesatnya kemajuan teknologi informasi, dll.
Sehingga diharapkan Kurikulum 2013 mampu menjadi solusi bagi tantangan dan masalah dalam dunia pendidikan dengan bekal dari berbagai
15
macam kompetensi didalamnya. Kompetensi tersebut antara lain: kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis,
kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab, kemampuan
mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal, memiliki minat
luas dalam kehidupan, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai bakatminatnya, dan memiliki rasa tanggung jawab
terhadap lingkungan Mulyasa, 2013.
a. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dirintis tahun
2004 dan KTSP pada tahun 2006. Pada kurikulum KTSP sudah terdapat kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, namun
pengembangan kurikulum tetap dilaksanakan. Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang
dialami, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. Tantangan internal dalam pengembangan kurikulum 2013 antara lain:
1 Pemenuhan delapan Standar Nasional Pendidikan yang meliputi Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Penilaian dan Standar