Spesifikasi Prototipe produk Kualitas Prototipe Perangkat Pembelajaran

145 Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Wa ktu oleh siswa. 2. Guru menanyakan pendapat siswa saat mengamati gambar. 3. Guru memberikan beberapa pertanyaan pancingan kepada siswa. 4. Guru memberikan tabel perilaku yang mencermin-kan persatuan dan kesatuan. 5. Guru memberikan pertanyaan tentang perilaku yang mencermin-kan persatuan dan kesatuan dalam keluarga. 6. Guru membimbing siswa untuk menuliskan pertanyaan atau si masalah. 2. Siswa memberikan pendapatnya tentang kegiatan pada gambar. menalarpengumpulan data. 3. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. menalar. 4. Siswa mengisi tabel perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan. mencoba pengolahan data 5. Siswa menceritakan perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan dalam keluarga. mengkomunikasikan 6. Siswa menuliskan pertanyaan tentang perilaku yang mencerminkan 146 Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Wa ktu hal yang ingin mereka ketahui tentang perilaku yang mencermin-kan persatuan dan kesatuan. persatuan dan kesatuan. menanyapembuktian Kegiatan Penutup 1. Guru membimbing siswa untuk menyimpul-kan pelajaran pada penggalan pertama. 2. Guru menjelaskan kembali apabila terjadi kesalah- pahaman dalam pembelajaran. 3. Guru memberi umpan balik yang konstruktif baik tentang hasil karya maupun keterampilan komunikasi siswa. 4. Guru membimbing siswa untuk menulis refleksi 1. Siswa dengan bantuan guru menyimpulkan pelajaran pada penggalan pertama. menarik kesimpulan 2. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai pembelajaran. 3. Siswa diberi umpan balik yang konstruktif baik tentang hasil karyanya maupun keterampilan komunikasinya. 4. Siswa menulis refleksi harian. 10 menit 147 Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Wa ktu harian. 5. Guru mempersilahkan siswa untuk istirahat. 5. Siswa melakukan persiapan istirahat. 5 Penilaian dalam prototipe perangkat pembelajaran menggunakan penilaian otentik yang meliputi penilaian sikap spiritual KI 1: bersyukur dan sikap berdoa, sikap sosial KI 2: mandiri, cermat dan percaya diri, pengetahuan KI 3 dan keterampilan KI 4: keterampilan menulis, menggambar, membuat iklan, dsb.. Berikut dipaparkan salah satu penilaian yang digunakan dalam prototipe perangkat pembelajaran.

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian sikap, meliputi : 1 Penilaian sikap KI 1 sikap berdoa 2 Penilaian sikap KI 2 kemandirian 3 Penilaian sikap KI 2 kecermatan b. Penilaian pengetahuan, meliputi : 1 Kemampuan menyelesaikan soal matematika 2 Kemampuan mengamati gambar dan iklan c. Penilaian keterampilan, meliputi : 1 Penilaian prototipe produk keterampilan membuat cerita 2 Penilaian keterampilan mempresentasikan hasil prototipe produk Gambar 4.10 Contoh Penilaian Otentik yang Digunakan dalam Prototipe perangkat Pembelajaran 148 Di bawah ini merupakan salah satu contoh rublik penilaian sikap yang digunakan dalam pembelajaran. Tabel 4.19 Contoh Rublik Penilaian Sikap yang digunakan dalam Pembelajaran Sikap Kemandirian No K rit er ia Perkembangan Perilaku Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan 4 3 2 1 1 Menghitung jarak dan waktu Siswa mendata jarak dan waktu berdasarkan petunjuk yang ada dalam LKS dengan melakukan wawancara individu kepada teman, melakukan perkiraan pengukuran secara individu, menghitung, mencatat dan menuliskan di dalam LKS dengan Siswa mendata jarak dan waktu berdasarkan petunjuk yang ada dalam LKS dengan melakukan wawancara kepada teman, melakukan perkiraan pengukuran, menghitung, mencatat dan menuliskan di LKS, dalam mengerjakan siswa meminta Siswa mendata jarak dan waktu dengan melakukan wawancara kepada teman, melakukan perkiraan pengukuran dengan menanyakan caranya kepada guru. Siswa melakukan salah satu kegiatan, mendata jarak dan waktu dengan melakukan wawancara kepada teman atau melakukan perkiraan pengukuran dengan menanyakan caranya kepada guru. 149 No K rit er ia Perkembangan Perilaku Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan 4 3 2 1 inisiatif. petunjuk guru. 2 Membaca instruksi pada buku siswa Siswa membaca instruksi pada buku siswa dengan melihat tahap-tahap pengerjaan secara detail, yang dilakukan atas inisiatif diri sendiri. Siswa membaca instruksi pada buku siswa dengan melihat tahap-tahap pengerjaan secara detail, yang dilakukan atas petunjuk guru. Siswa membaca instruksi pada buku siswa dengan melihat tahap-tahap pengerjaan, yang dilakukan atas perintah guru. Siswa membaca instruksi pada buku siswa tanpa melihat tahap-tahap pengerjaan dan dilakukan atas perintah guru. 3 Menyelesai- kan soal cerita Siswa menyelesai- kan soal cerita dengan menuliskan cara pengerjaan secara lengkap pada LKS secara mendiri. Siswa menyelesai- kan soal cerita dengan menuliskan cara pengerjaan pada LKS, saat bekerja siswa bertanya pada guru. Siswa menyelesai- kan soal cerita dengan menuliskan cara pengerjaan pada LKS, saat bekerja siswa bertanya pada teman. Siswa menyelesai- kan soal cerita dengan menuliskan cara pengerjaan pada LKS, saat bekerja siswa bertanya pada teman dan guru. 150 No K rit er ia Perkembangan Perilaku Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan 4 3 2 1 4 Mencari informasi penting dari bacaan Siswa menemukan sendiri lebih dari 5 informasi penting dari bacaan. Siswa menemukan lebih dari 4 informasi penting dari bacaan, salah satu informasi penting diketahui dari bertanya kepada guru. Siswa menemukan lebih dari 3 informasi penting dari bacaan, salah satu informa-si penting diketahui dari bertanya kepada siswa lain. Siswa menemukan kurang dari 3 informasi penting dari bacaan, salah satu informasi penting diketahui dari bertanya kepada siswa lain. 5 Mencermati dan membuat sebuah iklan Siswa belajar membuat sebuah iklan dari mencermati contoh iklan, membuat sendiri iklan mengguna- kan lebih dari 3 barang yang sudah dibawa. Siswa belajar membuat sebuah iklan dengan bertanya kepada guru, membuat sendiri iklan mengguna- kan kurang dari 3 barang yang sudah dibawa. Siswa belajar membuat sebuah iklan dengan bertanya kepada guru, membuat sendiri iklan mengguna- kan salah satu barang yang dipinjam dari siswa lain. Siswa belajar membuat sebuah iklan dengan bertanya kepada guru dan dibantu siswa lain, membuat iklan mengguna- kan barang yang dipinjam dari siswa lain. 151

B. Pembahasan

Prototipe perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 pada kelas V dengan subtema “Hidup Rukun” dikembangkan oleh peneliti untuk membantu guru mengatasi permasalahan yang ditemui dalam penerapan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran. Masalah yang dihadapi guru adalah kesulitan dalam: merumuskan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, menyediakan media, dan melakukan penilaian. Oleh sebab itu, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian pengembangan prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013. Prototipe perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan berdasarkan karakteristik tersebut memperoleh respon yang baik dari para validator. Rekap hasil validasi dari ketiga ahli adalah sebagai berikut. Pakar kurikulum I : 4,87 Pakar kurikulum II : 4,34 Guru Kelas V : 4,87 Dari hasil tersebut menghasilkan skor rerata yaitu 4,69 dengan kategori “sangat baik”. Skor tersebut menunjukkan bahwa prototipe perangkat pembelajaran layak untuk diujicobakan. Setelah peneliti melakukan ujicoba di SDN Depok 1, guru menjadi terbantu. Berdasarkan wawancara akhir, guru merasa terbantu dalam hal: 1. melaksanakan proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 2. memahami cara memfasilitasi siswa dalam membuat media pembelajaran 152 3. melakukan penilaian KI 1, KI 2, KI 3 dan KI 4 karena adanya deskriptor- deskriptor berupa rublik penilaian Prototipe perangkat yang dikembangkan oleh peneliti dapat membantu mengatasi permasalahan guru karena memiliki kekhasan:

1. Prototipe

Perangkat Pembelajaran yang Dikembangkan Menggunakan Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran Discovery learning Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan Hosnan, 2014: 34. Kelima langkah pendekatan saintifik tersebut digunakan dalam melaksanakan pembelajaran yang dimuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Langkah tersebut dapat dimanfaatkan guru untuk merancang proses pembelajaran agar siswa lebih aktif mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasimelakukan percobaan, mengasosialisasikanmengolah informasi, dan mengomunikasikan hasil konsep, hukum atau prinsip yang mereka temukan. 153 Contoh kegiatan pembelajaran saintifik pada pembelajaran 2 adalah memahami arti harmoni musik. Siswa membaca instruksi dan melihat gambar pada buku siswa sebagai pedoman untuk melakukan proses pembelajaran sebagai tahap mengamati. Lalu siswa menanyakan kepada guru beberapa hal yang mereka kurang pahami mengenai bacaan dan gambar sebagai tahap menanya. Selanjutnya siswa mencari dan memilah benda-benda yang ada di lingkungan sekolah yang dapat dijadikan sebagai alat musik sebagai tahap menalar. Setelah menemukan beberapa benda, siswa mencoba memainkan beberapa benda yang menjadi alat musik ritmis, tahap ini merupakan tahap mencoba. Berikut adalah gambar kegiatan tersebut. Gambar 4.11 Siswa Mencoba Memainkan Alat Musik Ritmis Terakhir siswa menyimpulkan apa pengertian harmoni musik menurut pendapat mereka, tahap ini merupakan tahap mengkomunikasikan. 154 Berdasarkan hasil wawancara akhir kepada guru kelas, prototipe perangkat pembelajaran yang dibuat sangat membantu guru karena menampilkan aspek yang detail terutama dalam kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang memuat 5M mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan. Kegiatan 5M yang dituliskan dalam prototipe perangkat pembelajaran dan dilaksanakan secara urut dapat membantu guru dalam melihat bagaimana perkembangan siswa sesuai usia mereka. Namun tidak semua langkah dalam pembelajaran saintifik berjalan sesuai dengan yang urutan yang diarapkan. Pada kenyataannya sebagian besar siswa tidak melakukan proses menanya setelah tahap mengamati namun justru melakukan proses tersebut ketika mereka menemui kebingungan dalam tahap menalar dan mencoba. Model pembelajaran discovery learning adalah model pembelajaran yang termasuk dalam pendekatan saintifik. Pengertian discovery learning menurut Jerome Bruner adalah metode belajar yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum praktis contoh pengalaman Bruner dalam Hosnan, 2014:281. Melalui langkah-langkah penerapan discovery learning, pembelajaran yang dilaksanakan dapat mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki siswa. Langkah-langkah penerapan discovery learning antara lain: a. stimulus pemberian perangsangstimuli b. problem statement Pernyataanidentifikasi masalah c. data collection pengumpulan data 155 d. data processing pengolahan data e. verification pembuktian f. generalization menarik kesimpulangeneralisasi Syah dalam Kemendikbud, 2004: 244. Model discovery learning dapat diartikan sebagai cara belajar siswa dalam memperoleh pengetahuan secara mandiri yang penemuannya didasarkan pada konsep awal yang siswa ketahui dengan bantuan ide dan kreativitas siswa. Pada model pembelajaran ini guru masih diperkenankan untuk membantu siswa yang mungkin kesulitan untuk menemukan konsep dengan berperan sebagai pembimbing dan penunjuk jalan dalam proses siswa dalam memperoleh pengetahuan. Model ini digunakan dalam penelitian karena diyakini model pembelajaran discovery learning dapat membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan- keterampilan dan proses-proses kognitif karena pengetahuan yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan ampuh dalam menguatkan pengertian, ingatan serta transfer pengetahuan. Seperti pada contoh pelaksanaan pembelajaran satu dengan melakukan wawancara kepada teman satu kelas mengenai jarak antara rumah dengan sekolah, kendaraan yang digunakan dan waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke sekolah. Kegiatan wawancara tersebut dilanjutkan dengan membandingkan data yang didapatkan. Berikut merupakan gambar kegiatan tersebut. 156 Gambar 4.12 Siswa Membandingkan Data Jarak Perjalanan dan Waktu Perjalanan Dari data yang didapatkan, siswa berpikir mengenai perbandingan antara jarak dan waktu antara teman yang satu dan yang lainnya, dari hasil pemikiran tersebut sebagian besar siswa dapat menemukan konsep kecepatan dimana semakin jauh jarak antara suatu tempat berbanding lurus dengan waktu yang dibutuhkan. Berdasarkan wawancara akhir yang dilakukan, peneliti mendapatkan data bahwa guru merasa terbantu dalam hal penggunaan model pembelajaran discovery learning. Guru menyatakan bahwa beliau pernah membaca artikel di internet mengenai penggunaan model pembelajaran ini sebelumnya. Model pembelajaran discovery learning dalam pendekatan saintifik dinilai guru pas diterapkan pada kelas V namun dalam pelaksanaannya guru masih harus tetap membimbing dan mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran. 157

2. Prototipe Perangkat Pembelajaran Menggunakan Media yang

Mendukung Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan sempurna Kustandi, 2011:9. Media yang digunakan juga sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas. Contohnya adalah penggunaan media iklan baik iklan cetak maupun elektronik. Media konkrit ini sangat mendukung model pembelajaran discovery learning. Pada pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat dilihat bahwa dengan mengamati dan mencoba siswa dapat mengerti apa itu unsur iklan. Berikut merupakan gambar penggunaan benda kongkrit dalam pembelajaran. Gambar 4.13 Siswa Menggunakan Media Iklan dalam Majalah untuk Melakukan Pengamatan Unsur Iklan