65
Berdasarkan sepuluh langkah yang sudah disebutkan, digunakan enam langkah dalam penelitian dan pengembangan ini. Keenam langkah tersebut
meliputi 1 potensi masalah yang dilakukan melalui wawancara survei kebutuhan kepada sembilan guru dari sekolah dasar yang berbeda, 2
pengumpulan data dari analisis kebutuhan, 3 desain prototipe produk berupa perangkat pembelajaran, 4 validasi desain yang dilakukan oleh dua dosen
ahli Kurikulum 2013 dan satu guru kelas V, 5 revisi desain sesuai hasil komentar pada validasi, dan 6 uji coba prototipe produk yang dilakukan
selama satu minggu. Peneliti menggunakan enam dari sepuluh langkah pengembangan
dengan alasan
penelitian pengembangan
penelitian pengembangan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 ini merupakan
pengembangan secara terbatas dengan skala yang kecil, penelitian pengembangan ini masih memerlukan masukan dan saran dari semua pihak
agar prototipe produk bahan ajar semakin baik dan berkembang menyesuaikan kebutuhan peserta didik.
B. Prosedur Pengembangan
Dalam melakukan penelitian dan pengembangan terdapat langkah- langkah yang harus dilakukan oleh peneliti. Langkah-langkah yang dilakukan
oleh peneliti sesuai dengan tahapan yang dikemukakan oleh Sugiyono 2014:409, yaitu:
66
1. Potensi dan masalah Penelitian berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi atau
masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Pada langkah awal melakukan penelitian, peneliti mencari
potensi dan masalah mengenai implementasi Kurikulum 2013 yang ada di lapangan. Data tentang potensi dan masalah diperoleh melalui
wawancara yang dilakukan kepada sembilan guru dari sembilan sekolah dasar yang berbeda.
2. Pengumpulan data Setelah melakukan wawancara, peneliti mendapatkan data-data
mengenai analisis kebutuhan pada lapangan. Selanjutnya peneliti mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai bahan untuk
perencanaan prototipe produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi.
3. Desain prototipe produk Prototipe produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah
perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran dalam penelitian ini terdiri dari silabus, RPP, LKS dan evaluasi atau penilaian. Langkah awal
yang dilakukan pada tahap ini adalah menentukan tema yang akan digunakan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran. Setelah
memilih tema yang sesuai, kemudian dilakukan pemilihan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sesuai dengan tema. Selanjutnya
menentukan subtema dan dilakukan pemetaan KI dan KD. Berdasarkan
67
KI dan KD tersebut, dilanjutkan dengan membuat indikator dan tujuan yang hendak dicapai. Silabus dibuat berdasarkan indikator dan tujuan
yang sesuai dengan tema, kemudian dengan berpatokan pada silabus disusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP yang dibuat
disusun menggunakan pendekatan tematik dan pendekatan saintifik yang memuat
5M Mengamati,
menanya, mencoba,
menalar dan
mengkomunikasikan. Model pembelajaran yang digunakan adalah discovery learning. Selain itu, dalam RPP juga memuat pendidikan
karakter yang mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa meliputi sikap spiritual KI 1 dan sikap sosial KI 2. Sikap sosial yang
dikembangkan dalam proses pembelajaran ini adalah madiri, cermat dan percaya diri. Ketiga sifat sosial tersebut dipilih karena sangat relevan
terhadap pendekatan saintifik dan model pembelajaran discovery learning. Sedangkan aspek pengetahuan KI 3 dan keterampilan KI 4
yang dikembangkan dengan menyesuaikan kegiatan pembelajaran dan materi yang dipelajari. Penilaian yang dilakukan untuk menilai siswa
adalah penilaian otentik. 4. Validasi desain
Prototipe produk yang berupa perangkat pembelajaran, setelah dibuat kemudian divalidasi oleh para ahli dengan cara melakukan
penilaian terhadap prototipe produk yang dihasilkan. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki prototipe produk agar lebih baik lagi. Validasi akan
dilakukan oleh tiga pakar yang terdiri dari dua dosen ahli Kurikulum
68
2013 dan satu guru kelas yang sudah menerapkan Kurikulum 2013. Hal ini bertujuan agar peneliti memperoleh kritik dan saran dari para ahli
sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari prototipe produk yang dihasilkan.
5. Revisi desain Setelah dilakukan validasi prototipe produk dapat diketahui
kekurangan dari prototipe produk tersebut. Kekurangan tersebut kemudian diperbaiki oleh peneliti berdasarkan kritik dan saran yang
diperoleh dari para ahli. Hal ini bertujuan agar diperoleh prototipe produk yang lebih baik lagi.
6. Uji coba prototipe produk Prototipe produk yang sudah diperbaiki oleh peneliti kemudian
diujicobakan di lapangan. Tujuannya untuk mengetahui keefektifan dari prototipe produk yang dihasilkan. Uji coba dilakukan kepada siswa kelas
V A SD Negeri Depok 1. Setelah dilakukan uji coba, validasi juga dilakukan oleh siswa dengan cara mengisi kuesioner untuk menilai
apakah prototipe produk yang berupa penilaian diri sendiri yang telah dibuat oleh peneliti sudah sesuai dan baik untuk siswa.
Langkah-langkah tersebut akan membantu peneliti dalam menghasilkan prototipe produk perangkat pembelajaran yang bermanfaat dan layak
digunakan pada siswa kelas V sekolah dasar. Keenam langkah tersebut digambarkan dalam bagan Prosedur Pengembangan Bahan Ajar berikut: