Historiografi berasal dari kata latin history, historia, yang berarti sejarah. Historiografi sebagai sebuah gajian dalam ilmu sejarah merupakan salah satu metode yang digunakan oleh
sejarawan dalam menganalisasi data dan fakta sejarah yang ada menjadi produk sejarah yang sempurna. Memfokuskan sebuah peristiwa sejarah, sejarawan akan menggunakan beberapa
ilmu bantu yang digunakan untuk merekonstruksi peristiwa sejarah.
I. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan dan hasil penelitian ini direncanakan akan dibuat dalam 5 Bab, yang detilnya adalah sebagai berikut:
Dalam bab I, berisi tentang pendahuluan yang mencakup latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, sistematika penulisan, daftar pustaka. Bab II, akan menguraikan faktor-faktor yang mendorong untuk merintisnya
Institut Sekular “Maun-Alin Iha Kristu” di Dioses Dili. Dalam memahami faktor-faktor itu, bertitik tolak pada kisah tentang berdirinya Institut Sekular. Tentu saja hal ini tidak
dapat dipisahkan dari karisma khusus yang dianugerahkan Tuhan kepada Mana Lu sebagai Pendiri kongregasi. Ini ternyata memberi inspirasi kepada para pengikutnya yang juga ikut
ambil bagian dalam karisma Pendiri dan menempuh jalan yang telah ditempuhnya. Dalam bab III, akan dijelaskan tentang dinamika ISMAIK di Gereja Timor Leste
dan perubahan sosial masyarakatnya. Perjuangan ISMAIK yang ternyata tidak terlepas dari situasi aktual masyarakat setempat, dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Institut
Sekular “Maun Alin Iha Kristu” berkembang berkat kejelihan Pendiri dan para perintis yang ingin merespon situasi aktual yang muncul. Pendiri dan para perintis itu dengan
tekun dan penuh kepercayaan kepada penyelenggara Ilahi, membawa semangat
persaudaraan dan karisma melaksanakan perutusannya. Situasi politik ikut mempengaruhi perubahan sosial masyarakat di Timor Leste.
Dalam bab IV, akan menyajikan tentang pengembangan lebih lanjut karya kerasulan Institut di Gereja Timor Leste. Usaha ISMAIK dalam menanggapi kebutuhan
masyarakat Timor sekaligus kebutuhan kongregasi di dalam mengembangkan karyanya. Maka ini ditandai oleh kepekaan Institut terhadap tuntutan masyarakat serta usaha
menanggapi kebutuhan jaman yaitu mutu dan kualitas sebagai anggota dan kolaborator dalam ISMAIK. Juga menguraikan tentang panggilan menjadi sekuler dalam Gereja yang
sudah berkembang. Dan semangat persaudaraan yang dikembangkan menjadi suatu inspirasi bagi masyarakat, sehingga persaudaraan tetap maju dan berkembang dengan
baik. Bab V, penutup berisi kesimpulan dan yang merupakan jawaban dari
permasalahan yang ada dan dalam bab pendahuluan dan saran.
BAB II FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG
UNTUK MERINTIS ISMAIK
Pada bagian Bab II ini akan membahas faktor-faktor yang mendorong untuk mendirikan ISMAIK di Gereja Timor Leste, baik dari faktor internal maupun faktor
eksternal. Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi Pendiri. Maka faktor-faktor ini dimengerti sebagai sesuatu hal, keadaan peristiwa dan sebagainya yang ikut menyebabkan atau ikut
mempengaruhi terjadinya sesuatu. Penulisan skripsi ini lebih terarah, maka akan diberikan suatu batasan dalam penulisan, sesuai dengan teori dan konsep-konsep yang diperoleh untuk
merespon permasalahan yang diangkat. Berdasarkan teori yang didapatkan dan dijadikan sebagai suatu landasan dalam menganalisa permasalahan yang ada dalam penelitian ini.
Agar lebih jelasnya bahwa, pada awal merintis ISMAIK selalu berupaya untuk menumbuhkan Gereja dari bawah, maksudnya para anggota ingin hidup di tengah masyarakat
dan bersama-sama masyarakat, khususnya di antara mereka yang paling menderita dan berada di daerah-daerah terpencil. Dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang telah
dirumuskan dalam Konstitusi. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas masyarakat yang tak berdaya ini melalui jalur pengembangan dalam bidang pendidikan non formal, dan
ingin menolong dan membagun komunitas basis. Hal ini sesuai dengan ruang lingkup batasan penelitian sebagaimana telah diuraikan pada latar belakang penelitian. Oleh sebab itu, peneliti
akan menggunakan manuskrip-manuskrip dan teori-teori yang ada, dan yang berkaitan dengan konsep-konsep berikut sebagai landasan untuk menjawab pertanyaan yang ada.
A. Faktor Internal
1. Panggilan Pendiri dengan Jejak-Jejaknya
Pendiri merasa dipanggil yang secara khusus oleh Allah karena kepedulian terhadap masalah kehidupan rakyat Timor Timur yang terlantar. Kehadiran ISMAIK
sebagai pendamping dan pengerak pada bidang pendidikan non-formal dan pelayanan pastoral untuk mendampingi iman umat di pedesaan. Dalam peningkatan kesejahteraan
hidup masyarakat melalui tahap pelayanan yang sederhana, seperti pendampingan iman umat sebagai kebutuhan hidup masyarakat setempat.
Berbicara tentang Pendiri tidak terlepas dari riwayat hidup dengan jejaknya, maka sedikit memasukan dalam bagian ini biografi Pendiri Institut Sarekular “Maun Alin Iha
Kristu”.
1.1. Riwayat Hidup
Maria de Lourdes Martins Cruz, dilahirkan salah satu desa Aco-Mano, Kabupaten Liquica terletak di Region CentroRegion Tengah sesuai dengan pembagian wilayah
secara Militer.
21
Tempat dan tanggal kelahiran Aco-Mano 28 Februari 1963. Ayahnya bernama Geraldo da Cruz dan Ibunya bernama Fernanda Martins, kedua orang tuanya
berasal dari keluarga petani, namun petani yang terpandang karena mempunyai lahan atau kebun kopi yang luas. Maria Lourdes anak kedua dari delapan bersaudara, semuanya bisa
mendapatkan pendidikan yang layak karena dari penghasilan kopi sendiri. Pada tahun 1969, keluarga mendaftarkannya di salah satu sekolah SD yang disebut escola primaria
Colegio Dominicanas, di Ermera.
22
Disitulah Maria Lourdes dipertemukan dengan suster- suster Dominican, yang berasal dari Portugis, Spanyol, Italia, karena para misionaris ini
21
.
Avelino
M. Coelho “Dua kali Merdeka Esei Sejarah Politik” Djaman Boroe. Yogyakarta. tahun 2012. hlm.69.
22
. Diambil dari “Historia Vocasaun ISMAIK” tulisan oleh Pendiri, Tanpa penerbit tahun 2008. hlm. 1.