Panggilan Institut Sekular “Maun Alin Iha Kristu”

melalui kegiatan sosial, sesuai dengan bidang rohani, sosial, pendidikan dan ketrampilan. 133 Pelayanan itu sendiri diwujudkan melalui tindakan konkret sehari-hari dalam hidup. Maka para anggota dan kolaborator yang ditugaskan diwilayah dan dimana saja berada, mampu memurnikan motivasi panggilannya sebagai sekular yang hidup ditengah dunia ramai.

C. Pengembangan Pelayanan

Dalam mengembangkan pelayanan, Pendiri dan para anggota dengan kejeliannya mencoba menyesuaikan diri dengan situasi aktual yang ada. Pendiri merasa bahwa situasi masyarakat Timor Leste, yang menjadi persoalan untuk berggerak dibidang pengembangan pelayanan pastoral integral dan pendampingan. Masyarakat di mana para anggota Institut berkarya, menginginkan agar para anggota meluaskan karya kerasulannya di pedesaan- pedesaan yang terpencil di Timor Leste. Namun ISMAIK, berhubung tenaganya masih berkurang maka dipedesaan yang terdekat hanya mendampingi menjelang paskah dan natal saja. Masyarakat penuh kerinduan untuk mengetahui dan mempraktekkan ajaran kristiani tetapi kurangnya pewarta. Masyarakat membutuhkan saksi iman yang hidup, melalui tindakan konkret. Pelayanan-pelayanan yang dilakukan oleh para anggota dan kolaborator Institut Sekular berdasarkan pada panggilan khususnya, yaitu sebagai awam, tetapi sebagai awam “Consagrada” yang menyerahkan seluruh hidupnya untuk Tuhan, yang dipanggil Tuhan untuk mengusahakan kesempurnaan cinta kasih demi pengudusan dunia terutama dari dunia itu sendiri. Pembaktian dirinya dalam kegiatan kerasulan seperti dalam kanon, KHK kan. 713. Kitab Hukum Kanonok yang menjelaskan tentang para anggota yang membaktikan diri. 133 . Maria de Lourdes Martins “Kelompok Gerejani Basis” Yayasan Hak dan Sahe Institute for Liberation, Dili, Timor Leste. tahun 2001. hlm. 84.

1. Usaha Pelayanan Pastoral

Pandangan baru yang terungkap dalam Gaudium et Spes ialah bahwa dimensi iman tidak harus ditambahkan, melainkan ditemukan dalam realita hidup konkret. Maka usaha pastoral pertama-tama berarti kepekaan untuk karya Allah dalam diri manusia. 134 Pastoral adalah segala usaha yang tertuju kepada perkembangan iman sebagai unsur hidup. Karya pastoral, membantu dan menunjang proses penyadaran iman. Bukan mewartakan iman kepada orang, melainkan membantu orang menyadari iman yang sudah ada baik pada orang yang sudah dibaptis, maupun yang belum. Namun karya pastoral tidak hanya berarti proses penyadaran. Yang pokok segala usaha untuk membantu dan mendukung perkembangan iman dan membuatnya semakin relevan dalam hidup manusia. Tujuan utama karya pastoral ialah pengintegrasian iman ke dalam keseluruhan hidup. Maka Institut Sekular ingin mengambil bagian dalam karya pastoral, terutama tumbuh dari bawah. Institut nia serbisu iha povo nia le’et. Iha povo nia le’et hodi hamatan, hamaluk, koidado liu hosi serbisu hotu nebe halao. Institut serbisu hamutuk ho povo ba disenvolmento hodi hadian moris, ho sistema nebe Institut iha. Institut uza sistema pratika mak ba nia teoria. 135 Institut berkarya di tengah dunia. Di tengah dunia mau mendampingi, mengarahkan, memperhatikan, melalui karya yang dikembangkan. Institut bekerjasama dengan masyarakat untuk usaha pengembangan hidup, melalui sistem yang digunakan oleh Institut. Institut mengunakan sistem praktek mendahului teori, maksudnya terjung ke lapangan untuk melihat keadaan masyarakat setempat, kebutuhan apa yang mendesak dan harus di jawab sebagai kebutuhan mendasar. Maka Institut berusaha dan kerjasama dengan outoridade pihak yang berwewenang untuk mencari solusinya, untuk mengatasi kebutuhan 134 . Tom Jacobs, “Gereja Menurut Vatikan II Kanisius, Yogyakarta. tahun 1989. hlm. 36. 135 . Dalam Sharing Mana Lu bersama dua orang anggota Lena dan Minggas tanggal 27 Juli 2012, di Viqueque, Timor Leste. masyarakat setempat. Seperti yang dikembangkan dengan pelayanan kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung di daerah pendesaan, melalui perobatan yang alternatif dengan ramuan tradisional, dan bergerak dibidang pendidikan non formal dan kolaborasi ISMAIK dengan masyarakat di dalam pendidikan.

2. Perkembagan Pelayannan Institut

Perkembangan pelayanan Institut Sekular di pedesaan Timor Leste tidak sebanding berapa, melainkan usaha yang diperjuangkan menjadi salah satu jawaban atas permasalahan masyarakat. Pelayanan-pelayanan yang dilaksanakan oleh Pendiri, para anggota dan kolaborator Institut Sekular berdasarkan pada panggilan serta misinya. Memprakarsai kegiatan-kegiatan konkret untuk membangun hubungan persaudaraan dan persatuan antara masyarakat yang terpecah belah. Pelayanan Institut Sekular diberbagai bidang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat yang dilayani. Kebutuhan masyarakat yang berbeda, juga menantang Pendiri dan para anggota untuk berfikir dan lihai untuk menjawab kebutuhan masyarakat setempat. Masyarakat adalah dinamis, yang selalu berubah- ubah dalam segi kehidupan dan kebutuhan. Oleh karena itu, mulailah meningkatkan dan mengembangkan mutuh pendidikan bagi para anggota maupun kolaborator untuk mengejar ketinggalannya. Dengan tujuan agar karya pelayanannya sungguh dapat berkembang dan dapat dirasakan oleh masyarakat Timor Leste, sesuai dengan tuntutan jamannya. Jaman berkembang manusiapun berkembang mengikuti perkembangan jaman. Perkembangan jamanpun membawa serta sisi negatif dan positif yang bisa dialami dan dirasakan oleh orang yang hidup pada jaman ini. Agama-agama berlomba-lomba untuk menampilkan yang terbaik dalam agamanya untuk menarik perhatian banyak orang. Tak ketinggalan Gereja, dari hari ke hari berusaha untuk menemukan cara yang cukup relevan untuk membuat orang begitu cepat dan kebutuhan tetap tegar dalam imannya akan Yesus Kristus. Selain dengan media komunikasi, ditemukan juga unsur yang tak kalah saingnya dengan jaman yakni kesaksian hidup yang nyata. Banyak orang bersaksi tentang imannya dengan cara yang baik, tanpa banyak kata, tanpa banyak ajaran, tanpa banyak berkotbah, hanya pada “kesaksian hidup yang nyata” yang membawa keselamatan. 136 Perkembangan karya ISMAIK yang saat ini diusahakan dan dikembangkan di pedesaan Timor Leste, perlu digaris bawahi bahwa sangat membutuhkan suatu proses yang panjang dalam sejarah Institut Sekular di dalam Gereja. Proses yang diperjuangkan untuk mensejahterakan rakyat tidak semuda yang dipikirkan dan dibayangkan, melainkan perjuangan yang terus-menerus dan perlu adanya motivator yang menggerakan. Perlu adanya kebersamaan yang di dorong oleh Roh, untuk berinteraksi dengan sesama melalui suatu komunitas, dan dalam membina kebersamaan tersebut. Kini perkembangan situasi masyarakat setempat menantang misi kelanjutan pelayanannya itu sendiri. Benar-benar lihai dengan perkembangan masyarakat. Masyarakat melihat adanya tindakan yang konkret, yang efektif dan kreatif dalam mengembangkan pelayanan baik dalam Gereja maupun dalam sosial masyarakat. Dan sekarang masyarakat semakin berkembang dan berpikir kritis terhadap terhadap situasi dimana mereka berada. Sudah jelas kiranya bahwa lahirnya Institut Sekular “Maun Alin Iha Kristu”, serta perkembangan pelayanan yang dikembangkan oleh Pendiri para anggota dan kolaborator dimana ISMAIK berkarya. Hal ini menunjukan bahwa para anggota dan kolaborator mampu memberikan diri untuk melayani sesama karena hal didikan Pendiri. Maka ISMAIK ada karena situasi rakyat dan atas dorongan Roh Kudus, kini Institut berkembang dengan misinya. Oleh karena itu, para anggota dan kolaborator harus lihai membaca tanda-tanda jaman, terutama situasi dimana Institut berkarya. 136 . Majalah Misi Rosario, edisi IV tahun I Oktober-Desember 2012. Gembala yang baik menyerahkan nyawa bagi Domba-dombanya, susteran PRR St. Fransiskus Asisi Depok Jawa-Barat tahun. 2012. hlm. 17.