Pendekatan antropologis, mengamati manusia atau masyarakat dari aspek fungsi dan nilai yang terbentuk menjadi perilaku bersama perilaku sosial sinkronik. Pendekatan
historis sejarah mengamati manusia atau masyarakat dari aspek struktur, fungsi dan nilai sosial dan perubahannya dalam dimensi waktu diakronis. Oleh karena sosiologi
lahir dalam suatu lingkungan sosial dan intelektual, maka tidaklah mengejutkan.
18
Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur sosial masyarakat. Menurut Hans Garth dan C. Wright Mills; Perubahan sosial adalah apapun
yang terjadi baik itu kemunculan, perkembangan ataupun kemunduran, dalam kurun waktu tertentu terhadap peran, lembaga, atau tatanan yang meliputi struktur sosial.
H. Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk menulis sejarah lahirnya Institut Sekular “Maun Alin Iha Kristu” serta perkembangan pelayanan di Gereja Timor Leste adalah metode
sejarah. Ditempuh dengan studi kasus dan menelaah cacatan harian dari Pendiri kongregasi sendiri. Karena Pendiri sebagai sumber utama dalam sejarah ISMAIK, maka
sepenuhnya mengandalkan sumber-sumber primer yang ada baik dari dalam komunitas maupun dari luar komunitas. Pengumpulan data dan proses seleksi dengan kacamata
yang dipakai sejarah Gereja, dilakukan dengan mewawancari atau mencari sumber- sumber yang terkait baik berupa buku-buku, catatan harian barupa teks dan genda-
agenda harian, laporan dari hasil penelitian ataupun bentuk tulisan yang terkait dengan topik yang akan dibahas. Dalam studi kasus ini sumber yang akan dicari sumber primer
dan saksi mata yang ikut membagun dan mengembangkan karya misi ini. Sumber primer adalah Pendiri Institut sendiri dan para anggota yang dapat menerangkan dinamika
18
. D
r
. Soerjono Soekanto “Fungsionalisme dan teori konflik dalam perkembangan sosiologi”, Sinar Grafika. tahun 1988. hlm, 20.
sejarah lahir dan perkembangan pelayanan ISMAIK, dan ikut mempertanggungjawabkan sejarahnya.
Metodologi penelitian sangat perlu untuk menentukan, tahap awal suatu pengajian, peneliti perlu menetapkan bagaimana hendak mendekati objek studinya;
hendaknya menentukan pendekatan yang akan diterapkan. Sehubungan dengan itu peneliti harus dilengkapi dengan alat-alat analitis, konseptual dan teoritis. Metodologi
sejarah, seperangkat alat analitis dan prosedur penalaran yang digunakan untuk mendapatkan kebenaran objek sejarah.
Menurut Surachmad:
Metode penelitian merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu.
Cara utama ini dipergunakan setelah menyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta situasi penyelidikan.
Tahap paling awal adalah pengumpulan sumber sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan. Perbaikan draft tulisan sudah barang
tentu juga diarahkan pada persoalan-persoalan ketajaman analisis data.
19
Teknik pengumpulan data
Ada macam-macam pengumpulan data, tetapi penulis hanya menggunakan dua teknik saja dalam pengumpulan data tersebut. Sugiyono: menjelaskan bahwa, teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data,
maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
20
Oleh karena itu, untuk memperoleh data yang memenuhi standar data yang ditetapkan, maka dalam penelitian ini peneliti dapat menggunakan ‘dua teknik’ yaitu: telaah dokumen dan
wawancara.
19
. Arief Subyantoro dan FX. Suwarto “Metode Teknik Penelitian Sosail” Penerbit ANDI Yogyakarta. tahun 2006. hlm. 26-27.
20
.
Ibid
. hlm. 66-67.
Historiografi berasal dari kata latin history, historia, yang berarti sejarah. Historiografi sebagai sebuah gajian dalam ilmu sejarah merupakan salah satu metode yang digunakan oleh
sejarawan dalam menganalisasi data dan fakta sejarah yang ada menjadi produk sejarah yang sempurna. Memfokuskan sebuah peristiwa sejarah, sejarawan akan menggunakan beberapa
ilmu bantu yang digunakan untuk merekonstruksi peristiwa sejarah.
I. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan dan hasil penelitian ini direncanakan akan dibuat dalam 5 Bab, yang detilnya adalah sebagai berikut:
Dalam bab I, berisi tentang pendahuluan yang mencakup latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, sistematika penulisan, daftar pustaka. Bab II, akan menguraikan faktor-faktor yang mendorong untuk merintisnya
Institut Sekular “Maun-Alin Iha Kristu” di Dioses Dili. Dalam memahami faktor-faktor itu, bertitik tolak pada kisah tentang berdirinya Institut Sekular. Tentu saja hal ini tidak
dapat dipisahkan dari karisma khusus yang dianugerahkan Tuhan kepada Mana Lu sebagai Pendiri kongregasi. Ini ternyata memberi inspirasi kepada para pengikutnya yang juga ikut
ambil bagian dalam karisma Pendiri dan menempuh jalan yang telah ditempuhnya. Dalam bab III, akan dijelaskan tentang dinamika ISMAIK di Gereja Timor Leste
dan perubahan sosial masyarakatnya. Perjuangan ISMAIK yang ternyata tidak terlepas dari situasi aktual masyarakat setempat, dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Institut
Sekular “Maun Alin Iha Kristu” berkembang berkat kejelihan Pendiri dan para perintis yang ingin merespon situasi aktual yang muncul. Pendiri dan para perintis itu dengan
tekun dan penuh kepercayaan kepada penyelenggara Ilahi, membawa semangat