Program Pembinaan Latihan Usaha Mandiri
untuk masa depan Institut Sekular, sebagai tonggak dalam sejarah ISMAIK.
96
Namun Tuhan mempunyai kehendak dan rencana yang berbeda.
Peristiwa-peristiwa yang penting dan terjadi dalam sejarah Institut Sekular “Maun Alih Iha Kristu” setelah disahkan menjadi suatu lembaga di tahun 1998 di Gereja Katedral
Dili. Peristiwa yang terjadi di dalam kongregasi sendiri di tahun 2001, ada seorang anggota yang mengundurkan diri yaitu Miranda da Silva, keluar karena melanggar kaul ketaatan itu
sendiri. Setelah empat tahun, dari tahun 1998-2002, peristiwa yang terjadi lagi dalam Institut Sekular sendiri, empat orang anggota mengundurkan diri secara bersamaan di Yogyakarta.
Hanya satu orang yang masih bertahan sampai tahun 2006, yaitu Ermelinda Soares, akhirnya mengudurkan diri juga dan mempengaruhi seorang anggota lain lagi yaitu Elda da Costa.
Inilah yang terjadi di tahun 2006. Dengan berbagai alasan untuk mengundurkan diri. Alasan yang pertama dengan kesibukan kuliah, mereka tidak bisa bertemu dengan pimpinan untuk
memperbaharui kaulnya. Alasan lain lagi tidak ada waktu, masing-masing dengan kesibukannya sendiri-sendiri.
97
Inilah yang terjadi dalam sejarah Institut Sekular “Sekular Maun Alin Iha Kristu”, setelah pengesahan lembaga mengalami kemunduran dengan para
anggota yang diutus bekerja dan melanjutkan studi di Yogyakarta, mengalami pasang
surutnya. 2. Kolaborator ISMAIK dengan Masa Formasionya
Ide dari Pendiri untuk merintis dengan adanya kolaborator di Institut Sekular “Maun Alin Iha Kristu”. Pada tahun 2004 Pendiri Institut pergi ke Belanda, melihat Gereja
terutama biarawan-biarawati mulai ditutup karena tidak ada lagi panggilan yang ingin masuk biara, karena dunia modern dan perkembangannya. Akan tetapi dengan inisiatif Gereja dan
biarawan-biarawati membentuk kolaborator untuk misi pelayanannya. Mereka mendapatkan
96
. Diambil dari catatan harian “Pendiri Agenda” tahun 1990.
97
. Diambil dari catatan harian “Pendiri Agenda” tahun 2003.
pendidikan dan pembinaan yang secara khusus untuk melayani sesama. Pendiri juga mulai memikirkan Gereja Timor Leste, dengan dunia perkembangan yang terjadi sekarang ini, sulit
untuk mendapat panggilan terutama dalam misi Institut, bagaimana membina dan membentuk kolaborator baik perempuan maupun laki-laki, melalui tahap pembinaan untuk
mendukung dan kolaborasi dalam pelayanan di pedesaan Timor Leste. Pada tahun 1997, sudah ada dengan kolaboratornya akan tetapi mereka tidak
mendapatkan pembinaan secara rutin, teori dan praktek tetapi harus menjawab kebutuhan masyarakat setempat, sesuai dengan misi pelayanannya. Sedang pada tahun 2004, kolaborator
sudah mendapatkan pembinaan khusus selama tiga tahun, teori dan praktek yang didampingi oleh Mana Lu sendiri beserta Pe. Antonio Gonsalves dan para anggota komunitas. Tujuannya
kolaborator yang bergabung harus mengenal karisma dan spiritualitas Institut Sekular. Melalui teori dan praktek pastoral untuk mengenal lebih mendalam misi pelayanan sebagai
awam hidup bakti ditengah dunia. Hadir sebagai garam dan terang dunia. Untuk mengabdi di Institut, selama tiga tahun ini selesai bisa memutuskan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi
bisa tinggal di residencia asrama ISMAIK bisa juga dengan keluarga. Selama masa studi Institut juga ikut bertanggungjawab membiayai. Setelah menyelesaikan studi, setahun tinggal
dengan Institut, setelah itu bisa bekerja di kantor atau dimana saja, tetap saling mendukung. Inilah ide dan mimpi dari Pendiri untuk kolaborator Institut, yang sekarang terjadi.
98