Pada tahun 2000-2001 asrama dirombak dan dipindahkan tempat yang baru, sekilo jauh dari paroki. Pada tahun 2004-2005, bantuan dari Cooperacao Portuquesa bantuan dari
Portugal, menambah satu gedung baru untuk Tk di Aileu. Dan digunakan juga untuk kursus portugis, komputer bagi anak-anak muda, guru-guru sekolah baik di tingkat SD, SMP, dan
SMA. Tenaga yang membantu TK dan kursus tersebut mahasiswa-mahasiswi sukarelawan dari Portugal. Selain itu juga digunakan untuk pelatihan-pelatihan, ISMAIK hanya
memfasilitaskan sarana dan prasarana. Inilah perkebangan karya pelayanan di Aileu. Maka asrama Aileu diberi nama “Uma Libur Mutuk”.
4. Pembentukan Rumah dan Karyanya di Betano
Misi perutusan sama tahun 1997, dengan dua orang calon dan satu orang kolaborator karena belum memiliki tempat atau asrama sendiri, maka mereka menginap di
rumah keluarga, namun siap untuk diutus. Dan beberapa bulan kemudian mereka pindah dan tinggal di residensi kapel karena mengingat banyak kegiatan yang dilakukan. Berhubung
kapel yang jauh dari paroki, luas wilayah 407.2 km2, dengan jumlah Katolik di paroki Same sekitar 21.543 jiwa. Tujuan Institut yakni, “hidup ditengah masyarakat dan bersama
masyarakat, khususnya yang paling menderita dan berada di daerah-daerah terpencil yang masih terbelakang, guna membantu dan mendampingi mereka baik dalam penghayatan dan
pengembangan iman, maupun dalam pengembangan masyarakat”.
107
Dengan tujuan calon maupun kolaborator mengembangkan diri melalui misi pelayanan ini.
Setahun kemudian membuka lagi tempat untuk menampung anak-anak asrama yang datang dari berbagai distrito kabupaten sub-distrito kecamatan dan desa, dengan
pendidikan SD dan SMP dengan jumlah tiga puluh orang anak. Institut bekerjasama dengan orang tua dalam hal, biaya pendidikan, kesehatan serta membantu makanan, tetapi tidak
107
. Maria de Lourdes Martins “Kelompok Gerejani Basis” Yayasan Hak dan Sahe Institute for Liberation, Dili Timor Lorosae. tahun. 2001. hlm. 84.
memaksa, memberikan dengan suka rela. Tujuan membuka asrama ini, untuk melengkapi pendidikan anak-anak diusia sekolah. Melatih diri untuk melengkapi kepribadian menjadi
penggerak “eskola ba moris” istilah ini digunakan untuk menjelaskan teori dengan praktek harus berjalan sejajar dalam pendidikan di asrama untuk memperdayakan penggerak.
Pada tahun 2006-2007, dana dari Cooperacao Portuquesa, Portugal membangun lagi sebuah gedung baru untuk menampung atau dijadikan penginapan, orang-
orang yang menderita berbagai penyakit. Penginapan ini dibuka sesuai dengan misi pelayanan Institut, dan kerjasama dengan rumah sakit umum Same, bila ada pasien yang
perluh berobat secara rutinitas seperti TBC, Institut memfasilitaskan tempat di Betano. Institut memfasilitaskan tempat, dari pihak rumah sakit dan Institut kerja sama, dalam hal ini
keuangan dari fihak rumah sakit. Institut hanya mengelola, mengontrol makanan dan merawat, dari pihak medis langsung menangani pasien.
Keprihatinan dalam kesehatan karena di daerah pedesaan yang ISMAIK berkarya jauh dari kota dan rumah sakit. Institut hanya membantu dengan ramuan tradisioal, dan
membantu mendampingi dalam hal rohani. Tetapi pada tahun 2011, penginapan ini mengalami kendala karena kurangnya air dan listrik, menyebabkan tidak adanya pasien yang
menginap. Inilah yang menjadi kendala yang dihadapi oleh ISMAIK.
5. Uma Bibi Atan Diak Viqueque
Perutusannya sama tahun 1997, dengan dua orang calon dan satu orang kolaborator, perutusan ke Viqueque daerah transmigrasi, daerah ini termasuk Dioses
Baucau, dengan luas wilayah 932 km2, dan jumlah umat Katolik 21.560, jiwa. Tujuan tugas perutusan ISMAIK, berkarya di Trans ini karena ingin mendampingi umat dengan berbagai
pelayanan yang dikembangkan. Dengan membuka asrama untuk anak-anak SD yang disebut dengan nama “Uma bibi Atan Diak” Viqueque. Keprihatinan terhadap situasi masyarakat di
pedesaan terutaman anak-anak, karena banyak anak yang masih terlantar tidak bersekolah dan kurang diperhatikan oleh ibu, berkeliaran diluar rumah sepanjang hari.
Banyak ibu-ibu yang menikah dengan umur yang sangat muda dan kebanyakan buta huruf, dan orangnya sederhana dan polos. Mempunyai banyak anak tetapi tidak tahu
cara mendidik dan merawat anak-anak. Kesehatan anak yang tidak terawat atau kurang perhatian, kurang gizi dan hanya makan sekali sehari. Orang sakit hanya tinggal pasrah
begitu saja.
108
Maka ISMAIK dengan tujuan mendirikan asrama di pedesaan yang terpencil ini untuk mendampingi dan mengarahkan anak-anak baik rohani maupun humanis. Pengetahuan
yang dikembangkan untuk mengembangkan pribadi anak-anak sebagai pengetahuan dasar. Pendampingan belajar, kerja, ketrampilan dan dengan berbagai variasi untuk mengali potensi
anak. Selain asrama, pendampingan iman umat dengan berbagai macam pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan situasi masyarakat yang dilayani.
6. Uma Bibi Diak Loes
Misi perutusan pertama ke Loes adalah kedua saudara ini, maun Carlos Mendonca dan maun Joaquim Soares. Perutusan pada tanggal 10 November 1998, ke paroki
Liquica, sub-distrito kecamatan Maubara di salah satu kapela Desa Vatu BoroLoes. Dengan luas wilayah paroki Liqueca 548.1 dan jumlah umat Katolik 40542, dengan
komunitas yang berkarya di wilayah Liqueca: PRR, Ordo Carmelita dan ISMAIK di Loes. Selama setahun tinggal diresidensi kapela Rai Meda Loes. Dengan tujuan hanya hadir
ditengah mereka sebagai garam dan terang. Keduanya hanya sendiri tinggal di residensia kapela Rai-Meda, dan hal pertama yang dilakukan kunjungan keluarga, berdaptasi dengan
lingkungan dan bahasa, karena bahasanya Tokodede sedangkan keduanya ini bahasanya
108
. Diambil dari tulisan Pendiri “Praktek Pelayanan Pastoral” tanpa penerbit tahun 1994. hlm. 8-9.