“Maun Alin Iha Kristu” di Gereja Timor Leste. Penulis mau menggambarkan bahwa ISMAIK itu lahir karena ada latar belakang situasi masyarakat. Latar belakang sejarah Timor yang
mengariswahi sejarah lahirnya Institut. Maka Institut hadir di tengah dunia sebagai garam dan terang dunia. Meskipun Timor Leste sudah merdeka sendiri tetapi masih ada kendala-kendala
yang perlu diperhatikan, karena masih kurang adanya usaha pelayanan yang dari bawah untuk meningkatkan pelayanan integral, meningkatkan penghayatan iman umat, katekese
dan lain-lain untuk menunjang kebutuhan masyarakat. Dengan demikian umat menantikan segala hal dari atas. Maka Institut ingin mengembangkan pelayanan pastoral di daerah
pedesaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Institut juga mengembangkan misi pelayanan atau pendampingan para pengungsi
yang masih tersebar di Timor Barat. Institut mau mengambil bagian dalam penderitaan rakyat, hadir ditengah mereka sebagai garam dan terang dunia. Suatu pelayanan yang tidak
gampang yaitu misi pelayanan di Timor Barat, dengan cara mau mempertemukan kedua kelompok pro dan kontra ini, tetapi Institut berusaha dan kerja sama dengan pihak pemerintah
bagaimana memecahkan masalah dan mencari solusinya. Namun belum ada solusi yang efektif untuk mempertemukan kedua belah pihak ini, karena masing-masing masih
mempertahankan komitmennya. Inilah kendala dalam pelayanan Institut di Timor Barat, membutuhkan suatu proses perjuangan. Keterlibatan Institut dalam pelayanan tidak
sebanding berapa, akan tetapi terus berjuang melalui kehadiran di tengah masyarakat dengan tindakkan konkret.
BAB IV KELANJUTAN KARYA KERASULAN INSTITUT SEKULAR
DI GEREJA TIMOR LESTE
Pada bagian ini, masih membahas mengenai perkembangan lanjut serta mengembangkan semangat persaudaraan dalam Institut Sekular “Maun Alin Iha Kristu”.
Tentu ini hubungan dengan misi pelayanan. Sebab mengharapkan suatu pelayanan dengan sendirinya akan tumbuh dari bawah dengan semangat persaudaraan. Oleh sebab itu Institut
Sekular, yang dimulai di Timor Leste, sebagai salah satu bentuk karya kerasulannya berangkali pertama-tama akan membimbing dan menolong Gereja dari bawah dengan
semangat persaudaraan. Seperti sudah dijelaskan bahwa ISMAIK dilihat sebagai tanda kehadiran Gereja dalam dunia. Hadir ditengah dunia dan mengambil bagian dalam dunia,
sesuai dengan misi menjadi pendamping dan penggerak rakyat kecil sehingga mereka diperdayakan untuk menjadi manusia yang utuh. Kelanjutan pelayanan pastoral di tempat-
tempat yang disebutkan pada bab tiga, dimana ISMAIK tinggal dan memfokuskan misi pelayanan sesuai dengan keadaan masyarakat setempat. Hadir sebagai penggerak dan secara
khusus meningkatkan nilai-nilai seperti cintakasih dan perdamaian.
113
Keterlibatan Institut dengan kenyataan hidup dalam masyarakat melalui kesaksian iman.
A. Institut Sekular “Maun Alin Iha Kristu”, Baru di Dioses Dili
Institut Sekular “Maun Alin Iha Kristu”, mulai ada dalam bentuk kelompok persaudaraan pada tahun 1989. Dikatakan baru karena dilihat dari sejarahnya saja belum
lama, dan masih sangat kontemporer di dalam Gereja. Tetapi tidak begitu penting mempersoalkan baru atau lamanya melainkan tindakan konkret, dalam mengambil bagian
113
. Maria de Lourdes Martins “Kelompok Gerejani Basis” Yayasan Hak dan Sahe Institute forLiberation, Dili, Timor Loro Sa’e. tahun 2001. hlm. 71.
dalam pelayanan masyarakat setempat. Baru diakui oleh Gereja, akan tetapi keterlibatan ISMAIK dalam Gereja dan Negara yang sangat jelas dan sederhana melalui tindakkan
konkret. Sesudah sepuluh tahun persiapan, ISMAIK didirikan dan disahkan secara resmi dalam Dioses Dili, 2 Pebruari 1998.
114
Institut adalah bagaikan seorang bayi yang barusan lahir. Tanggal 2 adalah peristiwa yang Maha Penting, karena tidak semua orang itu dipanggil
menjadi Pendiri. Maka suatu moment yang terpenting dalam sejarah Gereja khususnya Dioses Dili. Karena benih panggilan yang telah ditanamkan oleh Tuhan dan sedang
bertumbuh di Gereja Timor Leste, jangan disia-siakan. Jadikanlah panggilan itu sebagai rahmat dari Tuhan.
115
Baru di Gereja Timor Leste, dengan perkembangan ini menjadi salah satu usaha yang dikembangkan oleh Pendiri dan para anggota Institut Sekular, khususnya di keuskupan
Dili, ingin hidup ditengah masyarakat dan bersama-sama masyarakat. Khususnya di antara mereka yang paling menderita dan berada di daerah-daerah terpencil yang masih terbelakang
dalam segi kehidupan. Dengan cita-cita inilah para anggota Institut Sekular mau mengejar tujuan hidupnya, yaitu menyelamatkan dunia dari dalam dunia sendiri dan melalui dunia.
116
Sejak merintisnya ISMAIK di Timor Leste pada tahun 1989, ISMAIK selalu berusaha untuk mengembangkan pendidikan non formal di pedesaan yang terpencil,
walaupun mengalami kendala-kendala yang cukup berat. Namun dalam kenyataan kendala- kendala yang ada dapat diatasi dengan baik oleh para mana dan maun pada saat itu, sehingga
pelayanan tetap berjalan dan berkembang dengan baik. Semuanya itu berkat ketangguhan
114
. Diambil dari tulisan Pendiri “ISMAIK Vocacao Foun ba Igreja no RDTL” tanpa penerbit tahun 2004. hlm. 2.
115
. Wawancara dengan Fr. Yan Coppen, CMM. tanggal 28 Agustus 2012. di Biara CMM Becora, Dili Timor Leste.
116
. Maria de Lourdes Martins “Kelompok Gerejani Basis, Yayasan Hak dan Sahe Institut for Liberation, Dili, Timor Leste. tahun 2001. hlm. 77.
Pendiri dan para perintis di dalam usahanya untuk melestarikan pelayanan demi masyarakat di Timor Leste. Demikian ISMAIK mau mewujudkan cita-cita dalam pelayanan pastoral
integral di Gereja lokal yang memulai dari bawah.
117
Pengembangan iman umat melalui kehadiran para anggota dan kolaborator dimana ISMAIK berkarya sebagai tanda kehadiran
dalam dunia. Maka pelayanan dipedesaan tidak diragukan lagi oleh para anggota dan kolaborator.
1. Gereja Hirarki Memberi Kebebasan untuk Berkembang
Awal yang sangat sederhana, yang tak punya kekuatan manusiawi, tetapi telah nyata dan terjadi pada Pendiri dan para anggota di dalam ISMAIK, yaitu bahwa Institut
Sekular ini diresmikan berdirinya melalui kehadiran calon-calon anggota ISMAIK yang pertama. Mereka ini adalah Maria Lina Soares, Fransisca Rangel, Helena Alves Ximenes,
dari paroki Viqueque. Maria Roza Araujo, Maria da Silva, Miranda da Silva, dari paroki Same. Maria Leque Misquita Izabel de Araujo dari paroki Aileu. Ermelida Soares dari paroki
Bobonaro.
118
Mereka ini telah mengukir sejarah lahirnya atau hidupnya ISMAIK, dengan menyerahkan diri secara total kepada Tuhan, berani mengikrarkan kaul sebagai ikatan
keanggotaan suatu komunitas. Banyak yang dipanggil sedikit yang dipilih. Para perintis inilah yang meletakan dasar bangunan ISMAIK bersama Pendiri untuk menunjukan
panggilan hidupnya. Sebagai generasi awal dan peletak-peletak dasar hidup ISMAIK, namun tetap sadar bahwa tanpa kekuatan dari Tuhan mereka tidak berbuat apa-apa.
Penyerahan diri para anggota Institut Sekular tidak nampak melalui tanda-tanda lahiriah, melainkan melalui kesaksian hidupnya di tengah masyarakat tanpa memisahkan diri
dari kehidupan sekular. Itu tidak berarti bahwa masing-masing anggota bebas mengikuti kehendaknya sendiri, sebab konsekuwensi dari penyerahan, ialah bahwa setiap anggota taat
117
. Diambil dari cacatan harian “Pendiri agenda” tahun 2008.
118
. Diambil dari cacatan harian “Pendiri agenda” tahun 1997.
kepada pemimpin dan norma-norma Institut. Sebagai awam yang berbakti mengandaikan sesuatu kesediaan hati untuk hidup di tengah dunia, bersama dunia dan bagi dunia sebagai
saksi, lewat pekerjaan, pewartaan, dan tingkah laku.
119
Maka panggilan menjadi sekular tidak menjauhi dari dunia, melainkan awam hidup bakti di dalam dunia itu sendiri.
2. Berkembang Dengan Kendalanya Yang Terjadi Dalam ISMAIK.
Mengingat karya kerasulan yang menekankan pengembangan iman dan pengembangan masyarakat, khususnya masyarakat terpencil dengan bermacam-macam
tantangan hidup, maka misi Institut Sekular tidak mudah. Masyarakat di pedesaan tentu mengharapkan kehadiran penggerak di aneka tantangan hidup yang dihadapi, dan
mengharapkan pemikiran dan kerjasama yang baik sehingga martabatnya dapat diangkat dan hidupnya lebih manusiawi.
120
Kendala yang dihadapi pada jaman atau saat ini yang paling mendesak adalah berkurangnya panggilan. Maka perlu di imbangi bahwa ketiga kaul yang
diikrarkan, dalam hidup dan pilihan mencoba agar ketiga kaul ini nampak terwujud dalam hidup sehari-hari. Menghayati kaul berarti bekerja keras dan mempunyai daya juang yang
tinggi serta memiliki semangat dalam karya pewartaan.
3. Kehadiran Para Anggota
Dengan hadirnya para anggota telah mengukir sejarah hidup persaudaraan dalam Institut Sekular, dengan menyerahkan diri, demi pelayanan kepada sesama. Suatu awal yang
sederhana dan benar-benar terjadi dalam sejarah Institut. Kehadiran para anggota sebagai garam dan terang dunia, di dalam karya pelayanan yang dikembangkan dipedesaan.
Pelayanan dan pendampingan oleh Pendiri, para anggota dan kolaborator sebagai salah satunya memberi jawaban atas permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat setempat. Maka
119
. Konstitusi Institut Sekular “Maun Alin Iha Kristu”, tahun 1998. hlm. 13.
120
. Maria de Lourdes Martins “ Kelompok Gerejani Basis” Yayasan Hak dan Sahe Institute for Liberation, Dili, Timor Loro Sa’e. tahun 2001. hlm. 80.