Pembentukan Rumah dan Karyanya di Betano
bakti dan lain-lain. Setiap minggu ada perggantian kelompok binaan. Misi yang dikembangkan di asrama Loes, dan meningkatkan pelayanan pastoral di desa-desa yang
terdekat. Pada tahun 1999-2001, sebagai tahun yang bersejarah juga bagi ISMAIK, karena
pada tahun 2001 Pendiri bersama para anggota dan kolaborator menyebarkan misi pelayanan di wilayah Indonesia bagian Timur yaitu Atambua. Misi pelayanan di Atambua mendampingi
dan mengarahkan para pengungsi yang masih tinggal di Timor Barat ketika kerusuhan tahun 1999, Timur Timor memisahkan diri dari Indonesia. Dengan tujuan Institut Sekular hanya
hadir ditengah para pengungsi sebagai garam dan terang dunia, dan tidak memihak kepada siapa yang benar dan salah. Misi pelayanan ini yang membutuhkan proses yang lama dalam
pendampingan, karena tidak saling menerima pro dan kontra meskipun sesama saudara. Situasi politik yang menciptakan sesama saudara saling bermusuhan dalam keluarga.
Meskipun sesulit apapun Institut Sekular ingin mencoba hadir ditengah para pengungsi untuk mendengarkan keluh kesah yang dihadapi oleh para pengungsi. Misi pelayanan di wilayah
Atambua karena kerja sama dengan pastor paroki Atapupu yaitu Padre Yosep Meak Pr. dan padre Maksi Pr, paroki St. Agustinus Vatubenao dengan pastor parokinya Padre Andreas
Hane SVD.
112
Kerjasama ISMAIK dengan pastor paroki ini, untuk mendampingi dan memberi motivasi kepada para pengungsi yang ingin kembali ke Timor Leste. Kebanyakan
para pengungsi hidupnya terlantar, dan banyak pengangguran. Dan hidupnya sangat menderita, dalam hal menderita dengan berbagai macam, tempat tinggal yang tidak layak,
kurangnya ekonomi dan hidupnya melarat karena tidak memiliki lahan untuk bertani dan sebagainya.
112
. Diambil dari catatan harian “Pendiri Agenda” tahun 2001.