Perkembangan Sistem Pendidikan Di Timor
BAB III DINAMIKA ISMAIK DI GEREJA TIMOR LESTE DAN
PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKATNYA.
Pada bab ini akan memfokuskan pembahasan tentang pembinaan para calon menjadi anggota pertama dan perkembangan karya pelayanan di pedesaan Timor Leste, serta
proses perubahan masyarakatnya sesuai dengan situasi politik yang terjadi. Situasi politik juga membawa pengaruh yang sangat kental sekali, dalam hal ini kekerasan yang dialami
oleh masyarakat. Ketika mau menjelaskan dinamika perkembangan sejarah lahirnya Institut, tidak terlepas dari proses sejarah politik yang terjadi di Timor Leste. Situasi politik yang
terjadi, menjadi suatu inspirasi bagi Pendiri untuk merintis ISMAIK di Gereja Timor, karena melihat penderitaan rakyat. Bukanlah semata-mata menceritakan perjalanannya sejarah,
melainkan suatu tindakan konkret yang di kisahkan dalam sejarah Gereja Timor. Tindakan konkret ini berlangsung dalam ISMAIK melalui karya pelayanan yang dikembangkan oleh
para anggota dan kolaborator di wilayah pedesaan Timor Leste. Dan akan dibahas dalam bab ini, bagaimana proses dinamikanya pelayanan ISMAIK di wilayah pedesaan untuk menjawab
kebutuhan-kebutuhan masyarakat setempat melalui karya-karya yang dikembangkan oleh Pendiri, para anggota dan kolaborator ISMAIK. Tidak terlepas juga sedikit menjelaskan
tentang perubahan sosial masyarakat yang terjadi di Timor Leste. Perubahan yang terjadi di Timor tidak terlepas dari sejarahnya. Sejarah rakyat
Timor Timur seakan terulang. Jika dulu tali-temali sejarah yang mempersatukan orang Timor Timur dengan orang Timor Barat NTT diputus oleh kolonialismeimperialisme Portugal dan
Belanda dan sekarang Timor Timur lepas dari Indonesia melalui tangan PBB. Rakyat Timor Timur dalam segala hal terikat hubungan dengan orang Timor Barat. Perkawinan antarsuku
di kedua daerah telah lama berlangsung, bahkan jauh sebelum Portugal dan Belanda datang
ke pulau Timor. Begitu juga dengan lalulintas orang dan barang, yang menjadi pemandangan sehari-hari. Tinjauan aspek etnis, budaya, dan sejarah menunjukkan rakyat kedua bagian
Pulau Timor mempunyai hubungan erat.
61
Bahwa budaya Timor Timur sekarang ini sangat jauh berbeda dengan Timor Barat, dan Timor Timur lebih berwarna Portugal.
Perubahan kebudayaan juga datang dari penguasa yang menguasai. Tetapi pada bagian ini bukan mau membahas soal politik yang menguasai, melainkan dari segi politik
yang menyoroti perubahan di Timor Leste. Satu segi yang sangat penting dalam perkembangan di Timor Leste adalah kebebasan. Dalam hal kebebasan ialah bebas
beraktivitas tidak ada teror atau ancaman-ancaman, dan kekerasan yang mengganggu situasi rakyat.
62
Masyarakat bebas dari ancaman dan ikatan-ikatan untuk berggerak setelah Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia. Perkembangan yang lain dalam bentuk fisik yaitu
bangunan. Ketika kerusuhan Timor Timur pada tahun 1999, kantor-kantor, gedung sekolah,
rumah-rumah warga dihancurkan atau diratakan oleh pihak anti kemerdekaan. Suatu kegembiraan yang lahir dari kebebasan yang baru didapatkan tetapi juga penderitaan besar
akibat kesulitan kehidupan sehari-hari bagi mayoritas rakyat.
63
Dengan situasi militer yang buntu, oposisi Gereja semakin kuat dan dalam pemerintahan sendiri juga tetap ada, untuk
membela rakyat . Begitu pula akan terus terjadi protes yang spontan di kota-kota utama dan desa-desa. Betapapun, perubahan itu penting hanya akan datang kalau ada perubahan politik
61
. Zacky Anwar Makarin, dkk “Hari-hari Terakhir Timor-Timur, Sebuah kesaksian” PT. Enka Parahiyangan. Jakarta. tahun 2003. hlm. 394.
62
. Joseph Nevins “ Pembantaian Timor Timur” Galangpress. Yogyakarta. tahun 2008. hlm. 6.
63
. Ibid. hlm. 275.
di Indonesia.
64
Ini merupakan suatu tahap perkembangan awal yang terjadi dalam sejarah Timor Leste setelah memisahkan diri sebagai Negara terkecil di Asia. Maka akan dijelaskan
pula dinamika internal dan dinamika eksternal, tetapi lebih berfokus pada dinamika sejarah lahir dan pembentukan Institut Sekular “Maun Alin Iha Kristu” dan karya yang
dikembangkan di Timor Leste. Dinamika internalnya, Pendiri dan para anggota menunaikan tugas misinya di
Timor sejak tahun 1989-2009 di Gereja Timor. Selama 20 tahun pertama ini, karya yang dikembangkan membuka asrama untuk anak-anak yang kurang mampu dalam segi ekonomi,
pendampingan iman umat, pelayanan kesehatan, pendidikan non formal, pelayanan sosial.
65
Misi Institut Sekular di Timor dilaksanakan oleh Pendiri dan para anggota yang pertama. Institut Sekular “Maun Alin Iha Kristu”, primeiro Instituto nativo Diocesana, fundadora
hahu iha Dili tinan 1989 ISMAIK, Institut Sekular yang pertama lahir di Dioses Dili, Pendirinya memulai pada tahun 1989.
66
Pendiri merasa didorong oleh situasi dan keadaan masyarakat yang ada, dipanggil untuk mendirikan ISMAIK, dengan semangat mengabdikan
dirinya kepada sesama, terutama kaum kecil yang tak berdaya dipedesaan Timor Leste. Semangat perjuangan tanpa menyerah meskipun banyak cobaan dan tantangan yang harus
dihadapi baik dalam kelompok maupun realita dalam masyarakat. Perjuangan selalu menjiwai dirinya untuk terus berkembang dan berggerak untuk menjawab persoalan
masyarakat dipedesaan. Institut Sekular “Maun Alin Iha Kristu” sebagai awam hidup bakti yang hidup ditengah dunia dan menguduskan dunia. Menjadi pusat perhatian dalam ISMAIK
adalah kaum kecil yang tak berdaya.
64
. John G. Taylor “Perang Tersembunyi” Sejarah Timor Timur Yang Dilupakan, Forum Solidaritas untuk Rakyat Timor Timur. Jakarta. tahun 1998. hlm. 346.
65
. Diambil dari catatan harian “Agenda Pendiri” tahun 2005.
66
. Diambil dari tulisan Pendiri “ISMAIK Vocacao Foun ba Igreja no RDTL” tanpa penerbit tahun 2004. hlm. 2.
Dinamika eksternal. Institut Sekular di Gereja Timor Leste, menaggapi situasi dan perkembangan masyarakat setempat. Perkembangan situasi politik yang terjadi di Timor
Leste, mewarnai Gereja yang berperan aktif dalam situasi aktual. Atas cara yang sangat unik Gereja telah melibatkan dirinya dalam situasi rakyat Timor Loro Sa’e. Kenyataan ini bukan
diukur dengan kwalitasnya saja, bahwa setelah bergulirnya politik “integrasi ke dalam wilayah Indonesia” umat Katolik bisa berkembang menjadi 97 dari penduduk Timor Loro
Sa’e. Masyarakat Timor Loro Sa’e melihat Gereja sebagai sebuah institusi yang dengan gagah berani membela kepentingan masyarakat. Khususnya ketika mereka merasa tertekan
dan terpenjara di kampung halamannya.
67
Perubahan sosial masyarakat yang konkret terjadi di Timor Leste yaitu kebebasan dari penindasan politik. Masyarakat merasa nyaman dan tidak ada lagi segala macam
ancaman dan teror yang mengganggu aktivitas masyarakat. Juga kebebasan sangat dirasakan oleh masyarakat, untuk berinteraksi, kebebasan mengungkapkan pendapat atau bersuara,
adanya hak asasi manusia melalui CAVR.
68
Keadaan yang terjadi dan berubah drastis di tahun 1999 dalam sosial masyarakat Timor Leste. Hubungan antara kelompok masyarakat
terlihat kaku, yang paling terasa adalah pudarnya budaya masyarakat dengan militer Indonesia. Ketakutan, cemas dan bingung, bahkan putus harapan karena terjadi penindasan
yang di alami oleh masyarakat. Adanya usaha dan kerjasama untuk memperjuangkan kemerdekaan Bangsa. Jalan untuk penyelesaian konflik di Timor Timur secara politik baru
terbuka di akhir perang dingin, setelah terjadi perubahan tatanan politik internasional. Membahas tentang perubahan sosial masyarakat di Timor Leste, sungguh tidak terlepas dari
peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi pada 7 Desember 1975 di Timor Loro Sa’e; yakni
67
. SEARA Boletim Eclesiastico da Diocese deDili Timor oriental 50 tahun 1949- 1999 AA. No. 759.Ex. +87.12.05. hlm. 46.
68
. Chega. hlm. 10.
yang terjadi Indonesia masuk Timor Timur. Perubahan dalam beradu ideologi untuk mempertahankan kebebasan. Lembaga-lembaga yang muncul berkat kebebasan pengaturan
pemilihan presiden pertama dimuat dalam Regulasi No. 20021 yang merupakan produk hokum bersama antara pemerintah transisi yang didominasi oleh Fretilin dan pengaruh
UNTAET.
69
Ketika suatu rejim kekerasan berakhir, peluang untuk menciptakan masa depan yang damai akan lebih besar, jika ketidakadilan yang pernah dialami itu tidak dilupakan.
Perkembangan situasi di Timor Leste dengan adanya usaha Gereja semakin berakar dalam masyarakat.
Pemerintahan pasca Suharto bisa jadi membuat perubahan di Timor Timur. Gambaran masyarakat Timor Timur yang paling penting adalah sistem kekerabatan dan
aliansi sosial politik, yang merupakan inti dalam masyarakat maupun antara masyarakat. Sistem ini begitu besar mempengaruhi semua lapangan kehidupan, baik di bidang ekonomi
maupun agama dan kebudayaan yang berbeda namun menciptakan suasana kekerabatan dalam persaudaraan. Terjaganya sistem kekerabatan memungkinkan masyarakat
mempertahankan perlawanan terhadap gangguan dari luar. Pada masa akhir kekuasaan kolonial, Portugal mulai menyadari pentingnya sistem kekerabatan dalam organisasi
perlawanan kekuasaan kolonial.
70
Dengan intimidasi yang dialami oleh kelompok maupun perorangan dalam keluarga, orang dewasa maupun anak-anak sekolah yang terjadi di Timor
Timur dalam situasi politik sesungguhnya.
71
69
. Avelino M. Coelho Shalar Kosi FF, “Dua Kali Merdeka Esai Sejarah Politik Timor Leste”, Djaman Baroe, Yogyakarta. 2002. hlm. 105
70
. John G. Tylor “Perang Tersembunyi” Sejarah Timor Timur Yang Dilupakan Forum Solidaritas untuk Rakyat Timor Timur. Jakarta. tahun 1998. hlm. 346-347.
71
. Zacky Anwar Makarin, dkk “Hari-hari Terakhir Timor-Timur, Sebuah kesaksian” PT. Enka Parahiyangan. Jakarta. tahun 2003. hlm. 1-2.
Negara Timor Leste setelah memisahkan diri dari Negara Indonesia menjadi sebuah Negara yang kecil, dan mengalami perubahan. Masyarakat bebas dari ancaman atau
teror dan penindasan yang terjadi selama dua puluh empat tahun di Timor Timur. Masyarakat Timor harus menentukankan haknya sendiri. Ada tiga syarat hak yang diberikan kepada
rakyat Timor, bebas untuk memilih atau menentukan estado pemerintahnya sendiri, bebas untuk mengatur ekonominya, sosial, budayanya. Bebas untuk mengembangkan potensi alam
yang ada.
72
Perkembangan dan kebebasan yang dialami oleh masyarakat, menjadi suatu kebanggaannya tersendiri. Akan tetapi masih mengalami kekurangan dan kendala yang
muncul seperti; masih banyak penganguran, kurangnya lapangan kerja, masih banyak yang menjadi penontong atau pasif dan banyak juga yang mencari kerja keluar Timor Leste
sendiri. Kualitas manusianyapun masih kurang dan dalam tahap persiapan. Suatu tantangan yang dihadapi pada zaman sekarang ini, kesenjangan ini dapat dijumpai dalam realita
masyarakat yang dilayani. Kendala-kendala ini yang dapat dijumpai dalam masyarakat, meskipun Timor Leste sudah diakui oleh dunia internasional 20 Mei 2002, sebagai Negara
baru.
73
Tetapi masih dalam tahap berjuang untuk membangun Negara yang baru ini. Maka Institut Sekular “Maun Alin Iha Kristu” yang lahir dan hadir ditengah dunia ikut
memperihatinkan juga generasi penerus Bangsa melalui karya pelayanan dimana ISMAIK berkarya.