Taubat Wara’ Ciri-ciri Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Komunikatif, Menyenangkan.

Akhlak Kurikulum 2013 15 15 Indikator dan Tujuan Indikator Pembelajaran Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan Pengertian taubat, wara’ qana’ah, zuhud, amanah. 2. Menjelaskan contoh-contoh taubat, wara’qana’ah, zuhud, amanah. 3. Membiasakan perilaku terpuji taubat, wara’ qana’ah, zuhud, amanah. Setelah mengamati, menanya, mengek- splorasi, mengasosiasi dan mengkomuni- kasikan peserta didik mampu menjelaskan, menunjukan, membiasakan akhlak terpuji tentang taubat, wara’ qana’ah, zuhud, ama- nah dan menjelaskan contoh serta membia- sakan perilaku terpuji tentang t aubat, wara’ qana’ah, zuhud, amanah. M a t e r i

1. Taubat

Dalam rangka untuk mensucikan hati dan diri dari segala dosa yang pernah diper- buat, manusia dianjurkan untuk menyesali perbuatan yang telah dilakukan dan tidak akan mengulangi lagi. Arti taubat adalah kembali dari segala yang tercela menurut agama, menuju semua yang terpuji. Menurut Sahal bin Abdillah At-Tustari, taubat adalah mengganti perbuatan tercela dengan perbuatan terpuji. Hal ini tidak dapat terealisasi kecuali menyendiri, diam dan makan makanan yang halal. Syarat-syarat taubat adalah sebagai berikut ; a. Menyesali berbagai kesalahan yang pernah dikerjakan.Tandanya adalah lembutnya hati dan membanjirnya airmata. b. Meninggalkan berbagai kesalahan pada setiap keadaan dan tempat. c. Keinginan keras untuk mengurangi perbuatan maksiat dan kesalahan yang dikerjakan. Dalil Naqli tentang Taubat termaktub pada QS. Al-Baqarah [2]: 222; Buku Guru Kelas X 16

2. Wara’

a. Pengertian

Pengertian wara’ adalah menghindari diri dari perbuatan dosa atau menjauhi hal-hal yang tidak baik dan subhat. Sedangkan menurut para sui wara’ mengh- indari segala yang tidak jelas antara halal dan haram Menurut Ibrahim bin Adham berkata wara’ adalah ; ِة َه َضُفْلا ُكْ َة� َوُه َكْيِن ْعَي َاا َم ُكْ َة� َو ٍةَ ْب� ُش ِ ُك ُكْ ة� ُعَر َوْلَا Artinya : “Wara’ adalah meninggalkan setiap perkara syubhat yang masih samar, ter- masuk pula meninggalkan hal yang tidak bermanfaat untukmu, yang dimaksud adalah meninggalkan perkara mubah yang berlebihan.” Sahl At-Tursturiy berkata, “Seseorang tidaklah dapat mencapai hakikat iman hingga ia memiliki empat sifat: 1 menunaikan amalan wajib dengan disempurnakan amalan sunnah. 2 makan makanan halal dengan sifat wara’. 3 menjauhi larangan secara lahir dan batin. 4 sabar dalam hal-hal tadi hingga maut menjemput. b. Dalil naqli tentang wara’ ِهْيِن ْعَي َا ا َم ُه ُكْ َة� ِءْر َ ْلا ِم َل ْسِإ ِن ْس ُح ْن ِم Artinya : “Sebagian dari kebaikan Islamnya seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya.” HR. At-Tirmidzi Makna hadis ini mencakup setiap yang tidak bermanfaat dari ucapan, peng- lihatan, pendengaran, ayunan tangan, berjalan, berpikir dan seluruh gerak yang tampak ataupun yang tidak batin. Hadis ini telah mencakup semua makna yang terkandung dalam lafazh wara’. c. Manfaat Wara’ Adapun manfaat wara’ sebagai berikut: 1 Terhindar dari azab Allah, pikiran menjadi tenang dan hati menjadi tentram. 2 Menahan diri dari hal yang dilarang. Akhlak Kurikulum 2013 17 17 3 Tidak menggunakan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. 4 Mendatangkan cinta Allah karena Allah mencintai orang-orang yang wara’. 5 Membuat doa dikabulkan, karena manusia jika mensucikan makanan, minuman dan bersikap wara’, lalu mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, maka doa nya akan segera dikabulkan. 6 Mendapatkan keridhaan Allah dan bertambahnya kebaikan. 7 Terdapat perbedaan tingkatan manusia didalam surga sesuai dengan perbedaan tingkatan wara’ mereka. d. Contoh Contoh: Seseorang meninggalkan kebiasaan mendengarkan dan memainkan musik karena dia tahu bahwa bermusik atau mendengarkan musik itu ada yang mengatakan halal dan ada yang mengatakan haram.

2. Zuhud