Akhlak Kurikulum 2013
97
97 Negara juga menjamin tidak ada pelanggaran terhadap hak-hak ini dari pihak indivi-
du. Sebab pemerintah mempunyai tugas sosial yang apabila tidak dilaksanakan berarti tidak berhak untuk tetap memerintah.
Sejak mula sebelum lahirnya berbagai gagasan tentang HAM, Islam telah meletakkan dasar yang kuat. Islam memandang bahwa kedudukan manusia adalah sama dan hanya
dibedakan dari sudut ketakwaannya; tidak ada paksaan dalam beragama; dan tidak boleh satu kaum menghina kaum yang lain. Rasululah Muhammad Saw. sendiri bersabda, bah-
wa ”setiap manusia di lahirkan dalam keadaan suci.” Landasan pijak keterkaitan dengan hak tersebut dalam Islam dikenal melalui dua
konsep; yaitu hak manusia haq al-Insan dan hak Allah. Hak manusia itu bersi fat relatif
sedangkan hak Allah adalah mutlak, tetapi antara kedua hak tersebut saling melandasi satu sama lain.
4. Prinsip-prinsip HAM dalam Islam
Hak asasi manusia dalam Islam sebagaimana termaktub dalam ikih menurut Masdar F. Mas’udi, memiliki lima prinsip utama, yaitu:
a. Hak perlindungan terhadap jiwa. Kehidupan merupakan sesuatu hal yang sangat niscaya dan tidak boleh dilanggar oleh siapapun. Allah berirman dalam QS. al-
Maidah [2] : 32 : “...barangsiapa yang membunuh seseorang bukan karena orang itu membunuh orang lain atau bukan karena membuat kerusakan lain dimuka
bumi,maka seolah-olah dia telah membunuh manusia seluruhnya....” b. Hak perlindungan keyakinan. Dalam hal ini Allah telah mengutip dalam al-Quran
yang berbunyi “la iqraha iddin” dan “lakum dinukum waliyadin.” c. Hak perlindungan terhadap akal pikiran. Hak perlindungan terhadap akal pikiran ini
telah di terjemahkan dalam perangkat hukum yang sangat elementer, yakni tentang haramnya makan atau minum hal-hal yang dapat merusak akal dan pikiran manusia.
d. Hak perlindungan terhadap hak milik. Hak perlindungan terhadap hak milik telah dimaksudkan dalam hukum sebagaimana telah diharamkannya dalam pencurian.
Berikut ini adalah kutipan HAM dalam Islam dari buku “ Human Right In Islam” yang
disusun oleh Dr. Saukat Hussain. Buku tersebut, antara lain berisi hak hidup, hak milik, hak perlindungan kehormatan, hak keamanan dan kesucian kehidupan pribadi, hak kea-
manan dan kemerdekaan pribadi, persamaan hak dalam hukum, hak kekebalan, ekspresi, serta hak kebebasan hati nurani dan keyakinan.
1. Hak Hidup
Hak yang pertama kali diberikan oleh Islam adalah hak untuk hidup dan meng- hargai hidup manusia, sebagaimana irman Allah Swt. berikut.
Buku Guru Kelas X
98
ا َم ِه ِب� اوُك ِ ْثسُت ْنَأَو ِقَْحا ِ ْي�َغِب َي ْن�َبْلاَو َْث�إااَو َنَطَب اَمَو اَْن�ِم َرَ َنط اَم َش ِحاَوَفْلا َيِب�َر َمَرَح اَ َن�ِإ ْلُق
٣٣ َنو ُ َل ْعَت ا ا َم ِه َل َع اوُلو ُقَت ْن َ
أَو ًن�اَطْل ُس ِهِب ْلِن َن�ُي ْ َل
Artinya : Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya, melainkan dengan suatu alasan yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim,
maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi jan- ganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang
yang mendapat pertolongan. Q.S. Al-Isra1 [7]:33
Apabila terjadi pembunuhan atau kejahatan yang lain, harus diputuskan oleh penga- dilan yang kompeten. Al-Quran menganggap bahwa pembunuhan terhadap seseorang
sama dengan pembunuhan terhadap seluruh umat manusia. Islam menganugerahkan hak hidup kepada setiap manusia dari ras, bangsa, ataupun
agama darimanapun dia berasal. Islam memerintahkan umatnya menghormati hak hidup walaupun terhadap bayi yang
masih di dalam kandungan. Rasulullah Saw. sendiri pernah menunda hukuman mati ter- hadap seorang wanita yang hamil karena untuk melindungi hak hidup si bayi yang ma-
sih dalam kandungannya. Demikian pula khalifah Umar bin Khattab, ketika membuat perjanjian pada penaklukan Yerusalem. Isi perjanjian itu adalah perlindungan keamanan
atas kehidupan, harta benda, gereja-gereja, serta salib orang sehat dan sakit dari mereka.
2. Hak Milik