Buku Guru Kelas X
130
4. Hikmah terhindar dari riya
Diantara hikmah agar kita terhindar dari perbuatan riya’ adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui jenis-jenis amalan yang diperuntukkan untuk dunia
2. Mengetahui jenis-jenis riya’ serta faktor-faktor pendorong perbuatan riya’ 3. Mengetahui keagungan Allah Swt.
4. Mengenal apa yang telah Allah Swt. persiapkan untuk akhir kehidupan. 5. Takut dari beramal untuk kepentingan dunia.
2. Takabur a. Pengertian takabur
Secara bahasa takabur adalah membanggakan mengherankan diri dalam hati bathin, sedangkan secara istilah takabur artinya merasakan kelebihan pada dirinya
tanpa melihat siapa yang memberikan kelebihan itu. Ia adalah penyakit hati yang hanya diketahui oleh Allah Swt., jika nampak pengaruhnya kepada lahiriah seseorang, seperti
sombong dalam berjalan, merendahkan manusia, menolak kebenaran dan sebagainya. maka yang nampak ini disebut dengan
kibr atau khuyala’ kesombongan. Adapun sebab munculnya kesombongan adalah karena adanya takabur di hati. Taka-
bur adalah salah satu penyakit hati di samping hasad dengki, kibr sombong, riya’ dan
mahabbatuts tsanaa’ mencintai sanjungan.
b. Dalil naqli tentang takabur
٨ ٍرو ُخـ َف ٍلاَت ْخُـم َ ُك ُب ِحـُي َا َ ٰلا َنِإ اًحَرَم ِضْرأاا ي ِن� ِشْ َة� اَو ِساَنلِل َك َد َخ ْرِع َصُت اَو
Artinya: Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. QS. Luqman [31]:18
Maksud ayat tersebut adalah “orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” adalah orang-orang yang ujub terhadap dirinya dan membanggakan dirinya di hadapan
orang lain. Bahkan sebagian ulama ada yang memasukkan ujub ke dalam bagian syirik yang dapat menghapuskan amalan.
c. Macam-macam takabur
Takabur ditinjau dari segi objek atau sasaranya ada tiga macam, yaitu : a. Takabur kepada Allah Swt.
b. Takabur kepada Rasulullah Saw.
Akhlak Kurikulum 2013
131
131 c. Takabur kepada sesama manusia.
Menurut pandangan tersebut di atas, secara umum takabur dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
1 Takabur Batini adalah sifat takabur yang tertanam dalam hati sehingga tidak tampak
secara isik, seperti seseorang yang mengingkari kebenaran dari Allah Swt. padahal dia mengetahui kebenaran tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari orang takabur
batin memiliki sikap, antara lain enggan minta tolong kepada orang lain meskipun ia membutuhkan serta tidak mau berdoa kepada Allah Swt.
2 Takabur Zahiri adalah sifat takabur yang dapat dilihat secara langsung, seperti
dalam bentuk ucapan dan gerakan anggota tubuh. Contohnya, riya, angkuh, dan memalingkan muka terhadap orang lain. Allah Swt. tidak menyukai orang- orang
yang memalingkan muka sombong sebagaimana QS. Luqman [31]:18 “Janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
d. Sebab-sebab takabur
Adapun sebab-sebab takabur sebagai berikut: 1. Faktor lingkungan dan keturunan.
2. Sanjungan dan pujian yang berlebihan. 3. Bergaul dengan orang yang terkena penyakit takabur.
4. Kufur nikmat dan lupa kepada Allah Swt. 5. Menduduki jabatan tinggi sebelum saatnya dan belum terbina secara matang.
6. Berbangga-bangga dengan nasab dan keturunan. 7. Dihormati, dimuliakan dan dihargai secara berlebihan.
e. Contoh takabur