Akhlak Kurikulum 2013
55
55
اَ ْن� ِم اً ْي� َخ ِل ْفِل ْخ َ
أَو ْي ِة�َبْي ِص ُم ي ِن� ي ِن� ْر ُجأ َمُه َللا ، َنْوُع ِجاَر ِهْيَلِإ َن�ِإ َو ِِٰل َن�ِإ
Artinya : Sesungguhnya kita milik Allah dan hanya kepada-Nya semata kita akan
kembali. Ya Allah, berilah pahala dari musibah ini, dan gantikanlah bagiku dengan yang lebih baik darinya. HR. Muslim
i. Mengingatkan agar selalu sabar
Hendaklah orang yang sakit selalu diingatkan agar selalu sabar dalam menghadapi ujian dari Allah Swt. sabar dalam menghadapi ujian hukumnya adalah wajib. Sedangkan
marah atau berkeluh kesah hukumnya haram. Ulama menyebutkan, orang yang tertimpa musibah itu terbagi menjadi empat tingkatan: Pertama, marah dan berkeluh kesah. Ked-
ua, bersabar. Ketiga, ridha. Keempat, bersyukur. Bagi orang yang sakit, minimal ia bersabar, bila sampai derajat rida atau bersyukur,
maka itu lebih baik lagi.
j. Mengingatkannya agar selalu berprasangka baik kepada Allah Swt.
Berprasangka baik kepada Allah Swt. hukumnya wajib. Sebaliknya, berprasangka buruk kepada Allah Swt. hukumnya haram. Seorang hamba hendaknya senantiasa ber-
prasangka baik kepada Allah ta’ala dalam keadaan bagaimana, di mana dan kapan pun juga. Bahkan ketika kematian menjemputnya, hendaknya ia senantiasa berprasangka
baik kepada Rabbnya. Rasulullah Saw. menyampaikan ;
َل َجَو َزَع ِ ٰل ِب� َنَظلا ُن ِسْ ُي� َوُهَو َاِإ ْ ُك ُدَحَأ َن َة�ْوُ َي� َا
Artinya: Janganlah seorang dari kalian meninggal dunia melainkan dalam keadaan
berprasangka baik kepada Allah ‘azza wa jalla. HR. Muslim
k. Melarang untuk berkeluh kesah dan mengharap kematian
Orang sakit yang berkeluh kesah, maka ia berdosa dan penyakit itu tidak akan men- jadi pelebur dosa baginya. Apalagi bila sampai mengharap kematian, itu merupakan
tanda-tanda bahwa dirinya berputus asa. Berputus asa dari rahmat Allah bukanlah sifat seorang mukmin, namun sifat orang kair.
Maka itu, di antara hal yang harus diperhatikan ketika menjenguk orang sakit adalah, menasihatinya atau melarang untuk berkeluh kesah dan mengharap kematian.
Rasulullah Saw. pernah menasihati paman beliau, al-Abbas, yang sedang sakit dan
Buku Guru Kelas X
56 mengharap kematian. Beliau bersabda :
، َكَل ٌ ْي� َخ َكِنا َس ْحِإ َلِإ ًن�ا َسْحِإ ْدَدْنَة� َر َخَؤُت ْنَأَف اًن ِسْحـُم َتْنُك ْنِإ َكَنِإَف ، َتْوَ ْلا َنَمَتَت َا َُ َع َي�
َتْوَ ْلا َنَمَتَت لَف ، َكَل ٌ ْي� َخ َكِتَءا َسِإ ْنِم ْبِتْعَت ْسُتَف َر َخَؤُت ْنَأَف اًئي ِسُم َتْنُك ْنِإ َو
Artinya : Wahai paman Janganlah engkau mengharap kematian. Sebab bila sela-
ma ini engkau berbuat baik, kemudian umurmu ditangguhkan, maka itu adalah kebaikan yang ditambahkan kepada kebaikanmu dulu, dan itu baik bagimu. Bila
selama ini engkau berbuat tidak baik, kemudian umurmu ditangguhkan, lalu eng- kau diberi kesempatan untuk bertaubat dari kesalahanmu, maka itu pun baik pula
bagimu. Maka janganlah engkau mengharap kematian. HR. Ahmad dan al-Hakim
l. Meletakkan tangan di atas si sakit
Hal ini pernah dilakukan Nabi Muhammad Saw. ketika menjenguk Sa’ad. Beliau meletakkan tangannya di atas dahi Sa’ad ra, kemudian mengusapkannya di atas kepala
dan perutnya seraya mendoakannya : “Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad.” HR. al-Bukhari dan Muslim
m. Mendoakan kebaikan dan kesembuhan
Bagi orang yang membesuk, jangan lupa untuk mendoakan kebaikan dan kesembu- han bagi si sakit. Di antara doa yang bisa dibaca ialah:
Doa pertama:
َا ًءاَف ِش ، َك ُؤاَف ِش َاِإ َءا َف ِش َا ، ي ِن�ا َشلا َتْنَأَو ، ِف ْشاَو َسْأَبلْا ِبِهْذَأ ، ِساَنلا َبَر َمُهٰللا
ًامَق َس ُرِداَغُي
Artinya: “Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit dan sembuhkanlah, Eng-
kau Maha Pemberi kesembuhan, tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tiada meninggalkan sedikit pun penyakit”.HR. al- Bukhari dan
Muslim
Doa kedua:
ُ ٰلا َءا َش ْنِإ ٌر ْوُ َط َسْأب� َا
Artinya: “Tidak mengapa. Penyakit ini dapat menyucikanmu insyaAllah”. HR. al-Bukhari
Doa ketiga:
Akhlak Kurikulum 2013
57
57
َكَيِف ْشَي ْنَأ ِْي�ِظَعلْا ِشْرَعلْا َبَر َ ْي�ِظَعلْا َ ٰلا ُل َ
أ ْس َ
أ
Artinya : “Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Rabb Pemilik‘Arsy yang
agung, untuk menyembuhkanmu”. HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan lain-lain di- baca sebanyak tujuh kali 7 X.
Doa keempat :
، َكْيِف ْشَي ُ ٰلا ، ٍد ِسا َح ٍن ْي�َع ْو َ
أ ٍس َْفن ِ ُك ِ َث� ْنِم ، َْكيِذْؤي ٍء ْي َث� ُِك ْنِم ، َكْيِقْرَأ ِ ٰلا ِ ْس ِب�
َكْيِقْرَأ ِ ٰلا ِ ْس ِب�
Artinya : “Dengan menyebut nama Allah aku meruqyahmu, dari segala sesuatu yang
mengganggumu, dari kejahatan setiap jiwa atau mata dengki, Allah semata yang Maha menyembuhkanmu, dengan menyebut nama Allah aku meruqyahmu”. HR.
Muslim
Dan doa-doa lainnya yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw.
n. Tidak berlama-lama