Karakteristik Umum Langkah-langkah RESPONSE

Model Optimasi Perform Gambar

3.2. Langkah-langkah

RSM Gambar 3 berik penggambaran langkah im rmance Baterai Mangan Alwi Fauzi ar 2. Strategi untuk membangun sebuah model regre Implementasi rikut ini adalah implementasi RSM dalam bentuk bagan. B modifikasi bagan ta terdapat pada Box, Neddermeijer, et al 200 205 gresi . Bagan ini merupakan tahapan RSM yang , et al 1978 dan 2000. 206 Gambar 3 4. HASIL PERAN PERCOBAAN Pengukuran dilakukan pengujian performansi bater lamanya ketahanaan baterai ter discharge sampai batas voltage distandarkan secara internasion disimpan pada temperatur d Tabel 1. Data IO simulasi denga dan S [60,80] hari pada discharge No Faktor Kombinasi Faktor T S T S 1 - - 10 60 2 + - 30 60 3 - + 10 80 4 + + 30 80 5 20 70 , ISSN r 3. Langkah-langkah Implementasi RSM ANCANGAN an dengan terai yaitu terhadap test e yang telah ional setelah dan waktu penyimpanan yang berbed pengujian yang digunakan me 1. Voltmeter 2. Amperemeter 3. Ruangan khusus denga temperature setting . 4. Panel discharge dengan r telah ditetapkan sesuai d IEC dengan kapasitas 100 gan desain factorial 2 2 ditambah Titik tengah untuk rge 3,9 -C si Replikasi Output Lamanya Ketahanan Baterai menit Rata Outp 1 2 3 4 99.22 99.20 99.25 99.40 99.23 103.05 103.02 102.51 102.50 102.7 98.00 98.02 98.05 97.55 97.90 101.40 101.35 101.44 101.30 101.3 101.03 100.55 100.58 100.45 100.6 N:1411-6340 beda. Peralatan meliputi : gan dilengkapi n resistensi yang i dengan standar 000 pcs. tuk T [10,30] °C ataan utput Str.dev . Output .238 0.097 2.77 0.31 .905 0.238 1.37 0.06 0.65 0.26 Model Optimasi Performance Baterai Mangan Alwi Fauzi 207 Berikut adalah persamaan metamodel yang dihasilkan, diasumsikan dengan X 1 adalah T dan X 2 adalah S tetapi dalam bentuk terkode. Bentuk terkode adalah bentuk level tinggi +1 dan level rendah -1 sesuai dengan teori desain eksperimen. Y=100,394+1.7425X 1 –0.690X 2 1

4.1. Uji Statistik Metamodel

Berikut adalah tabel analisis variansi untuk pengujian ketidaksesuaian dan keberartian pengaruh variabel dependen dan independen. Tabel 2. Anova Untuk pengujian lack of fit dan Signifikansi metamodel orde 1 pers. 1 Sumber variansi Source df SS MS F Regresi 2 56.199 28.099 467.24 Residual 17 1.022 0.060 Ketidaksesuaian Lack Of Fit 2 0.337 0.168 3.68 Error Murni Pure Error 15 0.686 0.046 Total 19 57.221 Keterangan : a. SS : Sum of Square Jumlah Kuadrat b. df : Degree of Freedom Derajat Kebebasan c. MS : Mean Square Rataan Kuadrat

4.2. Investigasi Daerah Metamodel

Dalam RSM, penentuan daerah fitting metamodel menjadi suatu hal yang kritis. Pada kasus ini, metamodel yang diterima seperti pada persamaan 3 memiliki nilai R 2 sebesar 0,994. Central Composite Design yang digunakan pada fitting metamodel ini memiliki 8 titik yang berjarak sebesar r = √200 satuan dari titik pusat. Apabila daerah fitting metamodel orde dua diperkecil yaitu dengan menggunakan Central Composite Design dengan titik pusat yang sama tetapi dengan jarak r = √50 satuan dan dilakukan fitting metamodel orde dua, akan dihasilkan metamodel dengan R 2 sebesar 0,975. sedangkan bila daerah fitting diperluas yaitu dengan jarak ke titik pusat sebesar r = √400 satuan, maka akan dihasilkan metamodel dengan R 2 sebesar 0,937. Gambar 4. Central Composite Design dengan r = √50 Rekapitulasi hasil eksperimen dengan simulasi ditabelkan dalam bentuk tabel 3 berikut. Tabel 3. Rekapitulasi hasil eksperimen dengan simulasi. No Faktor dengan α = 1.414 Kombinasi Faktor Replikasi Output Lamanya Ketahanan Baterai menit Rataan Output Stdev. Output T S T S 1 2 3 4 1 -1 -1 25 65 102.25 102.35 102.32 102.28 102.3 0.04 2 +1 -1 45 65 99.54 100.02 99.50 99.46 99.63 0.262 3 -1 +1 25 85 100.05 99.58 100.07 100.05 99.9375 2.39 4 +1 +1 45 85 97.35 97.40 97.42 97.36 97.3825 0.033 5 -1.414 28 75 102.35 102.25 102.20 102.31 102.0775 0.0607 6 6 +1.414 42 75 99.56 99.50 99.57 99.55 99.545 0.031 7 -1.414 35 68 103.05 102.52 102.55 103. 102.78 0.28 8 1.414 35 82 101.58 101.50 101.52 102.05 101.6625 0.26 9 35 75 102.55 102.35 102.45 102.3 102.413 0.11 208 , ISSN:1411-6340 Jika dilakukan pelebaran daerah fitting dengan menggunakan Central Composite Design dengan titik pusat sama tetapi dengan jarak r = √400 satuan, maka akan dihasilkan metamodel dengan R 2 sebesar 0.937. Gambar 5. Central Composite Design dengan r = √400 Tabel 4. Rekapitulasi hasil eksperimen dengan simulasi No Faktor dengan α = 1.414 Kombinasi Faktor Replikasi Output Lamanya Ketahanan Baterai menit Rataan Output Stdev. Output T S T S 1 2 3 4 1 -1 -1 25 65 102.25 102.35 102.32 102.28 102.3 0.04 2 +1 -1 45 65 99.54 100.02 99.50 99.46 99.63 0.262 3 -1 +1 25 85 100.05 99.58 100.07 100.05 99.9375 2.39 4 +1 +1 45 85 97.35 97.40 97.42 97.36 97.3825 0.033 5 -1.414 15 75 100.29 100.22 100.30 100.20 100.25 0.05 6 +1.414 55 75 92.55 92.50 92.50 92.48 92.508 0.030 7 -1.414 35 55 103.20 103.25 103.26 103.28 103.25 0.03 8 1.414 35 95 99.48 99.45 99.47 99.42 99.455 0.026 9 35 75 102.55 102.35 102.45 102.3 102.413 0.11 Gambar 6. Penggambaran residual Tabel 5. Rekapitulasi uji statistik untuk metamodel orde dua dari titk awal 1 Metamodel Uji Lack of fit α = 0,05 Uji. Sig regresi Titik Optimum Nilai Maksimum T S 1. Daerah diperkecil, r = √50 19,52 Signifikan 227.28 P-Value 0,00 Signifikan 31,099 -118.863 135.08 2. Daerah mula- mula, pers IV.3, r = √200 1,66 Tidak Signifikan. 1021,2848 P-Value 0,00 Signifikan 32,347 63,306 103.663 3. Daerah diperbesar, r = √400 198,56 Signifikan 195,78 P-Value 0,00 Signifikan 28.254 34.446 104.3303 15 90 95 25 35 45 Y Temperature 100 105 65 55 55 85 75 St 65 95 Storage Surface Plot of Y 93.5 96.0 98.5 101.0 103.5 15 25 35 45 55 55 65 75 85 95 Temperature S to ra g e Contour Plot of Y