Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

190 , ISSN:1411-6340 Tabel 1. Jumlah Keluhan Pelanggan Region I Jabodetabek Banten Bakrie Telecom masih perlu meningkatkan jumlah pelanggan dan menurunkan jumlah perpindahan pelanggan serta menurunkan jumlah keluhan pelanggan. Sehingga belum bisa dipastikan apakah program Solusi Esia berhasil atau tidak atau berapa nilai kinerjanya.

1.2 Pokok Permasalahan

Bakrie Telecom sudah menjalankan CRM yang disebut Solusi Esia tetapi belum diketahui seberapa besar efektivitasnya karena belum memiliki sistem pengukuran kinerja CRM yang diperoleh dari penerjemahan visi, misi, dan tujuan dari strategi CRM perusahaan ke dalam kerangka kerja dan ukuran yang jelas. Dengan mengetahui skor kinerja dapat diperbaiki efektifitas CRM terutama untuk yang skornya masih rendah. Dampak dari pelaksanaan inisiatif strategis yang diusulkan diharapkan pelanggan tetap setia menggunakan Esia dan tidak beralih kepada operator lain.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui keinginan pelanggan yang belum terpenuhi dan memperoleh sistem dan hasil pengukuran kinerja Solusi Esia dengan pendekatan CRM Scorecard. Kemudian memberikan usulan perbaikan dengan memperhatikan hasil analisis IP Matrix yang diperoleh dari atribut yang ditetapkan berdasarkan lima dimensi ServQual , dan peningkatan program Solusi Esia berdasarkan atribut pada kuadran I dan nilai yang terkecil pada tujuan strategis setiap perspektif CRM Scorecard.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Kualitas

Pelayanan Service Quality Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa terutama untuk perusahaan yang pelanggannya dapat dengan mudah untuk keluar ataupun masuk untuk menikmati jasa tersebut memenuhi Service Quality sangat penting. Service Quality adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan atas kualitas jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Kuesioner tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan dirancang berdasarkan dimensi Service Quality SERVQUAL, yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry [1988], yang terdiri dari lima dimensi kualitas jasa, yaitu: tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty.

2.2 Importance – Performance Matrix

Importance-Performance Matrix banyak digunakan untuk mengetahui atribut pelayanan yang masih harus diperbaiki dengan mengukur tingkat kepentingan pelanggan customer expectation dan tingkat kinerja perusahaan perceived performance . Tingkat kepentingan pelanggan diukur dalam kaitannya dengan apa yang seharusnya dikerjakan oleh suatu organisasi agar menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas tinggi. Responden diminta untuk menilai tingkat kepentingan berbagai atribut relevan dan tingkat kinerja perusahaan pada masing-masing atribut tersebut. kemudian, nilai tingkat kepentingan atribut dan kinerja perusahaan akan di-plot pada importance-performance Pengukuran Kinerja Customer Relationship Management Didien Suhardini 191 matrix dengan sumbu x adalah kinerja dan sumbu y adalah harapan. Gambar 1 Diagram Importance Performance Sumber : Freddy Rangkuti,2006 Kuadran I Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting diatas rata-rata oleh pelanggan tetapi pada kenyataannya faktor- faktor ini belum sesuai dengan seperti yang diharapkan tingkat kepuasan yang diperoleh masih dibawah rata-rata. Atribut yang berada pada kuadran ini adalah faktor-faktor yang harus ditingkatkan kepuasannya. Kuadran II Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan dan faktor-faktor yang dianggap oleh pelanggan sudah sesuai dengan yang dirasakannya sehingga tingkat kepuasannya relatif tinggi dari rata-rata. Kuadran III Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan pada kenyataanya kinerjanya tidak terlalu istimewa. Peningkatan atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan oleh pelanggan sangat kecil. Kuadran IV Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan dirasakan terlalu berlebihan. Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar perusahaan dapat menghemat biaya.

2.3 Customer

Relationship Management CRM Dalam persaingan yang ketat untuk mempertahankan pelanggan Customer Relationship Management sangat penting untuk diperhatikan. CRM adalah menajemen pelayanan kepada pelanggan yang ditujukan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan yang didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, proses bisnis yang berpadu, dan teknologi yang efisien dan efektif. Konsep CRM berkembang sejak beberapa tahun terakhir akibat meningkatnya kompetisi untuk memenuhi tuntutan pelanggan akan pelayanan yang lebih baik dan perhatian yang lebih besar terhadap kebutuhan individual pelanggan. Gagasan utama CRM adalah membantu perusahaan dengan menggunakan teknologi, proses bisnis, dan sumber daya manusia untuk memperoleh pengetahuan mengenai perilaku dan nilai dari pelanggan tersebut.

2.4 CRM-Scorecard

Penerapan strategi CRM seyogyanya diikuti dengan pengukuran kinerja dari pelaksanaan strategi tersebut.