RSM dari Titik Awal 2
210 , ISSN:1411-6340
melalui kemiringan tercuramnya. Namun, tetap saja model tidak sesuai karena lack of
fit sangat signifikan untuk itu dilakukan
fitting regresi orde dua.
Gambar 7. Penggambaran residual Dari tabel analisis variansi terlihat
bahwa ketidaksesuaian sangat signifikan sehingga pada kondisi ini kita tidak dapat
menggunakan metamodel orde satu. Uji signifikansi
regresi tidak
perlu dipertimbangkan lagi mengingat bahwa
metamodel tidak sesuai. Plot residu memperjelas
ketidaksesuaian model.
Berikut penggambarannya :
-1 1
-2 -1
1 2
N o
rm a
l S c
o re
Standardized Residual
Normal Probability Plot of the Residuals
response is Y
96.5 97.5
98.5 99.5
100.5 101.5
-1 1
Fitted Value S
ta n
d a
rd iz
e d
R e
s id
u a
l
Residuals Versus the Fitted Values
response is Y
Gambar 8. Plot residu Metamodel Orde satu menunjukan ketidaksesuaian Pada kondisi ini hal berikutnya yang dapat
dilakukan adalah melakukan fitting regresi orde 2.
Strategi Orde Dua
Pada kondisi ini dicobakan fitting regresi
orde 2.
Desain eksperimen
menggunakan central Composite Design dengan penambahan empat titik kombinasi.
Apabila digambarkan, maka desain ini akan berbentuk lingkarang dengan r = √200 =
14,142. Hasil fitting regresi orde satu menunjukan
ketidaksesuaian sangat signifikan. Pada bagian ini akan dicobakan untuk melakukan
fitting regresi polynomial orde 2 untuk
daerah diatas, tetapi dengan lebih diperluas lagi
dengan menggunakan
Centtral Composite Design
.
98 99
100 101
-1 1
-1 1
Temperature S
to ra
g e
Contour Plot of Y
96 97
98 99
Y Temp
-1
mperature
-1 100
101
-1 1
St
1
Storage
Surface Plot of Y
Model Optimasi Performance Baterai Mangan Alwi Fauzi
211
Tabel 9. Rekapitulasi hasil eksperimen dengan simulasi
Metamodel yang dihasilkan yaitu : Y T,S = 106,613 – 0,0149 T – 0,2036 S + 0.00241 TS + 0,00308 T
2
+ 0,00083 S
2
3 Tabel 10 berikut adalah tabel Anova untuk model orde 2 tersebut
Tabel 10. Anova Metamodel Orde dua Pes. 5
1. Uji Lack of fit dengan F
0,05;3,27
= 2,96 H
bahwa model tidak sesuai not adequate H ditolak.
2. Uji signifikansi regresi dengan F
0,05;5,30
= 2,92 Dari data Anova terlihat bahwa model orde 2 signifikan untuk nilai
α = 0.05
Model secara statistik tidak sesuai namun regresi signifikan. Penggambaran residual
dapat dilihat sebagai berikut :
Bila diturunkan terhadap T dan S, dan dicari nilai T dan S yang memenuhi
criteria maksimasi turunan sama dengan nol maka diperoleh nilai T dan S spesifik
yaitu T = -105.475 dan S = 275,782 dengan Y = 79.324 Bila menggunakan 36 data
diatas, metamodel yang terbentuk memiliki nilai R
2
yaitu 0,957 tetapi bila model diestimasi dari nilai rataannya maka
metamodel yang sama akan meiliki nilai R
2
= 0,958 Karena model diatas tidak sesuai maka
tidak dilakukan analisa canonic. Maka langkah selanjutnya adalah memperkecil
daerah fitting.
Untuk itu
dilakukan pengecilan daerah fitting sebesar radius r =
√50.
No Faktor dengan
α = 1.414
Kombinasi Faktor
Replikasi Output Lamanya Ketahanan Baterai menit
Rataan Output
Stdev. Output
T S
T S
1 2
3 4
1 -1
-1 60
97.48 97.45
97.42 97.47
97.455 0.026
2 +1
-1 20
60 101.30
101.35 101.32
101.36 101.333
0.03 3
-1 +1
80 96.28
96.30 96.25
96.32 96.29
0.030 4
+1 +1
20 80
101.10 101.15
101.14 101.12
101.123 0.02
5 -1.414
-4 70
95.58 95.52
95.55 95.55
95.55 0.024
6 +1.414
24 70
101.50 101.49
101.47 101.53
101.498 0.03
7 -1.414
10 56
99.38 99.35
99.40 99.34
99.367 0.028
8 1.414
10 84
96.57 97.05
96.55 97.02
96.798 0.275
9 10
70 98.30
98.35 98.34
98.30 98.32
0.026
Sumber variansi Source df
SS MS
F
Regresi 5
161.435 32.2870
133.35 Residual
30 7.264
0.2421 Ketidaksesuaian Lack Of Fit
3 7.021
2.3403 260.22
Error Murni Pure Error 27
0.243 0.0090
Total 35
168.698
212 , ISSN:1411-6340
Tabel 11. T [0,20] °C dan S [60,80] hari dengan r = √50
maka diperoleh model : Y T,S = 80,849 – 0,15634 T + 0,5441 S + 0.00241 TS + 0,01026 T
2
- 0,00441 S
2
4
Tabel 12 berikut adalah tabel Anova untuk model orde 2 tersebut. Tabel 12. Anova Metamodel Orde dua Pers. 6
1. Uji Lack of fit dengan F
0,05;3,27
= 2,96 H
bahwa model tidak sesuai not adequate H ditolak.
2. Uji signifikansi regresi dengan F
0,05;5,30
= 2,92 Dari data Anova terlihat bahwa model orde 2 signifikan untuk nilai
α = 0.05 dimana F
hitung F tabel. Model secara statistik tidak sesuai namun regresi signifikan. Penggambaran residual dapat
dilihat sebagai berikut :
Gambar 9. Penggambaran residual Karena model diatas tidak sesuai maka tidak dilakukan analisa canonic. Maka langkah
selanjutnya adalah memperluas daerah fitting.
No Faktor dengan
α = 1.414
Kombinasi Faktor
Replikasi Output Lamanya Ketahanan Baterai menit
Rataan Output
Stdev. Output
T S
T S
1 2
3 4
1 -1
-1 60
97.48 97.45
97.42 97.47
97.455 0.026
2 +1
-1 20
60 101.30
101.35 101.32
101.36 101.333
0.03 3
-1 +1
80 96.28
96.30 96.25
96.32 96.29
0.030 4
+1 +1
20 80
101.10 101.15
101.14 101.12
101.123 0.02
5 -1.414
3 70
97.50 97.52
97.55 97.55
97.53 0.024
6 +1.414
17 70
100.54 100.50
100.55 100.55
100.54 0.02
7 -1.414
10 63
99.09 99.05
99.11 99.07
99.08 0.026
8 1.414
10 77
97.55 97.52
97.57 97.55
97.548 0.021
9 10
70 98.30
98.35 98.34
98.30 98.32
0.026
Sumber variansi Source df
SS MS
F
Regresi 5
103.879 20.7758
321.08 Residual
30 1.941
0.0647 Ketidaksesuaian Lack Of Fit
3 1.924
0.6413 996.49
Error Murni Pure Error 27
0.017 0.0006
Total 35
105.820
96 97
98 99
Y Temp
10
mperature
100 101
102
60 20
70
St
80
Storage
Surface Plot of Y
97.5 98.5
99.5 100.5
101.5
20 10
80 70
60
Temperature S
to ra
g e
Contour Plot of Y
Model Optimasi Performance Baterai Mangan Alwi Fauzi
213
Untuk itu dilakukan perluasan daerah fitting sebesar radius r = √250. Tabel 13. Rekapitulasi hasil eksperimen dengan perluasan daeraf fitting dengan radius r = √250.
Maka diperoleh model : YT,S = 95,7223 + 0,02545 T + 0,11852 S + 0,00241 TS + 0,001105 T
2
– 0,00151 S
2
5 Tabel 14 berikut adalah tabel Anova untuk model orde 2 tersebut.
Tabel 14. Anova Metamodel Orde dua Persamaan 7
1. Uji Lack of fit dengan F
0,05;3,27
= 2,96 H
bahwa model tidak sesuai not adequate H ditolak.
2. Uji signifikansi regresi dengan F
0,05;5,30
= 2,92 Dari data Anova terlihat bahwa model orde 2 signifikan untuk nilai
α = 0.05 dimana F
hitung F tabel. Dari perluasan daerah diatas dapat dirangkum hasil uji statistik dan performansi statistik
metamodel : Tabel 15. Rekapitulasi uji statistik untuk metamodel orde dua dari titk awal 1
Metamodel Uji Lack of
fit α
= 0,05 Uji. Sig regresi
Titik Optimum Nilai
Maksimum T
S 1.
Daerah diperkecil,
r = √50 321,08
Signifikan 996.49
P-Value 0,00 Signifikan
15,357 -65,886
61,724 2.
Daerah mula-mula,
pers IV.3, r = √200
260,22 Signifikan.
133.35 P-Value 0,00
Signifikan -105,476
275,782 79.324
3. Daerah
diperbesar, r = √250
4543,17 Signifikan
139.14 P-Value 0,00
Signifikan -29.04
16.07 96.3053
No Faktor dengan
α = 1.414
Kombinasi Faktor
Replikasi Output Lamanya Ketahanan Baterai menit
Rataan Output
Stdev. Output
T S
T S
1 2
3 4
1 -1
-1 60
97.48 97.45
97.42 97.47
97.455 0.026
2 +1
-1 20
60 101.30
101.35 101.32
101.36 101.333
0.03 3
-1 +1
80 96.28
96.30 96.25
96.32 96.29
0.030 4
+1 +1
20 80
101.10 101.15
101.14 101.12
101.123 0.02
5 -1.414
-6 70
95.20 95.25
95.20 95.20
95.212 0.025
6 +1.414
26 70
102.07 102.10
102.05 102.08
102.07 0.02
7 -1.414
10 54
99.49 99.50
99.48 99.52
99.498 0.017
8 1.414
10 86
96.46 96.45
96.47 96.43
96.453 0.017
9 10
70 98.30
98.35 98.34
98.30 98.32
0.026
Sumber variansi Source df
SS MS
F
Regresi 5
189.998 37.9996
139.14 Residual
30 8.193
0.2731 Ketidaksesuaian Lack Of Fit
3 8.178
2.7259 4543.17
Error Murni Pure Error 27
0.016 0.0006
Total 35
198.191
214 , ISSN:1411-6340
Tabel 16. Rekapitulasi Performansi Metamodel Orde dua Metamodel
Estimasi dari seluruh data 36 data
Estimasi dari rataan 36 data
R
2
F R
2
F 1.Daerah diperkecil,
r = √50 0,982
321.08 p-value 0,00
0.982 32,38
p-value 0,008 2.Daerah mula-mula,
pers IV.3, r = √200 0,957
133,35 p-value 0,000
0.958 13,82
p-value 0,028 3.Daerah diperbesar,
r = √250 0,959
139,14 p-value 0,000
0,959 13,91
p-value 0,027 Tabel 16 diatas menunjukan perubahan
kombinasi optimum dan profil model dalam memprediksi output simulasi. Perubahan
nilai koefisien
determinasi untuk
keseluruhan data pengamatan menunjukan perlunya berhati-hati dalam menggunakan
daerah fitting
apabila hendak
mempertimbangkan nilai
koefisien determinasi keseluruham.