Uji Statistik Metamodel Investigasi Daerah Metamodel

208 , ISSN:1411-6340 Jika dilakukan pelebaran daerah fitting dengan menggunakan Central Composite Design dengan titik pusat sama tetapi dengan jarak r = √400 satuan, maka akan dihasilkan metamodel dengan R 2 sebesar 0.937. Gambar 5. Central Composite Design dengan r = √400 Tabel 4. Rekapitulasi hasil eksperimen dengan simulasi No Faktor dengan α = 1.414 Kombinasi Faktor Replikasi Output Lamanya Ketahanan Baterai menit Rataan Output Stdev. Output T S T S 1 2 3 4 1 -1 -1 25 65 102.25 102.35 102.32 102.28 102.3 0.04 2 +1 -1 45 65 99.54 100.02 99.50 99.46 99.63 0.262 3 -1 +1 25 85 100.05 99.58 100.07 100.05 99.9375 2.39 4 +1 +1 45 85 97.35 97.40 97.42 97.36 97.3825 0.033 5 -1.414 15 75 100.29 100.22 100.30 100.20 100.25 0.05 6 +1.414 55 75 92.55 92.50 92.50 92.48 92.508 0.030 7 -1.414 35 55 103.20 103.25 103.26 103.28 103.25 0.03 8 1.414 35 95 99.48 99.45 99.47 99.42 99.455 0.026 9 35 75 102.55 102.35 102.45 102.3 102.413 0.11 Gambar 6. Penggambaran residual Tabel 5. Rekapitulasi uji statistik untuk metamodel orde dua dari titk awal 1 Metamodel Uji Lack of fit α = 0,05 Uji. Sig regresi Titik Optimum Nilai Maksimum T S 1. Daerah diperkecil, r = √50 19,52 Signifikan 227.28 P-Value 0,00 Signifikan 31,099 -118.863 135.08 2. Daerah mula- mula, pers IV.3, r = √200 1,66 Tidak Signifikan. 1021,2848 P-Value 0,00 Signifikan 32,347 63,306 103.663 3. Daerah diperbesar, r = √400 198,56 Signifikan 195,78 P-Value 0,00 Signifikan 28.254 34.446 104.3303 15 90 95 25 35 45 Y Temperature 100 105 65 55 55 85 75 St 65 95 Storage Surface Plot of Y 93.5 96.0 98.5 101.0 103.5 15 25 35 45 55 55 65 75 85 95 Temperature S to ra g e Contour Plot of Y Model Optimasi Performance Baterai Mangan Alwi Fauzi 209 Tabel 6. Rekapitulasi Performansi Metamodel Orde dua Metamodel Estimasi dari seluruh data 36 data Estimasi dari rataan 36 data R 2 F R 2 F 1.Daerah diperkecil, r = √50 0,975 227,28 p-value 0,00 0.986 41.39 p-value 0,05 2.Daerah mula-mula, pers IV.3, r = √200 0,994 1021,2848 p-value 0,000 0.999 668.87 p-value 0,00 3.Daerah diperbesar, r = √400 0,937 195,78 p-value 0,000 0.972 20.62 p-value 0,008

4.3. RSM dari Titik Awal 2

Starting Point 2 Strategi Orde Satu Daerah awal yang digunakan adalah T [0,20]°C dan S [60,80]. Titik pusat desain berada pada T = 10°C dan S = 70 hari . Desain eksperimen menggunakan Desain Faktorial 2 2 ditambah replikasi pada titik pusat. Tabel 7. Rekapitulasi hasil eksperimen dengan simulasi No Faktor Kombinasi Faktor Replikasi Output Lamanya Ketahanan Baterai menit Rataan Output Stdev. Output T S T S 1 2 3 4 1 - - 60 97.48 97.45 97.42 97.47 97.455 0.026 2 + - 20 60 101.30 101.35 101.32 101.36 101.333 0.03 3 - + 80 96.28 96.30 96.25 96.32 96.29 0.030 4 + + 20 80 101.10 101.15 101.14 101.12 101.123 0.02 5 10 70 98.30 98.35 98.34 98.30 98.32 0.026 Dari variabel kode, metamodel yang dihasilkan yaitu : Y = 98,9 + 2,18 X 1 – 0,343 X 2 2 Untuk menilai metamodel ini kembali digunakan tabel Anova. Tabel 5 berikut adalah tabel yang dihasilkan . Tabel 8. Anova Untuk Pengujian Lack Of Fit dan Signifikansi Linear Metamodel Orde 1 Sumber variansi Source df SS MS F Regresi 2 77.879 38.939 251.36 Residual 17 2.634 0.155 Ketidaksesuaian Lack Of Fit 2 2.623 1.311 1855.85 Error Murni Pure Error 15 0.011 0.001 Total 19 80.512 Nilai F 0.05;2,15 = 3,68 lebih kecil dari F perhitungan, sehingga cukup alasan untuk menolak kesesuaian model satu dengan data H ditolak. Model regresi secara statistik signifikan dimana F 0.05;2,17 = 3,59 F hitung F = 251.36 : koefisien determinasi = 0.967. Hal ini menunjukan bahwa terdapat kemiringan yang cukup signifikan yang secara konsep merupakan kemiringan yang kita cari karena terjadi perubahan nilai Y yang paling besar dan dapat kita jadikan dasar untuk mencari nilai maksimum 210 , ISSN:1411-6340 melalui kemiringan tercuramnya. Namun, tetap saja model tidak sesuai karena lack of fit sangat signifikan untuk itu dilakukan fitting regresi orde dua. Gambar 7. Penggambaran residual Dari tabel analisis variansi terlihat bahwa ketidaksesuaian sangat signifikan sehingga pada kondisi ini kita tidak dapat menggunakan metamodel orde satu. Uji signifikansi regresi tidak perlu dipertimbangkan lagi mengingat bahwa metamodel tidak sesuai. Plot residu memperjelas ketidaksesuaian model. Berikut penggambarannya : -1 1 -2 -1 1 2 N o rm a l S c o re Standardized Residual Normal Probability Plot of the Residuals response is Y 96.5 97.5 98.5 99.5 100.5 101.5 -1 1 Fitted Value S ta n d a rd iz e d R e s id u a l Residuals Versus the Fitted Values response is Y Gambar 8. Plot residu Metamodel Orde satu menunjukan ketidaksesuaian Pada kondisi ini hal berikutnya yang dapat dilakukan adalah melakukan fitting regresi orde 2. Strategi Orde Dua Pada kondisi ini dicobakan fitting regresi orde 2. Desain eksperimen menggunakan central Composite Design dengan penambahan empat titik kombinasi. Apabila digambarkan, maka desain ini akan berbentuk lingkarang dengan r = √200 = 14,142. Hasil fitting regresi orde satu menunjukan ketidaksesuaian sangat signifikan. Pada bagian ini akan dicobakan untuk melakukan fitting regresi polynomial orde 2 untuk daerah diatas, tetapi dengan lebih diperluas lagi dengan menggunakan Centtral Composite Design . 98 99 100 101 -1 1 -1 1 Temperature S to ra g e Contour Plot of Y 96 97 98 99 Y Temp -1 mperature -1 100 101 -1 1 St 1 Storage Surface Plot of Y