Pengukuran Kinerja Customer Relationship Management Didien Suhardini 201
4. Meningkatkan
kemampuan memonitor kondisi signal dengan
mendirikan network operations center
yang dapat memantau dan mengelola jaringan 24 jam sehari, 7
hari seminggu guna mendeteksi dan memperingatkan adanya gangguan
dalam jaringan sehingga dapat meminimalkan
downtime yang
dialami pelanggan. b.
Peningkatan skor
kinerja CRM
diusulkan melalui peningkatan skor tujuan strategis yang berkontribusi kecil
pada nilai
perspektif dan
nilai keseluruhan yaitu:
1. Tujuan
Strategis peningkatan
volume penjualan pada perspektif customer value
dengan skor 0,64 melalui peningkatan kualitas dalam
segala aspek seperti kualtas produk, layanan,
tarif, dan
jaringan. Kemudian
dengan memberikan
bonus-bonus khusus
yang bermanfaat
kepada pelanggan
sehingga pelanggan tertarik untuk menggunakan produk perusahaan.
2. Tujuan
Strategis Peningkatan
kualitas layanan pada perspektif Customer Satisfaction
dengan skor 0,9 agar jumlah keluhan turun
menggunakan record voice agar apa yang disampaikan pelanggan
dan apa yang disampaikan oleh pegawai customer service dapat
dievaluasi.
3. Tujuan
Strategis Peningkatan
inovasi produk dan layanan pada perspektif Customer Satisfaction
meskipun nilainya cukup tinggi 4 tetapi bobotnya kecil sehingga
kontribusinya juga kecil 0,6 perlu ditingkatkan dengan mengadakan
survey
pasar dan
keinginan pelanggan secara berkala dan
menarik kembali produk yang kurang diminati oleh masyarakat.
5. KESIMPULAN
a. Berdasarkan IP Matrix, atribut-atribut
yang perlu ditingkatkan adalah atribut yang tingkat kepentingannya tinggi
namun tingkat kepuasannya masih dibawah
rata-rata Atributes
to Improve
adalah pelayanan Call Center, Totalitas
pelayanan dari
pegawai Customer
Service ,
wawasan pengetahuan mengenai Esia, dan signal
jaringan. b.
Sistem pengukuran
kinerja CRM
Bakrie Telecom
Solusi Esia
berdasarkan model CRM Scorecard menggunakan empat perspektif CRM
Scorecard gagasan Jonghyeok Kim,
Euiho Suh dan Hyunseok Hwang 2003 diturunkan menjadi sepuluh
tujuan strategis, dilengkapi dengan peta strategi dan tabel penilaian yang berisi
perspektif, tujuan strategis masing- masing, tolok ukur, target dan skala
penilaian
dilengkapi dengan
pembobotan antar tujuan strategis. c.
Hasil pengukuran kinerja CRM Bakrie Telecom diperoleh skor total kinerja
Solusi Esia sebesar 3,46 Baik. Perspektif
Customer Knowledge
memberikan kontribusi terbesar yaitu 4, kemudian
diikuti oleh
perspektif Customer
Interaction .
Kontribusi perspektif Customer Satisfaction hanya
sebesar 3,07 disebabkan oleh kontribusi terkecil
oleh tujuan
strategis peningkatan
inovasi produk
dan layanan yang memiliki skor 0,6 dan
peningkatan kualitas layanan dengan skor 0,9
d. Alat ukur kinerja ini dapat terus
digunakan dengan
melakukan penyesuaian target dan pembobotan
antar tujuan strategis. e.
Pembobotan dapat dilakukan dengan metode yang berbeda.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Barnes, James. 2003. Secrets of
Customer Relationship Management terjemahan.
Penerbit Andi,
Yogyakarta. [2]
Buttle, F. 2007. Customer Relationship Management Concepts and Tools
Terjemahan. Bayumedia, Jakarta. [3]
Dyche, Jill. 2002. The CRM Handbook : A Business Guide to Customer
Relationship Management. Addison-
Wesley.
[4]
Tjiptono, Gregorious Chandra. 2005. Service,
Quality, Satisfaction
. Penerbit
Andi. Yogyakarta.
202 , ISSN:1411-6340
MODEL OPTIMASI PERFORMANCE BATERAI MANGAN TIPE GENERAL PURPOSE DENGAN PENDEKATAN METAMODEL
REGRESI POLINOMIAL MELALUI RESPONSE SURFACE METHODOLOGY
Alwi Fauzi
Engineering Division PT. MATTEL Indonesia Mahasiswa Magister Teknik Industri, FTI, Universitas Trisakti, Jakarta
ABSTRACT
Quality of a performance has relationship with operational process of a product or whenever the company really implements or conducts a service and measurement towards the
degree of level of satisfaction for the consumer. In this research the writer tries to model the optimization of the performance of general purpose manganese battery using polynomial
regression meta-model approach with the surface responses of the methodology from some factors influencing the quality of manganese battery. There are some basic considerations that
underlie the research; one of them is the company has not known exactly the most optimum performance condition from the general purpose battery type towards the influence of storage
time and temperature.
By implementing the polynomial regression meta-model with Response Surface Methodology RSM, we can model a optimization solution to the combination of input variable
of temperature and storage time at certain observation area by estimating the optimum output value response value so that we can obtain the most optimum battery performance in order to
meet the consumers demand.
There are matters to be considered in implementing RSM: level of confidence α
, meta- model fitting area, step measurement on the steepest ascent and central composite design. The
result of the research on general purpose manganese battery shows the mathematical model of the optimization of performance of general purpose manganese battery using appropriate
polynomial regression meta-model of Y T, S = 62.385 + 1.282 T + 0.00029 TS - 0.201 T
2
- 0.0052 S
2
using variable combination to the influence of temperature 32.347°C, where the storage time of 63.306 days obtain the optimum battery performance of 103.663 minutes, using
temperature performance index PI of 32°C rounded and the storage time of 90 days obtain the performance index-1 PI-1 of 127.53 and PI-2 of 112.82. Where the initial condition of
temperature Performance Index of 20°C with the storage time of 90 days obtain PI-1 of 124.34 and PI-2of 109.81. This shows that there is improvement and increase of battery
performance of 3 for PI-1 and PI-2.
Keywords: Response Surface Methodology, Polynomial Regression Meta-model, Central Composite
Design, Performance Index.
1. PENDAHULUAN
9
Banyak kemajuan
yang telah
dicapai dalam pengembangan teknologi baterai dalam dekade terakhir ini, seperti
perbaikan yang berkesinambungan terhadap
Korespondensi : Alwi Fauzi
E-mail : alwifauziyahoo.com
sistem elektrokimia
khusus dan
pengembangan serta pengenalan tentang ilmu kimia baru mengenai baterai. Pada
umumnya baterai memiliki tingkat voltage dan ampere tertentu, dan perlu dilakukan
pengendalian terhadap hal tersebut agar kualitas baterai yang dihasilkan dapat
terjamin
mutunya terutama
terhadap pengaruh temperatur serta lamanya masa