200 , ISSN:1411-6340
Dengan kontribusi terkecil pada jumlah inovasi produk sebesar 0,6 karena
bobotnya kecil,
berikutnya adalah
penurunan keluhan pelanggan dengan skor 0,9.
Nilai yang dihasilkan oleh kedua tujuan strategis dalam perspektif customer
knowledge yaitu pembaharuan Customer
Security Technology dan peningkatan
pemahaman kebutuhan pelanggan setelah dijumlahkan sebesar 3.44 dapat dilihat
pada Tabel 10.
Tabel 10. Pengukuran Kinerja Solusi Esia Perspektif Customer Knowledge Tujuan Strategis
Tolok Ukur Measurements
Skor Bobot
Nilai skor x bobot
Pembaharuan Customer Security Technology
Performansi IT system Solusi Esia dan kinerja database
datawarehouse datamining pelanggan
4 0,52
2,08 Peningkatan Pemahaman
Kebutuhan Pelanggan Persentase pemahaman
kebutuhan pelanggan 4
0,48 1,92
Total 1
4,00 Hasil keseluruhan kinerja CRM dengan bobot pada setiap perspektif yang sama yaitu sebesar
0.25 dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 11. Pengukuran Kinerja Solusi Esia Berdasarkan CRM Scorecard
Perspektif Skor
Bobot Skor x bobot
Customer Value 3,32
0,25 0,83
Customer Satisfaction 3,07
0,25 0,77
Customer Interaction 3,44
0,25 0,86
Customer Knowledge 4,00
0,25 1,00
Total 1
3,46 Ini berarti dari hasil pengukuran dengan
menggunakan CRM Scorecard, diperoleh nilai kinerja Solusi Esia yaitu sebesar 3,46.
Dengan menggunakan interval skala nilai pada tabel 2 dapat disimpulkan bahwa nilai
kinerja CRM Solusi Esia berdasarkan model CRM Scorecard berada pada skala 4
3.40 - 4,20 yang menunjukkan bahwa kinerja Solusi Esia adalah baik.
4.5. Usulan Pengembangan
Meskipun skor yang diperoleh sudah baik, tetapi masih perlu dikembangkan
program CRM terutama untuk atribut- atribut pada kuadran 1 IP Matrix dan tujuan
strategis pada CRM Scorecard yang memiliki skor nilai X bobot tidak baik
a. Usulan Pengembangan Program CRM
sumber dari IPM - kuadran I 1.
Call Center yang mana sebelumnya
pelanggan terkena charge Rp 3 per detik di ubah menjadi free of
charge .
2. Peningkatan wawasan pengetahuan
mengenai Esia untuk pegawai customer service
melalui pelatihan yang
lebih intensif
dengan mendirikan pusat pelatihan sebagai
wadah untuk SDM yang kompeten melalui program pelatihan sesuai
dengan kebutuhan,
diseminasi informasi dengan menggunakan
intranet, brosur, leaflet, dan pamflet agar seluruh pegawai memiliki
informasi mengenai produk Esia.
3. Peningkatan jumlah dan kualifikasi
pegawai Call Centre sehingga memiliki totalitas dalam melayani
pelanggan melalui
pelatihan pengembangan kepemimpinan dan
soft skill lainnya seperti teknik
negosiasi, presentasi
serta mengikutsertakan dalam lomba
kompetisi dengan antar call center dan pemberian penghargaan bagi
yang berhasil memenangkan lomba.
Pengukuran Kinerja Customer Relationship Management Didien Suhardini 201
4. Meningkatkan
kemampuan memonitor kondisi signal dengan
mendirikan network operations center
yang dapat memantau dan mengelola jaringan 24 jam sehari, 7
hari seminggu guna mendeteksi dan memperingatkan adanya gangguan
dalam jaringan sehingga dapat meminimalkan
downtime yang
dialami pelanggan. b.
Peningkatan skor
kinerja CRM
diusulkan melalui peningkatan skor tujuan strategis yang berkontribusi kecil
pada nilai
perspektif dan
nilai keseluruhan yaitu:
1. Tujuan
Strategis peningkatan
volume penjualan pada perspektif customer value
dengan skor 0,64 melalui peningkatan kualitas dalam
segala aspek seperti kualtas produk, layanan,
tarif, dan
jaringan. Kemudian
dengan memberikan
bonus-bonus khusus
yang bermanfaat
kepada pelanggan
sehingga pelanggan tertarik untuk menggunakan produk perusahaan.
2. Tujuan
Strategis Peningkatan
kualitas layanan pada perspektif Customer Satisfaction
dengan skor 0,9 agar jumlah keluhan turun
menggunakan record voice agar apa yang disampaikan pelanggan
dan apa yang disampaikan oleh pegawai customer service dapat
dievaluasi.
3. Tujuan
Strategis Peningkatan
inovasi produk dan layanan pada perspektif Customer Satisfaction
meskipun nilainya cukup tinggi 4 tetapi bobotnya kecil sehingga
kontribusinya juga kecil 0,6 perlu ditingkatkan dengan mengadakan
survey
pasar dan
keinginan pelanggan secara berkala dan
menarik kembali produk yang kurang diminati oleh masyarakat.
5. KESIMPULAN
a. Berdasarkan IP Matrix, atribut-atribut
yang perlu ditingkatkan adalah atribut yang tingkat kepentingannya tinggi
namun tingkat kepuasannya masih dibawah
rata-rata Atributes
to Improve
adalah pelayanan Call Center, Totalitas
pelayanan dari
pegawai Customer
Service ,
wawasan pengetahuan mengenai Esia, dan signal
jaringan. b.
Sistem pengukuran
kinerja CRM
Bakrie Telecom
Solusi Esia
berdasarkan model CRM Scorecard menggunakan empat perspektif CRM
Scorecard gagasan Jonghyeok Kim,
Euiho Suh dan Hyunseok Hwang 2003 diturunkan menjadi sepuluh
tujuan strategis, dilengkapi dengan peta strategi dan tabel penilaian yang berisi
perspektif, tujuan strategis masing- masing, tolok ukur, target dan skala
penilaian
dilengkapi dengan
pembobotan antar tujuan strategis. c.
Hasil pengukuran kinerja CRM Bakrie Telecom diperoleh skor total kinerja
Solusi Esia sebesar 3,46 Baik. Perspektif
Customer Knowledge
memberikan kontribusi terbesar yaitu 4, kemudian
diikuti oleh
perspektif Customer
Interaction .
Kontribusi perspektif Customer Satisfaction hanya
sebesar 3,07 disebabkan oleh kontribusi terkecil
oleh tujuan
strategis peningkatan
inovasi produk
dan layanan yang memiliki skor 0,6 dan
peningkatan kualitas layanan dengan skor 0,9
d. Alat ukur kinerja ini dapat terus
digunakan dengan
melakukan penyesuaian target dan pembobotan
antar tujuan strategis. e.
Pembobotan dapat dilakukan dengan metode yang berbeda.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Barnes, James. 2003. Secrets of
Customer Relationship Management terjemahan.
Penerbit Andi,
Yogyakarta. [2]
Buttle, F. 2007. Customer Relationship Management Concepts and Tools
Terjemahan. Bayumedia, Jakarta. [3]
Dyche, Jill. 2002. The CRM Handbook : A Business Guide to Customer
Relationship Management. Addison-
Wesley.
[4]
Tjiptono, Gregorious Chandra. 2005. Service,
Quality, Satisfaction
. Penerbit
Andi. Yogyakarta.