Tahapan Proses Algoritma Genetika

Penerapan Algoritma Genetika Dalam Optimasi Anastasia Widya Wati B 163 yang baru terbentuk kembali. Proses ini akan diulang sampai jumlahnya sesuai dengan input jumlah generasi dari user atau memberikan output yang dianggap telah memenuhi kriteria permasalahan. Dalam pembentukan generasi awal ini, satu nomor kromosom mewakili satu sifat, yang akan diacak oleh komputer untuk menyusun suatu gen, proses ini disebut reproduksi. Gen adalah susunan kromosom dalam bentuk nomor yang terkumpul menjadi suatu string dalam bentuk kode. Jumlah gen yang disusun tergantung pada input dari user. b. Mencari fitness cost Pada tahap ini, setiap individu yang terbentuk dicari fitness costnya sebagai pembanding antara individu satu dengan individu lainnya. Metode fitness cost yang diambil dengan menjumlahkan semua nilai pembanding yang dihasilkan dari susunan populasi. Perubahan solusi dapat diperoleh melalui 2 proses yaitu proses mutasi dan proses persilangan. c. Pengurutan sorting Individu yang ada di populasi diurutkan berdasarkan fitness cost-nya. Tujuannya adalah untuk mencari individu terbaik dari populasi yang ada, yang disebut sebagai solusi terbaik sementara. d. Proses Regenerasi Terdiri dari 2 metode yaitu • Metode Elitism Metode dimana individu-individu yang akan mengalami regenerasi, yaitu mutasi dan crossover, didasarkan pada nilai fitness yang rendah, sedangkan individu yang memiliki nilai fitness tinggi akan dipertahankan untuk dibandingkan dengan individu hasil proses regenerasi. • Metode Non-Elitism Metode yang melibatkan semua individu, baik individugen terbaik maupun gen yang kurang baik. Ada beberapa proses: a. Mutasi Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada suatu individu, terlepas dari pengaruh individu yang lain, yang dilakukan dengan cara mengubah kode string secara probabilitas. Diharapkan kode string terakhir yang diperoleh merupakan solusi terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. b. Crossover Kawin silang Proses penggabungan string dari dua kode yang berbeda yang berarti mengambil bagian solusi yang terbaik dari dua solusi yang berlainan, dengan harapan akan dihasilkan suatu solusi yang terbaik. Crossover dilakukan dengan beberapa langkah sederhana sebagai berikut: • Pertama, dipilih lokasi string secara random • Kedua, dipilih panjang string yang akan dikawinkan secara random • Ketiga, menukartempatkan gen yang dipilih dengan bagian string dari gen terbaik. • Keempat, memposisikan bagian kromosom yang tidak tertukar. e. Tahap pengulangan Setelah proses regenerasi selesai, maka dilakukan pengulangan sampai sejumlah generasi yang dikehendaki. Gen dari generasi sebelumnya digantikan posisinya dengan generasi yang baru. Individu yang diperoleh dari proses mutasi dan crossover dianggap sebagai populasi awal lagi. Algoritma Genetika akan mengulang tahap b sampai e secara terus menerus sampai pada sejumlah generasi yang telah ditentukan. Pada akhir proses pengulangan ini, diharapkan diperoleh individu terbaik dengan FC=0.

3. APLIKASI ALGORITMA GENETIK

Algoritma Genetika dalam mengoptimasikan model dan simulasi suatu sistem sudah banyak diterapkan pada bidang manufaktur, di sini dibahas beberapa contoh mengenai hal tersebut. 1. Optimasi Penjadwalan Produksi Contoh aplikasi yang akan dibahas untuk masalah ini diambil berdasarkan jurnal mengenai perencanaan produksi menggunakan simulasi dan algoritma dalam optimasi penjadwalan multi-kriteria. 164 , ISSN:1411-6340 Masalah yang dibahas disini adalah masalah yang dihadapi oleh banyak perusahaan yaitu bagaimana menjadwalkan produksi dalam usahanya untuk meminimasi ongkos produksi dan penjadwalan produksi yang merata. Metoda tradisional membuktikan ketidaksesuaian metoda tersebut untuk produk yang sangat variatif dan prosedur produksinya sangat rumit, karena akan banyak memakan waktu. Penjadwalan produksi yang dibahas dalam topik ini bersifat job shop dengan tujuan untuk mengoptimasikan rencana penjadwalan produksi dengan menggunakan metode algoritma genetika, yang merupakan algoritma pencarian yang meniru mekanisme dari genetika alam. Dalam optimasi rencana penjadwalan produksi dengan menggunakan algoritma genetika, kromosom mewakili daftar pesanan produksi yang harus dijadwalkan sesuai dengan kriteria yang ditentukan dan harus sesuai dengan pembatasan dalam proses produksi. Simulasi model digunakan untuk fungsi fitness, sehingga setiap kromosom akan mendapatkan nilai fitness fitness value. Data untuk mengoptimasi jadwal tersedia dalam database, program algoritma genetika didasarkan pada data yang diekstraksi yang disiapkan untuk populasi awal dari kromosom. Setiap populasi bersifat terbatas, dan memiliki ukuran yang tetap yang disebut sebagai generasi. Dengan bantuan dari fungsi fitness, yang diwakili oleh model simulasi, kromosom di setiap populasi kemudian dievaluasi, hal ini dilakukan untuk memilih kromosom mana yang akan bertahan di generasi berikutnya. Evolusi dari kromosom yang bertahan hidup diuji berdasarkan operator genetik seperti mutasi dan crossover, sehingga kromosom yang baru akan berkembang. Proses evolusi akan terus berulang sampai diperoleh hasil yang terbaik. Kromosom dengan nilai fitness yang lebih baik akan disimulasikan dalam model simulasi visual. Dengan menggunakan simulasi visual dan integrasi optimisasi dari system untuk perencanaan produksi, dapat diputuskan mana perencanaan jadwal produksi yang mudah dan cepat. Program untuk optimisasi penjadwalan dengan algoritma genetika dikembangkan dengan program C++, dan untuk tujuan validasi dari fungsi fitness diimplementasikan dengan Promodel. Karena proses produksi menggunakan sistem Job Shop, maka rencana penjadwalan sangat tergantung pada pesanan produksi. Jika terdapat pesanan baru maka akan dilakukan penjadwalan ulang. Penjadwalan ulang ini sangat bergantung pada pembatalan pesanan, pesanan baru, kerusakan mesin dan kejadian tak terduga lainnya. Dengan menggunakan algoritma genetika perencanaan penjadwalan yang pertama membutuhkan waktu sekitar 25 menit, jika ada tambahan pesanan algoritma genetika tidak langsung melakukan penjadwalan ulang tetapi akan menggunakan jadwal yang sudah ada, tapi pesanan yang baru akan secara langsung ditambahkan pada jadwal yang sudah ada, dan secara otomatis jadwal yang baru langsung terbentuk, dan waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 7 menit. Jika dibandingkan antara penjadwalan dengan cara yang lama membutuhkan waktu sekitar 120 menit, sedangkan dengan menggunakan algoritma genetika hanya membutuhkan waktu sekitar 25 menit untuk menyelesaikan persoalan yang sama. Pada Gambar 1 dibawah ini dapat dilihat penjadwalan yang optimal dari 5 job untuk waktu tertentu, dimana tersedia beberapa waktu bebas. Sewaktu pesanan baru datang langsung dapat dijadwalkan pada akhir penjadwalan. Pada gambar 2, diperlihatkan penjadwalan yang tidak optimal dari 5 job. Sedangkan gambar 3 menunjukkan jadwal yang sudah optimal untuk 5 job, pesanan baru bisa langsung dikerjakan karena ketersediaan waktu di workstation tidak berlebihan.