Pipa Plambing Air Kotor

C. Sistem Plumbing Air Kotor

Air buangan atau air kotor adalah air bekas pakai yang dibuang. Air kotor dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan hasil penggunaannya, seperti; a Air buangan bekas mencuci, mandi dan lai-lainnya, b Air Limbah yaitu air untuk memebersihkan limbahkotoran, c Air hujan yaitu air yang jatuh ke atas permukaan tanah atau bangunan, dan d Air limbah khusus yaitu air bekas cucian dari kotoran-kotoran dan alat-alat tertentu seperti air bekas dari rumah sakit laboratorium, restoran dan pabrik. Sistem pembuangan air kotorair bekas, air bekas yang dimaksud adalah air bekas cucian, air bekas cucian pakain, kendaraan, cucian peralatan masakan dan beberapa macam cucian lainnya. Air limbah adalah air bekas buangan yang bercampur kotoran. Air bekasair limmbah ini tidak diperbolehkan dibuang sembarangandibuang ke seluruh lingkungan tetapi harus ditampung ke dalam bak penampungan. Untuk bangunan rumah tinggal, satu atau dua titik buangan cukup diperlukan septic tank dengan volume 1 – 1,5 m3 dengan dibuat perembesan. Air limbah khusus adalah air bekas buangan dari kebutuhan-kebutuhan khusus , seperti restoran yang besar, pabrik industri kimia, bengkel, rummah sakit dan laboratorium. Air hujan adalah air dari awan yang jatuh dipermukaan tanah. Air tersebut dialirkan kesaluran-saluran tertentu. Air hujan yang jatuh pada rumah tinggal atau komplek perummahan disalurkan melalui talang-talang-talang vertical dengan deameter 3” minimal yang diteruskan ke saluran-saluran horizontal dengan kemiringan 0,5-1 dengan jarak terpendek menuju ke saluran terbuka lingkungan. Dalam menghitung besar pipa pembuangan air hujan harus diketahui atap yang menampung air hujan tersebut dalam luasann m2.

1. Pipa Plambing Air Kotor

Sistem pipa air kotor, bekas, dan kotoran keluar dari perlengkapan saniter menggunakan pipa tegak agar air buangan dapat mudah berjalanmengalir oleh adanya gravitasi bumi. Beberapa pipa dari perlengkapan saniter tersebut 218 digabungkan menjadi satu pada pipa vertikal utama. Tetapi untuk sampai ke pipa vertikal utama tersebut tentu dihubungkan dengan pipa horizontal dalam manajemen proyek. Pemasangan pipa terhadap konstruksi perlu diperhatikan. Jangan sampai seluruh konstruksi bangunan sudah selesai dikerjakan tetapi pipa belum terpasang. Memasang pipa yang dilakukakan belakangan, akan memperlemah konstruksi bangunan. Untuk itu perlu perencanaan yang baik antara perencanaan plumbing dan pemberian perkuatan pada konstruksi bangunan. Seluruh insatalasi pipa harus sudah terpasang dengan benar sebelum pekerjaan pemasangan lanjutan berlangsung. Misalnya pemasangan instalasi pipa pada kamar mandi harus sudah terpasang sebelum keramik dinding terpasang dalam manajemen proyek. Atau juga pemasangan pipa horizontal air hujan harus sudah terpasang sebelum memasang plafon. Pipa yang menembus pondasi, akan memperlemah pondasi, maka pada bagian yang menembus tersebut harus diperkuat oleh tulangan lain. Agar permukaan pipa tidak langsung bersentuhan dengan lubang pada pondasi maka diberi selubung. Pipa mungkin saja mengalami patah pada titik di mana pipa tersebut bertemu dengan elemen bangunan. Hal ini terjadi akibat mengembang dan menyusutnya pipa karena adanya perubahan temperatur. Untuk itu, lubang tempat pipa tersebut, diberi selubung pipa baja. Selubung pipa dapat diterapkan pada instalasi pipa horizontal dan pipa vertikal dalam manajemen proyek Bahan pipa yang umum digunakanuntuk saluran air kotor, adalah dari besi baja dengan lapisan galvanis, plastik, pvc, porselin dan dari beton betulang. Ketentuan dan syarat bahan harus memenuhi syarat tidak menyerap air, mudah dibersihkan, tidak berkarat atau mudah aus. Untuk instalasi air kotor dalam bangunan kecuali instalasi air panas biasa digunakan pipa PVC, pipa ini dikenal spesifikasi di pasaran, antara lain; Berdasarkan tipe ketebalan; 1 Type AW Untuk pipa dengan kawalitas yang paling baik tebal Biasanya digunakan untuk saluran air bersih air minum yang mempunyai kekuatan tekan yang cukup tinggi. 219 2 Type, Untuk pipa kwalitas sedang dengan tebal medium, Biasanya digunakan untuk saluran pembuang, seperti saluran air hujan, saluran pem- buangan bekas cuci mandi, saluran septictank, dsb. 3 Type C, Untuk pipa dengan kwalitas paling rendah tipis. Digunakan untuk sparing-sparing listrik yang tertanam dalam dinding. Berdasarkan tipe Ukuran; Ukuran diameter penampang pipa. 1 Untuk saluran air bersih digunakan ukuran 12, 34, 1, 1,5. 2 Untuk saluran pembuang digunakan ukuran 1, 1,5 2, 3, 4, 5. Sistem Instalasi air Kotor, yang perlu diketahui dalam pelaksanaan harus lengkap denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta jalur pembuangan. Beberpa pedoman dalam pekerjaaan instalasi sistem perpipaan saluran air kotor, antara lain yaitu; 1 Hindari jangan terlalu banyak percabangan. 2 Sambungan harus betul-betul rapat. 3 Untuk air bekas mandicuci harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan bak kontrol pada tempat-tempat tertentu. 4 Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan. 5 Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton tebal beton. diatas plat = 25 cm, dibawah plat = 15 cm , bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan ditutup dengan cara dipanaskan. 6 Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter jika saniter telah ditentukan. 7 Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out. 8 Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet bila ada, di mana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet, fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan. 9 Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air. 10 Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak. 220

2. Sistem Pembuangan Air Kotor