2. Peran dan Fungsi K3
Penjelasan dann pemahaman tentang k3 yang telah dijelaskan di atas, menggiring kita untuk memahami tentang prosedur kerja K3 yang merupakan
cara untuk melakukan pekerjaan mulai awal hingga akhir yang didahului dengan penilaian resiko terhadap pekerjaan tersebut yang mencakup
keselamatan dan kesehatan. Kita pernah melihat suatu pekerjaan itu diselesaikan tetapi kecelakaan masih juga terjadi, setelah di investigasi
ternyata pekerja tersebut telah mengikuti prosedur kerja yang diberikan oleh perusahaan. Setelah ditemukan akar permasalahannya, ternyata prosedur
kerja yang disosialisasikan tidak mempertimbangkan segi keselamatannya sehingga kecelakaan pun terjadi. Disinilah pentingnya pembuatan prosedur
kerja K3 yang didasari oleh penilaian resiko baik itu resiko cidera, sakit akibat kerja, kerusakan peralatan dan lingkungan.
Dengan demikian konsep K3 adalah suatu upaya guna memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi efektif dari pengusaha atau
pengurus dan tenaga kerja dalam tempat - tempat kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang keselamatan, kesehatan, dan
keamanan kerja dalam rangka melancarkan usaha berproduksi. Melalui Pelaksanaan K3LH ini diharapkan tercipta tempat kerja yang aman, sehat,
bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Jadi, pelaksanaan
K3 dapat meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas Kerja, karena berbagai peran dan fungsi K3 iut sendiri, yaitu;
1 Setiap Tenaga Kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
hidup dan meningkatkan produksi serta produktifitas nasional. 2 Setiap orang yang berbeda ditempat kerja perlu terjamin
keselamatannya. 3 Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman
dan efisien. 4 Untuk mengurangi biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja dan
penyakit akibat hubungan kerja karena sebelumnya sudah ada tindakan antisipasi dari perusahaan.
243
Sementara itu, K3 ini dibuat tentu mempunya tujuan di buatnya K3 secara tersirat tertera dalam undang - undang nomor 1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja tepatnya, yaitu; 1 Mencegah dan mengurangi dan memadamkan kebakaran
2 Mencegah dan mengurangi kecelakaan 3 Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan dari pada waktu kebakaran atau kejadian - kejadian lain yang berbahaya
5 Memberi pertolongan pada kecelakaan 6 Memberi alat - alat perlindungan daripada pekerja
7 Mencegah dan mengendalikan timbul atau penyebab luasnya suhu, kelembapan, kotoran, asap, vas, gas, hembusan angin, cuaca, atau
radiasik, suara, dan getaran. 8 Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik
fisik maupun psikis, peracunan, infeksi, dan penularan. 9 Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 Menyelanggarakan suhu dan kelembapan udara yang baik 11 Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban. 13 Memelihata keserasian antara tenaga kerja, alat kerja , linngkungan
cara dan proses kerjanya. 14 Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman, atau barang. 15 Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
16 Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya. 17 Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang berbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi. Jadi, berdasarkan syarat - syarat keselamatan kerja diatas dapat disimpulkan
bahwa tujuan K3 antara lain sebagai berikut : 1 Untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi - tingginya baik
buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, maupun pekerja - pekerja bebas.
2 Untuk mencegah dan memberantas penyakit dan kecelakaan - kecelakaan akibat kerja perlu memelihara dan meningkatkan
244
kesehatan efisiensi dan daya produktivitas kerja serta meningkatkan kegairahan dan kenikmatan kerja
Menurut undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, yang dimaksud dengan tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup
atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana
terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara yang berada di dalam wilayah
kekuasaan hokum republik indonesia. Kemudian dalam penjelasannya pada pasal 1 ayat 1, dengan perumusan ini, maka ruang lingkup dari UU tersebut
jelas ditentukan oleh 3 unsur yaitu:
Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
Adanya tenaga kerja yang bekerja.
Adanya bahaya dan resiko kerja yang ada di tempat kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 secara filosofi adalah suatu pemikiran
dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya.
Secara disiplin ilmu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja diartikan sebagai ilmu dan penerapannya secara teknis dan teknologis untuk melakukan
pencegahan terhadap munculnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dari setiap pekerjaan yang dilakukan. Secara hukum, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diartikan sebagai suatu upaya perlindungan agar setiap tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja senantiasa dalam
keaaan yang sehat dan selamat serta sumbersumber proses produksi dapat dijalankan secara aman, efisien dan produktif.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 merupakan skala prioritas, karena dalam pelaksanaannya, selain dilandasi oleh peraturan perundang-undangan
tetapi juga dilandasi oleh ilmu-ilmu tertentu, terutama ilmu keteknikan dan ilmu kedokteran. Adapun tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja menurut
antara lain :
245
1.
Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatakan produksi
serta produktivitas nasional.
2.
Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja.
3.
Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman
3. Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi