Sistem Penyediaan Air Bersih

Taman dan shower Kolam renang Apartemen mewah Rumah susun Hotel Pabrik Rumah sakit umum Rumah perawat Restoran Dapur hotel Motel Drive in Pertokoan Servis station Airprt Gereja Rumah tinggal 38 38 570unit 152unit 380kamar 95 570unit 285unit 95 38 190tmpt tidur 19mobil 38 11-19penumpang 19-26tmpt duduk 150-285

4. Sistem Penyediaan Air Bersih

Sisem penyediaan air bersih, tentu sangat erat kaitannya dengan sumber air itu sendiri, sumber air untuk sistem penyedian air bersih suatu bangunan gedung ada dua macam yaitu secara individu dan secara kolektif. Secara individu adalah sistem penyediaan air bersih yang sumber airnya diambil secara perorangan atau rumah tanggabangunan. Secara kolektif adalah sistem penyediaan air bersih yang sumber airnya diambil secara bersama- sama atau kolektif yang diselenggarakan oleh suatu badan atau perusahaan, yang pada umumnya badan atau perusahaan yang menyelenggarakannya adalah Perusahaan Daerah Air bersih PDAM, namun kini beberpa perumahan elah membuat sumber air kolektif yang dikelola oleh depeloper atau tim yang ada dalam perumahan. Sistem yang digunakan untuk mendistribusikan airnya menggunakan sarana perpipaan, oleh karena itu sistem ini juga disebut penyediaan air bersih sistem perpipaan. Penjelasan sistem penyediaan air bersih dengan sumber air secara individu, air dari sumber air yang ada didalam tanah melalui sumur diangkat kepermukaan tanah dengan menggunakan timba atau pompa, lalu air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Ada juga air dari sumber air 208 yang ada didalam tanah melalui sumur di pompa langsung ke alat-alat plambing atau di pompa ke menara air, lalu air dari menara air dialirkan secara gravitasi ke alat-alat plambing. Ada juga yang menggunakan sumber air dari mata air atau dari air permukaan seperti sungai atau kolam. Kemudian penjelasan sistem penyediaan air bersih dengan sumber air secara kolektif adalah air dari sumber air seperti air tanah tertekan, mata air, atau air permukaan di alirkan melalui saluran transmisi saluran pembawa air, baik secara gravitasi maupun secara pemompaan ke bangunan atau unit pengolahan air bersih untuk diolah agar supaya air dari sumber air yang belum memenuhi syarat kualitas air bersih menjadi memenuhi syarat kualitas air minum. Air bersih dari unit pengolahan air bersihdialirkan melalui pipa transmisi pipa pembawa air bersih secara gravitasi atau pemompaan ke reservoir. Air bersih dari reservoir didistribusikan ke konsumen atau pemakai melalui pipa atau jaringan pipa distribusi pipa atau jaringan pipa pembagi secara gravitasi atau secara pemompaan atau gabungan pemompaan dan gravitasi. Tekanan air pada pipa distribusi, maksimal 40 meter kolom air mka, dan pada ujung pipa distribusi minimal 10 meter kolom air. Dari pipa distribusi air dialirkan ke bangunan gedung, bisa secara langsung keperalatan plambing, bisa juga secara tidak langsung menggunakan menara air. Air dari sistem penyediaan air bersih kota PDAM pada umumnya kualitasnya sudah memenuhi persyaratan kualitas air bersih, kalau air dari sumber air individu, ada yang sudah memenuhi syarat kualitas air bersih ada juga yang belum memenuhi. Kalau belum memenuhi syarat kualitas air bersih, maka air tersebut harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi persyaratan air minum, sebelum masuk ke dalam sistem plambing bangunan gedung. Sistem penyediaan air bersih yang banyak digunakan dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1 Sistem sambungan langsung 2 Sistem tangki atap 3 Sistem tangki tekan 4 Sistem tanpa tangki booster system 209 Gambar 15-6: Sistem Sambungan Langsung Dalam sistem sambungan langsung pipa distribusi dalam gedung langsung dengan pipa utama penyediaan air bersih sepeti pipa utama dibawah jalan dari perusahaan air bersih, atau sistem air bersih dalam komplek perumahan. Karena terbatasnya tekanan dalam pipa utama dan dibatasinya ukuran pipa, cabang dari pipa utama tersebut, maka sistem ini terutama dapat diterapkan untuk perumahan dan gedung-gedung kecil dan rendah. Ukuran pipa cabang biasnya diaturditetapkan oleh perusahaan atau pengelola air bersih setempat. Gambar 15-7: Sistem Tangki Atap dan Tekan Sistem tangki atap, dalam sistem ini, air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah yaitu dipasang pada lantai terendah bangunan atau dibawah muka 210 tanah, kemudian dipompakan ke suatu tangki atas yang biasanya dipasang diatas atap atau diatas lantai tertinggi bangunan. Kemudian tangki atap ini diterapkan dengan kondisi-kondisi seperti; Selama air digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat plambing hanyalah akibat muka air dalam tangki atap, dan sistem pompa yang dinaikkan air tangki atap bekerja otomatis dengan cara yang sangat sederhana sehingga kecil sekali kemungkinan timbulnya kesulitan. Pompa biasanya dijalankan dan dimatikan oleh alat yang mendeteksi muka dalam tangki atap. Perawatan tangki atap sangat sederhana jika dibandingkan dengan tangki tekan. Untuk bangunan- bangunan yang cukup besar, sebaiknya disediakan pompa cadangan untuk menaikkan air ke tangki atap. Pompa cadangan ini dalam keadaan normal biasanya dijalankan bergantian dengan pompa utama, untuk menjaga agar kalau ada kerusakan atau kesulitan maka dapat segera diketahui. Apabila tekanan air dalam pipa utama cukup besar, air dapat langsung dialirkan ke dalam tangki atap tanpa disimpan dalam tangki bawah dan dipompa. Dalam keadaan demikian ketinggian lantai atas yang dapat dilayani akan tergantung pada besarnya tekanan air dalam pipa utama. Sistem tangki tekan diterapkan dalam keadaan dimana suatu kondisi tidak dapat digunakan sistem sambungan langsung. Prinsip kerja sistem ini adalah sebagai berikut : Air yang telah ditampung dalam tangki bawah, dipompakan ke dalam suatu bejana tangki tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi. Air dalam tangki tersebut dialirkan ke dalam suatu distribusi bangunan. Pompa bekerja secara otomatis yang diatur oleh suatu detektor tekanan, yang menutup membuka saklar motor listrik penggerak pompa. Pompa berhenti bekerja kalau tekanan tangki telah mencapai suatu batas minimum yang ditetapkan, daerah fluktuasi tekanan ini biasanya ditetapkan antara 1,0 sampai 1,5 kg cm2. Daerah yang makin lebar biasanya baik bagi pompa karena memberikan waktu lebih lama untuk berhenti, tetapi seringkali menimbulkan efek yang negatif padaperalatan plambing. Dalam sistem ini udara yang terkompresi akan menekan air ke dalam sistem distribusi dan setelah berulang kali mengembang dan terkompresi lama kelamaan akan berkurang, karena larut dalam air atau ikut terbawa keluar tangki. Sistem tangki tekan biasanya dirancang agar volume udara tidak lebih 211 dari 30 terhadap volume tangki dan 70 volume tangki berisi air. Bila mula- mula seluruh tangki berisi udara pada tekanan atmosfer, dan bila fluktuasi tekanan antara 1,0 sampai dengan 1,5 kgcm2, maka sebenarnya volume efektif air yang mengalir hanyalah sekitar 10 dari volume tangki. Untuk melayani kebutuhan air yang besar maka akan diperlukan tangki tekan yang besar. Untuk mengatasi hal ini maka tekanan awal udara dalam tangki dibuat lebih besar dari tekanan atmosfer dengan memasukkan udara kempa ke dalam tangki. Kelebihan sistem tangki tekan yaitu; 1 Lebih menguntungkan dari segi estetika karena tidak terlalu mencolok dibandingkan dengan tangki atap. 2 Mudah perawatannya karena dapat dipasang dalam ruang mesin bersama pompa-pompa lainya. 3 Harga awal lebih rendah dibandingkan dengan tangki yang harus dipasang di atas menara. Sedangkan kekurangannya yaitu : 1 Daerah fluktuasi tekanan sebesar 1,0 kgcm2 sangat besar dibandingkan dengan sistem tangki atap yang hampir tidak ada fluktuasinya. Fluktuasi yang besar ini dapat menimbulkan fluktuasi aliran air yang cukup berarti pada alat plambing, dan pada alat pemanas gas dapat menghasilkan air dengan temperatur yang berubah-ubah. 2 Dengan berkurangnya udara dalam tangki tekan, maka setiap beberapa hari sekali harus ditambahkan udara kempa dengan kompresor atau dengan menguras seluruh air dalam tangki tekan. 3 Sistem tangki tekan dapat dianggap sebagai suatu sistem pengaturan otomatik pompa penyediaan air saja dan bukan sebagai sistem penyimpanan air seperti tangki atap. 4 Karena jumlah air yang efektif tersimpan dalam tangki tekan relatif sedikit, maka pompa akan sering bekerja sehingga menyebabkan keausan pada saklar yang lebih cepat. Variasi yang ada pada sistem tangki tekan antara lain : 1 Sistem Hydrocel Sistem ini menggunakan alat yang dinamakan “Hydrocel” ciptaan Jacuzzi Brothers Inc. Sebuah perusahaan di Amerika Serikat sekitar 20 tahun yang lalu, sebagai penganti 212 udara dalam tangki tekan. Sistem ini mengunakan tabungtabung berisi udara dibuat dari bahan karet khusus, yang akan mengkerut dan mengembang sesuai dengan tekanan air dalam tangki. Dengan demikian akan mencegah kontak langsung antara udara dengan air sehingga selama pemakaian sistem ini tidak perlu ditambah udara setiap kali. 2 Kelemahannya hanyalah bahwa volume air yang tersimpan relatif sedikit. 3 Sistem Tangki Tekan dengan Diafram Tangki tekan pada sistem ini dilengkapi dengan diafram yang dibuat dari bahan karet khusus, untuk memisahkan udara dengan air. Dengan demikian akan menghilangkan kelemahan tangki tekan sehubungan dengan perlunya pengisian udara secara periodik. Sistem Tanpa Tangki Booster System, Dalam sistem ini tidak digunakan tangki apapun, baik tangki bawah, tangki tekan, ataupun tangki atap. Air dipompakan langsung ke sistem distribusi bangunan dan pompa penghisap air langsung dari pipa utama misalnya pipa utama perusahaan air minum. Di Eropa dan Amerika Serikat cara ini dapat dilakukan kalau pipa masuk pompa diameternya 100 mm atau kurang. Sistem ini sebenarnya dilarang di Indonesia, baik oleh Perusahaan Air Minum maupun pada pipa-pipa utama dalam pemukiman khusus tidak untuk umum. Sistem ini terdapat dua sistem dikaitkan dengan kecepatan pompa, yaitu : 1 Sistem kecepatan putaran pompa konstan, Pompa utama selalu bekerja sedangkan pompa lain akan bekerja secara otomatik yang diatur oleh tekanan. 2 Sistem kecepatan putaran pompa variabel, Sistem ini untuk mengubah kecepatan atau laju aliran diatur dengan mengubah kecepatan putaran pompa secara otomatik. Sistem kecepatan putaran pompa variabel mempunyai keuntungan kerugiannya antara lain:  Mengurangi tingkat pencemaran air karena tidak menggunakan tangki,  Mengurangi terjadinya karat karena tidak kontak udara langsung,  Beban struktur semakin ringan karena tidak ada tangki atas, 213  Biaya pemakaian daya listrik besar,  Penyediaan air bersih tergantung pada sumberdayanya,  Investasi awal besar.

5. Air Panas