3. Sambungan Kayu Melebar
111
Sambungan kayu melebar ada dua macam yaitu melebar kearah horizontal kebanyakan digunakan konstruksi lantai dan melebar ke arah vertikal yang
sebagian besar digunakan pada konstruksi dinding. Materi kegiatan belajar 2 meliputi   menggambar   beberapa   macam   sambungan   kayu   melebar   yaitu
:Sambungan   lidah   dan  alur,  Sambungan   lidah   lepas  dan   alur,  Sambungan lidah bersponing dan alur,  Sambungan lidah miring  dan  Sambungan papan
melebar ke arah tegak. Teknik penyambungan arah melebar bermacam-macam ada dengan perekat,
paku, alur dan lidah dengan profil. Dengan paku sambungan akan lebih rapat walaupun terjadi susut pada papan tersebut. Bila dengan sambungan bentuk
lain   khawatir ada  penyusutan  sehingga  dinding   akan kelihatan   jelek,   maka dibuat   lat atau profil untuk mengelabui,  di  samping  untuk factor keindahan
dalam   pemasangan.   Untuk   papan-papan   yang   akan   dipergunakan   sebagai lantai atau dinding bangunan, disambung terlebih dahulu agar lantai maupun
dinding kayu dapat rapat dan kelihatan bersih. Akan tetapi sebelum membuat sambungan   hendaknya   perlu   diperhatikan   dahulu   sisi   mana   yang   akan
disambung.
Gambar  13-5: Macam-macam Bentuk Sambungan Kayu Melebar
Sambungan Lidah Alur
112
113
Sambungan Lidah Miring
114
115
116
4. Sambungan Kayu Menyudut
Perhatikan dan pahami,Sambungan kayu  menyudut pada garis besarnya ada dua   macam   yaitu   pertama   yangmembentuk   sudut   siku   dan   kedua   yang
membentuk sudut miring. Bentuksambungan kayu menyudut ada tiga macam yaitu sambungan sudut,sambungan pertemuan, dan sambungan persilangan.
Materi kegiatanbelajar 3 meliputi menggambar beberapa macam sambungan kayumenyudut yaitu :
 Sambungan   takikan   lurus,   sambungan   purus   dan   lubang terbuka,sambungan purus dan lubang dengan spatpen purus alur.
 Sambungan takikan lurus ekor burung, sambungan purus danlubang terbuka, sambungan purus dan lubang tertutup,sambungan purus dan
lubang dengan gigi tegak, sambunganpurus dan lubang dengan gigi garis bagi, sambungan takikan lurusekor burung, sambungan Raveling
ekor burung.  Sambungan voor loef.
117
118
119
120
121
122
123
124
Gambar 13-6 : Sambungan Kayu Voor Loef
125
B. Pekerjaan Kusen Kayu
Setelah kita mempunyai perencanaan membangun, seperti bangunan rumah tinggal, ruko, kantor dan lain sebagainya, selanjutnya adalah mempersiapkan
bahan   material   bangunan   dan   salah   satunya   adalah   kusen.   Bahan   untuk kusen sebuah rumah sekarang sudah bervariasi bukan hanya menggunakan
kayu saja tetapi ada yang terbuat dari logam, aluminium, bahkan bahan lain seperti plastik, ini dapat kita lihat pada kusen dan pintu kamar mandi yang
dijual   di   toko,   begitu   prkatis,kusen   dan   pintu   plastik   siap   untuk   di   pasang. Walau begitu, bahan kayu msaih banyak dimintai, karena tekstur yang unik,
alami dan dapat di finishing sesuai keinginan yang beragam, Dalam memilih kayu sebagai bahan kusen maupun bahan jendela atau pintu,
sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu kusen-kusen yang akan kita buat, seperti:
Kusen Pintu jenisnya dibedakan dari segi ukurannya yaitu, ada pintu utama atau ruang tamu, pintu kamar tidur, pintu kamar mandi dan pintu
garasi disesuaikan dengan desain rumah yang ada.
Kusen Jendela, dibedakan dari segi ukurannya yaitu, Jendela ruang tamu, jendela kamar tidur, jendela dapur.
Kusen Fentilasi, biasanya untuk ruang tamu, kamar tidur sama, hanya kamar mandi dan dapur saja yang berbeda.
Bahan daun pintu dan daun jendela.
Bahan furnitur atau meubelir lain Banyak   jenis   kayu  yang   akan   dibuat   jadi   kusen,   yang   banyak   dikenal
adalah jenis kayu    Kalimantan.   Jenis kayu dari pulau kalimantan    biasa dipakai dalam pembuatan meubel atau furniture juga kusen, pintu, jendela
dan   lain   sebagainya,   dan   masing-masing   jenis  memiliki   kelebihan   dan kekurangannya, berikut jenis-kayu kalimantan yang banyak dikenal, yaitu;
1 Kamfer samarinda; Jenis kayu yang ini sangat cocok untuk bahan daun pintu minimalis, karena kayu ini biasanya dapat dikeringkan
dengan oven.
126
2 Bengkirai;  Kayu bengkirai merupakan salah satu jenis kayu yang berkualitas bagus, kayu bengkirai mudah diproses seperti diserut,
dipotong, diukirdan lain lainl. Oleh sebab itu, banyak orang yang memasukkan kayu bengkirai ini ke dalam golongan jenis-jenis kayu
pertukangan.Dan dalam prakteknya, saat ini banyak sekali orang- orang   yang   menggunakankayu   bangkirai   ini   untuk   memproduksi
beraneka macam produk dari kayu. Kayu bengkirai identik dengan kayu kuat, karena kayu jenis ini biasanya berbobot lebih berat dan
keras, namun kayu ini rentan tehadap cuca panas yang biasanya menyebabkan retak pada permukaan kayu.
3 Kruing;  Jenis   kayu   ini   biasanya   berwarna   coklat   memiliki   serat yang lurus dan biasanya berminyak, dalam keadaan kering kayu ini
mirip seperti kamfer. 4 Meranti;  Kayu   meranti   ada   yang   berwarna   putih,   dan   coklat
berserat lurus, dan berbobot ringan. 5 Kayu   Jati;  kayu   jati   yang   paling   dikenal   orang   adalah   karena
keawetannya   dan   daya   tahannya   terhadap   perubahan   cuaca dibandingkan dengan jenis kayu lain, selain itu karakter serat dan
warnanya memiliki  ciri khas tersendiri, kayu jati dari pulau Jawa khusunya   Jawa   imur   seperti   Jepara,   terkenal   sampai   ke
mancanegara. 6 Mahoni.
7 Durian 8 Nangka
9 Dan lain sebagainya.
Beberapa   jenis   ukuran   kusen   kayu   untuk   pintu   dan   jendela   yang   umum dikenal di pasaran, antara lain yaitu;
1 Ukuran: 510 512 514 515 cm 2 Ukuran: 610 612 614 615 cm
3 Ukuran: 712 cm 1 Pada pintu rangkap dengan dua daun: 810 812 814 815 cm
Beberapa jenis kusen kayu untuk pintu dan jendela yang umum dikenal di pasaran, antara lain yaitu;
1 Kusen gundul  satu lubang 2 Kusen Jalusi jalusi peregi atau bulat
3 Kusen gendong dua lobang 3-lobang 4 Daun pintu panel
127
5 Daun pintu minimalis Contoh Kusen Pintu dan Jendela Yang ada di jual di pasaran
Gambar 13-7 : Model Pintu dan Jendela
Dalam ilmu konstruksi, khusunya konstruksi kayu, dikenal bagian-bagian Kusen kayu , yaitu;
1 Tiang style. 2 Ambang   dorpel   pada   kusen   jendela   terdapat   ambang   atas
danambang bawah sedangkan pada pintu tidak ada ambang bawah. 3 Sponneng, yaitu tempat perletakanmelekatnya daun pintu atau daun
jendela.
128
4 Telinga, yaitu bagian ambang dorpel yang masukditanam kedalam tembok yang berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau
kebelakang. 5 Alur kapur, bagian dari tiang style yang dialurdicoak dengan fungsi
untuk   menahan   gerakan   kusen   kemuka   atau   kebelakang   selain   itu juga agar apabila terjadi penyusutan, tidak timbul celah.
6 Angkur,   dipasang   pada   tiang   style,   berfungsi   untuk   memperkuat melekatnya pada tembok juga menahan gerakan ke samping.dan ke
mukake belakang. 7 Duk neut, dipasang pada tiang style di bagian bawah, khusus untuk
kusen pintu, berfungsi untuk menahan gerakan tiang ke segala arah dan melindung tiang kayu terhadap resapan air dari latai ke atas.
Gambar 13-8: Bagian-bagian Kusen Pintu kayu Gambar Kusen Pintu Tunggal Gundul
129
Kusen Pintu Gendong
130
Kusen Pintu Gendong Jalusi Melingkar
131
Kusen Jendela
132
Kusen Jendela KmWc
133
Beberapa Model Pintu dan Jendela yang banyak di jual di pasaran, berbagai macam, ada yang belum di finshing dan ada yang telah di finishing dengan
berbagai corak dan warna.
134
Gambar 13-9: Model Pintu di Jual di Pasaran
135
1. Teknik Pemasangan Kusen Pintu
Cara pemasangan kusen pintu adalah sebagai berikut; 1 Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah
dijangkau. 2 Rentangkan   benang   berjarak   separuh   dari   tebal   kusen   terhadap   as
bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen. 3 Pasang angker pada kusen secukupnya.
4 Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter dari tinggi bouwplank.
5 Setel   kedudukan   kusen   pintu   sehingga   berdiri   tegak   dengan menggunakan unting-unting.
6 Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh. 7  Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan
menjadi kokoh. 8 Cek   kembali   kedudukan   kusen   pintu,   apakah   sudah   sesuai   pada
tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen. 9 Bersihkan tempat sekelilingnya.
136
Gambar 13-10: Pemasangan Kusen Kayu
137
Pemasangan Kusen Jendela, Berikut beberapa langkah kerja atau pedoman
pemasangan kusen pintu kayu, adalah sebagai berikut; 1 Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah
dijangkau. 2 Rentangkan   benang   selebar   setengah   ukuran   batu   bata   dari   as
bouwplank. 3 Pasang bata setengah batu setinggi dasar kusen jendela .
4 Rentangkan benang setinggi 2 meter dari bouwplank. 5 Pasang kusen jendela setinggi benang tersebut.
6 Pasang kusen jendela sampai betul-betul tegak dengan pertolongan
unting-unting. 7 Pasang skur agar kedudukannya stabil dan kuat.
8 Cek   kembali   posisi   kusen   jendela   sampai   terpasang   pada   keadaan yang benar.
9 Bersihkan tempat sekelilingnya.
138
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas
1. Sebutkan bagian-bagian dari kusen pintu dan jendela . 2. Sebutkan macam-macam jenis kusen
3. Apa keguanaan sponing pada kusen kayu 4. Apa kegunaan dari umpak neut pada kusen pintu
Gambar 13-11: Pemasangan Kusen Jendela pada Konstruksi Dinding
139
Ambang atas
Ambang tengah
Ambang bawah Tiang
BAGIAN-BAGIAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
140
Rangkuman
Fungsi kusen Pintu dan jendela sebagai alat sirkulasi udara maupun cahaya dari suatu bangunan.
Bagian-bagian yang penting dari kusen jendela: Tiang
Ambang atas Ambang bawah
Ambang tengah KupinganKuping,  fungsinya  untuk  dapat  dibuat  hubungan
pen  yang  baik  hanya  dibuat  jika  kusen  dipasang  pada tembok,  Jika  dipasangmenempel  pada  kolom,  kuping
ditiadakan Angker  di  buat  dari  besi  dipasang  pada tembok  atau kolom
praktis.  Jika  kusen  dipasang  pada  kolom  utama  dari  beton maka  tidak  perlu  menggunakan  angker,  sebab  kusen
dipasang  kemudian  dengan  cara  diselipkan  dan  angker digeser  antara  kolom  tersebut  sebagai  pengganti  angker
dipakai sekrup “Fisher“ Sponing  kapur,  adalah  suatu  cowakan  dibuat  pada  kuping,
tiang sisi luar dan ambang bawah, sedangkan pada ambang atas tidak terdapat sponing kapur hal ini dikarenakan untuk
menghindari  penglihatan  tembus  apabila  terjadi  pemuaian kayu.
Rangkuman
Fungsi kusen Pintu dan jendela sebagai alat sirkulasi udara maupun cahaya dari suatu bangunan.
Bagian-bagian yang penting dari kusen jendela: Tiang
Ambang atas Ambang bawah
Ambang tengah KupinganKuping,  fungsinya  untuk  dapat  dibuat  hubungan
pen  yang  baik  hanya  dibuat  jika  kusen  dipasang  pada tembok,  Jika  dipasangmenempel  pada  kolom,  kuping
ditiadakan Angker  di  buat dari besi  dipasang  pada  tembok atau  kolom
praktis.  Jika  kusen  dipasang  pada  kolom  utama  dari  beton maka  tidak  perlu  menggunakan  angker,  sebab  kusen
dipasang  kemudian  dengan  cara  diselipkan  dan  angker digeser  antara  kolom  tersebut  sebagai  pengganti  angker
dipakai sekrup “Fisher“ Sponing  kapur,  adalah  suatu  cowakan  dibuat  pada  kuping,
tiang sisi luar dan ambang bawah, sedangkan pada ambang atas tidak terdapat sponing kapur hal ini dikarenakan untuk
menghindari  penglihatan  tembus  apabila  terjadi  pemuaian kayu.
2. Teknik Pemasangan Daun Pintu dan Jendela Memasang Daun Pintu; Pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu.
Kusen   dipasang   tetap   atau   mati   di   dalam   tembok,   sedang   daunnya digantungkan   pada   kusen   dengan   menggunakan   engsel   sehingga   dapat
berputar pada engsel, berputar ke kiri atau ke kanan. Namun, daun pintu ada yang   tidak   berputar   pada   engsel,   melainkan   bergeser   didepan   kusennya.
Pintu   tersebur   dinamakan   dengan   pintu   geser.Kedudukan   daun   pintu   pada saat ditutup melekat dengan sponingpada kusen pintu, kecuali pada bagian
bawah, kedudukannyadibuat beberapa cm di atas lantai.
Ukuran Daun Pintu;  Jumlah daun pintu ada yang tunggal,  ada pula yang
ganda.Lebar dan tingginya daun pintu diukur dari sisi dalam kusen sampai sisiluar kusen. Ukuran yang lazim dipakai untuk pintu adalah sebagaiberikut:
 Tinggi : 2,00-2,10 meter  Lebar : 0,70-0,90 meter tunggal, 0,60-0,80 meter ganda
 Tebal : 0,30-0,40 meter.
Cara   Pemasangan,  Berikut   beberapa   langkah   kerja   atau   pedoman
pemasangan daun pintu kayu; 1 Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.
2 Ukur lebar dan tinggi daun pintu. 3 Ketam dan potong daun pintu bila terlalu lebar dan terlalu tinggi.
4 Masukkanpasang   daun   pintu   pada   kusennya,   stel   sampai   masuk
dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
5 Lepaskan   daun   pintu,   pasangtanam   engsel   daun   pintu   pada   tiang daun pintu sisi tebal dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan
dari sisi bagian atas 25 cm untuk pintu dengan 2 engsel, dan pada bagian tengah untuk pintu dengan 3 engsel
6 Masukkanpasang   lagi   daun   pintu   pada   kusennya,   stel   sampai   baik kedudukannya,  kemudian  beri  tanda pada  tiang  kusen pintu  tempat
engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu. 7 Lepaskan   sebelah   bagian   engsel   pada   daun   pintu   dengan   cara
melepas pennya, kemudian pasangtanam pada tiang kusen
141
8 Pasang   kembali   daun   pintu   pada   kusennya   dengan   memasangkan engselnya,   kemudian   masukkan   pennya   sampai   pas,   sehingga
terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya. 9 Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
10 Bila   masih dianggap   kurang pas,  lepaskan   daun pintu  dengan  cara melepaskan pen.
11 Stel   lagi   sampai   daun   pintu   dapat   membuka   dan   menutup   dengan baik, rata dan lurus dengan kusen.
142
Gambar 13-12: Pemasangan Daun Pintu Memasang Daun Jendela;  Seperti halnya pintu, jendela terdiri atas kusen
atau   gawang   dandaun   jendela.   Kusen   dipasang   tetap   atau   mati   di   dalam tembok,   sedangdaunnya   digantungkan   pada   kusen   dengan   menggunakan
engselsehingga   dapat   berputar   pada   engsel,   berputar   horizontal   ke   kiri dankekanan   atau   berputar   vertikal   ke   atas   dan   ke   bawah.   Namun,   ada
jenisjendela   yang   tetap   atau   mati,   biasa   disebut   jendela   mati   dengan tujuanuntuk   penerangan.   Kedudukan   daun   jendela   pada   saat   ditutup
melekatdengan sponing pada kusen jendela.
Ukuran   Daun   Jendela;  Jumlah   daun   jendela   ada   yang   tunggal,   ada   pula
yang ganda.Lebar dan tingginya daun jendela diukur dari sisi dalam kusen sampai sisiluar kusen. Ukuran yang lazim dipakai untuk pintu adalah sebagai
berikut: 1 Tinggi   :   0,80-1,70   meter   menyesuaikan   dengan   fungsi   dankondisi
bangunan 2 Lebar : 0,60-0,80 meter
3 Tebal : 0,30-0,40 meter.
Cara Pemasangan; 1 Ukur lebar dan tinggi kusen jendela.
2 Ukur lebar dan tinggi daun jendela. 3 Ketam dan potong daun jendela bila terlalu lebar dan terlalu tinggi.
143
4 Masukkanpasang   daun   jendela   pada   kusennya,   stel   sampai
masukdengan   toleransi   kelonggaran   3   –   5   mm,   baik   ke   arah   lebar maupunkearah tinggi.
5 Lepaskan daun jendela, pasangtanam engsel daun jendela padatiang
daun jendela sisi tebal dengan jarak dari sisi bagian bawah15-20 cm dari bagian tepi untuk putaran horizontal atau engselditanam pada
bagian ambang atas daun jendela dengan jarak 15-20cm dari bagian tepi untuk putaran vertikal.
6 Masukkanpasang   lagi   daun   jendela   pada   kusennya,   stel   sampai
baikkedudukannya,   kemudian   beri   tanda   pada   tiangambang   atas jendelatempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun jendela.
7 Lepaskan   sebelah   bagian   engsel   pada   daun   jendela   dengan
caramelepas   pennya,   kemudian   pasangtanam   pada   tiangambang ataskusen
8 Pasang   kembali   daun   jendela   pada   kusennya   dengan
memasangkanengselnya,   kemudian   masukkan   pennya   sampai   pas, sehinggaterpasanglah daun jendela pada kusen jendelanya.
9 Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup. 10 Bila   masih   dianggap   kurang   pas,   lepaskan   daun   jendela   dengan
caramelepaskan pen.
11 Stel lagi sampai daun jendela dapat membuka dan menutup denganbaik,
rata dan lurus dengan kusen
C. Konstruksi Kuda Kuda Kayu
144
Konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangakaian batang yang selalu membentuk segitiga.   Dengan   mempertimbangkan   berat   atap   serta   bahan   dan   bentuk
penutupnya, maka konstruksi kuda-kuda satu sama lain akan berbeda, tetapi setiap susunan rangka batang harus merupakan satu kesatuan bentuk yang
kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan. Kuda-kuda diletakkan diatas dua dudukan bisa tembok, ring balok
atau tumpuan kolom selaku tumpuannya. Perlu diperhatikan bahwa tembok diusahakan tidak menerima gayahorisontal maupun momen, karena tembok
hanya   mampu   menerimabeban   vertikal   saja.   Kuda-kuda   diperhitungkan mampu   mendukungbeban-beban   atap   dalam   satu   luasan   atap   tertentu.
Beban-beban yangdihitung adalah beban mati yaitu berat penutup atap, reng, usuk,gording,   kuda-kuda   dan   beban   hidup   angin,   air   hujan,   orang   pada
saatmemasangmemperbaiki atap, dan beban beban lain sesuai kondisi dan desain yang direncanakan.
Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap, umumnya kuda- kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang. Kuda-kuda kayu
digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang maksimal sekitar 12 m. Kuda-kuda   bambu   pada   umunya   mampu   mendukung   beban   atap   sampai
dengan   10   meter,   Sedangkan   kuda-kuda   baja   sebagai   pendukung   atap, dengan   sistem  frame   work  atau   lengkung   dapat   mendukung   beban   atap
sampai   dengan   bentang   75   meter,   seperti   pada   hanggar   pesawat,   stadion olah raga, bangunan pabrik, dan sebagainya. Kuda-kuda dari beton bertulang
dapat digunakan pada atap dengan bentang sekitar 10 hingga 12 meter. Pada kuda-kuda   dari  baja   atau   kayu   diperlukan   ikatan   angin   untuk   memperkaku
struktur kuda-kuda pada arah horisontal. Berikut   beberapa   hubungan   dan   sistem   sambungan   bagian   bagian   dari
konstruksi kuda-kuda kayu. Bentuk dan sistem hubungan kayu di bawah ini hanya   sebagai   salah   satu   contoh,   banyak   macam   jenis   hubungan   dan
sambungan kayu yang dapat dibuat.
145
Gambar 13-13 : Rencana Kuda-kuda Kayu
146
Gambar 13-14: Kuda-kuda Kayu dengan Bagian-bagian
147
Gambar 13-15: Batang-batang Kuda-kuda Kayu Menggunakan Batang Gapit
148
Perhatikan gambar di atas, Keterangan gambar:
a. Balok tarik b. Balok kunci
c. Kaki kuda-kuda d. Tiang gantung
e. Batang Sokong f. Balok Gapit
g. Balok Bubungan h. Balok Gording
i. Balok Tembok j. Balok bubungan miring
k. Balok tunjang l. Tiang Pincang
m. Balok Pincang
Berikut ini beberapa gambar hubungan dan detail konstruksi kuda-kuda kayu, dan   sistem   hubungan   dan   sambungan   yang   dapat   dijelaskan,   dengan
bermacam jenis hubungan atau ambungan yang dapat dipakai.
Skema 13-16: Konstruksi Kuda-kuda Kayu
149
Detail A:Hubungan kaki kuda-kuda dengan balok penggantung   Kaki
kuda-kuda   menerima   gaya   tekan   sedangkan   balok   penggantung menerima gaya tarik lihat skema gaya. Sehingga hubungan antara
kedua  balok  dapat  dilaksanakan  sistem gigi   dan untuk memperkuat hubungan tersebut dibantu dengan pelat baja, atau dengan perkuatan
lain.
Gambar 13-17: Skema gaya-gaya Kaki Kuda-kuda
Gambar 13-18 : Detail A
150
Detail  B:Hubungan  balok   tarik,   penggantung   dan  balok  penyokong.
Balok tarik menerima gaya tarik, balok penggantung menerima gaya tarik   sedang   balok   penyokong   menerima   gaya   tekan.  Sehingga
hubungan   antara   balok   tarik   dan   penggantung   dapat   dilaksanakan dengan sistem pen dan purus yang diperkuat dengan begel pelat baja,
sedangkan   untuk   balok   penyokong   dan   penggantung   tetap menggunakan   sistem gigi,  atau  berbagai   bentuk  variasi   sambungan
lain.
Gambar 13-19 ;Model Detail B
Gambar 13-20 : Model Alternatif Detail B
151
Detail C; Hubungan balok kaki kuda-kuda dengan balok penyokong. Baik
balok   kaki   kuda-kuda   maupun   balok   penyokong   semuanya   mene-rima gaya   tekan,   sehingga   hubungan   antara   kedua   balok   tersebut   dapat
dilaksanakan dengan sistem hubungan gigi, pen dan purus yang dikunci dengan pasak dari kayu.
Gambar 13-21 ; Detail C
152
Detail D:Hubungan balok kaki kuda-kuda dengan balok tarik   Balok kaki
kuda-kuda   menerima   gaya   tekan   dan   balok   tarik   menerima   gaya   tarik. Sehingga   hubungan   kedua   balok   tersebut   dapat   dilaksanakan   dengan
sistem gigi bahkan karena gaya tekan yang ada pada balok kaki kuda-kuda terlalu  besar pada  gigi  ganda  yang  dilengkapi   dengan  begel  pelat   baja.
Sambungan gigi tunggal •
tm  ¼ h. bila  50 
• tm
 16h. bila  60  •
h = tinggi balok datar Panjang kayu muka
• S
= gaya tekan kaki kuda-kuda •
 = tegangan yang           diizinkan   sesuai  mutu kayu   8, 12, 20
kgcm2 •
b = lebar kayu datar
Sambungan gigi rangkap •
Syarat :tm2 – tm11 cm
Gambar 13-22 : Detail D
153
Gambar 13-23: Sambungan  Kayu Gigi Rangkap
 Agar konstruksi kuda-kuda ini tidak melentur maka digapit sepasang balok
dan dikencangkan dengan menggunakan baut dan mur. Umumnya balok 6 x 12 cm. lihat gambar berikut
Gambar 13-24 : Balok Gapit Pada Balok Penggantung
154
D. Konstruksi Loteng Kayu
Loteng   adalah   salah   satu  bentuk  ruangan  dalam   sebuah   rumah   yang biasanya  letaknya di  bagian atas.Dalam penggunaannya,  loteng digunakan
untuk   tingkat   atas.Loteng   dalam   sebuah   rumah   pada   umumnya  digunakan untuk berbagai fungsi.  Biasanya untuk gudang atau kamar tidur, dan ada juga
orang   membangun   loteng   untuk   digunakan   sebagai   tempat   jemuran.Jadi loteng   merupakan   ruang   tambahan   yang   dibangun   diatas   rumah.Beberapa
desain loteng bahkan mengambil tempat diruang plafon. Hal ini jika rumah kita didaerah tropis seperti  Indonesia, sangat tidak disarankan loteng ini sebagai
kamar   tidur,   tapi   jika   hanya   sebagai   gudang   silahkan   saja,   karena   ruang plafon adalah ruang isolasi panas dari  penutup atap  supaya tidak menerus
turun ke bawah.
Gambar  13-25: Balok dan Lantai Loteng
Pada konstruksi loteng, kita menegnal namanya balok induk dan balok anak, yaitu tempat diletakkanya papan lantai, baik itu dari bahan papan solid atau
papan   olahan.,   dan   dapat   pula   sebagai   penopang   plafond   pada   bagian bawahny.   Berikut   adalah   nama   dan   fungsi   balok-balok   yang   ada   pada
konstruksi loteng;, yaitu:
155
1. Balok Induk; adalah semua balok yang melintang tanpa topang pada seluruh   lebar   bangunan   dan   pada   kedua   ujungnya   bertumpu   pada
kolom. Konstruksi agar aman dibuat pada bentang terpendek 2. Balok Anak; adalah balok yang pada kedua ujungnya bertumpu pada
balok induk, digunakan untuk memperkecil petak-petak lantai disetiap ruangan.
3. Balok Bagi, adalah balok yang pada kedua ujungnya bertumpu pada balok anak atau balok induk atau pada salah satunya bertumpu pada
balok   anak   atau   balok   induk,   dapat   berfungsi   sebagai   untuk memperkecil petak-petak lantai.
Gambar 13-26 : Balok dan Lantai Loteng
Kemudian Pelat lantai kayu, umumnya dibuat dari rangkaian papan kayu yang disatukan   menjadi   kesatuan   yang   kuat,   sehingga   membentuk   bidang   yang
luas.Bahan   untuk   lantai   kayu   loteng,   dapat   juga   dibuat   dari   bahan   kayu olahan.Untuk   mendapatkan   bahan   lantai   kayu   yang   bermutu,   maka   fungsi
material   kayu   tersebut   harus   maksimal.Beberapa   pedoman   dapat   dipakai, diantaranya harus memilih jenis kayu yang tahan cuaca dan rayap, misalnya
kayu jati, eboni, besi, atau ulin, damar laut, bangkirai, dan merbau. Selain itu harus dipastikan kayu yang digunakan memiliki kadar air yang sangatminimal.
Kandungan air tinggi dapat membuat kayu menjadi memual, susut atau retak. Selain itu lakukan pula proses finishing dan pelapisan dengan zat anti rayap,
dan jika ingin memperoleh tekstur permukaan,  pakailah  pelitur atau vernis, bisa juga dengan mengecatnya dengan cat kayu. Untuk lantai kayu, akanlebih
156
baik   menggunakan   kayu   jenis   solid,   karena   kayu   solid   tersebut   tahan   dari serangan rayap selain memiliki tekstur yang cantik
Bila lantai loteng menggunakan kayu solid, diambil papan yang standar, dan umumnya ukuran lebar papan umumnya 20 – 30 cm, tebal papan dapat dipilih
ukuran 2 – 3 cm, dengan jarak balok-balok pendukung antara 60 – 80 cm. Ukuran balok berkisar antara 812, 814, 1014 untuk bentangan 3 – 3,5 m.
balok-balok   kayu   ini   dapat   diletakkan   di   atas   pasangan   bata   1   batu   atau ditopang oleh balok beton, ring balok besi atau kayu.
Beberapa   keuntungan   menggunakan   lantai   loteng   dengan   konstruksi   pelat kayu, Antara lain adalah; Mudah dikerjakan, Beratnya ringan, Memunculkan
Kesan   Alami,   Membuat   Ruangan   Menjadi   hangat,   Lebih   leluasa   dalam memilih   motif   yang   sesuai   dengan   desain   interior.     Beberapa   kerugian
menggunakan lantai loteng dengan konstruksi pelat kayu, anatara lain adalah; Hanya   boleh   untuk   konstruksi   bangunan   sederhana   dengan   beban   ringan,
Bukan   peredam   suara   yang   baik,   suara   gaduh   atau   hentakan   kaki   dari penghuni atas dapat mengganggu penghuni di lantai bawahnya, Sifat bahan
permeable rembes air jadi tidak dapat dibuat kamar mandiWC di lantai atas, Mudah   terbakar,   jadi   tidak   boleh   membuat   dapur   di   atasnya,   Tidak   dapat
dipasang tegel, jadi mengurangi kesan mewah hanya dapat ditutup karpet, vinyl, atau sejenisnya, Dapat dimakan bubuk atau serangga, berarti keawetan
bahan   terbatas,   Mudah   rusak   oleh   pengaruh   cuaca   yang   berubah-rubah panas dan hujan jadi hanya cocok untuk bangunan yang terlindung.
Perawatan   loteng   dengan   bahan   lantai   kayu,   dapat   dilakukan seperti;Hindarkan kayu dari air, jika lantai kayu ditutupi dengan karpet, sering-
seringlah membersihkan area karpet ini dengan vacuum agar debu tidak turun melalui   serat-serat   karpet   dan   mengotori   lantai   kayu.Jangan   pernah
menggeser furnitur di atas lantai kayu. Pergunakan alas yang lembut seperti lap atau handuk pada bagian bawah furnitur saat hendak memindahkannya,
hal ini menghindarkan terjadinya goresan pada lantai kayu. Contoh   rumah   panggung   adalah   sebuah   aplikasi   konstruksi   loteng   kayu,
penggunaan papan sebagai pelat kayu.Perbedaan dengan konstruksi loteng 157
seperti  penjelasan   di  atas,   hanya   terletak  pada   posisi   lantai,   dimana   pada loteng   biasanya   adalah   bagian   tingkat   dua   atau   bagaian   atas   sebuah
rumah.Swedangkan rumah panggung, lantai pertama atau lantai dasar adalah lantai rumah panggung itu sendiri.Sebagai gambaran dapat dilihat penjelasan
gambar   rencana   sebuah   proyek   rumah   sehat   dari   konstruksi   panggung dengan lantai kayu, dan penjelasan detail beberapa hubungan balok induk,
balok anak, kolom, dan lantai kayu.Rencana rumah panggung kayu salah satu aplikasi penggunaan kayu sebagai lantai.
Gambar 13-27: Rencana Rumah Sehat Konstruksi Kayu Panggung
158
Gambar 13-28 : Isometri Rencana Balok Induk Konstruksi Loteng Kayu
Gambar 13-29:Isometri Konstruksi Lantai Panggung Kayu
159
Gambar 13-30: Isometri Hubungan Kolom, Balok Induk dan Balok Anak
Gambar 13-31 : Isometri Hubungan Kolom, Balok-balok dan Papan Lantai
160
E.
Konstruksi Plafon Kayu
Plafon   adalah   bagian   konstruksi   merupakan   lapis   pembatas  antara  rangka bangunan   dengan   rangka   atapnya,   sehingga   bisa   sebagai   atau   dapat
dikatakan   tinggi   bangunan   dibawah   rangka   atapnya. Plafon   atau   sering disebut juga langit-langit merupakan bidang atas bagiandalam dari ruangan
bangunan      rumah   .Pada   dasarnya   plafon   dibuat   dengan   maksud   untuk mencegah   cuaca   panas   atau   dingin   agar   tidak   langsung   masuk   ke   dalam
rumah setelah melewati atap. Namun demikian dewasa ini plafon tidak lagi hanya sekedar penghambat panas atau dingin,melainkan juga sebagai hiasan
yang akan lebih mempercantik interiorsuatu bangunan. Plafon biasanya dibuat dengan ketinggian tertentu.Namun sebagai variasi ada juga yang dibuat tidak
selalu rata. Variasitersebut dikenal sebagai plafond drop ceiling. Beberapa fungsi plafon dibuat antara lain adalah :
1 Plafon   dapat   mengurangi   panas   dari   sinar   matahari   melalui   bidang atap
2 Plafon sebagai finishing elemen keindahan, mempunyai tempat untuk menggantungkan   bola   lampu,   sedang   bagian   atasnya   untuk
meletakkan kabel – kabel listriknya sparing instalasi. 3 Plafon merupakan bagian dari interior yang didesain sehingga ruangan
menjadi sejuk dan enak dipandang artistik, supaya ruangan di bawah atap selalu tampak bersih, dan tidak tampak kayu dari rangka-atapnya.
4 Plafon dapat juga sebagai meredam suara air hujan yang jatuh diatas atap, terutama pada penutup atap dari bahan logam, untuk menahan
kotoran yang jauh dari bidang atap melalui celah-celah genteng. 5 Plafon berfungsi juga sebagai isolasi panas yang datang dari atap atau
sebagai penahan perambatan panas dari atap aluminium foil.
Untuk   pemasangan   plafon   diperlukan   konstruksi   khusus untukmenggantungkannya   yang   dikenal   dengan   nama   rangka   plafon.
Bahanrangka plafon yang umum digunakan adalah kayu, meskipun dewasa inidikenal   juga   rangka   plafon   dari   bahan   besi  hollow  besi   berbentuk
kotak.Bahan   ini   tahan   terhadap   rayap   dan   api   yang   membuat   plafon bertahanlama   dibanding   menggunakan   kayu.Ukuran   batang   rangka   plafon
161
ditentukan dari jarak bentang dariruangan, jenis bahan yang digunakan, dan panjang-pendeknya batanggantung.
Ukuran-ukuran   batang   yang   biasa   dipakai   seperti   tercantumpada   daftar berikut.
Ukuran-ukuran   batang   kayu   tersebut   berdasarkan   pengalamanempiris   dan yang   biasa   digunakan.Ukuran   tersebut   dapat   saja   berubahsesuai   dengan
hasil hitungan berdasarkan kekuatan kayu.Rangka langit-Iangit untuk kuda- kuda biasa dibuat dari kayuukuran 46 atau 57, dilengkapi dengari klos dari
reng   23   cm   yangdipasang   berselang-seling.Pada   kuda-kuda   papan   untuk rangka langit-Iangit cukup dengan menggunakan kayu reng berukuran ¾ cm.
Gambar  13-32: Bentuk konstruklsi Plafon Kayu Sisi Atas dan Bawah
Pemasangan   rangka   plafon   kayu,   batang-batang   dipasang   rata   dengan bagian bawah balok-ikatkuda-kuda. Jika jarak antar dinding yang mendukung
kuda-kuda dalamruangan kurang dari jarak antara kuda-kuda, maka batang- batanggantung plafon induk dipasang tegak lurus arah dinding dan masuk
dalam pasangan dinding. Namun, jika jarak antara kuda-kuda kurangdari jarak antar dinding yang mendukung kuda-kuda, maka batangbatanggantung plafon
induk   dipasang   tegak  lurus   pada   balok   ikat   darikuda-kuda.Pada   prinsipnya pemasangan batang penggantung plafon adalahsama, tetapi jaraknya tidak
162
sama   tergantung   dari   bahan   plafon   yangdigunakan.   Pada   bangunan perumahan dalam pemasangan plafond,ketentuan untuk tinggi ruangkamar
minimal   sekurang-kurangnya   2,40   mkecuali   kalau   kasau-kasaunya   miring sekurang-kurangnya ½ dari luasruang mempunyai tinggi ruang 2,40 m dan
tinggi   ruang   selebihnya   padatitik   terendah   tidak   kurang   dari   1,75   m.   Pada ruang cuci dan kamarmandi diperbolehkan sampai sekurang-kurangnya 2,10
m. Dalam pembuatan rencana plafond atau terkadang disebut sebagai rencana
rangka plafond atau denah plafond hal – hal yang harus diperhatikan adalah: Ukuran   bahan yang   akan   digunakan   terhadap luasan   ruangan.Untuk   bahan
penutup dengan tripleks, sebaiknya menggunakan ukuran dengan kelipatan 30 cm agar dapat efisien dalam penggunaan bahan. Misalnya; 1,20 x 1,20.
Sedangkan   bila   digunakan   bahan   penutup   dengan   asbes,   untuk   efisiensi bahan menggunakan ukuran 1,00 x 1,00 atau 1,00 x 0,50. Kemudian yang
perlu diperhatikan juga, pada perencanaan plafon dan keindahan untuk ruang dan interiornya, hal yang perlu diperhatikan adalah kekuatan rangka plafon
yang dihubungkan dengan penggantungnya.Elevasi penutup plafon dan sistim penerangan perlu diperhatikan juga khususnya untuk ruang rapat atau ruang
pertemuan termasuk ketinggian plafonnya.
163
164
GLOSSARY Balok sloof, adalah balok beton bertulang yang dipasang pada keliling
bangunan dan juga pondasi di tengah bangunan di bawah lantai.
Lapisan batu kosong, adalah pasangan batu tanpa spesi pada bagian dasar   pondasi   dipasang   setelah   lapisan   pasir   dan   pemadatannya
dilakukan dengan; timbris a Titik 0,00 adalah titik untuk menunjukkan muka atas lantai bangunan, b Kedalaman pondasi adalah kedalaman
pondasi   diukur   dari   muka   atas   latani   +0,00   sampai   pada   bagian terbawah pondasi  sampai tahan keras. Biasanya diberi tanda minus.
Misalnya minus - 1,20 m.
Pondasi,  adalah  elemen bangunan yang berada dibawah permukaan tanah, sebagai konstruksi     yang berfungsi    memikul beban diatasnya
dan meneruskan ke tanah dasar.
Ø  Pondasi   langsung   Stahl,  termasuk   pondasi   dangkal   yang   dipakai
pada kondisi tanah baik dengan maksimal kedalaman tanah ± 2,00 m, dan  bahan
bangunan yang  sering  digunakan  adalah   batu  kalibelah,
batu gunung, atau beton tumbuk, batu bata, pondasi beton bertulang, pondasi pias, pondasi plat kaki, dan pondasi balok sloof.
Pondasi tidak langsung,  disebut juga dengan istilah pondasi dalam, dari segi kedalaman masuknya ke dalam tanah, digunakannya pondasi
dalam karena besarnya beban  bangunan, dan tanah keras diperoleh sangat dalam, lebih dari dua meter ke bawah.
Tiang   pancang,  adalah   bagian-bagian   konstruksi   yang   dibuat   dari berbagai   bahan   bangunan   kayu,   beton   atau   baja   yang   digunakan
untuk menyalurkan   beban-beban yang dipikul pondasi struktur serta penggunanya   ke   lapisan   tanah   yang   dalam,   dimana   dapat   dicapai
daya dukung yang lebih baik
A. Pendahuluan
Pondasi adalah  elemen bangunan yang berada dibawah permukaan tanah, sebagai   konstruksi      yang   berfungsi    memikul   beban   diatasnya  dan
meneruskan ke tanah dasar.   Pondasi merupakan elemen pokok bangunan
yang   sangat   vital,  berfungsi   sebagai   penyangga   konstruksi   bangunan   di
atasnya. Kekuatan dan kekokohan suatu konstruksi bangunan gedung sangat tergantung dari konstruksi pondasi.  Pondasi merupakan  pijakan  dasar  suatu
bangunan,  karena   tanpa   pondasi  bangunan  tidak   akan   kuat   dan   kokoh. Setiap  bangunan seperti rumah tinggal,  bisa memerlukan bentuk dan system
pondasi yang berbeda-beda,  tergantung pada    beban yang ada dan  kondisi tanah dasarnya.
Untuk membuat pondasi diperlukan pekerjaan galian tanah, umumnya lapisan tanah dipermukaan setebal ± 50 cm adalah lapisan tanah humus yang sangat
labil   dan   tidak  mempunyai   daya   dukung   yang   baik.   Oleh   karena   itu   dasar pondasi   tidak   boleh   diletidakkan   pada   lapisan   tanah   humus   ini.   Untuk
menjamin   kestabilan   pondasi   dan   memperoleh   daya   dukung   tanah   yang cukup besar, maka dasar pondasi harus diletidakkan pada kedalaman lebih
dari   50   cm   dari   permukaan   tanah   sampai   mencapai   lapisan   tanah   keras. Lebar  galian  tanah  untuk  memasang  pondasi  dibuat  secukupnya  saja  asal
sudah   dapat   untuk   memasang   pondasi,   karena   tanah   yang   sudah   terusik sama sekali akan berubah baik sifatnya maupun kekuatannya.
Mengingat bahwa pondasi adalah salah satu elemen penting bangunan, maka mau tidak mau, seluruh bangunan harus memiliki pondasi, agar kuat, tidak
rubuh dan mampu berdiri. Oleh karena itu perencanaan sebuah pondasi wajib dilakukan   utuk   kekuatan   dan   ketahanannya   menerima   beban   diatasnya.
Syarat dan ketentuan sebuah pondasi, antara lain adalah;
1 Konstriksi kokoh dan kuat menahan beban diatasnya 2 Bahan; Pondasi harus dibuat dari bahan yang tahan lama dan tidak
mudah hancur,  dibuat dari bahan yang awet berada di dalam tanah dan kuat menahan gaya-gaya yang bekerja padanya terutama gaya
desak.
165
3 Pondasi   harus   terletidak   di   atas   tanah   dasar   yang   cukup   keras
sehingga  kedudukan   pondasi   tidak  mudah  bergerak berubah,   baik
bergerak ke samping, ke bawah turun atau terguling. 4 Dasar   pondasi   harus   mempunyai   lebar   yang   cukup   dan   harus
diletidakkan pada lapisan tanah asli yang keras.
5 Pondasi harus dipasang menerus di bawah seluruh dinding bangunan
dan di bawah kolom-kolom pendukung yang berdiri bebas.
6 Apabila digunakan pondasi setempat, pondasi-pondasi tersebut harus
dirangkaikan satu dengan lainnya menggunakan balok pengikat balok sloof kopel.
Pondasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu pondasi langsung dan pondasi tidak langsung. Pondasi langsung adalah pondasi yang dibuat bila kedalaman
lapisan   tanah   keras   maksimal   1   meter,   sedangkan   pondasi   tidak  langsung adalah pondasi yang dibuat bila kedalaman lapisan tanah keras melebihi 1
meter.
1 Jenis-Jenis Pondasi 1. Pondasi Langsung Dangkal
Pondasi   langsung   Stahl   termasuk   pondasi   dangkal   yang   dipakai   pada kondisi tanah baik dengan maksimal kedalaman tanah ± 2,00 m,  dan bahan
bangunan yang sering digunakan adalah batu kalibelah, batu gunung, atau
beton tumbuk, batu bata, pondasi beton bertulang, pondasi pias, pondasi plat kaki, dan pondasi balok sloof. Lebar dasar pondasi dibuat  lebih besar dari
tebal dinding tembok di atasnya, hal tersebut dimaksudkan untuk memperkecil beban persatuan luas pada tanah dasar,  karena daya dukung tanah dasar
pondasi   pada   umumnya   lebih   kecil   dari   daya   dukung   pasangan   badan pondasi. Untuk pondasi langsung yang menggunakan bahan batu kali, batu
bata   dan   beton   tumbuk,   tampang   badan   pondasi   membentuk   bangun trapesium, hal tersebut dilakukan selain berguna bagi kestabilan kedudukan
pondasi juga untuk efisiensi.
166
Pondasi   langsung   disebut   orang   juga   jenis   pondasi   dangkal,   karena pondasinya   dipasang   langsung     dan   dangkal   pada   kedalaman  ±  1-1.5   m.
Jenis pondasi langsung dangkal yang umum diantaranya adalah:
a
Pondasi Batu Kali. Jenis pondasi yang bahan dasarnya batu kali.
b
Pondasi   Umpak.   Biasanya   jenis   pondasi   ini   digunakan   pada   rumah adat, rumah kayu, atau rumah tradisional jaman dulu.
c
Pondasi Batu Bata. Jenis pondasi yang dibuat dengan bahan dasar batu bata. Dalam pemasangannya disusun sedemikian rupa sehingga
dapat   menahan   berat   bangunan   yang   ada   di   atasnya   dan meneruskanya ke tanah.
d
Pondasi bor mini Strauss Pile
e
Pondasi Telapak Footplat
f
Pondasi beton sloof
g
Dll
a.  Pondasi  Batu Kali
Batu kali dikenal bermacam bentuknya, masing masing daerah tentu jenis dan spesifikasinya berbeda pula. Batu kali bahan dasarnya, yang banyak dikenal
orang adalah batu besar atau batu gunung yang dibelah. Namun lain daerah lain bentuk dan asalnya, kita kenal dulu jenis batu kali atau batu alam yang
dapat dijadikan pondasi batu kali, jenis batu kali yang kita kenal antara lain; 
Batu belah berasal dari batu bulat berukuran besar kemudian di pecah menjadi   bongkahan-bongkahan   lebih   kecil.   Batu   belah   merupakan   batu
yang sangat baik untuk pondasi menerus dan pondasi umpak.  Batu belah yang baik harus keras, padat bersih dan tidak lapuk.
 Batu   Bulat;   Batu   bulat   merupakan   bahan   yang   banyak   ditemui   hampir
disemua daerah di Indonesia. Batu bulat berasaldaribatu kalisungai dan gunung.  Cirri-cirinya bentuknya bulay berwarna abu-abu agak kehitaman.
Batu bulat yang baik untuk pondasi adalah yang tidak terlalu besar, cukup keras,   bersih   dan   tidak   memperlihatkan   tanda-tanda   lapuk.   Kelemahan
batu   bulat   ini   adalah   karena   bentuknya   bulat   menyebabkan   tidak   akan saling mencengkeram satu dengan yang lainnya ketika dipasang.
 Batu karang berwarna putih atau kuning muda. Batu ini berasal dari laut
dan   pantai.   Batu   karang   yang   baik   mempunyai   kepadatan   pada patahannya, kuat, keras dan bersih tnpa garis-garis pelapukan. Pada saat
167
pemasangan batu karang harus dipilih yang sudah dibelah-belah agar satu sama lainya dapat mengikat
Gambar 14-1: Ragam Batu Kali Pekerjaan Memasang Pondasi Batu Kali Belah
Batu kali merupakan bahan konstruksi pondasi yang paling banyak  igunakan, karena batu belah yang umumnya didapatkan dari batu kali tidak mengalami
perubahan bentuk dan kualitas bila tertanam di dalam tanah. Persyaratan batu belah   sebagai   bahan   konstruksi   pondasi   adalah   batu   tersebut   mempunyai
permukaan yang kasar, berukuran ± 25 cm, bersih dari segala kotoran. Batu belah yang permukaannya halus kurang baik dipakai sebagai bahan pondasi,
sehingga harus dipecah terlebih dahulu agar didapatkatkan permukaan yang kasar.   Demikian   juga   dengan   batu   belah   yang   berpori   sebaiknya   tidak
digunakan untuk bahan konstruksi pondasi. Permukaan batu yang kasar akan membuat ikatan yang kokoh.
Pada  umumnya tampang lintang   dari badan  pondasi  batu  belah  berbentuk trapesium   dengan   lebar   sisi   bagian   atas   paling   sedikit   25   cm,   sehingga
idapatkan  susunan  batu yang  kokoh.  Sebelum  dipasang,  batu  belah  harus disiram air terlebih dahulu. Bila tanah dasar pondasi banyak mengandung air,
maka   sebelum   pondasi   dipasang   harus   disusun   terlebih   dahulu   pasangan batu   kosong   yang   diisi   pasir   pada   rongga-rongganya.   Dalam   pemasangan
konstruksi pondasi batu kali, yang dibutuhkan dalam pemasangannya adalah adalah; Batu belah batu kaliguning, pasir pasang, dan semen PC abu-abu.
168
Gambar 14-2: Pasangan Pondasi Batu Kali Perspektif
Gambar 14-3: Pasangan Pondasi Batu Kali Foto
169
Gambar 14-4: Pasangan Pondasi Batu Kali Potongan
Bila   kondisi   lapisan   tanah   banyak   mengandung   air,   maka   sebelum   badan pondasi dipasang terlebih dahulu disusun pasangan batu kosong yang diisi
pasir   pada   rongga-rongganya.   Susunan   batu   kosong   tersebut   dinamakan aanstamping, yang berfungsi sebagai drainase untuk mengeringkan air tanah
yang terdapat di sekitar badan pondasi. Beberapa kelebihan menggunakan pondasi batu kali, yaitu;
a
Pelaksanaan pondasi mudah
b
Waktu pengerjaan pondasi cepat
c
Batu belah mudah didapat, khususnya pulau jawa Beberapa kekurangan menggunakan pondasi batu kali, yaitu;
Batu belah di daerah tertentu sulit dicari
Membuat pondasi ini memerlukan biaya besar
Pondasi ini memerlukan biaya lebih mahal jika untuk rumah bertingkat. 170
b. Pondasi umpaksetempat
Pondasi umpak dipasang di bawah setiap tiang-tiang penyangga. Tiang-tiang ini   satu   dan   lainnya   saling   dihubungkan   dengan   balok-balok   kayu   yang
dipasang   dibagian   bawah   tiang   yang   juga   untuk   menumpu   papan-papan lantainya,   dan   dibagian   atas   tiang   yang   menyatu   dengan   rangka   atapnya.
Pondasi jenis ini, umumnya dipakai pada bangunan sederhana yang terbuat dari   rangka   kayu   dengan   dindin   dari   papan,   dan   rumah   rumah   seperti   ini,
banyak kita temui di daerah pesisir pantai, atau di pedesaan. Pondasi umpak terbuat   dari   bahan-bahan   ;
Pasangan   batu   yang   disusun   meningkat, Cor
beton tidak bertulang , dan Batu alam yang dibuat menjadi umpak.
c. Pondasi Batu Bata
Jenis pondasi yang dibuat dengan bahan dasar batu bata. Pemasangan bata sebagai pasangan  rollag bata merupakan pondasi yang diaplikasikan untuk
menopang   berat   beban.   Pada   saat   ini   pondasi   rollag   bata   telah   lama ditinggalkan,  pemasangannya   membutuhkan   waktu   yang   lama   serta   tidak
memiliki   kekuatan  yang   bisa   diandalkan.  Pondasi   ini   tetap   digunakanuntuk menahan beban ringan, misalnya pada teras, bangunan  tanpa dinding, atau
jalan setapak yang terbuka.
d. Pondasi Setempat Telapak
Pondasi setempat umumnya dibuat dengan kedalaman 1 sampai dengan 1,50 m dari permukaan tanah, atau lebih. Pondasi setempat ini juga dibuat untuk
menahan kolom pada bangunan bertingkat. Jadi dia hanya menahan kolom, sedangkan beban untuk dinding-dinging bisa juga ditahan oleh balok, sloof
pengikat ataupun pondasi menerus berbahan batu kali. Jadi untuk bangunan bertingkat,   pondasi  setempat  ini   adalah   struktur utama.  Semua  beban   dari
bangunan yg diterima oleh kolom pendukung akan langsung ditumpukan pada pondasi   setempat   ini.  Pada   penerapan  pondasi   setempat  ini,   bisa   juga
didukung   oleh   pondasi   menerus,   tapi   pondasi   menerus   batukali   ini   tidak
171
berfungsi sebagai pendukung beban keseluruhan bangunan, melainkan hanya untuk dinding-dinging atau tempat tumpuan sloof.
Salah satu bentuk pondasi setempat terbuat dari beton yaitu Pondasi telapak, pondasi   ini  adalah   pondasi   yang   biasa   digunakan   untuk   menumpu   kolom
bangunan, tugu, menara, tangki air, cerobong asap dan beberapa bangunan sipil lainnya. Pondasi ini berbentuk papan yang terbuat dari beton bertulang
dan diletidakan di atas tanah pada kedalaman tertentu dengan dimensi dan ketebalan yang tertentu pula. Biasanya,  pondasi  ini dibuat dengan dimensi
yang lebih besar daripada kolom diatasnya, Hal ini bertujuan agar beban yang diteruskan   ke   pondasi   dapat   disebarkan   keluasan   tanah   yang   lebih   besar
dibawahnya. Karena dimensi ukuran dari pondasi dibuat lebih besar daripada kolom  diatasnya,  maka  secara  fisik  terlihat  seperti  telapk  kaki  atau  sepatu
kolom, sehingga pondasi ini bisa disebut juga sebagai pondasi kaki pelat atau “foot plate”.
Gambar 14-5: Pondasi Tapak Telapak
Beberapa bentuk dan desain pondasi telapak dapa dilihat di bawah ini. 172
173
Gambar 14-6: Pondasi Tapak Telapak
Pondasi   Tapak   atau  pondasi   telapak,   atau   dikenal   juga   dengan   sebutan Pondasi   Cakar  Ayam,   biasanya   dipakai    untuk  membuat   bangunan   yang
174
memiliki   beban   tetap   yang   berat,   seperti   rumah   tinggal,   ruko,   dan perkantoran,    pondasi   ini   dipasang   persis   dibawah   kolom,   atau   didesain
menerus kolom.
e Pondasi Sloof
Sloof  adalah  konstruksi  balok   beton   yang   dipasang    memanjang,   dan biasanya dipasang   sebagai pengikat dan penahan pasangan dinding, baik
pasangan   bata   merah,   batidako,   atau   bahan   dinding   lainnya  yang   berada diatasnya.  Beton sloof   bekerja melindungi dinding pasangan bata sehingga
kuat, tidak retidak,  dan juga mengikat keseluruhan bangunan. Ada beberapa pengertian tentang Sloof dari mulai pengikat, penahan, serta pengkaku,  itu
semua memanglah fungsi dari sloof. Namun dari salah satu buku menjelaskan bahwa  Sloof  itu   adalah   struktur   bangunan   yang   berada   di   atas   pondasi.
Fungsi dari sloof ini adalah 1 Menahan   beban   dari   dinding   sekaligus   meratidakan   beban   yang
diterima oleh pondasi dan dilimpahkan ke tanah. 2 Sebagai   pengunci   dinding   apabila   terjadi   gaya   lateral   atau   gaya
horizontal yang diakibatkan oleh gempa supaya dinding tersebut atau struktur tersebut ruksak atau tidak mengalami roboh
Gambar 14-7: Dimensi Sloof
Pada kenyataan ada juga orang membuat sloof bukan diatas pondasi batu kali atau pondasi tertentu, sloof dipasang diatas tanah, tetapi sebaiknya dibuat di
atas tanah keras. Sloof tersebut biasa disebut orang sloof gantung, tentu disini sloof   tersebut   berfungsi   sebagai   pondasi   langsung,   dan   sekalgius  Sloof
175
gantung  adalah   struktur   bangunan   yang   berfungsi   sebagai   pengikat   antar pondasi.
Gambar dan Notasi Pondasi
Pada setiap gambar rencana sebuah pondasi umumnya akan digambarkan: 1. Denah bangunan
2. Pandangan depan dan pandangan samping 3. Penampang memanjang dan melintang
Dari   gambar   denah   bangunan   dan   gambar   potongan   melintang   maupun memanjang akan diketahui macam pondasi yang direncanakan akan tetapi
biasanya   belum   begitu   jelas   sehingga   diperlukan   suatu   gambar   penjelas pondasi yang terdiri atas:
a. Gambar denah pondasi b. Gambar penampang pondasi
Gambar-gambar ini dapat dibuat dengan mudah kalau gambar rencana yang bersangkutan telah disetujui oleh ahli konstruksi sebab ada kalanya ukuran
bentuk dan macam pondasinya dirubah oleh ahli konstruksi, karena keadaan tanah yang kurang sesuai dengan rencana pondasi atau karena sebab lain.
Pondasi   untuk   bangunan   dapat   dibuat   dari   bermacam-macam   konstruksi tergantung   dari   berat   beban   di   atasnya,   macam   tanah   dan   sebagainya.
Konstruksi pondasi selain berhubungan erat dengan beban yang diterima dan sifatsifat tanah juga tergantung pula dari macam bahan yang akan digunakan.
1 Pondasi pasangan batu kali 2 Pondasi menerima beban langsung dari tembok teras, emperan, tembok
sebelah luar, tembok sebelah dalam dan lain-lain. 3 Pondasi pasangan batu kali di atas jalur beton bertulang
4 Pondasi beton bertulang 5 Pondasi beton tumbuk
6 Pondasi tidak langsung atau pondasi atas tiang 7 Pondasi pasangan batu merah
8 Pondasi  menerima beban langsun dari tembok  teras, emperan, tembok sebelah luar, tembok sebelah dalam atau lain-lain.
176
9 Pondasi pasangan batu merah di atas jalur beton bertulang yang jenisnya pondasi pasangan batu kali di atas jalur beton.
Untuk selanjutnya pada penggambaran pondasi diperlukan gambar penjelas pondasi yang terdiri dari :
 Gambar denah pondasi, pada bagian ini yang perlu digambar adalah :
a. Tebal dinding lebar sloof beton b. Lebar pondasi bagian atas
c. Lebar pondasi bagian bawah d. Lebar pasangan batu kali kosongan
e. Kolom beton 
Keterangan yang perlu dicantumkan antara lain: a. Ukuran jarak antara dinding dalam meter
b. Ukuran kolom dalam cm c. Ukuran lebar atasbawah pondasi dalam cm
d. Ukuran balok sloof dalam cm e. Tempat-tempat   potongan   untuk   penampang   yang   akan   dibuatkan
gambar penjelas diberi tanda dengan nomor atau juga dengan tanda huruf.
f. Skala yang dipakai umumnya 1 : 100. 
Gambar   penampang   pondasi   pada   bagian   ini   yang   perlu   dicantumkan adalah :
a. Ukuran dalamnya pondasi b. Ukuran lebar dari bagian pondasi dengan ukuran bagian atas, tengah,
bawah dalam cm. c. Keterangan-keterangan lapisan  pasir urug, tanah urug, muka tanah,
lantai tegel, pasangan batu, berikut tanda-tanda pengasirannya. d. Nomor penjelas.
e. Skala yang dipakai
177
178
179
Gambar 14-8: Gambar Denah Pondasi dan Potongan
180
2. Pondasi Tidak Langsung
Konstruksi   pondasi   tidak   langsung   digunakan   bila   lapisan   tanah   yang baikkeras  terdapat  cukup   dalam  dari  permukaan   tanah.   Prinsip   dasar  dari
konstruksi   pondasi   tidak   langsung   adalah   dengan   perantaraan   konstruksi pondasi   tidak   angsung   tersebut   beban   bangunan   dipindahkan     ke   lapisan
tanah dasar pondasi yang baik. Pada tanah bangunan di mana lapisan tanah mudah pecah akibat pengaruh panas sinar matahari dan air sampai cukup
dalam   dan   dan   lapisan   tanah   yang   mempunyai   daya   dukung   besar  cukup dalam,   bila   konstruksi   pondasi   langsung   dikhawatirkan   menyulitkan
pelaksanaan   pekerjaan   dan   tidak  efisien.  Terdapat   bermacam-macam  jenis konstruksi   pondasi   tidak   langsung,   diantaranya   pondasi   umpak,   gabungan
pondasi   plat  kaki  dan umpak,  pondasi  sumuran,  pondasi  tiang  straus,  dan pondasi   tiang   pancang.   Bahasan   selanjutnya   difokuskan   pada   konstruksi
pondasi   langsung   berupa   pondasi   batu   belah.   Hal   tersebut   dilakukan mengingat     konstruksi   pondasi   langsung   dengan   bahan   batu   belah   amat
dominan digunakan di lapangan. Pondasi tidak langsung disebut juga dengan istilah pondasi dalam,  dari segi
kedalaman masuknya ke dalam tanah,  digunakannya pondasi dalam karena besarnya beban  bangunan,  dan tanah keras diperoleh sangat dalam, lebih
dari   dua   meter   ke   bawah.  Dalam   perencanaan,   dan   pelaksanaan   pondasi dalam  ini,   kita akan  mengenal     juga  bentuk;  tiang  pancang  pile,  pondasi
tiang franki Franky Pile, pondasi tiang injeksi Injection Pile, pondasi tiang bor   Bored   Pile,    turap  sheet   pile,   dan  kaison  caisson.  Pondassi   tidak
langsung, dapat dibuat dari kayu, baja, beton bertulang dan beton prategang. Pondasi   dalam   dapat   dipasang   baik   dengan   menancapkannya  atau
memancangnya   ke   bumi   maupun   membor   dengan   besaran   tertentu   lalu mengisinya   dengan   beton,   masif   maupun   bertulang.  Sistem  pondasi  tiang,
seringkali   memiliki   kelompok   tiang    atau  beberapa   tiang   yang   dipancang dengan jarak antar tiang yang beraturan, yang dipersatukan dengan pur  pile
cap yang berupa blok beton besar yang mengikat seluruh kepala tiang dalam satu kelompok, sehingga kelompok tiang tersebut dapat menyokong beban
yang lebih besar daripada yang dapat ditahan oleh satu tiang saja.
2.1 Pondasi Tiang Pancang
181
Pondasi   Tiang   pancang   adalah   jenis   Pondasi   Dalam   Deep   Foundation. Secara definitif, tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat
dari berbagai bahan bangunan kayu, beton atau baja yang digunakan untuk menyalurkan  beban-beban yang dipikul pondasi struktur serta penggunanya
ke lapisan tanah yang dalam, dimana dapat dicapai daya dukung yang lebih baik.   Jika   dilihat   dari   pemakaiannya,   maka   pondasi   tiang   pancang   dapat
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu tiang pancang tunggal dengan tiang pancang kelompok.   Sedangkan,   bila   dilihat   dari   bahan   yang   dipakai   menjadi   tiang
pancang, maka tiang pancang dapat dibedakan menjadi tiang pancang kayu, tiang   pancang   baja,   tiang   pancang   beton   pracetak,   tiang   pancamg   beton
prategang dan tiang pancang komposit. Penggunaan tiang pancang untuk konstruksi ini biasanya bertitik tolak pada
beberapa  hal  yang  mendasar  seperti anggapan   adanya beban  yang  besar sehingga pondasi langsung jelas tidak dapat digunakan, kemudian jenis tanah
pada   lokasi   yang   bersangkutan   relatif   lunak   lembek   sehingga   pondasi langsung tidak ekonomis lagi untuk dipergunakan.  Telah dijelaskan di atas,
bahwa pondasi tiang pancang dapat dibuat dari bahan pembuatannya seperti; tiang pancang beton, tiang pancang kayu, dan tiang pancang baja, berikut
penjelasan tiang pancang dimaksud.
Gambar 14-9: Tiang Pancang Beton
Aplikasi penggunaan tiang pancang sebagai pondasi yaitu; a  Pondasi tiang pancang dalam struktur dermaga didesain untuk menerima beban dari berat
struktur dermaga, peralatan penanganan kargo, dan beban-beban lateral yang 182
disebabkan oleh kondisi lingkungan arus, gelombang, gempa dan operasi kapal berthing, mooring. b  Pondasi tiang pancang digunakan untuk pondasi
jembaan  yang tanah permukaannya tidak mempunyai daya dukung bearing capacity   yang   cukup   untuk   menahan   beban   dan   tanah   kerasnya   yang
memiliki daya dukung letaknya sangat dalam  10 m. Kemudian yang ketiga
c    Pondasi tiang untuk Bendungan; Tiang pancang beton berdasarkan cara
pembuatannya   dibedakan   menjadi   dua   macam   yaitu  Cast   in   place  tiang beton   cor   ditempat   atau   fondasi   tiang   bor,   dan  Precast   pile  tiang   beton
dibuat   ditempat  lain  atau dibuat  dipabrik.   Pondasi   tiang   pancang   dibuat ditempat   lain  pabrik,   dilokasi   dan   baru  dipancang  sesuai   dengan  umur
beton setelah 28 hari. Karena tegangan tarik beton adalah kecil, sedangkan berat sendiri beton adalah besar, maka tiang pancang beton ini haruslah diberi
tulangan yang cukup kuat untuk menahan momen lentur yang akan timbul pada  waktu  pengangkatan  dan  pemancangan
Beberapa penjelasan mengenai tiang pancang, baik dari jenis bahan maupun maupunn aplikasi.
Tiang   pancang   Beton;  Tiang   pancang   beton   berdasarkan   cara
pembuatannya dibedakan menjadi dua macam yaitu :  Cast in place tiang beton cor ditempat atau fondasi tiang bor dan   Precast pile  tiang beton
dibuat ditempat lain atau dibuat dipabrik.. 
Tiang Pancang Kayu; Tiang pancang dengan bahan material kayu dapat
digunakan sebagai tiang pancang pada suatu dermaga. Persyaratan dari tiang   pancang   tongkat   kayu   tersebut   adalah   :   bahan   kayu   yang
dipergunakan harus cukup tua, berkualitas baik dan tidak cacat, contohnya kayu belian.  Beberapa kayu keras dapat digunakan tanpa pengawetan,
tetapi   pada   umumnya,   kebutuhan   untuk   mengawetkan   kayu   keras tergantung pada jenis kayu dan beratnya kondisi pelayanan.
Tiang Pancang Baja;  Pondasi tiang pancang baja biasanya berbentuk
profil H ataupun berbentuk pipa baja. Pada tiang pancang baja pipa, dapat dipilih dengan ujung terbuka bebas ataupun tertutup. Sering kali tiang baja
pipa   dilakukan   pengisian   dengan   pengecoran   beton   setelah pemancangan,   namun   dalam   beberapa   hal   dan   kondisi,   pengecoran
tersebut   dirasakan   tidak   perlu   dilakukan.   Berdasarkan   pengalaman, bentuk ujung terbuka lebih menguntungkan dari segi kedalaman penetrasi
183
dan dapat dikombinasikan dengan pengeboran bila diperlukan, misalnya penetrasi tiang pada tanah berbatu.
Gambar 14-10: Profil Tiang Pancang Beton
Gambar 14-11 : Tiang Pancang Kayu
184
Gambar 14-12: Tiang Pancang Besi
Di Indonesi saat ini dikenal namanya pondasi  tiang Franki, yaitu jenis pondasi tiang pancang  yang betonnya dicor di lokasi  dengan  pembesaran di ujung
bagian   bawah.   Nama   Franki   adalah   salah   satu   nama   perusahaan   yang bergerak di bidang konstruksi tiang pancang di Dunia, dan kini sudah menjadi
bagian   konstruksi   pondasi   di   negeri   Indonesia.   Tipe   pondasi   ini   banyak digunakan,   karena   pada   kondisi   tanah   yang   disesuaikan,   jenis   pondasi   ini
banyak   dipilih   sebagai   pondasi   gedung-gedung   tinggi   di   berbagai   kota   di Indonesia.   Pondasi   tiang   Franki   menggabungkan   sisi   positif   dari   tiang
pancang dan tiang bor, yaitu tidak ada tanah yang diangkat keluar, sehingga friksi tanah termanfaatkan secara maksimal dan beton yang digunakan sesuai
kedalaman   pondasi,   karena   dicor   di   lokasi.   Dengan   demikian,   tiang   Franki cocok pada kondisi dengan kedalaman tanah keras yang bervariasi. Selain
itu, tiang Franki juga memiliki  keunikan,  yakni adanya perbesaran di  ujung bawah   yang   akan   meningkatkan   daya   dukung   tiang.   Diameter   tiang   bisa
mencapai 50-55 cm dan perbesaran di ujung bawah sampai diameter 80 cm. Tiang Franki juga cocok diaplikasikan pada tanah dengan lapisan lensa pasir,
karena dalam pelaksanaanya dapat meningkatkan kepadatan lensa pasir.
2.2 Pondasi Bored Pile
Pondasi   bored   pile   adalah   pondasi   tiang   dalam   berbentuk   tabung   yang berfungsi   meneruskan   beban   bangunan   kedalam   permukaan   tanah.
Fungsinya sama dengan pondasi dalam lainya seperti pancang, bedanya ada 185
pada cara pengerjaanya.  Pengerjaan Bored Pile dimulai dengan pelubangan tanah   dahulu   sampai   kedalaman   yang   diinginkan,  kemudian   pemasangan
tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran beton.
Gambar 14-13: Pekerjaan Pondasi Board Pile
Pembuatan lobang untuk pondasi board pile biasanya dilakukan dengan alat mesin   bor.   Namun   tidak   tertutup   kemungkinan   menggunakan   tenaga
manuasia atau manual, cara pekerjaan ini dikenal dengan istilah  Bored Pile Manual  Strauss   Pile.   Pekerjaan   dengan   model  Strauss   Pile  Bor   pile
manual   di aplikasikan pada  pondasi dangkal berbentuk tabung,  umumnya berkedalaman   antara   2-10meter,  dengan   diameter   antara   20cm-40cm.
Pengaplikasian   strauss   pile   umumnya   digunakan   untuk   beban   bangunan ringan sampai menengah,  seperti pagar,  tower,  rumah tinggal,  gudang dan
sebagainya. Keunggulan strauss pile adalah alat yang sederhana dan ringkas. Pengerjaan   dengan   2   tenaga   sudah   bisa,  sehingga   bisa   mengerjakan
dimedan yang sempit, yang tidak bisa dikerjakan dengan bor pile mesin.
186
Gambar 14-14: Pekerjaan Lubang Bored Pile Manual
Aplikasi   penggunaan   model   pondasi   Board   Pile   direnanakan   dan dilaksanakan pada pembangunan jembatan Suramadu di jawa Timur. Pada
tahun   2002   sejalan   dengan   perubahan   tipe   konstruksi   bentang   tengah menjadi  cable stayed dan box girder melalui Review Design oleh Departemen
Kimpraswil   dan   konsultan   Virama   Karya   maka   konstruksi   pondasi   bentang utama di-review  menjadi   pondasi  bored pile   dengan  panjang  dan  diameter
yang   bervariasi.   Dalam   menindaklanjuti   hasil   Basic   Design   tersebut   maka pada tahun 2005 – 2006 dilaksanakan serangkaian Technical Studies untuk
mendukung pelaksanaan DED Detail Engineering Design. Struktur pondasi pada   bentang   utama   Jembatan   Suramadu   direncanakan   untuk   mampu
menahan   beban-beban   yang   bekerja   baik   itu   beban   tetap   maupun   beban sementara dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pondasi bored pile
Cable   Stayed maupun Approach  Bridge  didesain  untuk  pondasi  tiang friksi dan end bearing.
187
Gambar 14-15: Proses Pekerjaan Pondasi Bored Pile
a
Boring;  Proses pengeboran untuk pondasi bored pile, Soil auger dan soil   bucket   dipakai   untuk   pengeboran   tanah   yang   halus   soft,   pasir
sand sampai tanah keras hard layer.
b
Casting;  Metode   casting   adalah   dengan   menggunakan   pipa   tremi. Ready mix dituang melalui  bucket yang berbentuk pipa corong. Sebelum
ready   mix   dituang   terlebih   dahulu   sterofom   di   tuang   ke   dalam   corong untuk melancarkan aliran ready mix dalam pipa tremi.
c
Proses pemasukan beton.
Beberapa keunggulan pondasi Bored Pile, antara lain yaitu;  Getaran   kecil,   tidak   gaduh,   sehingga   lebih   cocok   untuk   digunakan
didaerah padat penduduk, dibandingkan mengguakan tiang panang  Diameter   pondasi   dapat   besar,   tiang   dapat   lebih   panjang,   dan
ketepatan lebih baik.
Ujung  pondasi  bisa   bertumpu   pada   tanah   keras,   dan   letak   tanah pendukung pondasi dapat lansung diketahui
Pondasi   bored   pile   tidak     memerlukan   kedalaman     seperti     tiang pancang,karena   pondasi   ini   mengandalkan   gaya   friksi   yang   terjadi
antara dinding pondasi dengan lapisan tanah 80 gaya friksi. Beberapa kekurangan pondasi Bored Pile, antara lain yaitu;
Diperlukan peralatan bor
188
Pelaksanaan pemasangannya relative agak susah, bila pelaksanaan yang   kurang   bagus   dapat   menyebabkan  pondasi  keropos,   karena
unsur semen larut oleh air tanah
pemeriksaan   kualitas   tiang   hanya   dapat   dilakukan   secara   tidak lansung, karena beton terletak dibawah muka air tanah.
Adukan   beton   bisa   bercampur   tanah   atau   lumpur,   untuk   itu   harus ditangani dengan seksama.
Lokasi pengerjaan menjadi kotor akibat lumpur dan air yang di angkat dari hasil pemboran.
Gambar : Konsep Dasar Teori Pondasi Tiang Pancang
189
C. Perencanaan Pondasi
Perencanaan pondasi kita bahas hanya dasar-dasar saja, yaitu perencanaan pondasi   ada   yang   berupa   rencana   struktur,   yang   menghiung
kekuatankekokohan   pondasi   dan   perencanaan   pelaksanaan,   yaitu bagaimana pondasi dapat dibangun sesuai desain. Pada perhitungan rencana
kekuatan pondasi,  harus didukung teori lain yaitu ilmu mekanka tanah dan ilmu mekanika teknik. Data tanah yang diperoleh disesuaikann dengan beban
bangunan,   dan   dihitung   kekuatan   pondasi   menyalurkan   gaya-gaya   yang timbul. Prinsip keadaan tanah, yaitu; 1 Tanah dianggap sebagai lapisan yang
elastis dan plat pondasi adalah lapisan yang kaku , sehingga tekanan tanah dapat   dianggap   terbagi   rata   atau   berubah   linear;   2 Tegangan   tanah   yang
digunakan untuk menghitung pondasi adalah tegangan tanah total dikurangi tegangan tanah akibat beban diatas pondasi plat pons dan tanah urugan
Beberapa   langkah   kerja   untuk   menghitung   perencanaan   pondasi,   dapat dipedomani langkah sebagai berikut ini;
1 Analisa   Data   dan   Penyelidikan   Tanah;  Pondasi   merupakan   struktur
bawah   yang   berfungsi   untuk   meletakkan   bangunan   di   atas   tanah   dan meneruskan   beban   ke   tanah   dasar.   Untuk   itu   perlu   dilaksanakan
penyelidikan kondisi tanah pada lokasi yang akan dibangun. 2 Dari   Hasil   Tes   Boring   Boring   Log;  diperoleh   hasil   tes   boring   pada
kealaman tertentu, dengan menentukan titik dan banyak sampel.
3 Dari   Hasil   Tes   Sondir;  Sondir   dilakukan,   dengan   hasil   yang   diperoleh
setiap   titik,   sebagai   dasar   perhitungan   untuk   perencanaan.   Dilihat   dari analisa data tanah lapisan tanah keras  didapat pada kealaman tertentu.
4 Pemilihan Jenis Pondasi;  Dalam  merencanakan  suatu struktur bawah
dari konstruksi bangunan dapat digunakan beberapa macam tipe pondasi, pemilihan tipe pondasi didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:
Fungsi bangunan atas
Besarnya beban dan berat dari bangunan atas
Keadaan tanah dimana bangunan tersebut akan didirikan
Jumlah biaya yang dikeluarkan
190
Pemilihan tipe pondasi dalam perencanaan ini tidak terlepas dari hal-hal tersebut di atas. Dari pertimbangan hasil penyelidikan tanah dari aspek
ketinggian gedung dan beban dari struktur di atasnya, maka jenis pondasi yang   digunakan   ditentukan,   dengan   perhitungan   kekuatan,   dan   volume
dan   bentuk   penampang.     Kemudian   disusun   dan   ditentukan   spesifikasi bahan yang digunakan sebagai pondasi.
Untuk dapat menentukan jenis pondasi dan ukuran pondasi yang akan dipakai kita harus mengetahui beban yang akan didukung oleh pondasi. Untuk itu kita
akan   menghitung   beban   bangunan   di   atas  pondasi.  Menurut   Peraturan Pembebanan   Indonesia   untuk   Gedung   tahun   1983,   beban   hidup   untuk
bangunan :
Rumah tinggal = 200 kgm2
Perkantoran, pertokoan dan ruang kelas = 250 kgm2
Berat jenis beton bertulang = 2400 kgm3
Berat jenis pasangan bata = 1700 kgm3
Berat jenis kayu = 1000 kgm3 Pada perencanaan pondasi beton bertulang, perlu  ditinjau beberapa hal
seperti : 1 Design terhadap lentur
2 Design terhadap Geser 3 Pemindahan gaya dan momen pada dasar kolom
4 Panjang penyaluran tulangan
Perencanaan Pondasi Batu Kali
Pelaksanaan   pembuatan   pondasi,   sebelum   dilakanakannya   pembuatan pondasi, selain perencanaan kekuatan, tentu direncanakan juga bahan-bahan
yang akan digunakan, seberap banyak bahan, dan seberapa banyak biaya untuk dapat membangun pondasi . Perencanaan perhitungan volume bahan
dan upah kerja, pada pelajaan Rencana Anggaran Biaya RAB, akan lebih diperjelas dan lebih diperdalam lagi, sampai pada angka nominal biaya untuk
membangun pondasi dimaksud.
191
Gambar 14-16: Rencana Pondasi Batu Kali
Beberapa langkah kerja dan perencanaan pekerjaan pondasi batu kali yang perlu diperhatikan adalah bagian-bagian pekerjaan, yaitu;
1 pekerjaan galian 2 pekerjaan urugan tanah dan pasir
3 pekerjaan batu kosong anstamping 4 pekerjaan batu kali
5 urugan tanah kembali
Pekerjaan   galian;  Pekerjaan     galian   tanah   untuk   lokasi   pondasi   agar
dapat dibuat atau dilaksanakan pembangunan pondasi dimaksud.  Galian dibuat poisisnya terbalik  dari posisi pondasi, dimana pada bagian atasnya
lebih   besar   dari   bagian   bawahnya.   Untuk   galian   pondasi   perhtiungkan keleluasaan pekerja, galian untuk lantai kerja dan aanstamping. Dengan
memperoleh;   lebar galian = xx m,   tinggi galian = xx m,   panjang galian = panjang pondasi = xx m,   maka diperoleh volume galian = xxx m3.
Pekerjaan   urugan  tanah   dan   pasir;  Urugan   tanah   dimaksud   adalah
urugan tanah setelah pembangunan pondasi selesai, sedangkan urugan pasir   adalah   pasir   untuk   kebutuhan   lantai   kerja   atau   pasir   yang
direncakana   untuk   urugan,   tergantung   perencanaan,   apakah   pondasi setelah selesai dipasang akan di urug dengan tanah atau pasir. Dengan
memperoleh   ;       lebar   urugan   =  xx  m,  tinggi   urugan   =  xx  m,   panjang pondasi = xx m, maka   volume urugan = xxx m3.
192
Pekerjaan batu kosong anstamping;  Pekerjaan ini yaitu pemasangan
batu kosong setelah lapisan pasir, dimana setelah lapisan aanstamping, diatasnya   adalah   lapisan   pasangan   batu   kali.   Dengan   memperoleh;
lebar pasangan batu kosong = xx m, tinggi batu kosong = xx m, panjang pondasi = xx m,  maka  volume batu kosong = xxx m3.
Pekerjaan batu kali;  Pekerjaan batu kali adalah pemasangann batu kali
sebagai pondasi batu kali menerus, artinya pasangan batu kali dipasanga sepanjang   bangunan   yang   akan   dibangun.   Untuk   pondasi   batu   kali
disusun   dengan   menggunakan   adukan   yang   telah   direncanakan sebelumnya, contoh campuran adukan adalah; 1PC:3 Psr  atau 1PC:4Psr
atau 1PC: 5.  Dengan perencanaan dimensi pondasi batu kali, diperoleh; lebar atas = xx m,  lebar bawah = xx m, tinggi batu kali = xx m, panjang
pondasi = xx m, maka   volume batu kali = xxx m3.
Pekerjaan urugan kembali; Seperti di jelaskan di atas, bahwa pekerjaan
urugan kembali, dapat dilakukan dengan tanah atau dengan pasir urug, tergantung perencanaan. Dengan perencanaan dimensi urguan, diperoleh;
volumenya = 13 x pekerjaan galian tanah = xxx m3 Untuk   memperoleh   harga   atau   biaya   pembangunan   pondasi   tersebut,
dapat   dihitung     setelah   mendapat   volume,  kemudian   dikalikan   dengan harga satuan per m3 nya, hasilnya, itulah biaya yang dibutuhkan untuk
masing2 pekerjaan.
Contoh perhitungan volume bahan pondasi
193
 Volume   pondasi   per   meter  =   0,25+0,52x0,6x1=0,225   m3 Jika   panjang   total   pondasi   adalah   10   meter,   maka   kebutuhan   totalnya
adalah: 0,225x10=2,25 m3.  Bahan batu Kali = Koefisien batu kali x voleme = 1,2 x 225 = 2,70 m3
koefisien diperoleh dengan asumsi 5.  Semen PC = Koef x Volume = 136 kg x volume = 136 kg x 225 = 306 kg
atau setara dengan 30640 zak = 7,65 zak semen  Pasir = Koef x Volume = 0, 544 x225 = 1, 224 m3
194
195
GLOSSARY
Air   bersih,  adalah   air  dingin   atau   Panas  untuk   keperluan   minum, mandi, cuci dll.
Air kotor, adalah air sisa, air limbah, air hujan dan air limbah khusus Air panas adalah air bersih yang dipanaskan dengan alat tertentu dan
digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu.
Pathogen, adalah membahayakan bagi kesehatan manusia Utilitas  adalah   sarana   penunjang   untuk   membantu  melaksanakan
sesuatu,   agar   memenuhi   standar   atau   kemudahan   dalam penggunaannya.
Sistem penyediaan air bersih dengan sumber air  secara individu, air dari sumber air yang ada didalam tanah melalui sumur   diangkat
kepermukaan  tanah  dengan  menggunakan  timba atau pompa,  lalu air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-har
Sistem  Plambing,  adalah  tentang perpipaan  sistem  penyediaan  air minum,     sistem   pembuangan   air   kotor,   dan   perpipaan   sistem
pembuangan air hujan.
Sestim Vertikal,  adalah sistem pengalirandistribusi air bersih dengan sistem pengaturan beda tinggi yang banyak digunakan pada bangunan-
bangunan bertingkat tinggi.
Sistem sambungan langsung  pipa distribusi dalam gedung langsung dengan pipa utama penyediaan air bersih sepeti pipa utama dibawah
jalan dari perusahaan air bersih, atau sistem air bersih dalam komplek perumahan
A.
Pendahuluan
Utilitas   adalah   sarana   penunjang   untuk   membantu  melaksanakan   sesuatu, agar memenuhi standar atau kemudahan dalam penggunaannya. Bila diambil
suatu contoh bangunan, seperti sanitasi  merupakan salah satu  sarana yang harus   disediakan   dalam   suatu  bangunan   atau   gedung,   supaya   dapat
terpenuhi   syarat   kesehatan   pengguna   bangunan   atau   gedung   tersebut. Instalasi adalah suatu  utilitas  yang ada dalam suatu bangunan atau gedung
untuk memfasilitasi kebutuhan pada gedung atau bangunan tersebut. Utilitas Bangunan   adalah   suatu   kelengkapan   fasilitas   yang   digunakan  untuk
menunjang  tercapainya  unsur-unsur  kenyamanan,   kesehatan,   keselamatan, kemudahan komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan.
Dalam bangunan gedung, beberapa utilitas yang dikenal antara lain, yaitu; 1 Sistem plambing dan kelengkapan sanitasi.
2 Alat pemadam pencegahan kebakaran 3 Sistem sirkulasi udara
4 Sistem penerangan 5 Sistem keamanan dan CCTV
6 Sistem Audioakustik 7 Sistem pengolahan limbah
8 Sistem mobilisasi dan perparkiran 9 Sistem telekomunikasi
10 Sistem penangkal petir 11 Dan lain sebagainya
Setiap bangunan, sistem utilitasnya tentu tidak sama, baik itu standar minimal ataupun   standar   ideal   yang   dibutuhkan.   Namanya   juga   bagian   penunjang,
kebutuhan kamar mandi rumah di desa, dibandingkan dengan rumah di kota atau   gedung   yang   menjulang   tinggi   tentu   berbeda.   Sebagai   contoh,
perancangan gedung tinggi, dalam pembangunan gedung setinggi 100 meter, tentu dibutuhkan teknologi yang canggih untuk mendukung utilitas bangunan.
Dalam pembangunan gedung tinggi tentunya dibutuhkan teknologi yang tinggi juga untuk mendukung menciptakan kenyamanan bagi pengguna. Kebutuhan
akan lift untuk tangga naik, menjadi kebtuhan standar dalam gedung pencakar 196
langit, sementara gedung ruko tiga lantai cukup dengan tangga manual dari beton.   Itulah   salah   satu   perbandingan   utilitas   yang   menjadi   standar   suau
bangunan. Sebagai ulasan kita, pada sistem utilitas bangunan kita ambil contoh adalah
sistem plambing, tentu dalam perencanaan bangunan sistem ini sudah harus direncanakan   matang.   Pekerjaan   plambing     dapat     diidentifikasikan
pekerjaannya   berdasarkan   pengertian   plumbing,   yaitu     Sistem     Plambing suatu  bangunan gedung  adalah  tentang perpipaan  sistem  penyediaan  air
minum,     perpipaan     sistem   pembuangan   air   kotor,   dan   perpipaan   sistem pembuangan air hujan. Sehingga bidang kegiatan pekerjaan yang termasuk
dalam     ruang   lingkup   plambing   diantaranya   adalah   sistem   penyediaan   air bersih,   sistem   pembuangan     air   kotor,   dan   sistem   pembuangan   air   hujan
didalam bangunan gedung. Karena plambing merupakan bagian dari utilitas bangunan,   maka   tujuan   penempatan   plambing     dalam     suatu     bangunan
gedung   juga,   agar   penghuni   bangunan   gedung   tersebut merasa aman, nyaman, dan sehat
B.
Sistem Plumbing Air bersih
Sistem   perancangan  plambing   adalah   suatu   sistem   penyedian   atau pengeluaran air ke tempat-tempat yang dikehendaki tanpa ada gangguan atau
pencemaran   terhadap   daerah-daerah   yang   dilaluinya   dan   dapat   memenuhi kebutuhan   penghuninya   dalam   masalah   air.  Sistem   plambing   yang   baik
bergantung pada sistem plambing pemipaan plambing yang baik pula. Selain pemipaan   plambing,   terdapat   hubungan   yang   erat   juga   antara   masalah
penyediaan air dan sanitasi, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan beberapa   aspek   berikut;   Kesehatan,   penggunaan   air,   dan   pengolahan   dan
pembuangan limbah. Dalam   perancangan   sistem   plambing,   dibutuhkan   berbagai   peralatan
plambing  yang  meliputi   kebutuhan-kebutuhan   yang  diperlukan   dalam  suatu bangunan,   seperti   rumah,   toko,   dan   gedung-gedung   sarana   umum.   Pada
perencanaan   plambing   pada  bangunan  tersebut,   dibutuhkan   alat  plambing, 197
guna mendukung operasional gedung sesuai fungsinya. Alat plambing adalah semua   peralatan   yang   dipasang   di   dalam   ataupun   di   luar   gedung,   untuk
menyediakan air memasukan air panas atau air dingin, dan untuk menerima mengeluarkan   air   buangan,   atau   secara   singkat   dapat   dikatakan   semua
peralatan yang dipasang pada ujung akhir pipa, untuk  memasukkan air, dan ujung awal pipa, untuk membuang  air. Peralatan tersebut terdiri dari  antara
lain,   yaitu;   a  Peralatan   untuk   penyedian   air   bersih,   b  Peralatan   untuk penyedian   air   panas,   c  Peralatan   untuk   pembuangan   air   kotor,   dan   d
Peralatan lainnya yang ada hubungannya terhadap perencanaan pemipaan plambing.
Gambar 15-1 : Pendistribusian Air Bersih di Desa
Beberapa syarat-syarat dan mutu bahan bangunan  untu peralatan plambing, antara lain, yaitu;
1 Tidak menimbulkan bahaya kesehatan 2 Tidak menimbulkan gannguan suara
3 Tidak menimbulkan radiasi 4 Tidak merusak perlengkapan bangunan
198
5 Instalasi harus kuat dan bersih Kemudian mutu bahannya harus memenuhi syarat sebagai berikut;
1 Daya tahan harus lama minimal 30 tahun 2 Permukaan harus halus dan tahan air
3 Tidakk ada bagian-bagian yan tersembunyimenyimpan kotoran pada bahan-bahan yang dimaksud
4 Bebas dari kerusakan baik mekanis maupun yang lain 5 Mudah memeliharanya
6 Memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku
Gambar  15-2: Pendistribusian Air Bersih Model PDAM
Sistem   plambing   adalah   sistem   penyediaan   air   bersih   dan   sistem pembuangan air kotor yang saling berkaitan serta merupakan paduan yang
memenuhi   syarat,   yang   berupa   peraturan   dan   perundangan,   pedoman pelaksanaan,   standar   tentang   peralatan   dan   instalasinya.   Sistem   plambing
yang baik bergantung pada sistem plambing pemipaan plambing yang baik pula.  Selain  pemipaan plambing,  terdapat  hubungan yang  erat juga antara
199
masalah penyediaan air dan sanitasi, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan   beberapa   aspek   berikut;   Kesehatan,   Penggunaan   air,   dan
Pengolahan dan pembuangan limbah.  Dalam perencanaan pelambing, perlu diperhatikan bahan atau alat plambing. Pipa PVC dan pipa tembaga untuk air
panasa.   Ukuran   yang   sering   digunakan   mulai   dari   diameter   ½”   sampai dengan 2” sampai dengan 6” untuk bangunan tinggi. Alat-alat plambing yang
merupakan permulaan dari sistem pembuangan dari instalasi dapat berupa : Kran, kloset, wastafel lavatory, urinoir, bidet, beth tub, shower.
Sistem   plambing   merupakan   bagian   yang   tidak   dapat   dipisahkan   dalam perencanaan dan pembangunan gedung. Oleh karena itu, perencanaan dan
perancangan   sistem   plambing   haruslah   dilakukan   secara   bersamaan   dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan gedung itu
sendiri,   dengan   memperhatikan   secara   seksama   hubungannya   dengan bagian-bagian   kontruksi   gedung   serta   dengan   peralatan   lainnya   yang   ada.
Pada jenis penggunaan sistem plambing  sangat tergantung pada kebutuhan dari   bangunan   itu   sendiri,   tentu   .perencanaan   dan   perancangan   sistem
plambing komplit pada persediaan air, saluran dan sistem pendistribusian.
1. Peralatan Plambing
Istilah   “alat   plambing”   digunakan   untuk   semua  peralatan   yang   dipasang   di dalam   ataupun   di   luar   gedung,   untuk     menyediakan   air   memasukan   air
panas atau air dingin, dan untuk menerima mengeluarkan air buangan, atau secara singkat dapat dikatakan semua peralatan yang dipasang pada   Ujung
akhir pipa,untuk memasukkan air, dan Ujung awal pipa, untuk membuang air. Bahan yang dianjurkan sebagai alat plambing harus memenuhi syarat-syarat
berikut : 1
Tidak menyerap air atau,
sedikit sekali 2 Mudah dibersihkan
3 Tidak berkarat dan tidak mudah aus 4 Relatif mudah dibuat
5 Mudah dipasang
200
Bahan yang banyak digunakan adalah porselen, besi atau baja yang dilapis, berbagai jenis plastik, dan baja tahan karat. Untuk bagian alat plambing yang
tidak atau jarang terkena air, ada juga digunakan bahan kayu. Alat plambing yang  tergolong   “mewah”  menggunakan   juga  marmer  kualitas  tinggi.   Bahan
lain yang ada pada masa sekarang mulai banyak digunakan, terutama untuk bak mandi bath tub adalah FRP atau resin polyester yang diperkuat dengan
anyaman serat gelas.
Peralatan Saniter; Peralatan saniter pada gedung yang hanya menggunakan
air   bersih   adalah   bak   cuci   tangan,   janitor,   bak   cuci   piring   pantry,   dan pancuran mandi, peralatan saniter umumnya dibuat dari bahan porselen atau
keramik. Bahan ini sangat popular karena biaya pembuatannya cukup murah, dan  ditinjau  dari  segi  sanitasi  sangat  baik.   Bahan  lain  yang cukup  banyak
digunakan di Indonesia adalah “teraso”, walaupun untuk membersihkan lebih sulit dari pada bahan porselen.
Gambar 15-3: Peralatan KmSanitair
Beberapa   jenis   peralatan   saniter   yang   menggunakan   air   bersih   pada bangunan, sebagai berikut :
1 Bak   cuci   tangan;   Pada   gedung,   bak   cuci   tangan   meliputi   bak   cuci tangan kecil dan bak cuci tangan. Bak cuci tangan kecil ialah tempat
untuk   menyuci   tangan   wastafel,   sedangkan   bak   cuci   tangan   pada gedung   ini   ialah   tempat   yang   digunakan   untuk   mengambil   air
berwudhu,   dimana   pemakaian   air   bersih   pada   bak   cuci   tangan   ini terlalu banyak.
201
2 Janitor; Janitor adalah tempat pencucian pembersihan kain pel dan biasanya   juga   dipakai   untuk   menyuci   pakaian   laundry,   tapi   pada
gedung ini janitor hanya digunakan untuk tempat pencucian kain pel saja.
3 Bak   cuci   piring   pantry;   Bak   cuci   piring   pantry   ini   adalah   tempat pencuci piring untuk para penghuni gedung.
Pancuran   Mandi;   Pancuran   mandi   yang   disambung   dengan   pipa   fleksibel hand   shower  sekarang   ini   makin   banyak   digunakan,di   samping   pancuran
yang dipasang tetap pada dinding. Pancuran mandi semacam ini memberikan keleluasaan lebih dalam penggunaannya untuk mandi, tetapi dalam keadaan
tertentu   dapat   menimbulkan   kemungkinan   aliran   balik.   Hal   ini   bisa   terjadi kalau   misalnya   katup   pancuran   tersebut   dalam   keadaan   terbuka   sedang
kepala   pancurannya,   ketika   katup   pancuran   tersebut   terbenam   dalam   bak mandi bath tub.
Gambar  15-4 : Distribusi Air Melalui Shower
Apabila dalam pipa air bersih ke pancuran terjadi tekanan negative, air bekas yang di dalam bak mandi dapat tersedot balik ke dalam pipa dan mencemari
air bersih dalam pipa. Untuk mencegah hal ini, seharusnya dipasang pemecah vakum   untuk   menghindarkan   aliran   balik.   Pemecah   vakum   tersebut   dapat
dipasang dalam sistem pipa atau sambungan pipa dengan pipa fleksibel yang menghubungkan kepala pancuran. Di dalam kamar mandi di mana ada bak
mandi dengan pancuran seperti ini dan juga ada bak pencuci tangan, bibir taraf banjir bak cuci tangan akan lebih tinggi dari bibir taraf banjir bak mandi.
Untuk mencegah pencemaran air dalam pipa ke bak cuci tangan akibat aliran 202
balik   dari  bak   mandi   melalui   kepala   pancuran,   sebaiknya   pemecah   vakum dipasang   pada   tempat   yang   letaknya   sekurang-kurangnya   15   cm   di   atas
bidang bibir taraf banjir dari alat plumbing tertinggi yang berada dalam ruang kamar mandi tersebut.
Gambar 15-5: Peralatan Sanitair Dalam Bangunan
2. Sistem Pemipaan Plambing