Sambungan Kayu Melebar Peralatan Plambing

3. Sambungan Kayu Melebar

111 Sambungan kayu melebar ada dua macam yaitu melebar kearah horizontal kebanyakan digunakan konstruksi lantai dan melebar ke arah vertikal yang sebagian besar digunakan pada konstruksi dinding. Materi kegiatan belajar 2 meliputi menggambar beberapa macam sambungan kayu melebar yaitu :Sambungan lidah dan alur, Sambungan lidah lepas dan alur, Sambungan lidah bersponing dan alur, Sambungan lidah miring dan Sambungan papan melebar ke arah tegak. Teknik penyambungan arah melebar bermacam-macam ada dengan perekat, paku, alur dan lidah dengan profil. Dengan paku sambungan akan lebih rapat walaupun terjadi susut pada papan tersebut. Bila dengan sambungan bentuk lain khawatir ada penyusutan sehingga dinding akan kelihatan jelek, maka dibuat lat atau profil untuk mengelabui, di samping untuk factor keindahan dalam pemasangan. Untuk papan-papan yang akan dipergunakan sebagai lantai atau dinding bangunan, disambung terlebih dahulu agar lantai maupun dinding kayu dapat rapat dan kelihatan bersih. Akan tetapi sebelum membuat sambungan hendaknya perlu diperhatikan dahulu sisi mana yang akan disambung. Gambar 13-5: Macam-macam Bentuk Sambungan Kayu Melebar Sambungan Lidah Alur 112 113 Sambungan Lidah Miring 114 115 116

4. Sambungan Kayu Menyudut

Perhatikan dan pahami,Sambungan kayu menyudut pada garis besarnya ada dua macam yaitu pertama yangmembentuk sudut siku dan kedua yang membentuk sudut miring. Bentuksambungan kayu menyudut ada tiga macam yaitu sambungan sudut,sambungan pertemuan, dan sambungan persilangan. Materi kegiatanbelajar 3 meliputi menggambar beberapa macam sambungan kayumenyudut yaitu :  Sambungan takikan lurus, sambungan purus dan lubang terbuka,sambungan purus dan lubang dengan spatpen purus alur.  Sambungan takikan lurus ekor burung, sambungan purus danlubang terbuka, sambungan purus dan lubang tertutup,sambungan purus dan lubang dengan gigi tegak, sambunganpurus dan lubang dengan gigi garis bagi, sambungan takikan lurusekor burung, sambungan Raveling ekor burung.  Sambungan voor loef. 117 118 119 120 121 122 123 124 Gambar 13-6 : Sambungan Kayu Voor Loef 125

B. Pekerjaan Kusen Kayu

Setelah kita mempunyai perencanaan membangun, seperti bangunan rumah tinggal, ruko, kantor dan lain sebagainya, selanjutnya adalah mempersiapkan bahan material bangunan dan salah satunya adalah kusen. Bahan untuk kusen sebuah rumah sekarang sudah bervariasi bukan hanya menggunakan kayu saja tetapi ada yang terbuat dari logam, aluminium, bahkan bahan lain seperti plastik, ini dapat kita lihat pada kusen dan pintu kamar mandi yang dijual di toko, begitu prkatis,kusen dan pintu plastik siap untuk di pasang. Walau begitu, bahan kayu msaih banyak dimintai, karena tekstur yang unik, alami dan dapat di finishing sesuai keinginan yang beragam, Dalam memilih kayu sebagai bahan kusen maupun bahan jendela atau pintu, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu kusen-kusen yang akan kita buat, seperti:  Kusen Pintu jenisnya dibedakan dari segi ukurannya yaitu, ada pintu utama atau ruang tamu, pintu kamar tidur, pintu kamar mandi dan pintu garasi disesuaikan dengan desain rumah yang ada.  Kusen Jendela, dibedakan dari segi ukurannya yaitu, Jendela ruang tamu, jendela kamar tidur, jendela dapur.  Kusen Fentilasi, biasanya untuk ruang tamu, kamar tidur sama, hanya kamar mandi dan dapur saja yang berbeda.  Bahan daun pintu dan daun jendela.  Bahan furnitur atau meubelir lain Banyak jenis kayu yang akan dibuat jadi kusen, yang banyak dikenal adalah jenis kayu Kalimantan. Jenis kayu dari pulau kalimantan biasa dipakai dalam pembuatan meubel atau furniture juga kusen, pintu, jendela dan lain sebagainya, dan masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangannya, berikut jenis-kayu kalimantan yang banyak dikenal, yaitu; 1 Kamfer samarinda; Jenis kayu yang ini sangat cocok untuk bahan daun pintu minimalis, karena kayu ini biasanya dapat dikeringkan dengan oven. 126 2 Bengkirai; Kayu bengkirai merupakan salah satu jenis kayu yang berkualitas bagus, kayu bengkirai mudah diproses seperti diserut, dipotong, diukirdan lain lainl. Oleh sebab itu, banyak orang yang memasukkan kayu bengkirai ini ke dalam golongan jenis-jenis kayu pertukangan.Dan dalam prakteknya, saat ini banyak sekali orang- orang yang menggunakankayu bangkirai ini untuk memproduksi beraneka macam produk dari kayu. Kayu bengkirai identik dengan kayu kuat, karena kayu jenis ini biasanya berbobot lebih berat dan keras, namun kayu ini rentan tehadap cuca panas yang biasanya menyebabkan retak pada permukaan kayu. 3 Kruing; Jenis kayu ini biasanya berwarna coklat memiliki serat yang lurus dan biasanya berminyak, dalam keadaan kering kayu ini mirip seperti kamfer. 4 Meranti; Kayu meranti ada yang berwarna putih, dan coklat berserat lurus, dan berbobot ringan. 5 Kayu Jati; kayu jati yang paling dikenal orang adalah karena keawetannya dan daya tahannya terhadap perubahan cuaca dibandingkan dengan jenis kayu lain, selain itu karakter serat dan warnanya memiliki ciri khas tersendiri, kayu jati dari pulau Jawa khusunya Jawa imur seperti Jepara, terkenal sampai ke mancanegara. 6 Mahoni. 7 Durian 8 Nangka 9 Dan lain sebagainya. Beberapa jenis ukuran kusen kayu untuk pintu dan jendela yang umum dikenal di pasaran, antara lain yaitu; 1 Ukuran: 510 512 514 515 cm 2 Ukuran: 610 612 614 615 cm 3 Ukuran: 712 cm 1 Pada pintu rangkap dengan dua daun: 810 812 814 815 cm Beberapa jenis kusen kayu untuk pintu dan jendela yang umum dikenal di pasaran, antara lain yaitu; 1 Kusen gundul satu lubang 2 Kusen Jalusi jalusi peregi atau bulat 3 Kusen gendong dua lobang 3-lobang 4 Daun pintu panel 127 5 Daun pintu minimalis Contoh Kusen Pintu dan Jendela Yang ada di jual di pasaran Gambar 13-7 : Model Pintu dan Jendela Dalam ilmu konstruksi, khusunya konstruksi kayu, dikenal bagian-bagian Kusen kayu , yaitu; 1 Tiang style. 2 Ambang dorpel pada kusen jendela terdapat ambang atas danambang bawah sedangkan pada pintu tidak ada ambang bawah. 3 Sponneng, yaitu tempat perletakanmelekatnya daun pintu atau daun jendela. 128 4 Telinga, yaitu bagian ambang dorpel yang masukditanam kedalam tembok yang berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang. 5 Alur kapur, bagian dari tiang style yang dialurdicoak dengan fungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang selain itu juga agar apabila terjadi penyusutan, tidak timbul celah. 6 Angkur, dipasang pada tiang style, berfungsi untuk memperkuat melekatnya pada tembok juga menahan gerakan ke samping.dan ke mukake belakang. 7 Duk neut, dipasang pada tiang style di bagian bawah, khusus untuk kusen pintu, berfungsi untuk menahan gerakan tiang ke segala arah dan melindung tiang kayu terhadap resapan air dari latai ke atas. Gambar 13-8: Bagian-bagian Kusen Pintu kayu Gambar Kusen Pintu Tunggal Gundul 129 Kusen Pintu Gendong 130 Kusen Pintu Gendong Jalusi Melingkar 131 Kusen Jendela 132 Kusen Jendela KmWc 133 Beberapa Model Pintu dan Jendela yang banyak di jual di pasaran, berbagai macam, ada yang belum di finshing dan ada yang telah di finishing dengan berbagai corak dan warna. 134 Gambar 13-9: Model Pintu di Jual di Pasaran 135

1. Teknik Pemasangan Kusen Pintu

Cara pemasangan kusen pintu adalah sebagai berikut; 1 Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau. 2 Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen. 3 Pasang angker pada kusen secukupnya. 4 Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter dari tinggi bouwplank. 5 Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan unting-unting. 6 Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh. 7 Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh. 8 Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen. 9 Bersihkan tempat sekelilingnya. 136 Gambar 13-10: Pemasangan Kusen Kayu 137 Pemasangan Kusen Jendela, Berikut beberapa langkah kerja atau pedoman pemasangan kusen pintu kayu, adalah sebagai berikut; 1 Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau. 2 Rentangkan benang selebar setengah ukuran batu bata dari as bouwplank. 3 Pasang bata setengah batu setinggi dasar kusen jendela . 4 Rentangkan benang setinggi 2 meter dari bouwplank. 5 Pasang kusen jendela setinggi benang tersebut. 6 Pasang kusen jendela sampai betul-betul tegak dengan pertolongan unting-unting. 7 Pasang skur agar kedudukannya stabil dan kuat. 8 Cek kembali posisi kusen jendela sampai terpasang pada keadaan yang benar. 9 Bersihkan tempat sekelilingnya. 138 Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas 1. Sebutkan bagian-bagian dari kusen pintu dan jendela . 2. Sebutkan macam-macam jenis kusen 3. Apa keguanaan sponing pada kusen kayu 4. Apa kegunaan dari umpak neut pada kusen pintu Gambar 13-11: Pemasangan Kusen Jendela pada Konstruksi Dinding 139 Ambang atas Ambang tengah Ambang bawah Tiang BAGIAN-BAGIAN KUSEN PINTU DAN JENDELA 140 Rangkuman Fungsi kusen Pintu dan jendela sebagai alat sirkulasi udara maupun cahaya dari suatu bangunan. Bagian-bagian yang penting dari kusen jendela: Tiang Ambang atas Ambang bawah Ambang tengah KupinganKuping, fungsinya untuk dapat dibuat hubungan pen yang baik hanya dibuat jika kusen dipasang pada tembok, Jika dipasangmenempel pada kolom, kuping ditiadakan Angker di buat dari besi dipasang pada tembok atau kolom praktis. Jika kusen dipasang pada kolom utama dari beton maka tidak perlu menggunakan angker, sebab kusen dipasang kemudian dengan cara diselipkan dan angker digeser antara kolom tersebut sebagai pengganti angker dipakai sekrup “Fisher“ Sponing kapur, adalah suatu cowakan dibuat pada kuping, tiang sisi luar dan ambang bawah, sedangkan pada ambang atas tidak terdapat sponing kapur hal ini dikarenakan untuk menghindari penglihatan tembus apabila terjadi pemuaian kayu. Rangkuman Fungsi kusen Pintu dan jendela sebagai alat sirkulasi udara maupun cahaya dari suatu bangunan. Bagian-bagian yang penting dari kusen jendela: Tiang Ambang atas Ambang bawah Ambang tengah KupinganKuping, fungsinya untuk dapat dibuat hubungan pen yang baik hanya dibuat jika kusen dipasang pada tembok, Jika dipasangmenempel pada kolom, kuping ditiadakan Angker di buat dari besi dipasang pada tembok atau kolom praktis. Jika kusen dipasang pada kolom utama dari beton maka tidak perlu menggunakan angker, sebab kusen dipasang kemudian dengan cara diselipkan dan angker digeser antara kolom tersebut sebagai pengganti angker dipakai sekrup “Fisher“ Sponing kapur, adalah suatu cowakan dibuat pada kuping, tiang sisi luar dan ambang bawah, sedangkan pada ambang atas tidak terdapat sponing kapur hal ini dikarenakan untuk menghindari penglihatan tembus apabila terjadi pemuaian kayu. 2. Teknik Pemasangan Daun Pintu dan Jendela Memasang Daun Pintu; Pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada engsel, berputar ke kiri atau ke kanan. Namun, daun pintu ada yang tidak berputar pada engsel, melainkan bergeser didepan kusennya. Pintu tersebur dinamakan dengan pintu geser.Kedudukan daun pintu pada saat ditutup melekat dengan sponingpada kusen pintu, kecuali pada bagian bawah, kedudukannyadibuat beberapa cm di atas lantai. Ukuran Daun Pintu; Jumlah daun pintu ada yang tunggal, ada pula yang ganda.Lebar dan tingginya daun pintu diukur dari sisi dalam kusen sampai sisiluar kusen. Ukuran yang lazim dipakai untuk pintu adalah sebagaiberikut:  Tinggi : 2,00-2,10 meter  Lebar : 0,70-0,90 meter tunggal, 0,60-0,80 meter ganda  Tebal : 0,30-0,40 meter. Cara Pemasangan, Berikut beberapa langkah kerja atau pedoman pemasangan daun pintu kayu; 1 Ukur lebar dan tinggi kusen pintu. 2 Ukur lebar dan tinggi daun pintu. 3 Ketam dan potong daun pintu bila terlalu lebar dan terlalu tinggi. 4 Masukkanpasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi. 5 Lepaskan daun pintu, pasangtanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu sisi tebal dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm untuk pintu dengan 2 engsel, dan pada bagian tengah untuk pintu dengan 3 engsel 6 Masukkanpasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu. 7 Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya, kemudian pasangtanam pada tiang kusen 141 8 Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya. 9 Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup. 10 Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pen. 11 Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan kusen. 142 Gambar 13-12: Pemasangan Daun Pintu Memasang Daun Jendela; Seperti halnya pintu, jendela terdiri atas kusen atau gawang dandaun jendela. Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedangdaunnya digantungkan pada kusen dengan menggunakan engselsehingga dapat berputar pada engsel, berputar horizontal ke kiri dankekanan atau berputar vertikal ke atas dan ke bawah. Namun, ada jenisjendela yang tetap atau mati, biasa disebut jendela mati dengan tujuanuntuk penerangan. Kedudukan daun jendela pada saat ditutup melekatdengan sponing pada kusen jendela. Ukuran Daun Jendela; Jumlah daun jendela ada yang tunggal, ada pula yang ganda.Lebar dan tingginya daun jendela diukur dari sisi dalam kusen sampai sisiluar kusen. Ukuran yang lazim dipakai untuk pintu adalah sebagai berikut: 1 Tinggi : 0,80-1,70 meter menyesuaikan dengan fungsi dankondisi bangunan 2 Lebar : 0,60-0,80 meter 3 Tebal : 0,30-0,40 meter. Cara Pemasangan; 1 Ukur lebar dan tinggi kusen jendela. 2 Ukur lebar dan tinggi daun jendela. 3 Ketam dan potong daun jendela bila terlalu lebar dan terlalu tinggi. 143 4 Masukkanpasang daun jendela pada kusennya, stel sampai masukdengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupunkearah tinggi. 5 Lepaskan daun jendela, pasangtanam engsel daun jendela padatiang daun jendela sisi tebal dengan jarak dari sisi bagian bawah15-20 cm dari bagian tepi untuk putaran horizontal atau engselditanam pada bagian ambang atas daun jendela dengan jarak 15-20cm dari bagian tepi untuk putaran vertikal. 6 Masukkanpasang lagi daun jendela pada kusennya, stel sampai baikkedudukannya, kemudian beri tanda pada tiangambang atas jendelatempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun jendela. 7 Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun jendela dengan caramelepas pennya, kemudian pasangtanam pada tiangambang ataskusen 8 Pasang kembali daun jendela pada kusennya dengan memasangkanengselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehinggaterpasanglah daun jendela pada kusen jendelanya. 9 Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup. 10 Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun jendela dengan caramelepaskan pen. 11 Stel lagi sampai daun jendela dapat membuka dan menutup denganbaik, rata dan lurus dengan kusen

C. Konstruksi Kuda Kuda Kayu

144 Konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangakaian batang yang selalu membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan dan bentuk penutupnya, maka konstruksi kuda-kuda satu sama lain akan berbeda, tetapi setiap susunan rangka batang harus merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan. Kuda-kuda diletakkan diatas dua dudukan bisa tembok, ring balok atau tumpuan kolom selaku tumpuannya. Perlu diperhatikan bahwa tembok diusahakan tidak menerima gayahorisontal maupun momen, karena tembok hanya mampu menerimabeban vertikal saja. Kuda-kuda diperhitungkan mampu mendukungbeban-beban atap dalam satu luasan atap tertentu. Beban-beban yangdihitung adalah beban mati yaitu berat penutup atap, reng, usuk,gording, kuda-kuda dan beban hidup angin, air hujan, orang pada saatmemasangmemperbaiki atap, dan beban beban lain sesuai kondisi dan desain yang direncanakan. Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap, umumnya kuda- kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang. Kuda-kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang maksimal sekitar 12 m. Kuda-kuda bambu pada umunya mampu mendukung beban atap sampai dengan 10 meter, Sedangkan kuda-kuda baja sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau lengkung dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75 meter, seperti pada hanggar pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dan sebagainya. Kuda-kuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan bentang sekitar 10 hingga 12 meter. Pada kuda-kuda dari baja atau kayu diperlukan ikatan angin untuk memperkaku struktur kuda-kuda pada arah horisontal. Berikut beberapa hubungan dan sistem sambungan bagian bagian dari konstruksi kuda-kuda kayu. Bentuk dan sistem hubungan kayu di bawah ini hanya sebagai salah satu contoh, banyak macam jenis hubungan dan sambungan kayu yang dapat dibuat. 145 Gambar 13-13 : Rencana Kuda-kuda Kayu 146 Gambar 13-14: Kuda-kuda Kayu dengan Bagian-bagian 147 Gambar 13-15: Batang-batang Kuda-kuda Kayu Menggunakan Batang Gapit 148 Perhatikan gambar di atas, Keterangan gambar:

a. Balok tarik b. Balok kunci

c. Kaki kuda-kuda d. Tiang gantung

e. Batang Sokong f. Balok Gapit

g. Balok Bubungan h. Balok Gording

i. Balok Tembok j. Balok bubungan miring

k. Balok tunjang l. Tiang Pincang

m. Balok Pincang

Berikut ini beberapa gambar hubungan dan detail konstruksi kuda-kuda kayu, dan sistem hubungan dan sambungan yang dapat dijelaskan, dengan bermacam jenis hubungan atau ambungan yang dapat dipakai. Skema 13-16: Konstruksi Kuda-kuda Kayu 149  Detail A:Hubungan kaki kuda-kuda dengan balok penggantung Kaki kuda-kuda menerima gaya tekan sedangkan balok penggantung menerima gaya tarik lihat skema gaya. Sehingga hubungan antara kedua balok dapat dilaksanakan sistem gigi dan untuk memperkuat hubungan tersebut dibantu dengan pelat baja, atau dengan perkuatan lain. Gambar 13-17: Skema gaya-gaya Kaki Kuda-kuda Gambar 13-18 : Detail A 150  Detail B:Hubungan balok tarik, penggantung dan balok penyokong. Balok tarik menerima gaya tarik, balok penggantung menerima gaya tarik sedang balok penyokong menerima gaya tekan. Sehingga hubungan antara balok tarik dan penggantung dapat dilaksanakan dengan sistem pen dan purus yang diperkuat dengan begel pelat baja, sedangkan untuk balok penyokong dan penggantung tetap menggunakan sistem gigi, atau berbagai bentuk variasi sambungan lain. Gambar 13-19 ;Model Detail B Gambar 13-20 : Model Alternatif Detail B 151  Detail C; Hubungan balok kaki kuda-kuda dengan balok penyokong. Baik balok kaki kuda-kuda maupun balok penyokong semuanya mene-rima gaya tekan, sehingga hubungan antara kedua balok tersebut dapat dilaksanakan dengan sistem hubungan gigi, pen dan purus yang dikunci dengan pasak dari kayu. Gambar 13-21 ; Detail C 152  Detail D:Hubungan balok kaki kuda-kuda dengan balok tarik Balok kaki kuda-kuda menerima gaya tekan dan balok tarik menerima gaya tarik. Sehingga hubungan kedua balok tersebut dapat dilaksanakan dengan sistem gigi bahkan karena gaya tekan yang ada pada balok kaki kuda-kuda terlalu besar pada gigi ganda yang dilengkapi dengan begel pelat baja. Sambungan gigi tunggal • tm  ¼ h. bila  50  • tm  16h. bila  60  • h = tinggi balok datar Panjang kayu muka • S = gaya tekan kaki kuda-kuda •  = tegangan yang diizinkan sesuai mutu kayu 8, 12, 20 kgcm2 • b = lebar kayu datar Sambungan gigi rangkap • Syarat :tm2 – tm11 cm Gambar 13-22 : Detail D 153 Gambar 13-23: Sambungan Kayu Gigi Rangkap  Agar konstruksi kuda-kuda ini tidak melentur maka digapit sepasang balok dan dikencangkan dengan menggunakan baut dan mur. Umumnya balok 6 x 12 cm. lihat gambar berikut Gambar 13-24 : Balok Gapit Pada Balok Penggantung 154

D. Konstruksi Loteng Kayu

Loteng adalah salah satu bentuk ruangan dalam sebuah rumah yang biasanya letaknya di bagian atas.Dalam penggunaannya, loteng digunakan untuk tingkat atas.Loteng dalam sebuah rumah pada umumnya digunakan untuk berbagai fungsi. Biasanya untuk gudang atau kamar tidur, dan ada juga orang membangun loteng untuk digunakan sebagai tempat jemuran.Jadi loteng merupakan ruang tambahan yang dibangun diatas rumah.Beberapa desain loteng bahkan mengambil tempat diruang plafon. Hal ini jika rumah kita didaerah tropis seperti Indonesia, sangat tidak disarankan loteng ini sebagai kamar tidur, tapi jika hanya sebagai gudang silahkan saja, karena ruang plafon adalah ruang isolasi panas dari penutup atap supaya tidak menerus turun ke bawah. Gambar 13-25: Balok dan Lantai Loteng Pada konstruksi loteng, kita menegnal namanya balok induk dan balok anak, yaitu tempat diletakkanya papan lantai, baik itu dari bahan papan solid atau papan olahan., dan dapat pula sebagai penopang plafond pada bagian bawahny. Berikut adalah nama dan fungsi balok-balok yang ada pada konstruksi loteng;, yaitu: 155 1. Balok Induk; adalah semua balok yang melintang tanpa topang pada seluruh lebar bangunan dan pada kedua ujungnya bertumpu pada kolom. Konstruksi agar aman dibuat pada bentang terpendek 2. Balok Anak; adalah balok yang pada kedua ujungnya bertumpu pada balok induk, digunakan untuk memperkecil petak-petak lantai disetiap ruangan. 3. Balok Bagi, adalah balok yang pada kedua ujungnya bertumpu pada balok anak atau balok induk atau pada salah satunya bertumpu pada balok anak atau balok induk, dapat berfungsi sebagai untuk memperkecil petak-petak lantai. Gambar 13-26 : Balok dan Lantai Loteng Kemudian Pelat lantai kayu, umumnya dibuat dari rangkaian papan kayu yang disatukan menjadi kesatuan yang kuat, sehingga membentuk bidang yang luas.Bahan untuk lantai kayu loteng, dapat juga dibuat dari bahan kayu olahan.Untuk mendapatkan bahan lantai kayu yang bermutu, maka fungsi material kayu tersebut harus maksimal.Beberapa pedoman dapat dipakai, diantaranya harus memilih jenis kayu yang tahan cuaca dan rayap, misalnya kayu jati, eboni, besi, atau ulin, damar laut, bangkirai, dan merbau. Selain itu harus dipastikan kayu yang digunakan memiliki kadar air yang sangatminimal. Kandungan air tinggi dapat membuat kayu menjadi memual, susut atau retak. Selain itu lakukan pula proses finishing dan pelapisan dengan zat anti rayap, dan jika ingin memperoleh tekstur permukaan, pakailah pelitur atau vernis, bisa juga dengan mengecatnya dengan cat kayu. Untuk lantai kayu, akanlebih 156 baik menggunakan kayu jenis solid, karena kayu solid tersebut tahan dari serangan rayap selain memiliki tekstur yang cantik Bila lantai loteng menggunakan kayu solid, diambil papan yang standar, dan umumnya ukuran lebar papan umumnya 20 – 30 cm, tebal papan dapat dipilih ukuran 2 – 3 cm, dengan jarak balok-balok pendukung antara 60 – 80 cm. Ukuran balok berkisar antara 812, 814, 1014 untuk bentangan 3 – 3,5 m. balok-balok kayu ini dapat diletakkan di atas pasangan bata 1 batu atau ditopang oleh balok beton, ring balok besi atau kayu. Beberapa keuntungan menggunakan lantai loteng dengan konstruksi pelat kayu, Antara lain adalah; Mudah dikerjakan, Beratnya ringan, Memunculkan Kesan Alami, Membuat Ruangan Menjadi hangat, Lebih leluasa dalam memilih motif yang sesuai dengan desain interior. Beberapa kerugian menggunakan lantai loteng dengan konstruksi pelat kayu, anatara lain adalah; Hanya boleh untuk konstruksi bangunan sederhana dengan beban ringan, Bukan peredam suara yang baik, suara gaduh atau hentakan kaki dari penghuni atas dapat mengganggu penghuni di lantai bawahnya, Sifat bahan permeable rembes air jadi tidak dapat dibuat kamar mandiWC di lantai atas, Mudah terbakar, jadi tidak boleh membuat dapur di atasnya, Tidak dapat dipasang tegel, jadi mengurangi kesan mewah hanya dapat ditutup karpet, vinyl, atau sejenisnya, Dapat dimakan bubuk atau serangga, berarti keawetan bahan terbatas, Mudah rusak oleh pengaruh cuaca yang berubah-rubah panas dan hujan jadi hanya cocok untuk bangunan yang terlindung. Perawatan loteng dengan bahan lantai kayu, dapat dilakukan seperti;Hindarkan kayu dari air, jika lantai kayu ditutupi dengan karpet, sering- seringlah membersihkan area karpet ini dengan vacuum agar debu tidak turun melalui serat-serat karpet dan mengotori lantai kayu.Jangan pernah menggeser furnitur di atas lantai kayu. Pergunakan alas yang lembut seperti lap atau handuk pada bagian bawah furnitur saat hendak memindahkannya, hal ini menghindarkan terjadinya goresan pada lantai kayu. Contoh rumah panggung adalah sebuah aplikasi konstruksi loteng kayu, penggunaan papan sebagai pelat kayu.Perbedaan dengan konstruksi loteng 157 seperti penjelasan di atas, hanya terletak pada posisi lantai, dimana pada loteng biasanya adalah bagian tingkat dua atau bagaian atas sebuah rumah.Swedangkan rumah panggung, lantai pertama atau lantai dasar adalah lantai rumah panggung itu sendiri.Sebagai gambaran dapat dilihat penjelasan gambar rencana sebuah proyek rumah sehat dari konstruksi panggung dengan lantai kayu, dan penjelasan detail beberapa hubungan balok induk, balok anak, kolom, dan lantai kayu.Rencana rumah panggung kayu salah satu aplikasi penggunaan kayu sebagai lantai. Gambar 13-27: Rencana Rumah Sehat Konstruksi Kayu Panggung 158 Gambar 13-28 : Isometri Rencana Balok Induk Konstruksi Loteng Kayu Gambar 13-29:Isometri Konstruksi Lantai Panggung Kayu 159 Gambar 13-30: Isometri Hubungan Kolom, Balok Induk dan Balok Anak Gambar 13-31 : Isometri Hubungan Kolom, Balok-balok dan Papan Lantai 160 E. Konstruksi Plafon Kayu Plafon adalah bagian konstruksi merupakan lapis pembatas antara rangka bangunan dengan rangka atapnya, sehingga bisa sebagai atau dapat dikatakan tinggi bangunan dibawah rangka atapnya. Plafon atau sering disebut juga langit-langit merupakan bidang atas bagiandalam dari ruangan bangunan rumah .Pada dasarnya plafon dibuat dengan maksud untuk mencegah cuaca panas atau dingin agar tidak langsung masuk ke dalam rumah setelah melewati atap. Namun demikian dewasa ini plafon tidak lagi hanya sekedar penghambat panas atau dingin,melainkan juga sebagai hiasan yang akan lebih mempercantik interiorsuatu bangunan. Plafon biasanya dibuat dengan ketinggian tertentu.Namun sebagai variasi ada juga yang dibuat tidak selalu rata. Variasitersebut dikenal sebagai plafond drop ceiling. Beberapa fungsi plafon dibuat antara lain adalah : 1 Plafon dapat mengurangi panas dari sinar matahari melalui bidang atap 2 Plafon sebagai finishing elemen keindahan, mempunyai tempat untuk menggantungkan bola lampu, sedang bagian atasnya untuk meletakkan kabel – kabel listriknya sparing instalasi. 3 Plafon merupakan bagian dari interior yang didesain sehingga ruangan menjadi sejuk dan enak dipandang artistik, supaya ruangan di bawah atap selalu tampak bersih, dan tidak tampak kayu dari rangka-atapnya. 4 Plafon dapat juga sebagai meredam suara air hujan yang jatuh diatas atap, terutama pada penutup atap dari bahan logam, untuk menahan kotoran yang jauh dari bidang atap melalui celah-celah genteng. 5 Plafon berfungsi juga sebagai isolasi panas yang datang dari atap atau sebagai penahan perambatan panas dari atap aluminium foil. Untuk pemasangan plafon diperlukan konstruksi khusus untukmenggantungkannya yang dikenal dengan nama rangka plafon. Bahanrangka plafon yang umum digunakan adalah kayu, meskipun dewasa inidikenal juga rangka plafon dari bahan besi hollow besi berbentuk kotak.Bahan ini tahan terhadap rayap dan api yang membuat plafon bertahanlama dibanding menggunakan kayu.Ukuran batang rangka plafon 161 ditentukan dari jarak bentang dariruangan, jenis bahan yang digunakan, dan panjang-pendeknya batanggantung. Ukuran-ukuran batang yang biasa dipakai seperti tercantumpada daftar berikut. Ukuran-ukuran batang kayu tersebut berdasarkan pengalamanempiris dan yang biasa digunakan.Ukuran tersebut dapat saja berubahsesuai dengan hasil hitungan berdasarkan kekuatan kayu.Rangka langit-Iangit untuk kuda- kuda biasa dibuat dari kayuukuran 46 atau 57, dilengkapi dengari klos dari reng 23 cm yangdipasang berselang-seling.Pada kuda-kuda papan untuk rangka langit-Iangit cukup dengan menggunakan kayu reng berukuran ¾ cm. Gambar 13-32: Bentuk konstruklsi Plafon Kayu Sisi Atas dan Bawah Pemasangan rangka plafon kayu, batang-batang dipasang rata dengan bagian bawah balok-ikatkuda-kuda. Jika jarak antar dinding yang mendukung kuda-kuda dalamruangan kurang dari jarak antara kuda-kuda, maka batang- batanggantung plafon induk dipasang tegak lurus arah dinding dan masuk dalam pasangan dinding. Namun, jika jarak antara kuda-kuda kurangdari jarak antar dinding yang mendukung kuda-kuda, maka batangbatanggantung plafon induk dipasang tegak lurus pada balok ikat darikuda-kuda.Pada prinsipnya pemasangan batang penggantung plafon adalahsama, tetapi jaraknya tidak 162 sama tergantung dari bahan plafon yangdigunakan. Pada bangunan perumahan dalam pemasangan plafond,ketentuan untuk tinggi ruangkamar minimal sekurang-kurangnya 2,40 mkecuali kalau kasau-kasaunya miring sekurang-kurangnya ½ dari luasruang mempunyai tinggi ruang 2,40 m dan tinggi ruang selebihnya padatitik terendah tidak kurang dari 1,75 m. Pada ruang cuci dan kamarmandi diperbolehkan sampai sekurang-kurangnya 2,10 m. Dalam pembuatan rencana plafond atau terkadang disebut sebagai rencana rangka plafond atau denah plafond hal – hal yang harus diperhatikan adalah: Ukuran bahan yang akan digunakan terhadap luasan ruangan.Untuk bahan penutup dengan tripleks, sebaiknya menggunakan ukuran dengan kelipatan 30 cm agar dapat efisien dalam penggunaan bahan. Misalnya; 1,20 x 1,20. Sedangkan bila digunakan bahan penutup dengan asbes, untuk efisiensi bahan menggunakan ukuran 1,00 x 1,00 atau 1,00 x 0,50. Kemudian yang perlu diperhatikan juga, pada perencanaan plafon dan keindahan untuk ruang dan interiornya, hal yang perlu diperhatikan adalah kekuatan rangka plafon yang dihubungkan dengan penggantungnya.Elevasi penutup plafon dan sistim penerangan perlu diperhatikan juga khususnya untuk ruang rapat atau ruang pertemuan termasuk ketinggian plafonnya. 163 164 GLOSSARY Balok sloof, adalah balok beton bertulang yang dipasang pada keliling bangunan dan juga pondasi di tengah bangunan di bawah lantai. Lapisan batu kosong, adalah pasangan batu tanpa spesi pada bagian dasar pondasi dipasang setelah lapisan pasir dan pemadatannya dilakukan dengan; timbris a Titik 0,00 adalah titik untuk menunjukkan muka atas lantai bangunan, b Kedalaman pondasi adalah kedalaman pondasi diukur dari muka atas latani +0,00 sampai pada bagian terbawah pondasi sampai tahan keras. Biasanya diberi tanda minus. Misalnya minus - 1,20 m. Pondasi, adalah elemen bangunan yang berada dibawah permukaan tanah, sebagai konstruksi yang berfungsi memikul beban diatasnya dan meneruskan ke tanah dasar. Ø Pondasi langsung Stahl, termasuk pondasi dangkal yang dipakai pada kondisi tanah baik dengan maksimal kedalaman tanah ± 2,00 m, dan bahan bangunan yang sering digunakan adalah batu kalibelah, batu gunung, atau beton tumbuk, batu bata, pondasi beton bertulang, pondasi pias, pondasi plat kaki, dan pondasi balok sloof. Pondasi tidak langsung, disebut juga dengan istilah pondasi dalam, dari segi kedalaman masuknya ke dalam tanah, digunakannya pondasi dalam karena besarnya beban bangunan, dan tanah keras diperoleh sangat dalam, lebih dari dua meter ke bawah. Tiang pancang, adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari berbagai bahan bangunan kayu, beton atau baja yang digunakan untuk menyalurkan beban-beban yang dipikul pondasi struktur serta penggunanya ke lapisan tanah yang dalam, dimana dapat dicapai daya dukung yang lebih baik

A. Pendahuluan

Pondasi adalah elemen bangunan yang berada dibawah permukaan tanah, sebagai konstruksi yang berfungsi memikul beban diatasnya dan meneruskan ke tanah dasar. Pondasi merupakan elemen pokok bangunan yang sangat vital, berfungsi sebagai penyangga konstruksi bangunan di atasnya. Kekuatan dan kekokohan suatu konstruksi bangunan gedung sangat tergantung dari konstruksi pondasi. Pondasi merupakan pijakan dasar suatu bangunan, karena tanpa pondasi bangunan tidak akan kuat dan kokoh. Setiap bangunan seperti rumah tinggal, bisa memerlukan bentuk dan system pondasi yang berbeda-beda, tergantung pada beban yang ada dan kondisi tanah dasarnya. Untuk membuat pondasi diperlukan pekerjaan galian tanah, umumnya lapisan tanah dipermukaan setebal ± 50 cm adalah lapisan tanah humus yang sangat labil dan tidak mempunyai daya dukung yang baik. Oleh karena itu dasar pondasi tidak boleh diletidakkan pada lapisan tanah humus ini. Untuk menjamin kestabilan pondasi dan memperoleh daya dukung tanah yang cukup besar, maka dasar pondasi harus diletidakkan pada kedalaman lebih dari 50 cm dari permukaan tanah sampai mencapai lapisan tanah keras. Lebar galian tanah untuk memasang pondasi dibuat secukupnya saja asal sudah dapat untuk memasang pondasi, karena tanah yang sudah terusik sama sekali akan berubah baik sifatnya maupun kekuatannya. Mengingat bahwa pondasi adalah salah satu elemen penting bangunan, maka mau tidak mau, seluruh bangunan harus memiliki pondasi, agar kuat, tidak rubuh dan mampu berdiri. Oleh karena itu perencanaan sebuah pondasi wajib dilakukan utuk kekuatan dan ketahanannya menerima beban diatasnya. Syarat dan ketentuan sebuah pondasi, antara lain adalah; 1 Konstriksi kokoh dan kuat menahan beban diatasnya 2 Bahan; Pondasi harus dibuat dari bahan yang tahan lama dan tidak mudah hancur, dibuat dari bahan yang awet berada di dalam tanah dan kuat menahan gaya-gaya yang bekerja padanya terutama gaya desak. 165 3 Pondasi harus terletidak di atas tanah dasar yang cukup keras sehingga kedudukan pondasi tidak mudah bergerak berubah, baik bergerak ke samping, ke bawah turun atau terguling. 4 Dasar pondasi harus mempunyai lebar yang cukup dan harus diletidakkan pada lapisan tanah asli yang keras. 5 Pondasi harus dipasang menerus di bawah seluruh dinding bangunan dan di bawah kolom-kolom pendukung yang berdiri bebas. 6 Apabila digunakan pondasi setempat, pondasi-pondasi tersebut harus dirangkaikan satu dengan lainnya menggunakan balok pengikat balok sloof kopel. Pondasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu pondasi langsung dan pondasi tidak langsung. Pondasi langsung adalah pondasi yang dibuat bila kedalaman lapisan tanah keras maksimal 1 meter, sedangkan pondasi tidak langsung adalah pondasi yang dibuat bila kedalaman lapisan tanah keras melebihi 1 meter. 1 Jenis-Jenis Pondasi 1. Pondasi Langsung Dangkal Pondasi langsung Stahl termasuk pondasi dangkal yang dipakai pada kondisi tanah baik dengan maksimal kedalaman tanah ± 2,00 m, dan bahan bangunan yang sering digunakan adalah batu kalibelah, batu gunung, atau beton tumbuk, batu bata, pondasi beton bertulang, pondasi pias, pondasi plat kaki, dan pondasi balok sloof. Lebar dasar pondasi dibuat lebih besar dari tebal dinding tembok di atasnya, hal tersebut dimaksudkan untuk memperkecil beban persatuan luas pada tanah dasar, karena daya dukung tanah dasar pondasi pada umumnya lebih kecil dari daya dukung pasangan badan pondasi. Untuk pondasi langsung yang menggunakan bahan batu kali, batu bata dan beton tumbuk, tampang badan pondasi membentuk bangun trapesium, hal tersebut dilakukan selain berguna bagi kestabilan kedudukan pondasi juga untuk efisiensi. 166 Pondasi langsung disebut orang juga jenis pondasi dangkal, karena pondasinya dipasang langsung dan dangkal pada kedalaman ± 1-1.5 m. Jenis pondasi langsung dangkal yang umum diantaranya adalah: a Pondasi Batu Kali. Jenis pondasi yang bahan dasarnya batu kali. b Pondasi Umpak. Biasanya jenis pondasi ini digunakan pada rumah adat, rumah kayu, atau rumah tradisional jaman dulu. c Pondasi Batu Bata. Jenis pondasi yang dibuat dengan bahan dasar batu bata. Dalam pemasangannya disusun sedemikian rupa sehingga dapat menahan berat bangunan yang ada di atasnya dan meneruskanya ke tanah. d Pondasi bor mini Strauss Pile e Pondasi Telapak Footplat f Pondasi beton sloof g Dll

a. Pondasi Batu Kali

Batu kali dikenal bermacam bentuknya, masing masing daerah tentu jenis dan spesifikasinya berbeda pula. Batu kali bahan dasarnya, yang banyak dikenal orang adalah batu besar atau batu gunung yang dibelah. Namun lain daerah lain bentuk dan asalnya, kita kenal dulu jenis batu kali atau batu alam yang dapat dijadikan pondasi batu kali, jenis batu kali yang kita kenal antara lain;  Batu belah berasal dari batu bulat berukuran besar kemudian di pecah menjadi bongkahan-bongkahan lebih kecil. Batu belah merupakan batu yang sangat baik untuk pondasi menerus dan pondasi umpak. Batu belah yang baik harus keras, padat bersih dan tidak lapuk.  Batu Bulat; Batu bulat merupakan bahan yang banyak ditemui hampir disemua daerah di Indonesia. Batu bulat berasaldaribatu kalisungai dan gunung. Cirri-cirinya bentuknya bulay berwarna abu-abu agak kehitaman. Batu bulat yang baik untuk pondasi adalah yang tidak terlalu besar, cukup keras, bersih dan tidak memperlihatkan tanda-tanda lapuk. Kelemahan batu bulat ini adalah karena bentuknya bulat menyebabkan tidak akan saling mencengkeram satu dengan yang lainnya ketika dipasang.  Batu karang berwarna putih atau kuning muda. Batu ini berasal dari laut dan pantai. Batu karang yang baik mempunyai kepadatan pada patahannya, kuat, keras dan bersih tnpa garis-garis pelapukan. Pada saat 167 pemasangan batu karang harus dipilih yang sudah dibelah-belah agar satu sama lainya dapat mengikat Gambar 14-1: Ragam Batu Kali Pekerjaan Memasang Pondasi Batu Kali Belah Batu kali merupakan bahan konstruksi pondasi yang paling banyak igunakan, karena batu belah yang umumnya didapatkan dari batu kali tidak mengalami perubahan bentuk dan kualitas bila tertanam di dalam tanah. Persyaratan batu belah sebagai bahan konstruksi pondasi adalah batu tersebut mempunyai permukaan yang kasar, berukuran ± 25 cm, bersih dari segala kotoran. Batu belah yang permukaannya halus kurang baik dipakai sebagai bahan pondasi, sehingga harus dipecah terlebih dahulu agar didapatkatkan permukaan yang kasar. Demikian juga dengan batu belah yang berpori sebaiknya tidak digunakan untuk bahan konstruksi pondasi. Permukaan batu yang kasar akan membuat ikatan yang kokoh. Pada umumnya tampang lintang dari badan pondasi batu belah berbentuk trapesium dengan lebar sisi bagian atas paling sedikit 25 cm, sehingga idapatkan susunan batu yang kokoh. Sebelum dipasang, batu belah harus disiram air terlebih dahulu. Bila tanah dasar pondasi banyak mengandung air, maka sebelum pondasi dipasang harus disusun terlebih dahulu pasangan batu kosong yang diisi pasir pada rongga-rongganya. Dalam pemasangan konstruksi pondasi batu kali, yang dibutuhkan dalam pemasangannya adalah adalah; Batu belah batu kaliguning, pasir pasang, dan semen PC abu-abu. 168 Gambar 14-2: Pasangan Pondasi Batu Kali Perspektif Gambar 14-3: Pasangan Pondasi Batu Kali Foto 169 Gambar 14-4: Pasangan Pondasi Batu Kali Potongan Bila kondisi lapisan tanah banyak mengandung air, maka sebelum badan pondasi dipasang terlebih dahulu disusun pasangan batu kosong yang diisi pasir pada rongga-rongganya. Susunan batu kosong tersebut dinamakan aanstamping, yang berfungsi sebagai drainase untuk mengeringkan air tanah yang terdapat di sekitar badan pondasi. Beberapa kelebihan menggunakan pondasi batu kali, yaitu; a Pelaksanaan pondasi mudah b Waktu pengerjaan pondasi cepat c Batu belah mudah didapat, khususnya pulau jawa Beberapa kekurangan menggunakan pondasi batu kali, yaitu;  Batu belah di daerah tertentu sulit dicari  Membuat pondasi ini memerlukan biaya besar  Pondasi ini memerlukan biaya lebih mahal jika untuk rumah bertingkat. 170

b. Pondasi umpaksetempat

Pondasi umpak dipasang di bawah setiap tiang-tiang penyangga. Tiang-tiang ini satu dan lainnya saling dihubungkan dengan balok-balok kayu yang dipasang dibagian bawah tiang yang juga untuk menumpu papan-papan lantainya, dan dibagian atas tiang yang menyatu dengan rangka atapnya. Pondasi jenis ini, umumnya dipakai pada bangunan sederhana yang terbuat dari rangka kayu dengan dindin dari papan, dan rumah rumah seperti ini, banyak kita temui di daerah pesisir pantai, atau di pedesaan. Pondasi umpak terbuat dari bahan-bahan ; Pasangan batu yang disusun meningkat, Cor beton tidak bertulang , dan Batu alam yang dibuat menjadi umpak.

c. Pondasi Batu Bata

Jenis pondasi yang dibuat dengan bahan dasar batu bata. Pemasangan bata sebagai pasangan rollag bata merupakan pondasi yang diaplikasikan untuk menopang berat beban. Pada saat ini pondasi rollag bata telah lama ditinggalkan, pemasangannya membutuhkan waktu yang lama serta tidak memiliki kekuatan yang bisa diandalkan. Pondasi ini tetap digunakanuntuk menahan beban ringan, misalnya pada teras, bangunan tanpa dinding, atau jalan setapak yang terbuka.

d. Pondasi Setempat Telapak

Pondasi setempat umumnya dibuat dengan kedalaman 1 sampai dengan 1,50 m dari permukaan tanah, atau lebih. Pondasi setempat ini juga dibuat untuk menahan kolom pada bangunan bertingkat. Jadi dia hanya menahan kolom, sedangkan beban untuk dinding-dinging bisa juga ditahan oleh balok, sloof pengikat ataupun pondasi menerus berbahan batu kali. Jadi untuk bangunan bertingkat, pondasi setempat ini adalah struktur utama. Semua beban dari bangunan yg diterima oleh kolom pendukung akan langsung ditumpukan pada pondasi setempat ini. Pada penerapan pondasi setempat ini, bisa juga didukung oleh pondasi menerus, tapi pondasi menerus batukali ini tidak 171 berfungsi sebagai pendukung beban keseluruhan bangunan, melainkan hanya untuk dinding-dinging atau tempat tumpuan sloof. Salah satu bentuk pondasi setempat terbuat dari beton yaitu Pondasi telapak, pondasi ini adalah pondasi yang biasa digunakan untuk menumpu kolom bangunan, tugu, menara, tangki air, cerobong asap dan beberapa bangunan sipil lainnya. Pondasi ini berbentuk papan yang terbuat dari beton bertulang dan diletidakan di atas tanah pada kedalaman tertentu dengan dimensi dan ketebalan yang tertentu pula. Biasanya, pondasi ini dibuat dengan dimensi yang lebih besar daripada kolom diatasnya, Hal ini bertujuan agar beban yang diteruskan ke pondasi dapat disebarkan keluasan tanah yang lebih besar dibawahnya. Karena dimensi ukuran dari pondasi dibuat lebih besar daripada kolom diatasnya, maka secara fisik terlihat seperti telapk kaki atau sepatu kolom, sehingga pondasi ini bisa disebut juga sebagai pondasi kaki pelat atau “foot plate”. Gambar 14-5: Pondasi Tapak Telapak Beberapa bentuk dan desain pondasi telapak dapa dilihat di bawah ini. 172 173 Gambar 14-6: Pondasi Tapak Telapak Pondasi Tapak atau pondasi telapak, atau dikenal juga dengan sebutan Pondasi Cakar Ayam, biasanya dipakai untuk membuat bangunan yang 174 memiliki beban tetap yang berat, seperti rumah tinggal, ruko, dan perkantoran, pondasi ini dipasang persis dibawah kolom, atau didesain menerus kolom. e Pondasi Sloof Sloof adalah konstruksi balok beton yang dipasang memanjang, dan biasanya dipasang sebagai pengikat dan penahan pasangan dinding, baik pasangan bata merah, batidako, atau bahan dinding lainnya yang berada diatasnya. Beton sloof bekerja melindungi dinding pasangan bata sehingga kuat, tidak retidak, dan juga mengikat keseluruhan bangunan. Ada beberapa pengertian tentang Sloof dari mulai pengikat, penahan, serta pengkaku, itu semua memanglah fungsi dari sloof. Namun dari salah satu buku menjelaskan bahwa Sloof itu adalah struktur bangunan yang berada di atas pondasi. Fungsi dari sloof ini adalah 1 Menahan beban dari dinding sekaligus meratidakan beban yang diterima oleh pondasi dan dilimpahkan ke tanah. 2 Sebagai pengunci dinding apabila terjadi gaya lateral atau gaya horizontal yang diakibatkan oleh gempa supaya dinding tersebut atau struktur tersebut ruksak atau tidak mengalami roboh Gambar 14-7: Dimensi Sloof Pada kenyataan ada juga orang membuat sloof bukan diatas pondasi batu kali atau pondasi tertentu, sloof dipasang diatas tanah, tetapi sebaiknya dibuat di atas tanah keras. Sloof tersebut biasa disebut orang sloof gantung, tentu disini sloof tersebut berfungsi sebagai pondasi langsung, dan sekalgius Sloof 175 gantung adalah struktur bangunan yang berfungsi sebagai pengikat antar pondasi. Gambar dan Notasi Pondasi Pada setiap gambar rencana sebuah pondasi umumnya akan digambarkan: 1. Denah bangunan 2. Pandangan depan dan pandangan samping 3. Penampang memanjang dan melintang Dari gambar denah bangunan dan gambar potongan melintang maupun memanjang akan diketahui macam pondasi yang direncanakan akan tetapi biasanya belum begitu jelas sehingga diperlukan suatu gambar penjelas pondasi yang terdiri atas: a. Gambar denah pondasi b. Gambar penampang pondasi Gambar-gambar ini dapat dibuat dengan mudah kalau gambar rencana yang bersangkutan telah disetujui oleh ahli konstruksi sebab ada kalanya ukuran bentuk dan macam pondasinya dirubah oleh ahli konstruksi, karena keadaan tanah yang kurang sesuai dengan rencana pondasi atau karena sebab lain. Pondasi untuk bangunan dapat dibuat dari bermacam-macam konstruksi tergantung dari berat beban di atasnya, macam tanah dan sebagainya. Konstruksi pondasi selain berhubungan erat dengan beban yang diterima dan sifatsifat tanah juga tergantung pula dari macam bahan yang akan digunakan. 1 Pondasi pasangan batu kali 2 Pondasi menerima beban langsung dari tembok teras, emperan, tembok sebelah luar, tembok sebelah dalam dan lain-lain. 3 Pondasi pasangan batu kali di atas jalur beton bertulang 4 Pondasi beton bertulang 5 Pondasi beton tumbuk 6 Pondasi tidak langsung atau pondasi atas tiang 7 Pondasi pasangan batu merah 8 Pondasi menerima beban langsun dari tembok teras, emperan, tembok sebelah luar, tembok sebelah dalam atau lain-lain. 176 9 Pondasi pasangan batu merah di atas jalur beton bertulang yang jenisnya pondasi pasangan batu kali di atas jalur beton. Untuk selanjutnya pada penggambaran pondasi diperlukan gambar penjelas pondasi yang terdiri dari :  Gambar denah pondasi, pada bagian ini yang perlu digambar adalah : a. Tebal dinding lebar sloof beton b. Lebar pondasi bagian atas c. Lebar pondasi bagian bawah d. Lebar pasangan batu kali kosongan e. Kolom beton  Keterangan yang perlu dicantumkan antara lain: a. Ukuran jarak antara dinding dalam meter b. Ukuran kolom dalam cm c. Ukuran lebar atasbawah pondasi dalam cm d. Ukuran balok sloof dalam cm e. Tempat-tempat potongan untuk penampang yang akan dibuatkan gambar penjelas diberi tanda dengan nomor atau juga dengan tanda huruf. f. Skala yang dipakai umumnya 1 : 100.  Gambar penampang pondasi pada bagian ini yang perlu dicantumkan adalah : a. Ukuran dalamnya pondasi b. Ukuran lebar dari bagian pondasi dengan ukuran bagian atas, tengah, bawah dalam cm. c. Keterangan-keterangan lapisan pasir urug, tanah urug, muka tanah, lantai tegel, pasangan batu, berikut tanda-tanda pengasirannya. d. Nomor penjelas. e. Skala yang dipakai 177 178 179 Gambar 14-8: Gambar Denah Pondasi dan Potongan 180

2. Pondasi Tidak Langsung

Konstruksi pondasi tidak langsung digunakan bila lapisan tanah yang baikkeras terdapat cukup dalam dari permukaan tanah. Prinsip dasar dari konstruksi pondasi tidak langsung adalah dengan perantaraan konstruksi pondasi tidak angsung tersebut beban bangunan dipindahkan ke lapisan tanah dasar pondasi yang baik. Pada tanah bangunan di mana lapisan tanah mudah pecah akibat pengaruh panas sinar matahari dan air sampai cukup dalam dan dan lapisan tanah yang mempunyai daya dukung besar cukup dalam, bila konstruksi pondasi langsung dikhawatirkan menyulitkan pelaksanaan pekerjaan dan tidak efisien. Terdapat bermacam-macam jenis konstruksi pondasi tidak langsung, diantaranya pondasi umpak, gabungan pondasi plat kaki dan umpak, pondasi sumuran, pondasi tiang straus, dan pondasi tiang pancang. Bahasan selanjutnya difokuskan pada konstruksi pondasi langsung berupa pondasi batu belah. Hal tersebut dilakukan mengingat konstruksi pondasi langsung dengan bahan batu belah amat dominan digunakan di lapangan. Pondasi tidak langsung disebut juga dengan istilah pondasi dalam, dari segi kedalaman masuknya ke dalam tanah, digunakannya pondasi dalam karena besarnya beban bangunan, dan tanah keras diperoleh sangat dalam, lebih dari dua meter ke bawah. Dalam perencanaan, dan pelaksanaan pondasi dalam ini, kita akan mengenal juga bentuk; tiang pancang pile, pondasi tiang franki Franky Pile, pondasi tiang injeksi Injection Pile, pondasi tiang bor Bored Pile, turap sheet pile, dan kaison caisson. Pondassi tidak langsung, dapat dibuat dari kayu, baja, beton bertulang dan beton prategang. Pondasi dalam dapat dipasang baik dengan menancapkannya atau memancangnya ke bumi maupun membor dengan besaran tertentu lalu mengisinya dengan beton, masif maupun bertulang. Sistem pondasi tiang, seringkali memiliki kelompok tiang atau beberapa tiang yang dipancang dengan jarak antar tiang yang beraturan, yang dipersatukan dengan pur pile cap yang berupa blok beton besar yang mengikat seluruh kepala tiang dalam satu kelompok, sehingga kelompok tiang tersebut dapat menyokong beban yang lebih besar daripada yang dapat ditahan oleh satu tiang saja.

2.1 Pondasi Tiang Pancang

181 Pondasi Tiang pancang adalah jenis Pondasi Dalam Deep Foundation. Secara definitif, tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari berbagai bahan bangunan kayu, beton atau baja yang digunakan untuk menyalurkan beban-beban yang dipikul pondasi struktur serta penggunanya ke lapisan tanah yang dalam, dimana dapat dicapai daya dukung yang lebih baik. Jika dilihat dari pemakaiannya, maka pondasi tiang pancang dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu tiang pancang tunggal dengan tiang pancang kelompok. Sedangkan, bila dilihat dari bahan yang dipakai menjadi tiang pancang, maka tiang pancang dapat dibedakan menjadi tiang pancang kayu, tiang pancang baja, tiang pancang beton pracetak, tiang pancamg beton prategang dan tiang pancang komposit. Penggunaan tiang pancang untuk konstruksi ini biasanya bertitik tolak pada beberapa hal yang mendasar seperti anggapan adanya beban yang besar sehingga pondasi langsung jelas tidak dapat digunakan, kemudian jenis tanah pada lokasi yang bersangkutan relatif lunak lembek sehingga pondasi langsung tidak ekonomis lagi untuk dipergunakan. Telah dijelaskan di atas, bahwa pondasi tiang pancang dapat dibuat dari bahan pembuatannya seperti; tiang pancang beton, tiang pancang kayu, dan tiang pancang baja, berikut penjelasan tiang pancang dimaksud. Gambar 14-9: Tiang Pancang Beton Aplikasi penggunaan tiang pancang sebagai pondasi yaitu; a Pondasi tiang pancang dalam struktur dermaga didesain untuk menerima beban dari berat struktur dermaga, peralatan penanganan kargo, dan beban-beban lateral yang 182 disebabkan oleh kondisi lingkungan arus, gelombang, gempa dan operasi kapal berthing, mooring. b Pondasi tiang pancang digunakan untuk pondasi jembaan yang tanah permukaannya tidak mempunyai daya dukung bearing capacity yang cukup untuk menahan beban dan tanah kerasnya yang memiliki daya dukung letaknya sangat dalam 10 m. Kemudian yang ketiga c Pondasi tiang untuk Bendungan; Tiang pancang beton berdasarkan cara pembuatannya dibedakan menjadi dua macam yaitu Cast in place tiang beton cor ditempat atau fondasi tiang bor, dan Precast pile tiang beton dibuat ditempat lain atau dibuat dipabrik. Pondasi tiang pancang dibuat ditempat lain pabrik, dilokasi dan baru dipancang sesuai dengan umur beton setelah 28 hari. Karena tegangan tarik beton adalah kecil, sedangkan berat sendiri beton adalah besar, maka tiang pancang beton ini haruslah diberi tulangan yang cukup kuat untuk menahan momen lentur yang akan timbul pada waktu pengangkatan dan pemancangan Beberapa penjelasan mengenai tiang pancang, baik dari jenis bahan maupun maupunn aplikasi.  Tiang pancang Beton; Tiang pancang beton berdasarkan cara pembuatannya dibedakan menjadi dua macam yaitu : Cast in place tiang beton cor ditempat atau fondasi tiang bor dan Precast pile tiang beton dibuat ditempat lain atau dibuat dipabrik..  Tiang Pancang Kayu; Tiang pancang dengan bahan material kayu dapat digunakan sebagai tiang pancang pada suatu dermaga. Persyaratan dari tiang pancang tongkat kayu tersebut adalah : bahan kayu yang dipergunakan harus cukup tua, berkualitas baik dan tidak cacat, contohnya kayu belian. Beberapa kayu keras dapat digunakan tanpa pengawetan, tetapi pada umumnya, kebutuhan untuk mengawetkan kayu keras tergantung pada jenis kayu dan beratnya kondisi pelayanan.  Tiang Pancang Baja; Pondasi tiang pancang baja biasanya berbentuk profil H ataupun berbentuk pipa baja. Pada tiang pancang baja pipa, dapat dipilih dengan ujung terbuka bebas ataupun tertutup. Sering kali tiang baja pipa dilakukan pengisian dengan pengecoran beton setelah pemancangan, namun dalam beberapa hal dan kondisi, pengecoran tersebut dirasakan tidak perlu dilakukan. Berdasarkan pengalaman, bentuk ujung terbuka lebih menguntungkan dari segi kedalaman penetrasi 183 dan dapat dikombinasikan dengan pengeboran bila diperlukan, misalnya penetrasi tiang pada tanah berbatu. Gambar 14-10: Profil Tiang Pancang Beton Gambar 14-11 : Tiang Pancang Kayu 184 Gambar 14-12: Tiang Pancang Besi Di Indonesi saat ini dikenal namanya pondasi tiang Franki, yaitu jenis pondasi tiang pancang yang betonnya dicor di lokasi dengan pembesaran di ujung bagian bawah. Nama Franki adalah salah satu nama perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi tiang pancang di Dunia, dan kini sudah menjadi bagian konstruksi pondasi di negeri Indonesia. Tipe pondasi ini banyak digunakan, karena pada kondisi tanah yang disesuaikan, jenis pondasi ini banyak dipilih sebagai pondasi gedung-gedung tinggi di berbagai kota di Indonesia. Pondasi tiang Franki menggabungkan sisi positif dari tiang pancang dan tiang bor, yaitu tidak ada tanah yang diangkat keluar, sehingga friksi tanah termanfaatkan secara maksimal dan beton yang digunakan sesuai kedalaman pondasi, karena dicor di lokasi. Dengan demikian, tiang Franki cocok pada kondisi dengan kedalaman tanah keras yang bervariasi. Selain itu, tiang Franki juga memiliki keunikan, yakni adanya perbesaran di ujung bawah yang akan meningkatkan daya dukung tiang. Diameter tiang bisa mencapai 50-55 cm dan perbesaran di ujung bawah sampai diameter 80 cm. Tiang Franki juga cocok diaplikasikan pada tanah dengan lapisan lensa pasir, karena dalam pelaksanaanya dapat meningkatkan kepadatan lensa pasir.

2.2 Pondasi Bored Pile

Pondasi bored pile adalah pondasi tiang dalam berbentuk tabung yang berfungsi meneruskan beban bangunan kedalam permukaan tanah. Fungsinya sama dengan pondasi dalam lainya seperti pancang, bedanya ada 185 pada cara pengerjaanya. Pengerjaan Bored Pile dimulai dengan pelubangan tanah dahulu sampai kedalaman yang diinginkan, kemudian pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran beton. Gambar 14-13: Pekerjaan Pondasi Board Pile Pembuatan lobang untuk pondasi board pile biasanya dilakukan dengan alat mesin bor. Namun tidak tertutup kemungkinan menggunakan tenaga manuasia atau manual, cara pekerjaan ini dikenal dengan istilah Bored Pile Manual Strauss Pile. Pekerjaan dengan model Strauss Pile Bor pile manual di aplikasikan pada pondasi dangkal berbentuk tabung, umumnya berkedalaman antara 2-10meter, dengan diameter antara 20cm-40cm. Pengaplikasian strauss pile umumnya digunakan untuk beban bangunan ringan sampai menengah, seperti pagar, tower, rumah tinggal, gudang dan sebagainya. Keunggulan strauss pile adalah alat yang sederhana dan ringkas. Pengerjaan dengan 2 tenaga sudah bisa, sehingga bisa mengerjakan dimedan yang sempit, yang tidak bisa dikerjakan dengan bor pile mesin. 186 Gambar 14-14: Pekerjaan Lubang Bored Pile Manual Aplikasi penggunaan model pondasi Board Pile direnanakan dan dilaksanakan pada pembangunan jembatan Suramadu di jawa Timur. Pada tahun 2002 sejalan dengan perubahan tipe konstruksi bentang tengah menjadi cable stayed dan box girder melalui Review Design oleh Departemen Kimpraswil dan konsultan Virama Karya maka konstruksi pondasi bentang utama di-review menjadi pondasi bored pile dengan panjang dan diameter yang bervariasi. Dalam menindaklanjuti hasil Basic Design tersebut maka pada tahun 2005 – 2006 dilaksanakan serangkaian Technical Studies untuk mendukung pelaksanaan DED Detail Engineering Design. Struktur pondasi pada bentang utama Jembatan Suramadu direncanakan untuk mampu menahan beban-beban yang bekerja baik itu beban tetap maupun beban sementara dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pondasi bored pile Cable Stayed maupun Approach Bridge didesain untuk pondasi tiang friksi dan end bearing. 187 Gambar 14-15: Proses Pekerjaan Pondasi Bored Pile a Boring; Proses pengeboran untuk pondasi bored pile, Soil auger dan soil bucket dipakai untuk pengeboran tanah yang halus soft, pasir sand sampai tanah keras hard layer. b Casting; Metode casting adalah dengan menggunakan pipa tremi. Ready mix dituang melalui bucket yang berbentuk pipa corong. Sebelum ready mix dituang terlebih dahulu sterofom di tuang ke dalam corong untuk melancarkan aliran ready mix dalam pipa tremi. c Proses pemasukan beton. Beberapa keunggulan pondasi Bored Pile, antara lain yaitu;  Getaran kecil, tidak gaduh, sehingga lebih cocok untuk digunakan didaerah padat penduduk, dibandingkan mengguakan tiang panang  Diameter pondasi dapat besar, tiang dapat lebih panjang, dan ketepatan lebih baik.  Ujung pondasi bisa bertumpu pada tanah keras, dan letak tanah pendukung pondasi dapat lansung diketahui  Pondasi bored pile tidak memerlukan kedalaman seperti tiang pancang,karena pondasi ini mengandalkan gaya friksi yang terjadi antara dinding pondasi dengan lapisan tanah 80 gaya friksi. Beberapa kekurangan pondasi Bored Pile, antara lain yaitu;  Diperlukan peralatan bor 188  Pelaksanaan pemasangannya relative agak susah, bila pelaksanaan yang kurang bagus dapat menyebabkan pondasi keropos, karena unsur semen larut oleh air tanah  pemeriksaan kualitas tiang hanya dapat dilakukan secara tidak lansung, karena beton terletak dibawah muka air tanah.  Adukan beton bisa bercampur tanah atau lumpur, untuk itu harus ditangani dengan seksama.  Lokasi pengerjaan menjadi kotor akibat lumpur dan air yang di angkat dari hasil pemboran. Gambar : Konsep Dasar Teori Pondasi Tiang Pancang 189

C. Perencanaan Pondasi

Perencanaan pondasi kita bahas hanya dasar-dasar saja, yaitu perencanaan pondasi ada yang berupa rencana struktur, yang menghiung kekuatankekokohan pondasi dan perencanaan pelaksanaan, yaitu bagaimana pondasi dapat dibangun sesuai desain. Pada perhitungan rencana kekuatan pondasi, harus didukung teori lain yaitu ilmu mekanka tanah dan ilmu mekanika teknik. Data tanah yang diperoleh disesuaikann dengan beban bangunan, dan dihitung kekuatan pondasi menyalurkan gaya-gaya yang timbul. Prinsip keadaan tanah, yaitu; 1 Tanah dianggap sebagai lapisan yang elastis dan plat pondasi adalah lapisan yang kaku , sehingga tekanan tanah dapat dianggap terbagi rata atau berubah linear; 2 Tegangan tanah yang digunakan untuk menghitung pondasi adalah tegangan tanah total dikurangi tegangan tanah akibat beban diatas pondasi plat pons dan tanah urugan Beberapa langkah kerja untuk menghitung perencanaan pondasi, dapat dipedomani langkah sebagai berikut ini; 1 Analisa Data dan Penyelidikan Tanah; Pondasi merupakan struktur bawah yang berfungsi untuk meletakkan bangunan di atas tanah dan meneruskan beban ke tanah dasar. Untuk itu perlu dilaksanakan penyelidikan kondisi tanah pada lokasi yang akan dibangun. 2 Dari Hasil Tes Boring Boring Log; diperoleh hasil tes boring pada kealaman tertentu, dengan menentukan titik dan banyak sampel. 3 Dari Hasil Tes Sondir; Sondir dilakukan, dengan hasil yang diperoleh setiap titik, sebagai dasar perhitungan untuk perencanaan. Dilihat dari analisa data tanah lapisan tanah keras didapat pada kealaman tertentu. 4 Pemilihan Jenis Pondasi; Dalam merencanakan suatu struktur bawah dari konstruksi bangunan dapat digunakan beberapa macam tipe pondasi, pemilihan tipe pondasi didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:  Fungsi bangunan atas  Besarnya beban dan berat dari bangunan atas  Keadaan tanah dimana bangunan tersebut akan didirikan  Jumlah biaya yang dikeluarkan 190 Pemilihan tipe pondasi dalam perencanaan ini tidak terlepas dari hal-hal tersebut di atas. Dari pertimbangan hasil penyelidikan tanah dari aspek ketinggian gedung dan beban dari struktur di atasnya, maka jenis pondasi yang digunakan ditentukan, dengan perhitungan kekuatan, dan volume dan bentuk penampang. Kemudian disusun dan ditentukan spesifikasi bahan yang digunakan sebagai pondasi. Untuk dapat menentukan jenis pondasi dan ukuran pondasi yang akan dipakai kita harus mengetahui beban yang akan didukung oleh pondasi. Untuk itu kita akan menghitung beban bangunan di atas pondasi. Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 1983, beban hidup untuk bangunan :  Rumah tinggal = 200 kgm2  Perkantoran, pertokoan dan ruang kelas = 250 kgm2  Berat jenis beton bertulang = 2400 kgm3  Berat jenis pasangan bata = 1700 kgm3  Berat jenis kayu = 1000 kgm3 Pada perencanaan pondasi beton bertulang, perlu ditinjau beberapa hal seperti : 1 Design terhadap lentur 2 Design terhadap Geser 3 Pemindahan gaya dan momen pada dasar kolom 4 Panjang penyaluran tulangan Perencanaan Pondasi Batu Kali Pelaksanaan pembuatan pondasi, sebelum dilakanakannya pembuatan pondasi, selain perencanaan kekuatan, tentu direncanakan juga bahan-bahan yang akan digunakan, seberap banyak bahan, dan seberapa banyak biaya untuk dapat membangun pondasi . Perencanaan perhitungan volume bahan dan upah kerja, pada pelajaan Rencana Anggaran Biaya RAB, akan lebih diperjelas dan lebih diperdalam lagi, sampai pada angka nominal biaya untuk membangun pondasi dimaksud. 191 Gambar 14-16: Rencana Pondasi Batu Kali Beberapa langkah kerja dan perencanaan pekerjaan pondasi batu kali yang perlu diperhatikan adalah bagian-bagian pekerjaan, yaitu; 1 pekerjaan galian 2 pekerjaan urugan tanah dan pasir 3 pekerjaan batu kosong anstamping 4 pekerjaan batu kali 5 urugan tanah kembali Pekerjaan galian; Pekerjaan galian tanah untuk lokasi pondasi agar dapat dibuat atau dilaksanakan pembangunan pondasi dimaksud. Galian dibuat poisisnya terbalik dari posisi pondasi, dimana pada bagian atasnya lebih besar dari bagian bawahnya. Untuk galian pondasi perhtiungkan keleluasaan pekerja, galian untuk lantai kerja dan aanstamping. Dengan memperoleh; lebar galian = xx m, tinggi galian = xx m, panjang galian = panjang pondasi = xx m, maka diperoleh volume galian = xxx m3. Pekerjaan urugan tanah dan pasir; Urugan tanah dimaksud adalah urugan tanah setelah pembangunan pondasi selesai, sedangkan urugan pasir adalah pasir untuk kebutuhan lantai kerja atau pasir yang direncakana untuk urugan, tergantung perencanaan, apakah pondasi setelah selesai dipasang akan di urug dengan tanah atau pasir. Dengan memperoleh ; lebar urugan = xx m, tinggi urugan = xx m, panjang pondasi = xx m, maka volume urugan = xxx m3. 192 Pekerjaan batu kosong anstamping; Pekerjaan ini yaitu pemasangan batu kosong setelah lapisan pasir, dimana setelah lapisan aanstamping, diatasnya adalah lapisan pasangan batu kali. Dengan memperoleh; lebar pasangan batu kosong = xx m, tinggi batu kosong = xx m, panjang pondasi = xx m, maka volume batu kosong = xxx m3. Pekerjaan batu kali; Pekerjaan batu kali adalah pemasangann batu kali sebagai pondasi batu kali menerus, artinya pasangan batu kali dipasanga sepanjang bangunan yang akan dibangun. Untuk pondasi batu kali disusun dengan menggunakan adukan yang telah direncanakan sebelumnya, contoh campuran adukan adalah; 1PC:3 Psr atau 1PC:4Psr atau 1PC: 5. Dengan perencanaan dimensi pondasi batu kali, diperoleh; lebar atas = xx m, lebar bawah = xx m, tinggi batu kali = xx m, panjang pondasi = xx m, maka volume batu kali = xxx m3. Pekerjaan urugan kembali; Seperti di jelaskan di atas, bahwa pekerjaan urugan kembali, dapat dilakukan dengan tanah atau dengan pasir urug, tergantung perencanaan. Dengan perencanaan dimensi urguan, diperoleh; volumenya = 13 x pekerjaan galian tanah = xxx m3 Untuk memperoleh harga atau biaya pembangunan pondasi tersebut, dapat dihitung setelah mendapat volume, kemudian dikalikan dengan harga satuan per m3 nya, hasilnya, itulah biaya yang dibutuhkan untuk masing2 pekerjaan. Contoh perhitungan volume bahan pondasi 193  Volume pondasi per meter = 0,25+0,52x0,6x1=0,225 m3 Jika panjang total pondasi adalah 10 meter, maka kebutuhan totalnya adalah: 0,225x10=2,25 m3.  Bahan batu Kali = Koefisien batu kali x voleme = 1,2 x 225 = 2,70 m3 koefisien diperoleh dengan asumsi 5.  Semen PC = Koef x Volume = 136 kg x volume = 136 kg x 225 = 306 kg atau setara dengan 30640 zak = 7,65 zak semen  Pasir = Koef x Volume = 0, 544 x225 = 1, 224 m3 194 195 GLOSSARY Air bersih, adalah air dingin atau Panas untuk keperluan minum, mandi, cuci dll. Air kotor, adalah air sisa, air limbah, air hujan dan air limbah khusus Air panas adalah air bersih yang dipanaskan dengan alat tertentu dan digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Pathogen, adalah membahayakan bagi kesehatan manusia Utilitas adalah sarana penunjang untuk membantu melaksanakan sesuatu, agar memenuhi standar atau kemudahan dalam penggunaannya. Sistem penyediaan air bersih dengan sumber air secara individu, air dari sumber air yang ada didalam tanah melalui sumur diangkat kepermukaan tanah dengan menggunakan timba atau pompa, lalu air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-har Sistem Plambing, adalah tentang perpipaan sistem penyediaan air minum, sistem pembuangan air kotor, dan perpipaan sistem pembuangan air hujan. Sestim Vertikal, adalah sistem pengalirandistribusi air bersih dengan sistem pengaturan beda tinggi yang banyak digunakan pada bangunan- bangunan bertingkat tinggi. Sistem sambungan langsung pipa distribusi dalam gedung langsung dengan pipa utama penyediaan air bersih sepeti pipa utama dibawah jalan dari perusahaan air bersih, atau sistem air bersih dalam komplek perumahan A. Pendahuluan Utilitas adalah sarana penunjang untuk membantu melaksanakan sesuatu, agar memenuhi standar atau kemudahan dalam penggunaannya. Bila diambil suatu contoh bangunan, seperti sanitasi merupakan salah satu sarana yang harus disediakan dalam suatu bangunan atau gedung, supaya dapat terpenuhi syarat kesehatan pengguna bangunan atau gedung tersebut. Instalasi adalah suatu utilitas yang ada dalam suatu bangunan atau gedung untuk memfasilitasi kebutuhan pada gedung atau bangunan tersebut. Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan. Dalam bangunan gedung, beberapa utilitas yang dikenal antara lain, yaitu; 1 Sistem plambing dan kelengkapan sanitasi. 2 Alat pemadam pencegahan kebakaran 3 Sistem sirkulasi udara 4 Sistem penerangan 5 Sistem keamanan dan CCTV 6 Sistem Audioakustik 7 Sistem pengolahan limbah 8 Sistem mobilisasi dan perparkiran 9 Sistem telekomunikasi 10 Sistem penangkal petir 11 Dan lain sebagainya Setiap bangunan, sistem utilitasnya tentu tidak sama, baik itu standar minimal ataupun standar ideal yang dibutuhkan. Namanya juga bagian penunjang, kebutuhan kamar mandi rumah di desa, dibandingkan dengan rumah di kota atau gedung yang menjulang tinggi tentu berbeda. Sebagai contoh, perancangan gedung tinggi, dalam pembangunan gedung setinggi 100 meter, tentu dibutuhkan teknologi yang canggih untuk mendukung utilitas bangunan. Dalam pembangunan gedung tinggi tentunya dibutuhkan teknologi yang tinggi juga untuk mendukung menciptakan kenyamanan bagi pengguna. Kebutuhan akan lift untuk tangga naik, menjadi kebtuhan standar dalam gedung pencakar 196 langit, sementara gedung ruko tiga lantai cukup dengan tangga manual dari beton. Itulah salah satu perbandingan utilitas yang menjadi standar suau bangunan. Sebagai ulasan kita, pada sistem utilitas bangunan kita ambil contoh adalah sistem plambing, tentu dalam perencanaan bangunan sistem ini sudah harus direncanakan matang. Pekerjaan plambing dapat diidentifikasikan pekerjaannya berdasarkan pengertian plumbing, yaitu Sistem Plambing suatu bangunan gedung adalah tentang perpipaan sistem penyediaan air minum, perpipaan sistem pembuangan air kotor, dan perpipaan sistem pembuangan air hujan. Sehingga bidang kegiatan pekerjaan yang termasuk dalam ruang lingkup plambing diantaranya adalah sistem penyediaan air bersih, sistem pembuangan air kotor, dan sistem pembuangan air hujan didalam bangunan gedung. Karena plambing merupakan bagian dari utilitas bangunan, maka tujuan penempatan plambing dalam suatu bangunan gedung juga, agar penghuni bangunan gedung tersebut merasa aman, nyaman, dan sehat B. Sistem Plumbing Air bersih Sistem perancangan plambing adalah suatu sistem penyedian atau pengeluaran air ke tempat-tempat yang dikehendaki tanpa ada gangguan atau pencemaran terhadap daerah-daerah yang dilaluinya dan dapat memenuhi kebutuhan penghuninya dalam masalah air. Sistem plambing yang baik bergantung pada sistem plambing pemipaan plambing yang baik pula. Selain pemipaan plambing, terdapat hubungan yang erat juga antara masalah penyediaan air dan sanitasi, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan beberapa aspek berikut; Kesehatan, penggunaan air, dan pengolahan dan pembuangan limbah. Dalam perancangan sistem plambing, dibutuhkan berbagai peralatan plambing yang meliputi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam suatu bangunan, seperti rumah, toko, dan gedung-gedung sarana umum. Pada perencanaan plambing pada bangunan tersebut, dibutuhkan alat plambing, 197 guna mendukung operasional gedung sesuai fungsinya. Alat plambing adalah semua peralatan yang dipasang di dalam ataupun di luar gedung, untuk menyediakan air memasukan air panas atau air dingin, dan untuk menerima mengeluarkan air buangan, atau secara singkat dapat dikatakan semua peralatan yang dipasang pada ujung akhir pipa, untuk memasukkan air, dan ujung awal pipa, untuk membuang air. Peralatan tersebut terdiri dari antara lain, yaitu; a Peralatan untuk penyedian air bersih, b Peralatan untuk penyedian air panas, c Peralatan untuk pembuangan air kotor, dan d Peralatan lainnya yang ada hubungannya terhadap perencanaan pemipaan plambing. Gambar 15-1 : Pendistribusian Air Bersih di Desa Beberapa syarat-syarat dan mutu bahan bangunan untu peralatan plambing, antara lain, yaitu; 1 Tidak menimbulkan bahaya kesehatan 2 Tidak menimbulkan gannguan suara 3 Tidak menimbulkan radiasi 4 Tidak merusak perlengkapan bangunan 198 5 Instalasi harus kuat dan bersih Kemudian mutu bahannya harus memenuhi syarat sebagai berikut; 1 Daya tahan harus lama minimal 30 tahun 2 Permukaan harus halus dan tahan air 3 Tidakk ada bagian-bagian yan tersembunyimenyimpan kotoran pada bahan-bahan yang dimaksud 4 Bebas dari kerusakan baik mekanis maupun yang lain 5 Mudah memeliharanya 6 Memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku Gambar 15-2: Pendistribusian Air Bersih Model PDAM Sistem plambing adalah sistem penyediaan air bersih dan sistem pembuangan air kotor yang saling berkaitan serta merupakan paduan yang memenuhi syarat, yang berupa peraturan dan perundangan, pedoman pelaksanaan, standar tentang peralatan dan instalasinya. Sistem plambing yang baik bergantung pada sistem plambing pemipaan plambing yang baik pula. Selain pemipaan plambing, terdapat hubungan yang erat juga antara 199 masalah penyediaan air dan sanitasi, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan beberapa aspek berikut; Kesehatan, Penggunaan air, dan Pengolahan dan pembuangan limbah. Dalam perencanaan pelambing, perlu diperhatikan bahan atau alat plambing. Pipa PVC dan pipa tembaga untuk air panasa. Ukuran yang sering digunakan mulai dari diameter ½” sampai dengan 2” sampai dengan 6” untuk bangunan tinggi. Alat-alat plambing yang merupakan permulaan dari sistem pembuangan dari instalasi dapat berupa : Kran, kloset, wastafel lavatory, urinoir, bidet, beth tub, shower. Sistem plambing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam perencanaan dan pembangunan gedung. Oleh karena itu, perencanaan dan perancangan sistem plambing haruslah dilakukan secara bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri, dengan memperhatikan secara seksama hubungannya dengan bagian-bagian kontruksi gedung serta dengan peralatan lainnya yang ada. Pada jenis penggunaan sistem plambing sangat tergantung pada kebutuhan dari bangunan itu sendiri, tentu .perencanaan dan perancangan sistem plambing komplit pada persediaan air, saluran dan sistem pendistribusian.

1. Peralatan Plambing

Istilah “alat plambing” digunakan untuk semua peralatan yang dipasang di dalam ataupun di luar gedung, untuk menyediakan air memasukan air panas atau air dingin, dan untuk menerima mengeluarkan air buangan, atau secara singkat dapat dikatakan semua peralatan yang dipasang pada Ujung akhir pipa,untuk memasukkan air, dan Ujung awal pipa, untuk membuang air. Bahan yang dianjurkan sebagai alat plambing harus memenuhi syarat-syarat berikut : 1 Tidak menyerap air atau, sedikit sekali 2 Mudah dibersihkan 3 Tidak berkarat dan tidak mudah aus 4 Relatif mudah dibuat 5 Mudah dipasang 200 Bahan yang banyak digunakan adalah porselen, besi atau baja yang dilapis, berbagai jenis plastik, dan baja tahan karat. Untuk bagian alat plambing yang tidak atau jarang terkena air, ada juga digunakan bahan kayu. Alat plambing yang tergolong “mewah” menggunakan juga marmer kualitas tinggi. Bahan lain yang ada pada masa sekarang mulai banyak digunakan, terutama untuk bak mandi bath tub adalah FRP atau resin polyester yang diperkuat dengan anyaman serat gelas. Peralatan Saniter; Peralatan saniter pada gedung yang hanya menggunakan air bersih adalah bak cuci tangan, janitor, bak cuci piring pantry, dan pancuran mandi, peralatan saniter umumnya dibuat dari bahan porselen atau keramik. Bahan ini sangat popular karena biaya pembuatannya cukup murah, dan ditinjau dari segi sanitasi sangat baik. Bahan lain yang cukup banyak digunakan di Indonesia adalah “teraso”, walaupun untuk membersihkan lebih sulit dari pada bahan porselen. Gambar 15-3: Peralatan KmSanitair Beberapa jenis peralatan saniter yang menggunakan air bersih pada bangunan, sebagai berikut : 1 Bak cuci tangan; Pada gedung, bak cuci tangan meliputi bak cuci tangan kecil dan bak cuci tangan. Bak cuci tangan kecil ialah tempat untuk menyuci tangan wastafel, sedangkan bak cuci tangan pada gedung ini ialah tempat yang digunakan untuk mengambil air berwudhu, dimana pemakaian air bersih pada bak cuci tangan ini terlalu banyak. 201 2 Janitor; Janitor adalah tempat pencucian pembersihan kain pel dan biasanya juga dipakai untuk menyuci pakaian laundry, tapi pada gedung ini janitor hanya digunakan untuk tempat pencucian kain pel saja. 3 Bak cuci piring pantry; Bak cuci piring pantry ini adalah tempat pencuci piring untuk para penghuni gedung. Pancuran Mandi; Pancuran mandi yang disambung dengan pipa fleksibel hand shower sekarang ini makin banyak digunakan,di samping pancuran yang dipasang tetap pada dinding. Pancuran mandi semacam ini memberikan keleluasaan lebih dalam penggunaannya untuk mandi, tetapi dalam keadaan tertentu dapat menimbulkan kemungkinan aliran balik. Hal ini bisa terjadi kalau misalnya katup pancuran tersebut dalam keadaan terbuka sedang kepala pancurannya, ketika katup pancuran tersebut terbenam dalam bak mandi bath tub. Gambar 15-4 : Distribusi Air Melalui Shower Apabila dalam pipa air bersih ke pancuran terjadi tekanan negative, air bekas yang di dalam bak mandi dapat tersedot balik ke dalam pipa dan mencemari air bersih dalam pipa. Untuk mencegah hal ini, seharusnya dipasang pemecah vakum untuk menghindarkan aliran balik. Pemecah vakum tersebut dapat dipasang dalam sistem pipa atau sambungan pipa dengan pipa fleksibel yang menghubungkan kepala pancuran. Di dalam kamar mandi di mana ada bak mandi dengan pancuran seperti ini dan juga ada bak pencuci tangan, bibir taraf banjir bak cuci tangan akan lebih tinggi dari bibir taraf banjir bak mandi. Untuk mencegah pencemaran air dalam pipa ke bak cuci tangan akibat aliran 202 balik dari bak mandi melalui kepala pancuran, sebaiknya pemecah vakum dipasang pada tempat yang letaknya sekurang-kurangnya 15 cm di atas bidang bibir taraf banjir dari alat plumbing tertinggi yang berada dalam ruang kamar mandi tersebut. Gambar 15-5: Peralatan Sanitair Dalam Bangunan

2. Sistem Pemipaan Plambing