PENINGKATAN KETERSEDIAAN DAN KUALITAS FASILITAS KESEHATAN, TENAGA KESEHATAN DAN SARANA KESEHATAN

108 PETA JALAN MENUJU JAMINAN KESEHATAN NASIONAL 2012 - 2019 Pengelolaan keuangan jaminan kesehatan perlu dilakukan dalam rangka i memastikan tersedianya dana yang cukup dan berkelanjutan ii terjadinya harga yang wajar dalam membayar pelayanan kesehatan, iii memastikan pengelolaan dana yang efisien dan manajemen risiko yang baik atas pengelolaan aktiva dan kewajiban ALMA; iv pertanggung- jawaban pencatatan dan pelaporan accountability reporting yang sehat dan diterima umum sound practices dan v memenuhi sistem pengendalian internal yang baik strong internal control dan dapat diperiksa auditable. Oleh karena itu kegiatan yang perlu dilakukan, di antaranya:

A. PENETAPAN BESARAN IURAN YANG MENCUKUPI

Iuran merupakan sumber penerimaan utama BPJS Kesehatan. Besar kecilnya penerimaan iuran sangat mempengaruhi kualitas penyelenggaraan jaminan kesehatan. Demikian pula cukup tidaknya dana jaminan kesehatan sangat tergantung pada besarnya iuran yang diterima. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis secara periodik tentang besarnya iuran, untuk memastikan bahwa besaran iuran sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan jaminan kesehatan. Analisis tentang besarnya iuran terkait dengan perkembangan paket manfaat yang dicakup, perkembangan tarif pelayanan kesehatan dari waktu ke waktu, dan perkembangan utilisasi layanan yang dijamin. Karena iuran ditetapkan proporsional terhadap upah, maka tingkat kecukupan keuangan BPJS terkait juga dengan perkembangan upah pekerja. Kajian terhadap upah pekerja ini penting di samping terkait dengan kemampuan membayar iuran juga terkait dengan penetapan besarnya persentase iuran. Dengan demikian maka besarnya upah akan terkait dengan besarnya persentase iuran dan terkait pula dengan besarnya jumlah iuran yang diterima BPJS Kesehatan.

B. TARIF PELAYANAN KESEHATAN

Dari aspek keuangan, hal yang penting diperhatikan dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan adalah “terjadinya harga yang wajar dalam membayar pelayanan kesehatan”. Mengingat harga atau tarif pelayanan kesehatan berkembang dari waktu ke waktu maka perlu dilakukan analisis secara berkala. Tarif pelayanan kesehatan ditentukan melalui negosiasi antara asosiasi fasilitas kesehatan dengan BPJS Kesehatan. Berkaitan negosiasi dengan fasilitas kesehatan, UU SJSN Pasal 24 menetapkan negosiasi dilakukan antara BPJS dengan asosiasi fasilitas pelayanan