DIMENSI JAMINAN KESEHATAN UNTUK SELURUH PENDUDUK UNIVERSAL COVERAGE
12
PETA JALAN MENUJU JAMINAN KESEHATAN NASIONAL 2012 - 2019
telah dibayarkannya. Kesamaan memperoleh pelayanan adalah kesamaan jangkauan finansial ke pelayanan kesehatan.
Pasal 19 ayat 2 UU SJSN menyatakan bahwa “Jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan
dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan”. Kebutuhan dasar
kesehatan adalah kebutuhan akan layanan kesehatan yang memungkinkan seseorang yang sakit dapat sembuh kembali sehingga ia dapat berfungsi normal sesuai usianya. Anak-anak
dapat kembali bermain dan belajar, orang dewasa dapat kembali bekerja, dan penduduk lanjut usia lansia dapat menikmati kehidupan sosialnya. Oleh karenanya, manfaat jaminan
kesehatan mencakup layanan yang berbiaya mahal seperti operasi jantung, perawatan di ruang intensif, dan cuci darah hemodialisa. Suatu jaminan kesehatan membutuhkan dana
untuk membayar tenaga kesehatan, obat, bahan habis pakai dan lain-lain. Currin G and James C
1
menggambarkan pengelolaan jaminan kesehatan dalam skema sebagaimana tampak pada Bagan 2.2 yang mencakup tiga unsur penting yaitu
pengumpulan dana, kegotong royongan, dan efisiensi dalam belanja kesehatan.
Dari Bagan 2.2 tampak tiga unsur utama dalam pengelolaan jaminan kesehatan yaitu:
Pengumpulan dana revenue collection. Pengumpulan dana adalah proses dimana dana harus bisa dikumpulkan iuran dari peserta atau pajak dapat dikumpulkan secara
efektif dan efisien dari rumah tangga, pemberi kerja, pemerintah danatau organisasi lain. Dana yang terkumpul harus mencukupi untuk membayar layanan kesehatan dan
berkelanjutan. Hanya ada dua cara pendanaan yang memungkinkan untuk cakupan universal yaitu asuransi sosial dan pajak. Luasnya cakupan penduduk menentukan kecukupan dana
yang harus dikumpulkan. Keberadaan sistem ekonomi-keuangan, keberadaan hubungan kerja formal pekerja penerima upah, sistem perpajakan yang handal, manfaat yang
memadai dan kesadaran penduduk menentukan kesinambungan pengumpulan dana. Bukti-bukti di berbagai negara menunjukkan bahwa pengumpulan iuran dari rumah ke
rumah tidak menjamin kesinambungan. Disini, perlu diperhatikan sistem perpajakan, sistem pengumpulan danapembayaran iuran, dan besaran iuranpajak yang memadai untuk belanja
kesehatan penduduk yang dijamin. Dalam konteks SJSN, Indonesia telah memilih mekanisme asuransi sosial dengan mewajibkan setiap penduduk yang menerima upah membayar iuran
sementara yang belum mampu miskin atau tidak mampu mendapat bantuan iuran dari Pemerintah. Kelak, ketika ia bekerja dan mempunyai upah, maka ia akan wajib mengiur.
Mekanisme asuransi sosial lebih menjamin kecukupan dana untuk layanan kesehatan
1 Normand, Charles and Axel Weber, Social Health Insurance. A guidebook for planning., second edition, ADB, GTZ, ILO
and WHO, VAS, Germany, 2009, p.16
13
BAB 2 KERANGKA KONSEP
daripada mekanisme pajak dimana dana untuk layanan kesehatan harus diperebutkan tiap tahun di DPR dalam bentuk UU APBN.
Kegotong-royongan risk pooling. Kegotong-royongan adalah upaya bersama agar semua penduduk berkontribusi membayar iuran pajak agar terkumpul pool dana
untuk membiayai pengobatan siapa saja yang sakit. Disinilah fungsi kegotong-royongan
formal diwujudkan karena setiap orang diwajibkan mengiurmembayar pajak yang jumlahnya ditentukan. Dalam kegotong-royongan informal yang telah lama berakar, kolega
atau kerabat membantu biaya pengobatan dengan menyumbang seikhlasnya sukarela. Mekanisme sukarela ini tidak menjamin kecukupan dana untuk biaya pengobatan. Dengan
mekanisme formal yang disebut risk-pooling, sumbangan berupa iuran wajib atau pajak diperhitungkan agar mencukupi biaya berobat, siapapun yang sakit. Tergantung dari sistem
kegotong-royongan yang akan diterapkan, beberapa negara menerapkan kegotong-royongan di antara penduduk di suatu daerah, di sektor pekerja yag sama PNS, pegawai swasta, petani,
dan lain lain. Indonesia selama ini memiliki sistem yang terpecah terfragmentasi seperti itu. Namun, UU SJSN dan UU BPJS telah menetapkan bahwa Indonesia akan menuju satu
kegotong-royongan Nasional dimana iuran dari seluruh penduduk akan dikumpulkan pool dalam satu Dana Amanat yang akan dikelola oleh BPJS Kesehatan. Dengan satu Dana Amanat
ini, biaya pengobatan semua penduduk yang sakit setelah cakupan universal tercapai akan
Bagan 2.2 Isu Utama dalam Pengelolaan Jaminan Kesehatan