KOMUNIKASI KE PEKERJAPEMBERI KERJA

24 PETA JALAN MENUJU JAMINAN KESEHATAN NASIONAL 2012 - 2019 3 Evidence Based RisetDevelopment alokasikan 0,05 persen total iuran yang diterima untuk riset operasional seperti perbaikan sistem manajemen, evaluasi efektifitas biaya terapi, keadilan pembayaran fasilitas kesehatan dan atau tenaga kesehatan lintas wilayah, dan lain-lain 4 Analisis klaim dan biaya-biaya lain untuk revisi perhitungan iuran secara berkala g. Sistem informasi manajemen untuk penyajian laporan kinerja perorangan pegawai untuk pemberian insentif dan disisentif serta kinerja manajemen jaminan untuk publik h. Sistem Akuntansi benchmarking ke negara dengan sistem sejenis seperti Taiwan, Filipina, dan Korea Selatan, akuntansi manajemen, akuntansi biaya, dan neraca- akumulasi cadangan i. Pengembangan dan peningkatan GCG Good Corporate Governance BPJS j. Meyakinkan agar informasi hak dan kewajiban peserta selalu tersedia di tiap fasilitas kesehatan dan di laman website BPJS k. Informasi jenis dan faskes yang melayani peserta harus selalu tersedia di laman atau telepon 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 365 hari setahun 247365 l. Telepon, internet, blog dan lain-lain tentang layanan pelanggan tersedia 247365 di tiap wilayah untuk meningkatkan akses informasi m. Telepon , internet, blog, dan lain-lain tentang pengaduankepuasan tersedia 247365 tersedia di tiap wilayah dan harus diikuti dengan respon cepat dengan indikator kecepatan respon yang harus diumumkan secara berkala, minimal tiap semester n. Laporan keuangan dan utilisasi tiap 6 bulan melalui laman-web, media, seminar, dan talkshow o. Data primer klaim dan keuangan terbuka untuk riset bagi setiap institusi yang berwenang dan memiliki kompetensi untuk bidang riset terkait – prosedur perolehan data dan pelaporan hasil riset ditetapkan BPJS untuk menjamin bahwa hasil riset dipublikasikan dan berguna bagi perbaikan JKN p. Menyajikan laporan berkala, minimal tiap semester untuk mencapai target minimal 85 persen Peserta, pemberi kerja, dan tenaga kesehatan merasa atau dinilai puas akan layanan BPJS q. Menyiapkan sistem dan terus mengendalikan agar tercapai efisien manajemen BPJS yang tinggi biaya administrasi total4 persen total iuran yang diterima r. Terus memantau dan menyajikan kepada publik, minimal setahun sekali tentang perkembangan cadangan akumulatif seluruh surplus dan dana yang dicadangkan tiap tahun diakumulasi dan diinvestasikan sampai mencapai dana cukup untuk mendanai 25 BAB 2 KERANGKA KONSEP manfaat layanan kesehatan selama 5 lima tahun. Apabila hal itu sudah tercapai, maka revisi penurunan iuran dan atau peningkatan nilai manfaat dapat dilakukan.

9. ASPEK PELAYANAN

Pelayanan kesehatan yang dijamin merupakan paket manfaat yang menjadi hak setiap peserta yang telah membayar iuran dan yang iurannya telah dibayarkan oleh Pemerintah. Pelayanan memiliki dua aspek penting, yaitu aspek Akses Potensial dan aspek Kualitas Layanan. Akses potensial dipengaruhi oleh ketersediaan layanan kesehatan yang dipengaruhi oleh sebaran, jarak, dan alat transportasi. Sedangkan kualitas layanan sangat dipengaruhi oleh besaran pembayaran, perilaku tenaga kesehatan yang melayani, motif layanan kesehatan pencari laba atau bukan, dan kecukupan suplai obat, bahan medis habis pakai, dan suplai bahan lainnya yang berpengaruh terhadap kualitas layanan. Harus diakui bahwa pada kondisi sekarang, sebaran dan kualitas layanan kesehatan memang belum baik dan belum memenuhi harapan banyak pihak. Hal tersebut dipengaruhi oleh sistem terdahulu dan yang masih berlangsung, dimana sebagian besar pengguna layanan kesehatan harus membayar dari kantong sendiri atau dari pooling kecil oleh pemberi kerja atau pemberi kerja asuransi yang tidak memiliki daya tawar dan daya sebar. Sistem pembayaran yang digunakan umumnya juga masih fee for services. Sebaran fasilitas kesehatan dan dokter akan terkonsentrasi di daerah-daerah dimana penduduk bisa membayar dan sanggup bayar mahal. Tidak heran di kota-kota besar tersedia layanan, sedangkan di kota kecil umumnya kurang tersedia. Hal ini akan berubah, jika JKN membayar faskes dengan baik harga keekonomian dimana swasta akan tertantang untuk melayani dan masih tertutup ongkos-ongkos produksi. Apabila Pemerintah membayar iuran bagi penduduk tidak mampu dan sektor informal dengan harga keekonomian, maka dengan sendirinya sebaran faskes akan lebih merata. Sebab, penduduk di daerah dan kota kecil akan tetap mendapat layanan yang akan dibayar oleh BPJS, yang sebelumnya tidak ada yang bayar dan karenanya tidak banyak dokter atau faskes yang mau menyediakan layanan di daerah tersebut. Dengan demikian, akan terjadi migrasi faskes dan nakes ke tempat-tempat yang masih memungkinkan persaingan ringan, yaitu di daerah yang sebaran fasilitas kesehatannya belum banyak. Jadi, kunci utama redistribusi faskes dan nakes sangat tergantung dari besaran pembayaran BPJS kepada faskes. Besaran pembayaran ini sangat tergantung dari besaran iuran yang wajib dibayar oleh pekerja, pemberi kerja dan Pemerintah. Meskipun cara pembayaran dilakukan dengan prospektif atau retrospektif, faskes akan tetap masuk apabila besaran pembayarannya berbasis harga keekonomian.