LATAR BELAKANG roadmap jkn final cd version

4 PETA JALAN MENUJU JAMINAN KESEHATAN NASIONAL 2012 - 2019 9. Undang-Undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah 10. Undang-Undang No 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Pemerintah Daerah 11. Undang-Undang No 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 12. Peraturan Pemerintah No 38 tahun 2007 tentang Pembagian Kewenanagan Pusat dan Daerah

D. KERANGKA PENYUSUNAN DAN SISTEMATIKA

Peta jalan ini disusun berdasarkan kerangka logis sebagaimana tergambar dalam Bagan 1.1. Kerangka logis penyusunan peta jalan ini didasarkan pada analisis kesenjangan antara kondisi yang dihadapi saat ini dan kondisi yang akan dicapai. Dari analisis kesenjangan tersebut kemudian dirumuskan langkah-langkah yang perlu dilakukan. Penulisan peta jalan ini dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan, diantaranya a kajian literatur dan regulasi yang terkait; b diskusi dan lokakarya dengan pakar dan Kementerian dan Lembaga terkait; c pembahasan oleh Tim Roadmap Jaminan Kesehatan DJSN; d analisis dan penulisan. Dokumen peta jalan ini merupakan edisi kedua yang mengalami penyempurnaan setelah disahkannya Undang-undang No 24 Tahun 2011 tentang BPJS. Dengan disahkannya UU BPJS, maka mulai 1 Januari 2014 penyelenggaraan jaminan kesehatan akan dilakukan oleh BPJS Kesehatan. PT Askes Persero ditetapkan menjadi BPJS Kesehatan mulai tanggal 1 Januari 2014. Dengan ketentuan tersebut maka perlu dirumuskan dan disepakati tentang langkah- langkah yang perlu dilakukan dalam rangka transformasi PT Askes Persero menjadi BPJS Kesehatan dan langkah-langkah yang diperlukan dalam pengalihan pengelolaan program Jamkesmas dari Kementerian Kesehatan ke BPJS Kesehatan dan pengalihan program JPK Jamsostek dari PT Persero Jamsostek ke BPJS Kesehatan. 5 BA B 1 P END A H U L U A N Bagan 1.1 Kerangka Penyusunan Peta Jalan POKOK-POKOK PERSOALAN 1. Belum semua penduduk tercakup jadi peser ta dan kurang terintegrasinya kepeser taan 2. Pengelolaan JK belum optimal 3. Belum semua JK memenuhi kebutuhan medis 4. Belum konsisten visi-misi dan struktur kelembagaan 5. Lemahnya korrdinasi dan monitoring